BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subyek, Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian “Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu karena tidak dapat melakukan kontrol terhadap variabel luaran yang mungkin berpengaruh terhadap variabel yang dibahas” (Sugiyono, 2010:114). Penelitian dilaksanakan dengan membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu yang menggunakan bahan ajar modul dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan bahan ajar modul. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan hasil belajar setelah diterapkan bahan ajar modul dengan yang tidak menggunakan bahan ajar tersebut. Jenis penelitian ekperimen semu ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak dikenai kondisi perlakuan. 3.1.2 Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SD Candigaron 02 dan siswa SD Candigaron 03 dengan jumlah kelas IV SD Candigaron 02 sebanyak 27 dan SD Candigaron 03 sebanyak 25. 3.1.3 Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang sebagai kelas eksperimen. Sekolah ini terletak di Dusun Candigaron, Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang. Sedangkan untuk kelas kontrol dipilih siswa kelas IV SD Candigaron 03 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Sekolah ini terletak di Dusun Jambe, Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang.
3.1.4 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Semester II Tahun Ajaran 2011-2012.
3.2 Variabel Penelitian 3.2.1
Variabel bebas atau independen variable “Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat” (Sugiyono, 2010:61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah bahan ajar modul siswa yang dinotasikan dengan huruf (X). 3.2.2 Variabel terikat atau dependen variable “Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas” (Sugiyono, 2010:61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar siswa yang dinotasikan dengan huruf (Y). 3.3 Desain Penelitian Penelitian quasi experimen ini menggunakan Classical experiment design. Secara bagan dapat digambarkan sebagi berikut: 01
X
02
R 03
04
Gambar 3.1 design penelitian (Mulyatiningsih, 2010: 98) Desain eksperimen klasik memiliki empat kelompok data (O) yaitu data pretest kelas perlakuan (O1) dan kelas kontrol (O3) serta data posttest kelas perlakuan (O2) dan kelas kontrol (O4). Keterangan : R :Random assignment (tugas acak) untuk menguji kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol. X : Perlakuan menggunakan bahan ajar modul
O1:Pengukuran awal hasil belajar pada kelas eksperimen. O2:Pengukuran akhir hasil belajar pada kelas eksperimen. O3:Pengukuran awal pada hasil belajar kelas kontrol. O4:Pengukuran akhir pada hasil belajar kelas kontrol 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono,2010: 117). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di SD Gugus Melatti. 3.4.2 Sampel “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono,2010: 118). Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Pada penelitian ini sampelnya adalah: 1. Siswa kelas IV SD Candigaron 02 Merupakan kelas eksperimen yang akan diberikan treatment atau perlakuan yaitu menggunakan pembelajaran IPA menerapkan bahan ajar modul. 2. Siswa kelas IV SD Candigaron 03 Merupakan kelas kontrol tanpa diberikan suatu treatment atau perlakuan yaitu pembelajaran tanpa menerapkan bahan ajar modul. 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan akhir kegiatan dengan memberikan sejumlah soal tes pilihan ganda. Langkah-langkahnya adalah: a.
Soal Pretest
Siswa dibagikan soal pretest dalam dua sekolah. Setelah siswa mengerjakan soal pretest, langkah selanjutnya adalah menilai hasil pekerjaan siswa untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal. Kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: kelas kontrol dan kelas eksperimen. Materi yang akan digunakan dalam pretest adalah Energi dengan bentuk soal pilihan ganda. b.
