BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah dipilih oleh peneliti. Berikut definisi operasional dalam penelitian ini: 1.
Beban Kognitif / Cognitive Load digambarkan dengan besarnya Kemampuan Menerima dan Mengolah Informasi (MMI), Usaha Mental (UM) dan Hasil Belajar (HB) yang dihasilkan serta hubungan antara UM terhadap MMI, UM Terhadap HB, dan MMI terhadap HB.
2.
Kemampuan Menerima dan Mengolah Informasi (MMI) merupakan kemampuan siswa dalam memproses informasi selama proses pembelajaran sistem saraf yang digambarkan dengan skor kemampuan menerima dan mengolah informasi diukur melalui pertannyaan-pertanyaan pada worksheet.
3.
Usaha Mental (UM) merupakan usaha yang dilakukan siswa dalam mengolah dan memproses informasi selama proses pembelajaran sistem saraf yang digambarkan dengan skor usaha mental yang diukur melalui angket subjective-rating scale.
4.
Hasil Belajar (HB) merupakan kemampuan nalar siswa yang dihasilkan dari proses pembelajaran yang digambarkan dengan skor soal tes pada akhir pembelajaran bab sistem saraf.
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi Populasi yang diambil dalam penelitian adalah seluruh beban kognitif siswa
pada pembelajaran biologi yang ada di SMA berbasis pesantren di Kota Bandung. 2.
Sampel Sampel yang diambil adalah beban kognitif siswa pada pembelajaran biologi
di SMA berbasis pesantren yaitu pesantren dengan karakteristik berupa pesantren di Bandung yang memiliki sistem wajib tinggal di asrama bagi siswa-siswanya yaitu Pondok Pesantren Al-Basyariyah, Cigondewah Hilir, Kota Bandung. Kelas Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
21
22
yang diambil sebagai sampel adalah kelas XI IPA Putri Pondok Pesantren AlBasyariyah yang terdiri dari 40 siswa.
C. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan pedoman dalam melakukan proses penelitian. Berikut desain penelitian dalam penelitian ini:
SUMBER BELAJAR
PEMBELAJARAN BIOLOGI Kelas INPUT
OUTPUT
XI IPA
Berbasis Pesantren
MMI
UM
BEBAN KOGNITIF SISWA
HB
Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian Terhadap Pengukuran Beban Kognitif Siswa Pesantren Siswa SMA kelas XI IPA dari Pesantren Al-Basyariyah diukur beban kognitifnya pada pembelajaran biologi materi sistem saraf disertai dengan melihat strategi pembelajaran yang digunakan guru di dalam kelas. Kemudian siswa dari pesantren tersebut diukur MMI, UM, dan HB. Pengukuran MMI menggunakan instrumen worksheet, pengukuran UM menggunakan instrumen kuisioner dan pengukuran HB menggunakan soal yang disediakan peneliti sebagai ujian akhir bab sistem saraf (soal tes). Skor dari MMI akan dikorelasikan dengan skor UM serta skor HB.
Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
D. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan termasuk ke dalam kelompok penelitian deskriptif
yang
bertujuan
untuk
menggambarkan
keadaan
atau
menginterpretasikan data sebagaimana adanya. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006) bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Peneliti mendeskripsikan hasil pengukuran beban kognitif siswa kelas XI IPA dalam pembelajaran biologi materi sistem saraf yang diperoleh dari SMA berbasis pesantren. E. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015 di pesantren yang memiliki karakteristik wajib tinggal di asrama bagi siswa-siswanya. Yaitu Pondok Pesantren Al-Basyariyah, Cigondewah Hilir, Kota Bandung. F. Instrumen Penelitian 1.
Worksheet mengenai materi sistem saraf Worksheet berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengukur Kemampuan
Menerima dan Mengolah Informasi (MMI) siswa pada materi sistem saraf. Dalam Worksheet mengukur Kemampuan Menerima dan Mengolah Informasi (MMI) akan menghasilkan data yang berbanding terbalik dengan besarnya ICL. Instrumen tes pada worksheet berisi pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan dengan kompleksitas isi berbeda atau task complexity (Brunken, et al., 2010) berdasarkan standar pengolahan informasi dari Marzano (1993). Terdapat lima soal pada worksheet di setiap pertemuan. Skala penilaian yang digunakan mulai dari 0-3 dilihat dari tingkat kompleksitas jawaban yang diberikan siswa. Skor kemampuan analisis dikonversi dalam bentuk kualitatif dengan merujuk pada kategorisasi dari Arikunto (2013).
Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pertanyaan Task Complexity pada Worksheet Task
Nomor
Pertemuan
Soal
ke-
Menyebutkan tiga jenis neuron.
1
1
Menyebutkan struktur neuron.
2
1
Komponen
Menyebutkan perbedaan gerak sadar dan
1
2
Informasi
gerak refleks. 2
2
3
1
3
2
4
1
4
2
Kisi-kisi
Complexity
Menyebutkan
fungsi
utama
sumsum
tulang belakang dalam gerak refleks. Mengintegrasikan pengetahuan tentang struktur Integrasi Informasi
dan
fungsi
saraf
dengan
mekanisme penghantaran impuls. Mengintegrasikan pengetahuan tentang gerak sadar dan gerak refleks dengan perbedaan
mekanisme
penghantaran
impuls antara kedua gerak tersebut. Penerapan penghantaran Aplikasi Informasi
prinsip impuls
mekanisme dan
kaitannya
dengan kerusakan pada neuron. Penerapan
prinsip
mekanisme
penghantaran impuls pada gerak refleks dan kaitannya dengan kejadian seharihari.
Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
Untuk dapat menilai skor siswa dari worksheet, digunakan rubrik yang dijabarkan pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Rubrik Penskoran Pertanyaan Task Complexity pada Worksheet Soal Nomor 1
2
3
4
Jawaban Jawaban keseluruhan tepat dan jelas Jawaban tepat tetapi kurang jelas Jawaban kurang tepat dan kurang jelas Jawaban keseluruhan salah Jawaban keseluruhan tepat dan jelas Jawaban tepat tetapi kurang jelas Jawaban kurang tepat dan kurang jelas Jawaban keseluruhan salah Jawaban benar dan lengkap Jawaban benar tetapi hanya terjawab 2 Jawaban benar tetapi hanya terjawab 1 Jawaban seluruhnya salah Jawaban keseluruhan tepat dan jelas Jawaban tepat tetapi kurang jelas Jawaban kurang tepat dan kurang jelas Jawaban keseluruhan salah
Skor 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0
Skor total yang telah didapat melalui rubrik penskoran pertanyaan task complexity pada worksheet, dikategorisasi berdasarkan Tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.3 Kategorisasi Kemampuan Menerima dan Mengolah Informasi Skor
Skor Konversi Skala 100
Kategori Kualitatif
2,4 – 3,0
80-100
Sangat Baik
1,8 – 2,3
60-79
Baik
1,2 – 1,7
40-59
Sedang
0,6 – 1,1
20-39
Kurang
0,0 – 0,5
0-19
Sangat Kurang
Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
2.
Kuisioner Kuisioner diberikan untuk mengukur usaha mental (UM) siswa yaitu
seberapa besar siswa berusaha untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh gurunya yang berkaitan dengan strategi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Kuisioner yang digunakan untuk mengukur usaha mental siswa akan menghasilkan data yang berbanding lurus dengan besarnya ECL. Skala penilaian menggunakan skala Likert. Skala Likert terdiri dari sangat membantu (skor 1), membantu (skor 2), kurang membantu (skor 3), tidak membantu (skor 4). Semakin rendah rata-rata nilai yang didapat, semakin rendah usaha mental yang diperlukan siswa untuk memahami materi ajar. Skala penilaian yang digunakan mulai dari 1-4 dilihat dari tingkat kompleksitas jawaban yang diberikan siswa. Skor Usaha Mental (UM) dikonversi dalam bentuk kualitatif dengan merujuk pada kategorisasi dari Arikunto (2013). Tabel 3.4 Rubrik Penskoran Lembar Kuisioner dengan Skala Likert Skor
Kategori
1
Sangat membantu
2
Membantu
3
Kurang membantu
4
Tidak membantu
Skor total yang telah didapat melalui rubrik penskoran lembar kuisioner, dikategorisasi berdasarkan Tabel 3.5 di bawah ini. Tabel 3.5 Kategorisasi Kualitatif Pembelajaran Melalui Lembar Kuisioner Skor
Skor Konversi Skala 100
Kategori Kualitatif
3,41-4,00
80-100
Sangat kesulitan
2,81-3,40
60-79
Kesulitan
2,21-2,80
40-59
Sedikit kesulitan
1,61-2,20
20-39
Tidak kesulitan
1,00-1,60
0-19
Sangat tidak kesulitan
Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
3.
