18
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan metode-metode yang akan digunakan pada bab selanjutnya. Metode-metode pada bab ini yaitu metode Value at Risk dengan pendekatan distribusi normal maupun pendekatan ekspansi cornish fisher dan metode rantai Markov.
3.1.
VALUE AT RISK Pengkajian dalam permasalahan perubahan indeks harga saham dapat terjadi
kapan saja dengan waktu yang tidak menentu, hal tersebut mengakibatkan terjadinya ketidakpastian terhadap perubahan indeks harga saham yang menyebabkan timbulnya suatu risiko. Pengkajian dalam permasalahan tersebut ditujukan untuk memperoleh pendekatan terhadap perubahan indeks harga saham untuk meminimumkan risiko yang akan diperoleh. Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran risiko adalah metode Value at Risk (VaR) yang diperkenalkan oleh Morgan pada tahun 1994. Menurut Harper (dalam Putri, 2012, hlm. 4) mengemukakan bahwa VaR digunakan untuk mengukur kemungkinan terburuk yang akan dialami pada suatu periode dengan tingkat kepercayaan tertentu dengan kondisi pasar normal dengan selang waktu, tingkat kepercayaan dan besar kerugian. Menurut Jorion (2002) Value at Risk (VaR) adalah suatu metode pengukuran risiko yang menggunakan teknik statistik. Sedangkan โVaR adalah ukuran statistik risiko yang memperkirakan kerugian maksimum yang mungkin dialami pada portofolio dengan tingkat kepercayaan tertentuโ (Angelovska, 2013). Berdasarkan hal tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa VaR merupakan suatu model yang dapat digunakan untuk memperkirakan risiko
Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
19
maksimum pada selang waktu tertentu t dengan tingkat kepercayaan tertentu secara teoritis.
Definisi 3.1.1 Value at Risk (VaR) (Candelon, dkk. 2008, hlm. 6). VaR dapat didefinisikan sebagai: ๐(๐
๐ก < ๐๐๐
๐ก (1 โ ๐ผ)) = 1 โ ๐ผ
(3.1)
dimana, ๐
๐ก
: suatu peubah acak yang menyatakan return dari saham tunggal yang memiliki fungsi distribusi ๐น๐
๐ก (. );
1 โ ๐ผ : tingkat kepercayaan. Oleh karena itu, definisi VaR dapat ditulis dalam bentuk lain yaitu sebagai berikut: ๐(๐
๐ก < ๐๐๐
๐ก (1 โ ๐ผ))
=1โ๐ผ
๏ ๐น๐
๐ก (๐๐๐
๐ก (1 โ ๐ผ)) ๏ ๐๐๐
๐ก (1 โ ๐ผ)
=1โ๐ผ (1 โ ๐ผ) = ๐น๐
โ1 ๐ก
(3.2)
Berdasarkan persamaan 3.2 diperoleh bahwa VaR sangat bergantung pada suatu fungsi distribusi, sehingga nilai VaR dapat ditentukan melalui sebuah distribusi atau juga dapat diperoleh dari nilai persentil dari suatu distribusinya.
3.1.1. Pendekatan Distribusi Normal (Variance-Covariance) Perhitungan VaR untuk distribusi normal yang disimbolkan oleh ฮจnormal dengan 1 โ ๐ผ = ๐ (Jorion, 1975, hlm. 84 โ 88) ditulis sebagai berikut: ฮจnormal = ๐๐ก + ฮฆโ1 ๐ง (๐)๐๐ก dengan
ฮฆ๐งโ1 (๐),
(3.3)
๐๐ก dan ๐๐ก secara berurutan didefinisikan sebagai bentuk kuartil dari
distribusi return, konstanta drift dan volatility. Drift (Yuhan, 2013, hlm.13) didefinisikan sebagai perkalian dari periode waktu dengan mean dengan rumus sebagai berikut: ฬ ๐๐ก = ๐ก ร ๐
Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(3.4)
20
Volatility (Yuhan, 2013, hlm.13) merupakan ukuran ketidakpastian dari data deret waktu keuangan atau risiko yang mungkin dihadapi investor dengan rumus sebagai berikut: ฬ ๐๐ก = โ๐ก ร ๐
(3.5)
Kuantil bawah untuk suatu tingkat kepercayaan q yang disimbolkan dengan ฮฆโ1 ๐ง (๐) dapat dilihat pada Tabel 3.1. TABEL 3.1 KUANTIL BAWAH DISTRIBUSI NORMAL BAKU TINGKAT KEPERCAYAAN (%) 1โ๐ผ