Soal Posttest
Siswa yang telah dibagi menjadi dua kelas (kelas kontrol dan kelas eksperimen), langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian dengan menerapkan bahan ajar modul pada kelas eksperimen, sedangkan kelas kontrol tanpa menggunakan bahan ajar modul. Untuk evaluasi soal yang diberikan kepada kedua kelas tersebut dengan jenis soal yang sama. Maka hasilnya dapat diketahui apakah ada perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Materi yang akan digunakan dalam posttest adalah perubahan kenampakan benda langit dengan bentuk soal pilihan ganda. 3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa. Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen pretest Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanny a dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. 8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaanya
Item Soal Pilihan Jumlah Ganda Item Menjelaskan sifat-sifat energi 1,2,3,4,5,1 7 panas yang terdapat di 5,21 lingkungan sekitar Indikator
Menjelaskan sifat-sifat energi bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar Menjelaskan macam-macam energi alternatif
6,7,8,9,10, 11,12,13,1 4,23,24,25 16,17,18,1 9,20,22
12 6
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument posttest Standar Kompetensi 9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit
Kompetensi Dasar 9.2 Mengidentifikasi posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.
Item Soal Pilihan Jumlah Ganda Item Menyebutkan kenampakan 1,2,6,7,8,9 14 benda-benda langit ,10,11,12, 16, 17, 21,22,25 Menyebutkan gerakan4,5, 6 gerakan yang dilakukan bulan 15,18,19, 20 Menjelaskan akibat lama 3, 13, 14, 5 waktu rotasi dan revolusi 23, 24 bulan yang sama Indikator
3.6 Uji Prasyarat 3.6.1 Uji Pakar Modul Uji pakar modul dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kelayakan modul yang akan digunakan dalam penelitian. Menurut Vembriarto (1985:73) dalam proses penilaian, beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu: a. Kesesuaian isi modul dengan kurikulum meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator b. Taraf bahasa yang digunakan dalam modul c. Petunjuk kegiatan siswa d. Lembar evaluasi untuk siswa e. Sistematika penyusunan modul f. Format penyusunan modul Berdasarkan penilaian dari Vembriarto, dikembangkan format penilaian sebagai berikut: Tabel 3.3 Angket Validasi Modul No Aspek yang . dinilai 1 Format Modul
Kriteria 1.kesesuaian modul dengan kurikulum 2. sistematika susunan modul 3. adanya indikator hasil belajar setiap kegiatan belajar 4. bahasa yang digunakan dalam modul
Skor Penilaian 4 3 2 1
2
Organisasi isi
3
Cover/halaman muka
4
Petunjuk penggunaan modul
5
Daftar isi
6
Materi
7
Evaluasi
5. adanya pertanyaan untuk menggali pengetahuan awal siswa 1.kesesuaian isi materi dengan kompetensi dasar 2. kesesuaian isi materi dengan rumusan indikator hasil belajar 3. kejelasan isi materi yang disajikan 4. kemenarikan isi materi yang disajikan 5. ketepatan urutan isi materi yang disajikan 6. kejelasan bahasa dalam isi materi yang disajikan 7. kedalaman isi materi yang disajikan 1.kejelasan bahasa 2. kemenarikan bahasa 3. kemenarikan bentuk huruf 4. kejelasan huruf 5. ketepatan ukuran huruf 6. kemenarikan gambar 7. kejelasan gambar 8. ketepatan penulisan 1.kejelasan isi 2. kejelasan susunan kalimat 3. kesederhanaan bahasa 4. ketepatan penulisan 5. kesesuaian isi petunjuk modul dengan isi modul 1.kejelasan daftar isi 2. kesesuaian penulisan daftar isi dengan modul 3. kemudahan memahami daftar isi 1.kejelasan materi yang disajikan 2. ketepatan materi yang disajikan 3. kemudahan materi yang disajikan untuk dipahami 4. ketepatan materi yang disajikan 5. ketepatan materi yang disajikan untuk dipahami 6. ketepatan sistematika/urutan materi 7. kejelasan bahasa dalam materi yang disajikan 8. ketepatan penulisan huruf 1.kesesuaian soal evaluasi dengan indikator hasil belajar 2. kesesuaian soal evaluasi dengan isi materi yang disajikan
8
Kunci jawaban
Keterangan:
3. jumlah soal evaluasi yang diberikan 4. kelayakan soal 5. kemudahan soal evaluasi untuk dipahami 6. kejelasan bahasa soal 7. kualitas soal evaluasi yang diberikan 8. kesesuaian soal evaluasi dengan kriteria penyusunan soal yang baik 9. ketepatan penulisan 1.kesesuaian kunci jawaban dengan kegiatan kegiatan belajar dan evaluasi 2. kemudahan dalam menggunakan kunci jawaban 3. kejelasan bahasa 4. ketepatan penulisan kunci jawaban
1= kurang, jika 25% sesuai dengan modul yang disusun 2= cukup, jika 50% sesuai dengan modul yang disusun 3= baik, jika 75% sesuai dengan modul yang disusun 4= sangat baik, jika 100% sesuai dengan modul yang disusun Menurut pedoman Sugiyono (2010:137) Jumlah skor ideal untuk seluruh item adalah 4 x 49 = 196. Persentase ideal penilaian modul adalah (196:196) x 100% = 100%.
