21
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan menggunakan Cross Sectional yaitu melakukan observasi pada subjek penelitian yang diamati pada saat yang sama (Nursalam, 2003). Pada penelitian variable yang dihubungkan adalah variable dependent (sibling rivalry
pada
anak)
dan
variable
independent
(faktor-faktor
yang
menyebabkan terjadinya sibling rivalry).
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian (Arikunto 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah anak berusia 8-12 tahun yang mempunyai adik kandung, yang tinggal di RW 9 Kelurahan Jomblang. Jumlah anak yang berusia 8-12 tahun yang mempunyai adik kandung yang tinggal di RW 9 Kelurahan Jomblang Kota Semarang sebanyak 55 orang anak (Data Observasi, 2009). 2. Sampel Sampel merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Sampel pada penelitian ini ditetapkan secara Total sampling karena jumlah populasinya sedikit dan semua populasi diambil sebagai sampel. Sampel berasal dari populasi yang terjaring, peneliti akan menunjuk sampel sesuai dengan kriteria inklusi, yang meliputi: anak yang berumur 812 tahun yang memiliki saudara kandung, anak yang tidak mempunyai cacat mental maupun fisik, bersedia menjadi responden,
21
bila dalam 1
22
keluarga terdapat anak 2 atau lebih, dengan pertimbangan jika informan tersebut sudah mampu memberikan informasi yang dibutuhkan.
C. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian 1. Definisi Operasional No 1.
Variabel Sibling rivalry
Definisi Operasional Kecemburuan atau persaingan saudara kandung.
2.
Sikap anak mencari perhatian orang tua
Respon yang ditimbulkan baik langsung maupun tidak langsung terhadap suatu stimulus.
3.
Urutan Kelahira n
4.
Jenis kelamin
Peringkat seseorang (berdasarkan usia) diantara saudarasaudara kandungnya. Persifatan atau pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu.
5.
Jarak usia
6.
Jumlah saudara
7.
Hubunga n antar saudara
Satuan waktu yang mengukur perbedaan waktu tahun lahir responden dengan saudara kandung sebelum atau sesudahnya. Banyaknya saudara kandung yang dimiliki responden Kualitas hubungan diantara responden dengan saudarasaudaranya (sahabat yang baik atau musuh yang jahat).
Indikator Diukur dengan kuesioner yang terdiri dari 4 item pertanyaan dengan skor: 1: jawaban ya 0: jawaban tidak Diukur dengan kuesioner yang terdiri dari 4 pertanyaan dengan skor: 1: jawaban ya 0: jawaban tidak Skala data kategori. 1,2,3, dan seterusnya Skala data kategori. 1: Laki-laki 2: Perempuan
Cara Ukur Dari total 4 pertanyaan dengan nilai skor: Tertinggi: 4 Terendah: 0
Hasil Ukur Terjadi Sibling Rivalry: 2-4 Tidak terjadi Sibling Rivalry: 0-1
Skala Nominal
Dari total 4 pertanyaan dengan nilai skor: Tertinggi: 4 Terendah: 0
Mencari perhatian: 2-4 Tidak mencari perhatian: 0-1
Nominal
Anak sulung: 1 Anak tengah: >1
Nominal
Jenis kelamin sama dengan saudaranya: 1 dan 1 atau 2 dan 2 Jenis kelamin tidak sama: 1 dan 2 atau 2 dan 1 Jarak usia dekat= 1-5 tahun Jarak usia jauh= >5 tahun
Nominal
Skala data kategori. 1: usia 1-5 tahun 0: usia > 5 tahun
Skala data kategori. 1,2,3, dan seterusnya Diukur dengan kuesioner yang terdiri dari 1 pertanyaan dengan skor: 1: jawaban ya 0: jawaban tidak
Dari total 1 pertanyaan dengan nilai skor: Tertinggi: 1 Terendah: 0
Jumlah saudara sedikit= 1-2 Jumlah saudara banyak = >2 Musuh= 1 Sahabat baik= 0
Nominal
Nominal
Nominal
23
8.
Pola asuh
9.
Anak emas
Cara bagaimana orang tua menyampaikan atau menetapkan kepercayaan mereka tentang bagaimana menjadi orangtua yang baik atau buruk Anak kesayangan yang selalu mendapat kemudahan dalam segala hal dalam keluarga
Diukur dengan kuesioner yang terdiri dari 3 pertanyaan dengan skor: 1: jawaban ya 0: jawaban tidak
Dari total 2 pertanyaan dengan nilai skor: Tertinggi: 2 Terendah: 0
Pola asuh baik= 1-2 Pola asuh salah= 0
Nominal
Diukur dengan kuesioner yang terdiri dari 2 pertanyaan dengan skor: 1: jawaban ya 0: jawaban tidak
Dari total 4 pertanyaan dengan nilai skor: Tertinggi: 2 Terendah: 0
Ada anak emas= 1-2
Nominal
Tidak ada anak emas= 0
2. Variabel Penelitian Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda dan manusia), (Nursalam, 2003). Variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Terikat/Variabel Dependen Merupakan variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain. Dalam penelitian ini variable terikatnya adalah sibling rivalry pada anak. b. Variabel Bebas /Variabel Independen Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah faktor faktor yang menyebabkan terjadinya sibling rivalry.
D. Instrumen Penelitian Metode pengumpulan data 1. Kuisioner Instrumen
penelitian
adalah
alat
yang
digunakan
untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2005). Pada penelitian ini peneliti memberikan pertanyaan kepada responden dengan kuesioner tentang berbagai uraian yang berhubungan dengan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya sibling rivalry pada anak usia sekolah
di RW 9 Kelurahan
Jomblang Kota Semarang. Kuesioner disusun oleh peneliti sesuai indikator yang terdiri dari 6 bagian. Pertanyaan bagian A adalah pertanyaan karakteristik yang terdiri dari usia, jenis kelamin, urutan kelahiran,
24
perbedaan usia, dan jumlah saudara. Pertanyaan bagian B dan C mengenai “Sibling Rivalry” dan mengenai “sikap anak” yang masing masing terdiri dari 4 item pertanyaan dengan skor 1untuk jawaban ya dan skor 0 untuk jawaban tidak, sehingga dari masing-masing total 4 item pertanyaan mempunyai skor tertinggi 4 dan skor terendah 0. Pertanyaan bagian D mengenai hubungan antar saudara yang terdiri dari 1 item pertanyaan dengan skor 1untuk jawaban ya dan skor 0 untuk jawaban tidak, sehingga dari total 1 item pertanyaan mempunyai skor tertinggi 1 dan skor terendah 0. Pertanyaan bagian E mengenai pola asuh yang terdiri dari 2 item pertanyaan dengan skor 1untuk jawaban ya dan skor 0 untuk jawaban tidak, sehingga dari total 2 item pertanyaan mempunyai skor tertinggi 2 dan skor terendah 0. Pertanyaan bagian F mengenai adanya anak emas yang terdiri dari 2 item pertanyaan dengan skor 1untuk jawaban ya dan skor 0 untuk jawaban tidak, sehingga dari total 2 item pertanyaan mempunyai skor tertinggi 2 dan skor terendah 0. Pada pertanyaan bagian A merupakan pertanyaan karakteristik dan pertanyaan bagian B sampai dengan F merupakan pertanyaan dengan dichotomous choice yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya sibling rivalry pada anak usia sekolah di RW 9 Kelurahan Jomblang Kota Semarang. 2. Metode Pengumpulan Data Setelah mendapat izin dari beberapa pihak yang terkait diantaranya adalah
Universitas
Muhammadiyah
Semarang,
Kepala
Kelurahan
Jomblang, serta Ketua RW 9 Kelurahan Jomblang Kota Semarang, peneliti membuat persetujuan dari responden sebagai subyek penelitian yaitu orang tua dan anak yang berusia 8-12 tahun. Kemudian peneliti membagikan kuesioner kepada anak untuk menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner. Pada responden usia 10-12 tahun pertanyaaan kuesioner dapat langsung dijawab sehingga peneliti hanya membantu menjelaskan tanpa harus membantu mengisikan, tetapi untuk responden usia di bawah 10 tahun peneliti membantu menjelaskan dan membantu pengisian kuesioner.
25
3. Uji Validitas dan Reabilitas Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari jawaban responden sebelum penelitian berlangsung kepada 20 responden di RW 8 Kelurahan Jomblang Kota Semarang. a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kuantitas atau kesulitan suatu instrumen secara singkat dapat dikatakan bahwa validitas alat penelitian mempersoalkan apakah alat itu dapat mengukur apa yang diukur, maka dalam hal ini untuk menilai keakuratan suatu instrumen peneliti menggunakan uji validitas (Arikunto, 2006). Analisis validitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Item pernyataan atau pertanyaan dinyatakan valid jika mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dari r standar yaitu 0,44. Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Hasil Uji validitas Kuesioner No 1 2
Kriteria Valid Tidak valid
No soal 1,2,3,4,5,6,7,8,10,11,12,14,15 9,13
Jumlah 13 soal 2 soal
Berdasarkan perhitungan dengan rumus product moment, hasil uji validitas kuesioner Sibling Rivalry diperoleh nilai rxy yang bergerak dari 0,495 hingga 0,750. Item pertanyaan dinyatakan valid jika nilai rxy lebih besar dari rtabel (0,444) pada taraf signifikansi (α)= 5% yaitu rhitung > rtabel . Uji validitas kuesioner Sibling Rivalry pada item pertanyaan nomor 1 sampai 4 didapatkan hasil yaitu semua item pertanyaan valid. Hasil uji validitas kuesioner faktor-faktor diperoleh nilai rxy yang bergerak dari -0,681 hingga 0,726. Item pertanyaan dinyatakan valid jika nilai rxy lebih besar dari rtabel (0,444) pada taraf signifikansi (α)= 5% yaitu rhitung > rtabel . Uji validitas kuesioner faktor-faktor pada
26
item pertanyaan nomor 5 sampai 15 didapatkan item pertanyaan yang tidak valid yaitu nomor 9 dan 13. Pertanyaan yang tidak valid oleh peneliti tidak digunakan lagi. Selanjutnya kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah 13 item pertanyaan. b. Uji Reabilitas Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmojo, 2005). Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu terhadap konsistensi bila dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya atau lebih terhadap prosedur yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula. Hasil uji reliabilitas kuesioner Sibling Rivalry sebesar 0,830. Menurut Sugiono (2007), instrument disebut reliabel bila didapatkan nilai alpha > 0.60. Hal ini menunjukkan bahwa butir pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas kuesioner faktor-faktor sebesar 0,724. Menurut Sugiono (2007), instrument disebut reliabel bila didapatkan nilai alpha > 0.60. Hal ini menunjukkan bahwa butir pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan reliabel.
E. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Prosedur Pengolahan Data Menurut Arikunto (2002) pengolahan data dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut : a. Editing Peneliti melakukan pengecekan terhadap kelengkapan data yang telah diisi oleh responden, diantaranya kelengkapan pengisian lembar identitas responden dan kelengkapan pengisian lembar kuesioner. Editing dilakukan ditempat pengumpulan data, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dan kekurangan pada pengisian data dapat dilengkapi dengan segera.
27
b. Scoring Dilakukan dengan memberi tanda pada masing-masing jawaban dengan
kode
berupa
angka,
sehingga
memudahkan
proses
memasukkan data di komputer. Peneliti melakukan pemberian skor pada tiap-tiap item jawaban, c. Coding Coding merupakan suatu metode untuk mengkonversikan data yang dikumpulkan selama penelitian kedalam symbol yang cocok untuk keperluan analisis terhadap pertanyaan dan jawaban yang diajukan, sehingga dalam pengelolaan data ini peneliti melakukan pemberian kode berupa angka untuk selanjutnya dimasukkan pada table kerja untuk mempermudah pembacaan. d. Processing/ Entry Setelah semua kuesioner terisi penuh dan sudah dilakukan pengkodean, maka langkah pengolahan selanjutnya adalah memproses data agar dapat dianalisis. Pemprosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke program computer. e. Tabulating Setelah entry data kemudian data tersebut dikelompokkan dan tabulasikan sehingga diperoleh frekuensi dari masing-masing variabel. 2. Analisa Data a. Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap variable dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2005). Analisis univariat dengan tujuan mendeskripsikan karakteristik responden, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya sibling rivalry pada anak usia sekolah di RW 9 Kelurahan Jomblang Kota Semarang. Analisis univariat digunakan untuk mengestimasi parameter populasi untuk data numeric terutama ukuran-ukuran tendensi sentral (mean, median, modus,
28
standar deviasi) data kategorik dalam bentuk prosentase (Notoatmodjo, 2005). b. Analisis Bivariat Analisis bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variable dependent. Analisa penelitian ini menggunakan uji statistik dengan Chi Square. Pada uji Chi Square digunakan aturan dasar frekuensi harapan (nilai ekspektasi) tidak boleh terlalu kecil atau nilai ekspektasi kurang dari 5 tidak melebihi 20% dari total sel. Jika aturan dasar tersebut tidak dapat dipenuhi maka uji Chi Square tidak digunakan, dan sebagai alternatif lain digunakan uji Fisher’s Exact. Dari hasil uji Chi Square menunjukkan bahwa semua pengujian terdapat nilai ekspektasi kurang dari 5 dan melebihi 20% dari total sel, maka hipotesis hubungan antara dua variabel diuji dengan menggunakan uji Fisher’s Exact.
Ketetapan hipotesa
penelitian yaitu adalah: 1) Ha diterima: ada hubungan dengan nilai p-value < α 0,05. 2) Ho diterima: tidak ada hubungan dengan nilai p-vallue > α 0,05.
F. Etika Penelitian Menurut Hidayat (2003), penelitian baru dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan yang menekankan pada masalah etika. Etika penelitian yang harus dipenuhi oleh peneliti meliputi : 1. Informed Consent Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan Informed Consent, yaitu memberikan penjelasan kepada informan mengenai maksud dan tujuan penelitian serta memberikan lembar persetujuan menjadi informan dengan tujuan agar informan mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Bila informan bersedia, maka informan harus menandatangani lembar persetujuan dan jika informan menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan menghormati haknya.
29
2. Anomity (Tanpa Nama) Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantukan nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode nomor atau inisial responden (anonimity). 3. Confidentiality (Kerahasiaan) Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan juga dijamin oleh peneliti dengan menyimpan hasil rekaman tersebut secara baik dan hanya dilaporkan pada saat penyajian hasil riset.
G. Jadwal Penelitian Terlampir