99,99
99,9
99
97,72
97,5
95
90
84,13
50
ฮฆ๐งโ1 (๐)
-3,715
-3,090
-2,326
-2,000
-1,960
-1,645
-1,282
-1,000
-0,000
Contoh 3.1.1 Misalkan ๐1 , ๐2 , โฆ , ๐100 adalah sampel acak berukuran 100 yang berasal dari distribusi normal umum dengan rataan 5 dan varians 1. Dengan memilih ๐ผ = 0,05 tentukan penaksir dari ฮจnormal . Penyelesaian: Diketahui : ๐ = 100 ๐~๐(5,1) ฬ=5 ๐ ฬ=1 ๐
๐ผ = 0,05. Karena ๐~๐(5,2) dan ๐ผ = 0,05, maka berdasarkan tabel 3.1 diperoleh
ฮฆ๐งโ1 (๐) =
โ1,645 Akan dihitung nilai konstanta drift dan volatility ฬ ๐๐ก = ๐ก ร ๐
= 100 ร 5 = 500 ฬ ๐๐ก = โ๐ก ร ๐
= โ100 ร 1 = 10 Maka berdasarkan persamaan (3.4) diperoleh ฮจnormal sebagai berikut: Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
21
ฮจnormal = ๐๐ก + ฮฆโ1 ๐ง (๐)๐๐ก = 500 + (โ1,645) ร 10 = 483,55 Sehingga diperoleh ฮจnormal = 483,55. 3.1.2. Pendekatan Ekspansi Cornish Fisher(๐ฟ๐๐ ) Pendekatan VaR secara konvensional cenderung lebih tekait dengan asumsi bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Namun, โdata keuangan di Indonesia menunjukan penyimpangan dari normalitas yaitu parameter skewness yang menunjukkan derajat ketaksimetrisan dari distribusi di antara nilai rata-ratanya sehingga hal tersebut dapat memberikan gambaran intuitif ke arah mana kira-kira bentuk asimetri dari ekor gemuk distribusinyaโ (Situngkir & Surya, 2004). Selain itu, menurut Chatterjee (2014, hlm.73) dua momen yang sangat perlu diperhatikan dalam perhitungan risk management adalah momen ketiga yaitu skewness dan momen keempat yaitu kurtosis. Pendekatan ekspansi Cornish Fisher tidak menggunakan asumsi distribusi normal, dan juga memperhatikan momen ketiga dan keempat untuk menyesuaikan kuantil tertentu yang membentuk kurtosis dan skewness. Suarez, dkk (ditulis dalam Yuhan (2013)) menunjukan bagaimana kuantil tertentu dengan menggunakan skewness dan kurtosis melalui ekspansi Cornish-Fisher dapat dilihat pada Lampiran 4, sehingga diperoleh sebagai berikut:
ฮฆโ1 ๐ฅ (๐)
=
ฮฆโ1 ๐ง (๐ ) + โ
2 (ฮฆโ1 ๐ง (๐) โ 1)
6
๐3 +
โ1 3 (2ฮฆโ1 ๐ง (๐) โ 5ฮฆ๐ง (๐))
36
โ1 3 (ฮฆโ1 ๐ง (๐) โ 3ฮฆ๐ง (๐))
24 ๐23
๐โฒ4 ( 3.6)
dimana, ๐3
: skewness
๐4
: kurtosis
๐โฒ4
: kelebihan kurtosis
Dengan penyesuaian ini maka dapat dihitung ฮจSK dengan pendekatan ekspansi Cornish Fisher sebagai berikut,
ฮจSK = ๐๐ก + ฮฆโ1 ๐ฅ (๐)๐๐ก
(3.7)
Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
22
Contoh 3.1.2 Berdasarkan contoh 3.1.1 jika berikan informasi tambahan bahwa dari sampel acak tersebut memiliki nilai skewness 2 dan nilai kurtosis 5. Dengan memilih ๐ผ = 0,05 tentukan penaksir dari ๐๐๐
๐ก dengan pendekatan ekspansi Cornish Fisher. Penyelesaian: Diketahui : ๐ = 100 ๐~๐(5,1) ฬ=5 ๐ ฬ=1 ๐
๐ผ = 0,05 ๐3
:2
๐4
:5
๐โฒ4
:2
Akan dihitung nilai ฮฆ๐ฅโ1 (๐), Berdasarkan tabel 3.1 diperoleh ฮฆ๐งโ1 (๐) = (โ1,645), sehingga ฮฆ๐ฅโ1 (๐) = ฮฆ๐งโ1 (๐) +
(ฮฆ๐งโ1 (๐)2 โ 1) (ฮฆ๐งโ1 (๐)3 โ 3ฮฆ๐งโ1 (๐)) โฒ (2ฮฆ๐งโ1 (๐)3 โ 5ฮฆ๐งโ1 (๐)) 2 ๐ + ๐ โ ๐3 4 3 6 24 36
= (โ1,645) +
((โ1,645)2 โ 1) ((โ1,645)3 โ 3 ร (โ1,645)) ร2+ ร2 6 24 โ
(2 ร (โ1,645)2 โ 5 ร (โ1,645)) ร 22 36
= โ0,96071 Akan dihitung nilai konstanta drift dan volatility ฬ ๐๐ก = ๐ก ร ๐
= 100 ร 5 = 500 ฬ ๐๐ก = โ๐ก ร ๐
= โ100 ร 1 = 10 Maka berdasarkan persamaan (3.7) diperoleh ฮจnormal sebagai berikut: ฮจSK = ๐๐ก + ฮฆโ1 ๐ฅ (๐)๐๐ก = 500 + (โ0,3333) ร 10 = 496,6667 Sehingga diperoleh ฮจSK = 490,3929. Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
23
3.2.