3.6.2 Uji Validitas Instrumen Tes Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual sebelum dan setelah pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar modul. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas IV SD Sidorejo Lor 04 Salatiga. Tahapan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows (statistical product and service solutions). Menurut Sugiyono, (2010:173) “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Untuk mengetahui tingkat
validitas
dengan
melihat
angka
pada
(Corrected
Item-Total
Correlation).Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak
digunakan pedoman Sugiyono (2010:178) dapat digunakan pedoman nilai korelasi positif dan besarnya 0,3 ke atas maka dapat disimpulkan instrumen tersebut memiliki validitas yang baik. Jadi, jika nilai korelasi kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. 3.6.3
Uji Reliabilitas Instrumen Tes “Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa instrumen dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik” (Arikunto 1999:87). Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar modul. Untuk mengetahui reliabilitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas IV SD Sidorejo Lor 04 Salatiga. Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery (Wijayanto, 2011:19). Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut : 0,7
: tidak dapat diterima
0,7< α
0,8
: dapat diterima
0,8< α
0,9
: reliabilitas bagus
> 0,9
: reliabilitas memuaskan
3.6.4 Uji Normalitas Data Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen yang pembelajarannya dengan menggunakan bahan ajar modul dan nilai siswa pada kelas kontrol yang pembelajarannya tidak menggunakan modul, apabila data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Uji normalitas perlu dilakukan karena menurut Mulyatiningsih (2011) “jika data tersebut normal maka data akan lebih mudah dibandingkan, dihubungkan, dan diramalkan. Uji normalitas data variabel yang digunakan adalah teknik One Sample Kolmogorov
Smirnov. Syarat data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai P > 0,05 atau 5%”. Untuk dapat mengetahui apakah sebuah data berdistribusi normal atau bisa dianggap normal. Uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu Kolomogrov- Smirnov. Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji siswa kelas IV SD Candigaron 02 dan SD Candigaron 03 Sumowono Kabupaten Semarang. Tujuannya adalah untuk mengetahui keadaan keduanya apakah berdistribusi normal.
3.7 Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2010:207), “analisa deskriptif di gunakan untuk menganalisa sejumlah data yang dikumpulkan dalam penelitian sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu subyek yang diteliti”. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan uji ttest, yaitu untuk mengetahui terdapat atau tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar kelas kontrol tanpa penggunaan bahan ajar modul dan kelas eksperimen dengan penggunaan bahan ajar modul. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan uji ttest, yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas IV SD Candigaron 02 Sumowono Kabupaten Semarang, pengolahan datanya dengan menggunakan SPSS 16.0. 3.8
Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 for windows
yaitu uji t. Hasilnya dapat dilihat pada output SPSS yaitu pada tabel Independent Samples Test. Kemudian dianalisa sebagai berikut: 1. Melihat hasil signifikansi Sig = 0,000 s/d 0,010, maka hasil sangat signifikan Sig = 0,011 s/d 0,050, maka hasil signifikan Sig = di atas 0,050, maka hasil tidak signifikan
2. Melihat nilai rerata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Apabila nilai kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol, maka hasilnya signifikan. Sebaliknya bila nilai kelompok kontrol lebih besar daripada kelas eksperimen, maka hasilnya tidak signifikan.