Soal Tes Soal tes dibuat oleh peneliti untuk mengukur tingkat penalaran (HB) siswa
dalam mempelajari materi sistem saraf. Soal tes berupa soal pilihan ganda berdasarkan indikator penalaran dari Marzano yang mencakup dimensi tiga yang meliputi analyzing perspectives, analysis errors, abstracting, deduction, induction, decision making, comparing, classifying dan constracting support. Instrumen ini digunakan untuk mengukur beban germane. Skor dari soal tes ini akan dihubungkan dengan kemampuan menerima dan mengolah informasi siswa (dari worksheet) dan usaha mental siswa (dari kuisioner). Skor akhir dari soal tes akan dikonversi ke dalam skala 100. Skor hasil belajar ini merujuk pada kategorisasi dari Arikunto (2013). Tabel 3.6 Kategorisasi Hasil Belajar Melalui Soal Tes dan Instrumen Penelitian Skor
Kategori Kualitatif
80-100
Baik Sekali
66-79
Baik
56-65
Cukup
40-55
Kurang
30-39
Gagal (Arikunto, 2013)
4.
Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan mencakup lembar wawancara dan video
pembelajaran. Lembar wawancara digunakan untuk mengklarifikasi data hasil MMI yang berbanding lurus dengan data hasil UM. Wawancara dilakukan setelah skor hasil dari data MMI dan UM terkumpul. Video pembelajaran digunakan untuk mengamati strategi yang digunakan guru saat mengajar serta untuk pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan beban kognitif siswa.
Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari pemberian worksheet untuk mengukur kemampuan siswa dalam menerima dan mengolah informasi (MMI), pemberian kuisioner untuk mengukur usaha mental (UM) siswa, tes harian bab sistem saraf untuk mengukur tingkat penalaran siswa terhadap materi sistem saraf (HB), dan wawancara yang dilakukan ketika hasil pengukuran MMI dan HB tidak sejalan dengan UM. Adapun rincian teknik pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Teknik Pengumpulan Data No. Data Waktu Pengambilan Data 1. Kemampuan siswa Di setiap akhir pembelajaran menerima dan mengolah informasi (MMI) 2. Usaha mental (UM) Di setiap akhir pembelajaran 3.
4.
Instrumen Worksheet
Kuisioner
Tingkat pemahaman Di akhir pembelajaran bab Soal Tes siswa/hasil belajar sistem saraf (HB) terhadap materi sistem saraf Lembar observasi Setelah perhitungan skor dari Wawancara data MMI dan UM terkumpul
H. Prosedur Pengumpulan Data Tahap dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap, yaitu: 1.
Tahap Persiapan Tahap persiapan ini meliputi:
a.
Membuat instrumen penelitian Instrumen penelitian yang dibuat mencakup worksheet mengenai materi sistem saraf, kuisioner tentang respon siswa terhadap strategi pembelajaran yang dilakukan guru, dan tes harian bab sistem saraf. Kisi-kisi worksheet berisi pertanyaan-pertanyaan yang dikembangkan dengan kompleksitas isi
Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
berbeda atau task complexity (Brunken, et al., 2010) berdasarkan standar pengolahan informasi dari Marzano (1993) sedangkan kisi-kisi tes harian dibentuk berdasarkan standar berpikir kompleks berupa dimensi belajar dari Marzano (1994). Setelah instrumen selesai dibuat, instrumen di judgement oleh dosen ahli, kemudian dilakukan uji coba. b.
Uji coba instrumen Instrumen yang diuji coba adalah soal tes bab sistem saraf. Uji coba instrumen dilakukan pada 38 mahasiswa tingkat I jurusan pendidikan biologi FPMIPA UPI. Untuk menganalisis kelayakan soal yang dibuat, maka diambillah sampel pengujian. Sampel pengujian diambil dari perhitungan 27% untuk kelompok atas dan 27% untuk kelompok bawah dari seluruh populasi. Setelah dilakukan penghitungan, didapat 10 mahasiswa tingkat atas dan 10 mahasiswa tingkat bawah. Hasil tes yang didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan program ANATES versi 5.0.2. Rincian analisis pokok uji pada tiap butir soal pilihan ganda adalah uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan kualitas pengecoh soal.
1) Uji Validitas Butir Soal Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan sahih apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria (Arikunto, 2013). Berikut rumus uji validitas butir soal dan kriteria validitas pada Tabel 3.8:
rxy =
∑ ∑
∑
∑
∑ ∑
∑
Deskripsi: rxy = Koefisien korelasi = validitas item X = Skor tiap siswa pada item tersebut Y = Skor total tiap siswa
Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
N = Jumlah seluruh siswa ΣX= Jumlah skor seluruh siswa pada item tersebut ΣY= Jumlah skor total seluruh siswa pada test Tabel 3.8 Kriteria Validitas Koefisien Korelasi
Kriteria Validitas
0,80-1,00
Sangat tinggi
0,60-0,80
Tinggi
0,40-0,60
Cukup
0,20-0,40
Rendah
0,00-0,20
Sangat rendah (Arikunto, 2013)
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus uji validitas butir soal, diperoleh hasil yang akan diinterpretasikan pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Butir Soal Pilihan Ganda (Soal Tes) Kriteria
Nomor Soal
Total
Keterangan
Tinggi
4, 8, 9, 12, 13, 16
6
Digunakan
Cukup
5, 10, 14, 15, 17
5
Digunakan
Rendah
3, 6, 7
3
Revisi
Sangat rendah
1, 2, 11, 18
4
Revisi, nomor 11 soal diubah
2) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran soal, artinya jika kepada siswa-siswa diberikan tes yang serupa pada waktu yang berbeda maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan yang sama dalam kelompok (Arikunto, 2013). Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
Perhitungan uji reliabilitas menggunakan program ANATES versi 5.0.2. Berikut kriteria reliabilitas pada Tabel 3.10: Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas Koefisien Korelasi
Kriteria Reliabilitas
0,80 - 1,00
Sangat Tinggi
0,60 - 0,79
Tinggi
0,40 - 0,59
Cukup
0,20 - 0,39
Rendah
0,00 - 0,19
Sangat Rendah (Arikunto, 2013)
Pengukuran reliabilitas dapat menggunakan indikator yang tercantum dalam Tabel 3.4. Hasil yang diperoleh untuk perhitungan uji reliabilitas pada soal-soal tes bab sistem saraf yang dihitung dengan bantuan program ANATES versi 5.0.2 adalah 0,73. Soal pilihan ganda pada soal tes bab sistem saraf dengan hasil uji reliabilitas 0,73 termasuk ke dalam kategori tinggi.