RANTAI MARKOV Selain menggunakan metode Value at Risk dapat juga digunakan metode
lainnya yang dapat meninjau permasahan dalam analisis Indeks Harga Saham dari sisi teknik deskriptifnya. Salah satu metode yang merupakan teknik deskriptif yang dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut adalah metode rantai Markov, yang dapat digunakan untuk melakukan pengkajian dengan cara mengkalkulasi kemungkinan kondisi indeks harga saham yang akan terjadi berikutnya. Rantai Markov dikemukakan oleh Andrei A. Markov (1856-1922) sebagai orang pertama yang mempublis hasil penelitiannya pada tahun 1906. Rantai Markov dikenal sebagai stochastic process yang memiliki sifat-sifat khusus yaitu jika state untuk sekarang diketahui, maka peluang state dari proses pada waktu mendatang hanya dipengaruhi oleh state proses sekarang saja dan tidak dipengaruhi oleh state pada waktu-waktu yang lampau, dimana proses stokastik merupakan salah satu ilmu yang mempelajari hubungan dinamis dari suatu runtunan pristiwa yang memiliki sifat ketidakpastian. Berdasarkan penjabaran tersebut maka dapat disimpulkan bahwa rantai Markov merupakan rangkaian proses state dimana peluang bersyarat state yang akan datang tergantung pada state sekarang. Beberapa asumsi dalam penggunaan metode rantai Markov adalah sebagai berikut: 1. Banyaknya keadaan terbatas; 2. Jumlah peluang transisi untuk suatu keadaan awal dari sistem sama dengan 1 ; 3. Peluang- peluang tersebut berlaku untuk semua partisipan dalam sistem; 4. Peluang transisi akan bernilai konstan setelah periode waktu tertentu. Terdapat tiga prosedur utama yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut: 1. Menyusun matriks peluang transisi. 2. Menghitung peluang suatu kejadian di waktu yang akan datang. 3. Menentukan kondisi steady state.
Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
24
Definisi 3.2.1 Proses Rantai Markov (Markov Chain Process) (Ching & Ng, 2006, hal. 2). Andaikan terdapat probabilitas bersyarat dari kejadian mendatang dengan kejadian masa lampau dan kejadian saat ini adalah independen terhadap kejadian di waktu lalu dan hanya tergantung pada kejadian saat ini sebagai berikut: ๐(๐ (๐+1) = ๐|๐ (๐) = ๐, ๐ (๐โ1) = ๐๐โ1 , โฆ , ๐ (0) = ๐0 ) = ๐๐๐ , ๐ โฅ 0
(3.8)
dimana ๐, ๐, ๐0 , ๐1 , โฆ , ๐๐โ1 โ ๐, maka hal tersebut disebut dengan proses rantai Markov. Berdasarkan ruang keadaan dan ruang parameternya, proses markov dapat dikelompokan sebagai berikut: TABEL 3.2 KLASIFIKASI PROSES RANTAI MARKOV RUANG PARAMETER
RUANG KEADAAN
DISKRIT KONTINU
DISKRIT
KONTINU
Rantai Markov Parameter Diskrit Proses Markov Parameter Diskrit
Rantai Markov Parameter Kontinu Proses Markov Parameter Kontinu
Jadi, rantai markov adalah proses Markov dengan ruang keadaan diskrit. Untuk rantai Markov dengan ruang parameter diskrit biasa juga disebut sebagai rantai Markov. Definisi 3.2.2 Matriks Transisi Dari Rantai Markov (Anton & Rorres, 2011, hlm. 554). Jika sebuah rantai Markov mempunyai ๐ kemungkinan state, yang dinotasikan dengan 1, 2, ..., ๐, maka probabilitas bahwa sistem berada dalam state ๐ pada suatu pengamatan setelah mengalami state ๐ pada pengamatan sebelumnya, dilambangkan dengan pij, dan disebut dengan transition probability (probabilitas transisi) dari state ๐ ke state ๐. Matriks ๐ = [๐๐๐ ] disebut dengan matriks transisi dari rantai Markov (matrix transition Markov chain). Misal {๐(๐) , ๐ = 0, 1, 2, โฆ } didefinisikan sebagai barisan data observasi dan ๐น๐๐ didefinisikan sebagai jumlah peralihan state ๐ ke state ๐ dalam satu langkah dimana ๐ < ๐, ๐ dan ๐ merupakan bilangan asli. Maka berdasarkan definisi 3.2.2, Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
25
dapat dikontruksi sebuah matriks ๐น dengan menggunakan {๐(๐) } sedemikian sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: ๐น11 ๐น ๐น = ( 21 โฎ ๐น๐1
๐น12 ๐น22 โฎ ๐น๐2
โฆ ๐น1๐ โฆ ๐น2๐ ) โฎ โฑ โฆ ๐น๐๐
Misal ๐๐๐ merupakan peluang transisi dari state ๐ ke state ๐ dalam satu langkah dimana ๐ < ๐, ๐ dan ๐ merupakan bilangan asli. Berdasarkan matriks ๐น maka dapat diperoleh matriks ๐ sebagai berikut: ๐11 ๐21 ๐=( โฎ ๐๐1
๐12 ๐22 โฎ ๐๐2
โฆ ๐1๐ โฆ ๐2๐ ) โฎ โฑ โฆ ๐๐๐
dimana, 3
๐น๐๐ ; โ ๐น๐๐ > 0 3 โ๐=1 ๐น๐๐ ๐=1 3
๐=
0 {
; โ ๐น๐๐ = 0 ๐=1
Pada sebuah rantai Markov, state sistem pada suatu waktu pengamatan pada umumnya tidak dapat ditentukan secara pasti namun terdapat cara untuk menentukan probabilitas dengan baik secara teoritis untuk setiap state yang mungkin. Sebagai contoh pada sebuah rantai Markov dengan ๐ state yang dapat diuraikan kemungkinan state sistem tersebut pada suatu pengamatan dengan sebuah vektor kolom sebagai berikut: ๐ฅ1 ๐ฅ2 ๐=[ โฎ] ๐ฅ๐ dimana ๐ฅ1 merupakan probabilitas bahwa sistem tersebut berada pada state 1, ๐ฅ2 merupakan probabilitas bahwa sistem tersebut berada pada state 2, dan seterusnya hingga ๐ฅ๐ yang merupakan probabilitas bahwa sistem tersebut berada pada state ๐. Secara umum hal tersebut didefiniskan sebagai berikut. Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
26
Definisi 3.2.3 State Vector (Anton & Rorres, 2011, hlm. 555). State vector untuk sebuah pengamatan pada suatu rantai Markov yang mempunyai ๐ state adalah sebuah vektor kolom x dimana komponen ke-i, yakni xi merupakan probabilitas bahwa sistem berada pada state ke-i pada saat itu. Contoh 3.2.1 Misal diketahui peluang besok hujan jika hari ini hujan adalah 0,8 dan peluang besok hujan jika hari ini tidak hujan adalah 0,3. Maka tentukan matriks transisi dari permasalahan tersebut. Penyelesaian: Karena peluang besok hujan jika hari ini hujan adalah 0,8 maka peluang besok tidak hujan jika hari ini hujan adalah 0,2. Karena peluang besok hujan jika hari ini tidak hujan adalah 0,3 maka peluang besok tidak hujan jika hari ini tidak hujan adalah 0,7. Misal ๐ merupakan matriks transisi dari permasalahan tersebut maka,
Kondisi cuaca hari ini A B
0,8 0,3 ๐=[ ] 0,2 0,7
A B
Kondisi cuaca besok hari
Dalam contoh tersebut, matriks transisi rantai Markov memiliki sifat bahwa entri-entri pada masing-masing kolom memiliki jumlah 1, hal tersebut disebabkan karena ๐ = [๐๐๐ ] merupakan matriks transisi rantai Markov akibatnya untuk setiap j akan diperoleh ๐1๐ + ๐2๐ = 1. Persamaan Chapman-Kolmogorov (Eunike, 2015, hlm. 5). Persamaan ChapmanKolmogorov berguna untuk menentukan probabilitas transisi ๐-step, ๐(๐๐๐) sebagai berikut, ๐ (๐)
๐๐๐ = โ ๐(๐๐๐) ๐(๐๐๐โ๐) ๐=0
, untuk semua ๐, ๐, ๐ dan 0 โค ๐ โค ๐. Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(3.9)
27
Bentuk khusus dari persamaan Chapman-Kolmogorov sebagai berikut: untuk ๐ = 1, ๐ (๐)
๐๐๐ = โ ๐๐๐ ๐(๐๐๐โ1)
(3.10)
๐=0
untuk ๐ = (๐ โ 1), ๐ (๐)
๐๐๐ = โ ๐(๐๐๐โ1) ๐๐๐
(3.11)
๐=0
, untuk semua ๐, ๐, ๐. Oleh karena itu, ๐(๐๐๐) dapat dihitung dari ๐๐๐ secara berurutan. Untuk ๐ = 2, maka persamaan Chapman-Kolmogorov menjadi seperti berikut: ๐
๐2๐๐
= โ ๐๐๐ ๐๐๐
(3.12)
๐=0
, untuk semua ๐, ๐. (๐)
Definisi 3.2.4 (Ching & Ng, 2006, hlm. 5). Didefinisikan ๐๐๐ merupakan matriks (1)
probabilitas dari state i menuju state j setelah n kali transisi. Khususnya ๐๐๐ = ๐1๐๐ . Teorema 3.2.1 (Ching & Ng, 2006, hlm. 5).๐(๐) = ๐๐ dimana ๐(๐) merupakan nlangkah matiks probabilitas transisi dan ๐ merupakan matiks probabilitas transisi satu-langkah. Bukti: Akan dibuktikan benar untuk ๐ = 1 (1)
Berdasarkan definisi ๐๐๐ = ๐1๐๐ Asumsikan benar untuk ๐ = ๐ ๐(๐) = ๐๐ = โ ๐ ๐ฅ ๐ ๐ฅโฆ๐ฅ ๐ ๐ ๐๐๐๐๐ฆ๐๐ ๐ ๐๐๐๐
Akan ditunjukan benar untuk ๐ = ๐ + 1 (๐+1)
๐๐๐
1 ๐+1 = โ ๐๐๐๐ ๐๐๐1 = โ ๐๐ ] ๐๐ ๐๐๐ = [๐ ( ) ( )
๐โ๐
๐โ๐
๐๐
(3.13)
Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
28
Berdasarkan pembuktian dengan menggunakan induksi matematika sehingga terbukti bahwa ๐(๐) = ๐๐ . Karena ๐(2) merupakan elemen matriks dari matriks ๐(2) maka `dengan ๐๐ mengalikan matriks probabilitas transisi 1 langkah dengan dirinya sendiri sehingga diperoleh, ๐(2) = ๐2 Secara umum maka akan diperoleh, ๐(๐) = ๐๐ ๐(๐) = ๐ ๐๐โ1
(3.14)
Definisi 3.2.5 Reachable (Ching & Ng, 2006, hlm. 7). State ๐ dikatakan reachable dari state ๐ jika ๐(๐๐๐) > 0 untuk ๐ โฅ 0. Artinya dengan berawal dari state ๐ dapat menuju state ๐ dengan ๐ transisi. Definisi 3.2.6 Communicate (Ching & Ng, 2006, hlm. 7). State ๐ dan state ๐ dikatakan communicate jika state ๐ dan state ๐ saling reachable. Definisi 3.2.7 Irreducible (Ching & Ng, 2006, hlm. 8). Rantai markov dikatakan irreducible jika hanya mempunyai satu kelas saja, jadi semua state saling communicate. Definisi 3.2.8 Recurrent dan Transient (Ching & Ng, 2006, hlm. 8). Untuk setiap state ๐ pada rantai markov, ambil ๐๐ yang merupakan probabilitas yang diawali dari state ๐, setelah keluar dari state i sistem pasti akan dapat kembali lagi ke state ๐. State ๐ disebut reccurent jika ๐๐ = 1 dan transient jika ๐๐ < 1. Definisi 3.2.9 Period dan Aperiodic (Ching & Ng, 2006, hlm. 14). State dikatakan memiliki period ๐ jika ๐๐๐๐ = 0 untuk setiap n yang tidak bisa dibagi d, dan d adalah ( )
bilangan bulat terbesar. Jika state tersebut memiliki period 1 maka disebut aperiodic.
Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
29
Definisi 3.2.10 Positif Recurrent (Ching & Ng, 2006, hlm. 14). State ๐ dikatakan positif recurrent, jika state ๐ recurrent dan jika dimulai dari state ๐, waktu harapan sampai proses kembali lagi ke state ๐ adalah terbatas. Definisi 3.2.11 Egordic (Ching & Ng, 2006, hlm. 14). Jika suatu state bersifat positif recurrent dan aperiodik maka state tersebut disebut ergodic. Teorema 3.2.2 (Anton & Rorres, 2011, hlm. 555). Jika P merupakan matriks transisi dari rantai Markov dan ๐(๐) adalah state vector pada pengamatan ke-๐, maka ๐(๐+1) = ๐๐(๐) . Bukti: Karena ๐ merupakan matriks transisi dari rantai Markov, dan berdasarkan persamaan Chapman-Kolmogorov diperoleh, ๐(๐+1) = ๐ ๐๐
(3.15)
karena ๐(๐) adalah state vektor pada pengamatan ke-n yang merupakan salah satu kolom dari ๐, maka jelas ๐(๐+1) = ๐๐(๐) Contoh 3.2.2 Berdasarkan contoh 3.2.1, tentukanlah
vektor keadaan pada
pengamatan ke-3 jika diketahui bahwa vektor keadaan awalnya adalah [0 1]๐ . Penyelesaian: Misal ๐(๐) menyatakan vektor keadaan pada saat i. Dengan menggunakan teorema 3.2.2 maka diperoleh, 0,8 0,3 0 0,3 ][ ] = [ ] 0,2 0,7 1 0,7 0,8 0,3 0,3 0,45 ๐(๐) = ๐ท๐(๐) = [ ][ ] = [ ] 0,2 0,7 0,7 0,55 ๐(๐) = ๐ท๐(๐) = [
๐(๐) = ๐ท๐(๐) = [ Sehingga
diperoleh
vektor
0,8 0,3 0,45 0,525 ][ ]=[ ] 0,2 0,7 0,55 0,475
keadaan
pada
pengamatan
ke-3
yaitu
๐(๐) = [0,525 0,475]๐ . Definisi dan teorema tersebut sangatlah penting untuk mengetahui kondisi setelah proses berjalan lama yaitu ๐(๐) untuk ๐ โ โ. Dengan kata lain dapat Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
30
dipelajari kelakuan dari suatu rantai Makov. Sebelumnya akan dilakukan pembahasan terlebih dahulu mengenai rantai Markov dengan matriks peluang transisi regular dan bagaimana distribusi limitnya. Misalkan ๐ adalah matriks peluang transisi dari suatu rantai Markov dengan ๐ keadaan yaitu 1, 2, โฆ , ๐. Matriks ๐ disebut dengan maatriks regular jika memenuhi: (i)
Untuk setiap pasangan ๐ dan ๐, selalu ada keadaan ๐1 , ๐2 , โฆ , ๐๐ dimana ๐๐๐1 ๐๐1๐2 โฆ ๐๐๐๐ > 0;
(ii)
Sekurang-kurangnya terdapat satu keadaan ๐ dimana ๐๐๐ > 0. Perhatikan syarat (i) untuk matriks regular dimana ๐๐๐1 ๐๐1๐2 โฆ ๐๐๐๐ > 0 yang
merupakan komponen dari elemen-elemen matriks peluang transisi ๐ก langkah. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk suatu matriks peluang transisi regular terdapat ๐ dimana peluang transisi dari satu kedaan menuju keadaan lainnya dalam ๐ langkah selalu bernilai positif. Oleh karena itu suatu matriks peluang transisi ๐ dikatakan regular jika memiliki sifat yaitu jika dipangkatkan oleh suatu konstanta positif maka matriks ๐๐ seluruh elemen bernilai positif. matriks peluang transisi dari suatu rantai Markov dengan keadaan demikian disebut dengan regular yang ditulis dalam definisi 3.2.12. Definisi 3.2.12 Matriks Transisi Reguler (Anton & Rorres, 2011, hlm. 558). Sebuah matriks transisi bersifat reguler jika suatu pangkat bulat dari matriks tersebut mempunyai entri-entri positif. Teorema 3.2.3 (Anton & Rorres, 2011, hlm. 558). Jika ๐ adalah sebuah matriks transisi regular, maka ketika ๐ โ โ ๐1 ๐1 โฆ ๐1 ๐ ๐ โฆ ๐2 ๐๐ โ โฎ2 โฎ2 โฑ โฎ โฆ ๐๐ ] ๐ ๐ [ ๐ ๐ dimana ๐๐ adalah bilangan-bilangan positif sedemikian rupa sehingga ๐1 + ๐2 + โฏ + ๐๐ = 1.
Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
31
Karena ๐ merupakan matriks regular, maka ๐ irreducible, aperiodic, dan sifat Transien sehingga setelah proses berawal dari keadaan i, peluang untuk kembali ke keadaan i setelah suatu selang interval waktu tertentu sama dengan satu. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa setiap rantai Markov reguler mempunyai sebuah vektor state tetap ๐ sedemikian sehingga ๐๐ ๐(๐) mendekati ๐ untuk ๐ โ โ pada sebarang pilihan ๐(๐) dimana hal tersebut ditulis pada teorema 3.2.4. Teorema 3.2.4 (Anton & Rorres, 2011, hlm. 559). Jika P adalah sebuah matriks transisi regular dan x adalah suatu vektor probabilitas, maka Pnx ketika ๐ โ โ atau ditulis sebagai berikut: ๐1 ๐ ๐๐ ๐ โ โฎ2 = ๐ [๐๐ ] dimana q adalah sebuah vektor probabilitas tetap, yang tidak tergantung pada n, dan semua entrinya adalah positif. Bukti: Misalkan Q adalah sebuah matriks transisi dimana seluruh kolomnya sama dengan vektor probabilitas q yang didefinisikan sebagai berikut: ๐1 ๐1 โฆ ๐1 ๐1 ๐2 ๐2 โฆ ๐2 ๐2 ๐= [โฎ โฎ โฑ โฎ ] dan ๐ = [ โฎ ] ๐๐ ๐๐ โฆ ๐๐ ๐๐ Berdasarkan teorema 3.2.3 terlihat bahwa ๐๐ โ ๐ ketika ๐ โ โ. Artinya ๐๐ ๐ โ ๐๐. Q memiliki sifat jika x adalah suatu vektor probabilitas, maka diperoleh hasil sebagai berikut: ๐1 ๐ ๐๐ = โฎ2 [๐๐
๐1 โฆ ๐1 ๐ฅ1 ๐2 โฆ ๐2 ๐ฅ2 โฎ โฑ โฎ [โฎ] ๐๐ โฆ ๐๐ ] ๐ฅ๐
๐1 ๐ฅ1 + ๐1 ๐ฅ2 + โฏ + ๐1 ๐ฅ๐ ๐ ๐ฅ1 + ๐2 ๐ฅ2 + โฏ + ๐2 ๐ฅ๐ = 2 โฎ ๐ ๐ฅ + ๐ ๐ฅ [ ๐ 1 ๐ 2 + โฏ + ๐๐ ๐ฅ๐ ] Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
32
๐1 ๐2 = (๐ฅ1 + ๐ฅ2 + โฏ + ๐ฅ๐ ) [ โฎ ] ๐๐ = (1)๐ =๐ Karena ๐๐ ๐ โ ๐๐ ketika ๐ โ โ dan ๐๐ = ๐ maka terbukti bahwa ๐๐ ๐ โ ๐ ketika ๐ โ โ. Sehingga untuk sebuah rantai Markov reguler, sistem tersebut pada akhirnya mendekati sebuah vektor state tetap ๐ yang disebut dengan Steady-state vector dari suatu rantai Markov reguler. Selain dengan cara tersebut terdapat cara lain untuk memastikan bahwa ๐ merupakan vektor Steady-state yaitu mengecek apakah ๐ yang diperoleh memenuhi empat syarat pada definisi 3.2.13 dimana keberadaan ๐ tunggal yang ditulis pada teorema 3.2.5. Definisi 3.2.13 (Ching & Ng, 2006, hlm. 15) vektor ๐ disebut distribusi stasioner (steady-state) jika memenuhi, ๐1 ๐2 (i) ๐=[โฎ] ๐๐ (ii)
๐๐ โฅ 0, โ 1 โค ๐ โค ๐
(iii)
โ๐๐=0 ๐๐ = 1
(iv)
๐๐ = ๐
Teorema 3.2.5 (Anton & Rorres, 2011, hlm. 559). Vektor Steady-state q dari sebuah matriks transisi regular P merupakan vektor probabilitas yang unik, yang memenuhi persamaan ๐๐ = ๐. Bukti: ๐๐+1
= ๐๐+1
๐1+๐
= ๐๐+1 ; karena memenuhi sifat assosiatif
๐๐๐
= ๐๐+1 ; karena lim ๐๐ = lim ๐ = ๐ maka diperoleh, ๐โโ
๐โโ
Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
33
๐๐
=๐
๐๐
=๐
; misal q adalah vektor probabilitas dari matriks Q yang menyebabkan (3.16)
akan ditunjukan bahwa keberadaan q tunggal. Misal r merupakan vektor probabilitas lain dari matriks Q yang menyebabkan ๐๐
=๐
kemudian perhatikan juga bahwa ๐๐ ๐ = ๐ ; ketika ๐ โ โ. Berdasarkan teorema 3.2.4 karena ๐๐ ๐ โ ๐๐ = ๐ ketika ๐ โ โ, maka ๐๐ ๐ = ๐ ketika ๐ โ โ sedangkan ๐๐ ๐ = ๐ ketika ๐ โ โ, artinya dapat disimpulkan bahwa ๐ = ๐. Sehingga terbukti bahwa Vektor Steady-state q dari sebuah matriks transisi regular P merupakan vektor probabilitas yang unik, yang memenuhi persamaan ๐๐ = ๐ Perhatikan bahwa teorema 3.2.5 dapat dinyatakan pula sebagai berikut: ๐๐
=๐
๐๐
=๐ผ๐
0
= ๐ผ ๐ โ ๐๐
0
= (๐ผ โ ๐)๐
; ๐ผ merupakan matriks identitas
(3.17)
Sehingga diperoleh bentuk lainnya dari teorema 3.2.5 yaitu (๐ผ โ ๐)๐ = ๐ dimana q1 + q2 + ... + qk = 1. Contoh 3.2.3 Berdasarkan contoh 3.2.1, tentukanlah
vektor steady state dan
buktikanlah. Penyelesaian: Misal ๐ menyatakan vektor steady state. Dengan menggunakan persamaan 3.19 maka diperoleh, ๐ 0 0
[ ]
0 0
[ ]
= (๐ผ โ ๐)๐ ๐ 0,8 0,3 = ([1 0] โ [ ]) [๐1 ] 0,2 0,7 0 1 2 0,2 โ0,3 ๐1 =[ (i) ] [ ] โ0,2 0,3 ๐2
Persamaan (i) akan menghasilkan persamaan bebas tunggal sebagai berikut, 0
= 0,2๐1 โ 0,3๐2
๐1
= 2 ๐2
3
Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
34
dengan memisalkan ๐2 = ๐ dimana ๐ merupakan konstanta sembarang maka setiap solusi dari (i) akan berbentuk 3 ๐ = ๐ [2 ] 1 Untuk membuat ๐ menjadi vektor probabilitas maka tetapkan ๐ = 3 2
1 +1
2
= 5. Akibatnya
3 3 2 3 ๐ = ๐ [2] = ( ) [2] = [5] 2 5 1 1 5 Akan ditunjukan bahwa ๐ merupakan vektor steady-state 3
(i)
๐1 ๐ = [๐ ] = [52] 2 5
(ii)
Akan ditunjukan bahwa 0 โค ๐๐ โค 1, โ 1 โค ๐ โค ๐ 3
3
2
2
๐1 = 5, sehingga 0 โค ๐1 = 5 โค 1 dan ๐2 = 5, sehingga 0 โค ๐2 = 5 โค 1 (iii)
Akan ditunjukan bahwa โ๐๐=0 ๐๐ = 1 2
โ ๐๐ = ๐1 + ๐2 = ๐=0
(iv)
3 2 + =1 5 5
Akan ditunjukan bahwa ๐๐ = ๐ 3 30 3 0,8 0,3 5 [ ] [ ] = [50] = [5] 20 2 0,2 0,7 2 5 50 5 3
Berdasarkan (i), (ii), (iii), dan (iv) maka terbukti bahwa ๐ = [52]merupakan vektor 5
steady-state.
Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
35
3.3.
PROSEDUR METODE VALUE AT RISK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditulis prosedur untuk melakukan
analisis pada indeks harga saham. Selanjutnya akan ditulis prosedur analisis indeks harga saham baik menggunakan metode Value at Risk dengan menggunakan pendekatan Cornish Fisher maupun menggunakan metode rantai Markov. Prosedur metode Value at Risk dengan menggunakan pendekatan Cornish Fisher untuk menentukan besar risiko maksimal yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut: 1.
Ambil sampel secara berurutan berdasarkan waktu minimal sebanyak 250 data seperti yang dianjurkan oleh Basel II Accord;
2.
Transformasi data indeks harga saham menjadi data return;
3.
Hitung nilai rataan, simpangan baku, skewness dan kurtosis pada data yang akan dianalisis;
4.
Hitung nilai drift dengan persamaan (3.4) pada data return;
5.
volality dengan persamaan (3.5) pada data return;
6.
Tentukan tingkat kepercayaan (1 โ ๐ผ) ;
7.
Cari nilai kuantil bawah distribusi normal baku yang sesuai dengan tingkat kepercayaan yang dipilih (lihat pada tabel 3.1);
8.
Hitung Value at Risk menggunakan pendekatan ekspansi Cornish Fisher dengan persamaan (3.10);
9.
Interpretasikan hasil perhitungan. Prosedur penggunaan metode rantai Markov untuk mencari vektor Steady-
state adalah sebagai berikut: 1.
Ambil sampel secara berurutan berdasarkan waktu minimal sebanyak 250 data seperti yang dianjurkan oleh Basel II Accord;
2.
Tentukan jumlah state pada data yang akan dianalisis;
3.
Menentukan matriks transisi rantai Markov;
4.
Menentukan matriks peluang transisi rantai Markov;
Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
36
5.
Mengidentifikasi matriks tersebut apakah merupakan matriks transisi regular;
6.
Mencari vektor Steady-state;
7.
Interpretasikan hasil perhitungan.
Ilham Alpian, 2016 ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM MENGGUNAKAN METODE VALUE AT RISK DENGAN PENDEKATAN EKSPANSI CORNISH FISHER DAN METODE RANTAI MARKOV Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu