16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banjarsari 02 dengan alamat Desa Banjarsari Rt.04 / Rw 01 yang merupakan salah satu SD imbas di Dabin I Kecamatan Gabus, selama tiga bulan mulai bulan Oktober
s.d.
Desember 2011. 3.2 Variabel yang Diteliti Variabel bebas dari penelitian ini adalah alat peraga dakon. Variabel terikat dari penelitian ini adalah hasil belajar.
3.3 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada subjek data yaitu siswa kelas IV SD Negeri Banjarsari 02 Kecamatan Gabus pada tahun pelajaran 2011/2012 semester I yang terdiri dari 30 siswa dengan rincian 20 siswa perempuan, dan 10 siswa laki-laki. (terlampir)
3.4 Sumber Data Sumber data penelitian ini diperoleh dari: 1. hasil ulangan siswa yang berhasil dikumpulkan peneliti pada soal isian. 2. Lembar Observasi 3. Angket
3.5 Teknik dan Alat Pengumpul Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik tes. Teknis ini digunakan untuk mengetahui hasil ulangan siswa.
16
17
2. Alat Pengumpul Data Alat pengumpul data menggunakan blangko observasi guru dan siswa dan daftar anali sis ulangan harian. 3.6 Validasi Data Untuk menjaga agar data yang diperoleh benar-benar valid peneliti menggunakan teknis validasi trianggulasi yakni trianggulasi nilai. Jika terjadi deviasi yang tinggi terhadap salah satu siswa, data itu dikomunikasikan dengan data lain pada siklus yang berbeda.
3.7 Analisis data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. analisis kualitatif berdasarkan hasil ulangan siswa. 2. Angket a. Lebih dari 75 % siswa menjawab ya pada kolom tidak menarik b. Sedangkan yang menjawab ya pada kolom menarik hanya 25 %
3.8 Indikator Kinerja Sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari: Meningkatnya hasil belajar siswa 80% dengan rata – rata ≥ 65 atau sudah mencapai KKM.
3.9 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini menggunakan dua siklus, yang masing-masing siklus terdiri atas empat langkah, yaitu planning, Acting, Observing, dan Refleksi. 3.9.1
Siklus I 1. Planning (Perencanaan) Penelitian tindakan kelas dengan pendekatan konvensional pada
operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bulat ini
didasari dari hasil ulangan harian yang hasilnya masih rendah. Materi ini bagi siswa dirasa kurang menarik dan membosankan.
18
Penelitian ini dilakukan karena sampai saat ini pendekatan yang dipakai kurang memadai. Guru masih sering menggunakan pembelajaran sesuai dengan buku.
2. Acting (Pelaksanaan) Pada tahap pelaksanaan ini, ada beberapa langkah yang akan dilakukan peneliti, di antaranya adalah : a. Guru menyampaikan informasi tentang bilangan bulat positif dan negatif b. Mengenalkan operasi hitung bilangan bulat positif dan negatif c. Menunjukkan alat berupa penggaris/ mistar dari kayu d. Guru mendemonstrasikan alat peraga untuk menjumlahkan bilangan bulat positif dan positif, menjumlahkan bilangan bulat negatif dan negatif, menjumlahkan bilangan bulat positif dan negatif, dan memnjumlahkan bilangan bulat negtif dan positif. e. Beberapa siswa mendemonstrasikan penjumlahan bilangan bulat dengan menggu nakan mistar kayu untuk menjumlahkan bilangan bulat positif dan positif, menjumlahkan bilangan bulat negatif dan negatif, menjumlahkan bilangan bulat positif dan negatif, dan memnjumlahkan bilangan bulat negtif dan positif. Contoh soal : -3 + 2 = .... Berdasarkan soal di atas, maka siswa akan membuat garis bilangan:
19
2 1 -3
-10 -9 -8 -7 -6
-5
-4 -3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Gambar 3.1 Penjumlahkan Bilangan Bulat Pada Garis Bilangan f. Guru selalu mengawasi dan memberi bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan
3. Observing (Pengamatan) Pada siklus ini peneliti melakukan pengamatan dengan cara berkeliling
kelas
sambil
memberikan
pengarahan
cara
mengerjakan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan mistar. Di samping itu pengamatan juga dilakukan oleh guru lain yang berperan aktif dalam pembelajaransebagai kolaboran. Tujuan melibatkan kolaboran dalan pembelajaran adalah agar pengamatan bisa lebih mendalam dan cermat. Hasil dari beberapa pengamat akan bermanfaat untuk proses tindakan selanjutnya. 4. Refleksi (Tindakan) Pada tahap refleksi ada beberapa tahap yang dilakukan peneliti, diantaranya adalah: a. Refleksi Diri -
Mengumpulkan hasil ulangan siswa
-
Mengoreksi hasil ulangan siswa
-
Mengelompokkan hasil ulangan siswa yang tuntas dan belum tuntas
20
-
Menghitung persentase siswa tuntas dan belum tuntas
-
Memasukkan nilai siswa ke dalam daftar nilai
b. Menentukan siklus lanjutan Siklus lanjutan dilakukan setelah mengetahui hasil ulangan siswa jika ada yang masih di bawah KKM (65) yang telah ditentukan. Siklus II dilakukan karena pada siklus I hasil ulangan belum memuaskan
3.9.2
Siklus II 1.
Planning (Perencanaan) Pada siklus I peneliti menemui beberapa hambatan yaitu : a. Siswa mengalami kesulitan dalam menghitung penjumlahan bilangan bulat dengan garis bilangan b. Adanya kejenuhan dan rasa bosan pada anak. Dari beberapa hambatan tersebut, kemudian peneliti mendesain langkah baru dalam pembelajaran pada silkus ke II, yaitu menggunakan dakon sebagai alat bantu untuk menguasai penanaman konsep penjumlahan bilangan bulat.
2.
Acting (Pelaksanaan) Pada tahap pelaksanaan (Acting) siklus II ini, peneliti melakukan
langkah
baru
dalam upaya menyempurnakan
perbaikan siklus I di antaranya adalah : a.
Guru menyampaikan informasi tentang bilangan bulat positif dan negatif
b.
Mengenalkan operasi hitung bilangan bulat positif dan negatif
c.
Menunjukkan alat peraga dakon
21
d.
Guru
mendemonstrasikan
alat
peraga
untuk
menjumlahkan
bilangan
bulat
positif
dan
positif,
menjumlahkan
bilangan
bulat
negatif
dan
negatif,
menjumlahkan bilangan bulat positif dan negatif, dan memnjumlahkan bilangan bulat negtif dan positif. e.
Beberapa siswa mendemonstrasikan alat peraga secara berpasangan untuk menjumlahkan bilangan bulat positif dan positif, menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan negatif menjumlahkan bilangan bulat positif dan negatif, dan memnjumlahkan bilangan bulat negtif dan positif.
f.
Siswa secara berpasangan dengan teman sebangku. Seorang siswa menempatkan diri di sisi papan dakon bertanda positif, dan seorang siswa lagi berada di sebelah siswa papan dakon bertanda negatif.
g.
Pasangan siswa memperhatikan soal penjumlahan yang disampaikan secara cermat. Contoh soal : -7 + 6 = .... Berdasarkan soal di atas, maka siswa yang berada di sisi dakon negatif mengambil biji asam
warna coklat
sebanyak 7 butir, dan siswa yang berada di sisi
papan
positif mengambil biji ogo warna merah sebanyak 6 butir. Selanjutnya masing–masing siswa memasukan biji asam dan ogo sesuai dengan tanda yang ada di papan dakon sampai habis.Keterangan : warna Coklat untuk negtif dan warna merah untuk positif.
22
Gambar 3.2 Penjumlahan bilangan bulat pada alat peraga dakon h.
Selanjutnya lubang dakon terdapat biji yang berpasangan, maka biji yang berpasangan
diambil dan tidak
diperhitungkan. Biji yang tidak punya pasangan dilihat jenisnya. Biji terakhir inilah hasilnya. i.
Selanjutnya siswa secara berpasangan mendemonstrasikan sambil mengerjakan soal yang diberikan gurunya.
j.
Guru selalu mengawasi dan memberi bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan.
k.
3.
Tiap kelompok melaporlan hasilnya.
Observing (Pengamatan) Pada siklus ini peneliti melakukan pengamatan dengan cara berkeliling kelas sambil memberikan pengarahan cara menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat serta melihat keseriusan dan keaktifan siswa dalam mengerjakan soal
4.
Refleksi (Tindakan) Pada tahap refleksi siklus II ini ada beberapa tahap yang dilakukan peneliti,diantaranya adalah : a.
Refleksi Diri 1. Mengumpulkan hasil ulangan siswa siklus II (perbaikan I)
23
2. Mengoreksi hasil ulangan perbaikan I siswa 3. Mengelompokkan hasil ulangan perbaikan siswa yang tuntas dan belum tuntas. 4. Menghitung persentase siswa tuntas dan belum tuntas pada ulangan perbaikan I. 5. Memasukkan nilai siswa ke dalam daftar nilai b.
Menentukan siklus lanjutan Siklus lanjutan dilakukan jika masih ada siswa yang belum tuntas. Karena pada siklus II sudah tuntas semua, maka penelitian ini hanya sampai siklus II
3.10 Jadwal Pelaksanaan Penyusunan jadwal kegiatan ini diharapkan agar Penelitian Tindakan Kelas tidak mengganggu kegiatan sekolah. Jadwal Kegiatan Penelitian. Bulan No
Jenis Kegiatan
Oktober I
1.
Penyusunan Proposal
2.
Persiapan Koordinasi
3.
Pelaksanaan Siklus I
4.
PelaksanaanSiklus II
5.
PelaksanaanSiklus II
6.
Analisis Data
7
Penyusunan.Laporan
November
II III IV
I
II III IV
Desember I
II III IV
X X X
X X X X
X X X
Penelitian Agar Penelitian Tindakan Kelas tidak mengganggu proses belajar mengajar, disusunlah jadwal penelitian. Untuk mengupayakan terjadinya keluwesan dengan jadwal penelitian, kegiatan disesuaikan dengan jadwal pelajaran.
24
Jadwal Pelajaran Kelas IV SDN Banjarsari 02 Tahun Pelajaran 2011/2012 HARI No
Waktu
Senin
Selasa
Rabu
Kami
Jumat
s
Sabtu
1
07.00-07.35
upacara
MAT
OR
B IN
IPS
Agama
2
07.35-08.10
MAT
MAT
OR
B IN
IPS
Agama
3
08.10-08.45
MAT
MAT
OR
B IN
IPS
Agama
I 4
09.00-09.35
s
t
B IN
i
r
PKn
a IPA
h
a
IPA
t B.Jaw
PJOK
a 5
09.35-10.10
B IN
PKn
IPA
IPA
B.Jaw
KKG
a I
s
t
i
r
a
h
a
t
6
10.25-11.00
SBK
SSD
B.Ing
SBK
-
KKG
7
11.00-11.35
SBK
SSD
B.Ing
SBK
-
KKG