3) Daya Pembeda Uji daya pembeda merupakan salah satu cara untuk memeriksa apakah pertanyaan yang diberikan dapat membedakan antara siswa yang masuk ke dalam kategori siswa tingkat atas dan siswa tingkat bawah (Arikunto, 2013). Berikut rumus daya pembeda:
Deskripsi: DP= Daya pembeda U = Jumlah siswa yang menjawab benar dari kelompok atas untuk tiap soal L = Jumlah siswa yang menjawab benar dari kelompok bawah untuk tiap soal T = Jumlah siswa kelompok tinggi dan rendah
Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
Kategorisasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.5. Daya Pembeda dihitung dengan bantuan program ANATES versi 5.0.2. Berdasarkan hasil perhitungan analisis tiap butir soal, daya pembeda dari soal tes bab sistem saraf dapat dilihat pada Tabel 3.11. Tabel 3.11 Kategorisasi Daya Pembeda Koefisien Daya Pembeda
Interpretasi
0,71 – 1.00
Baik sekali
0,41 – 0,70
Baik
0,21 – 0,40
Cukup
0,00 – 0,20
Jelek (Arikunto, 2013)
Berdasarkan kategorisasi daya pembeda pada Tabel 3.11, didapatkan hasil perhitungan daya pembeda soal tes bab sistem saraf yang dijabarkan pada Tabel 3.12. Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Tes Bab Sistem Saraf Kriteria Daya Pembeda Baik sekali
Nomor Soal
Jumlah
13
1
Baik
1, 4, 5, 8, 10, 12, 16
7
Cukup
9, 14, 15, 17
4
Jelek
2, 3, 6, 7, 11, 18
6
4) Uji Tingkat Kesukaran Soal Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut tergolong mudah, sedang atau sukar sebagaimana penjelasan Arikunto (2013) yang menjelaskan bahwa tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya suatu soal. Uji tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
Deskripsi: TK= Tingkat kesukaran U = Jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab benar untuk tiap soal L = Jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar untuk tiap soal T = jumlah seluruh siswa dari kelompok tinggi dan kelompok rendah
Tabel 3.13 Interpretasi Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran
Interpretasi soal
0,00-0,30
Sukar
0,30-0,70
Sedang
0,70-1,00
Mudah (Arikunto, 2013)
Berdasarkan interpretasi indeks kesukaran pada Tabel 3.13 di atas, didapatkan hasil
perhitungan tingkat
kesukaran pada
soal
dengan
menggunakan program ANATES versi 5.0.2 yang digambarkan pada Tabel 3.14. Tabel 3.14 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tes Bab Sistem Saraf Interpretasi
Nomor Soal
Jumlah
Sangat Sukar
18
1
Presentase
Keterangan Revisi
27,8% Sukar
6, 11, 12, 15
4
Digunakan
Sedang
1, 2, 3, 4, 5, 8, 10, 13, 14, 16
10
55,6%
Digunakan
Mudah
7, 9, 17
3
16,6%
Revisi
Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
2.
Tahap Pelaksanaan Penelitian
a.
Melaksanakan tes Dipilih SMA berbasis pesantren dengan karakteristik pesantren memiliki aturan wajib tinggal di asrama bagi siswa-siswanya. Kemudian dari pesantren tersebut dipilih satu kelas IPA untuk dijadikan subjek penelitian. Selama proses pembelajaran bab sistem saraf, siswa diberikan tes berupa worksheet dan kuisioner serta pada akhir pembelajaran siswa diberi soal tes yang berisi soal pilihan ganda mencakup keseluruhan materi sistem saraf.
b.
Melakukan wawancara Berdasarkan uraian sebelumnya, wawancara akan digunakan secara kondisional, yaitu saat skor worksheet siswa berbanding terbalik dengan kuisioner atau skor worksheet siswa berbanding terbalik dengan skor soal tes.
3.
Tahap Pasca Pelaksanaan Penelitian
a.
Melakukan pengolahan data Hasil tes dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif serta dideskripsikan untuk mengetahui tingkat beban kognitif siswa pada pembelajaran biologi di SMA berbasis pesantren.
b.
Menyusun kesimpulan Kesimpulan disusun berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah dibuat dan hasil penelitian yang didapat.
I.
Analisis Data Data yang didapat dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis
kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil perhitungan uji statistika komponen
beban
kognitif
siswa.
Analisis
kualitatif
digunakan
untuk
menggambarkan profil komponen beban kognitif siswa berdasarkan rubrik kategorisasi dan menganalisis strategi mengajar guru serta hasil wawancara yang berkaitan dengan hasil pengukuran beban kognitif siswa. Berikut langkah-langkah analisis data:
Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
1.
Analisis data untuk menggambarkan komponen beban kognitif yang diinterpretasikan berdasarkan rubrik kategorisasi (Tabel 3.3, Tabel 3.5, Tabel 3.6). Analisis ini mencakup:
a.
Analisis data dari skor Kemampuan Menerima dan Mengolah Informasi (MMI) dan Usaha Mental (UM) diinterpretasikan dengan dua cara. Cara pertama, Skor Kemampuan Menerima dan mengolah Informasi (MMI) dan Usaha Mental (UM) dihitung berdasarkan skor asal yaitu variabel MMI memiliki rentang skor 0-3 dengan skor maksimal 3 (Tabel 3.3). Sedangkan skor asal dari variabel Usaha Mental (UM) ada pada rentang 1-4 dengan skor maksimal 1 (tabel 3.5). Skor asal yang telah didapat, dapat menentukan besarnya MMI dan UM berdasarkan rubrik kategorisasi. Interpretasi data dengan cara kedua adalah dengan mengkonversikan data ke dalam skala 100 dari skor asal yang telah didapat. Skor konversi dari variabel MMI dan UM memiliki skor maksimal 100. Skor konversi digunakan dalam uji statistika. Selain itu, data yang telah dikonversi, digunakan untuk mencari tingkat beban kognitif siswa dengan skor Kemampuan Menerima dan Mengolah Informasi (MMI) dan skor Usaha Mental (UM) dengan perhitungan MMI-UM. Perhitungan ini digunakan berdasarkan pada Tabel 3.15. Tabel 3.15 Kategori Tingkat Beban Kognitif Tingkat Beban Kognitif Tidak Ada Beban Kognitif Terdapat Beban Kognitif
b.
Keterangan MMI > UM MMI < UM
Analisis data Hasil Belajar (HB) diinterpretasikan langsung ke dalam konversi skala 100 (skor maksimal 100). Data dari variabel Hasil Belajar (HB) dapat dikategorikan berdasarkan rubrik kategorisasi pada Tabel 3.6. Skor variabel HB digunakan pula dalam uji statistika. Selain itu, skor Hasil Belajar (HB) merepresentasikan kemampuan penalaran siswa, sehingga dibentuk presentase Hasil Belajar (HB) berdasarkan indikator penalaran dari Marzano (1993).
Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
2.
Analisis kuantitatif berdasarkan uji statistika untuk melihat hubungan antar komponen beban kognitif. Skor konversi yang telah dihasilkan, diuji normalitas dan homogenitasnya untuk menetapkan apakah suatu sampel di dalam suatu populasi berdistribusi normal dan homogen atau tidak. Perhitungan statistik dilakukan dengan bantuan Statistical Package for Sosial Science (SPSS) 20 for Window dengan tipe aplikasi uji Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat signifikansi (α) 0,05. Analisis data untuk melihat besarnya beban kognitif siswa SMA berbasis pesantren dilakukan dengan uji korelasi dan regresi. Uji korelasi dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel UM terhadap MMI, MMI terhadap HB serta UM terhadap HB dari kelas XI SMA berbasis pesantren yang diukur beban kognitifnya. Keseluruhan data terdistribusi normal, sehingga uji korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson. Uji korelasi dilakukan dengan bantuan program SPSS 20 for window. Uji Regresi dilakukan ketika dua variabel menunjukkan adanya korelasi yang signifikan.
Tabel 3.16 Makna Koefisien Korelasi Makna Koefisien Korelasi Tidak ada Rendah sekali Rendah Sedang Tinggi Tinggi sekali
Besar Angka (Positif) 0,00 0,00 < ρ < 0,20 0,20 < ρ < 0,40 0,40 < ρ < 0,60 0,60 < ρ < 0,80 0,80 < ρ < 1,00
Besar Angka (Negatif) 0,00 -0,20 < ρ < -0,00 -0,40 < ρ < -0,20 -0,60 < ρ < -0,40 -0,80 < ρ < -0,60 -1,00 < ρ < -0,80 (Panggabean, 2001)
Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
J.
Bagan Alur Penelitian Studi Kepustakaan Penyusunan Proposal Seminar Proposal Revisi Proposal
Penyusunan dan Pembuatan Instrumen Penelitian
Judgement Instrumen
Perizinan Penelitian
Uji Coba Instrumen
Perizinan Penelitian Pesantren
Penentuan Sampel Penelitian
Revisi Instrumen
Pelaksanaan Penelitian di Sekolah
Worksheet (ICL)
Kuisioner (ECL)
Tes Harian (GCL)
Wawancara (jika perlu)
Data Pengolahan data dan Pembahasan Kesimpulan
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian
Dita Alawiyah Marcharis, 2015 BEBAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA BERBASIS PESANTREN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu