BAB III METODE PENELITIAN
3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN Data-data tentang pembuatan sistem lalu lintas ini dilakukan di daerah Sidoarjo, terutama di jalan raya RSUD Sidoarjo. Waktu penelitian yang dilakukan dengan durasi waktu 1 jam sejak pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB
mencapai ±
30 jiwa pejalan
kaki
yang
melakukan
penyeberangan jalan.
3.2 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Proses pembuatan skripsi ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode pengamatan dan studi literature pada trafik lalu lintas di Sidoarjo, yang selama ini jumlah lampu lalu lintas dan penyeberangan jalan masih sedikit dan masih belum maksimal dalam pemanfaatannya. Selain itu sering terjadinya kecelakaan di tempat-tempat umum seperti jalan dekat rumah sakit, gor, dan sekolah.
3.3 SUMBER DATA Sumber data yang didapat berdasarkan pengamatan dan studi literature pada trafik lalu lintas di jalan raya RSUD Sidoarjo. Dan data pendukung lainnya didapat dari internet dan buku.
35
36
3.3.1 Data Penyeberangan Jalan Pada Tabel 3.1 merupakan data tentang jumlah penyeberang dan waktu yang digunakan dalam menyeberang. Tabel 3.1 Data Penyeberang No
Jumlah Orang
Waktu
Status Lalu Lintas
1
4
25 s
Padat
2
2
40 s
Padat
3
5
33 s
Padat
4
1
25 s
Sedang
5
7
37 s
Padat
6
2
19 s
Sepi
7
2
26 s
Sedang
8
3
20 s
Sepi
9
1
22 s
Sedang
10
5
32 s
Padat
11
4
28 s
Sedang
12
4
42 s
Padat
13
3
23 s
Sedang
Berdasarkan
data
diatas
waktu
yang
digunakan
untuk
menyeberang jalan, dengan kondisi sepi waktu yang dibutuhkan antara 19 sampai 20 detik, kondisi sedang dibutuhkan waktu antara 22 sampai 30 detik dan kondisi padat dibutuhkan waktu antara 32 – 42 detik. Dari data diatas disimpulkan bahwa rata-rata waktu yang digunakan untuk menyeberang jalan 28,6 detik dengan kondisi jalan sedang. Pada ujicoba apabila jalan dalam kondisi sepi waktu yang dibutuhkan dalam menyeberang jalan yaitu 15 sampai 20 detik dengan lebar jalan 10 m.
37
3.3.2 Data Pewaktuan Lampu Lalu Lintas Data pada Tabel 3.2 merupakan hasil pengamatan pewaktuan atau lama nyala lampu lintas yang didapat penulis dalam melakukan penelitian. Tabel 3.2 Data Waktu Lampu Lalu Lintas No
Tempat
Merah Kuning
Hijau
Type
1
Jl. Ahmad Yani Sidoarjo
25 s
5 s
25 s
Perempatan
2
Jl. Larangan Candi
20 s
5 s
20 s
Pertigaan
3
Celep – Sidoarjo
15 s
3 s
20 s
Perempatan
4
Bulog Surabaya
15 s
5 s
-
Penyeberangan
Berdasarkan data pada Tabel 3.2 rata-rata lampu merah menyala dengan lama 15 sampai 25 detik, lampu kuning 3 sampai 5 detik dan hijau 20 sampai 25 detik baik itu lampu merah yang digunakan dipertigaan, perempatan maupun pada penyeberangan jalan. 3.3.3 Data Visualisasi Sistem Deteksi
Gambar 3.1 Visualisasi Sistem Deteksi
Pada Gambar 3.1 merupakan data visualisasi dari webcam dengan ketinggian 225 cm dari permukaan tanah. Dalam capture gambar yang dihasilkan tersebut akan digunakan untuk mendeteksi gerakan dalam mengontrol lampu lalu lintas penyeberangan jalan.
38
3.4 RANCANGAN SISTEM Sistem pengontrol lampu lalu lintas ini menggunakan webcam yang berfungsi sebagai sensor untuk mendeteksi gerakan manusia. Sistem pengontrol lalu lintas ini berfungsi untuk membantu penyeberangan jalan berdasarkan deteksi gerakan yang dihasilkan oleh webcam. Dalam sistem ini, webcam diletakkan dibagian atas dengan tinggi 225 cm dari dasar permukaan. Aplikasi ini dibuat dengan bahasa pemrogramman Visual Basic
6.0
dengan
menggunakan
komponen
video
lab.
Untuk
menghubungkan dan mengatur lampu lalu lintas melalui komputer, penulis menggunakan
port
parallel
atau
DB
25
yang
berfungsi
untuk
mengendalikan nyala lampu.
Kamera
Deteksi Gerak
Komputer
Port Parallel
Lampu lalu lintas
Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem
3.5 DETEKSI GERAKAN Dalam proses deteksi gerakan metode yang digunakan adalah Sum Of Absolute Difference (SAD), metode SAD ini merupakan metode pencocokan blok gambar antara gambar acuan dengan gambar actual. Dari pencocokan blok gambar tersebut akan dicari perbedaan antara kedua gambar yang kemudian dibandingkan dengan batas ambang yang telah ditentukan berdasarkan penelitian. Sebelum pencocokan blok,
39
gambar terlebih dahulu diekstrasi ke grayscale agar perbedaan nilai pixel dalam menentukan deteksi gerak tidak terlalu tinggi.
Gambar 3.3 Blok Diagram Konversi RGB Ke Grayscale
Diff
Diff
Abs.
Abs.
Motion
Gambar 3.4 Skema Deteksi Gerak SAD
40
Mulai
Capture Gambar
Grayscale
Perbandingan blok frame image Ya
1:1 Tidak Deteksi Gerak
Selesai
Gambar 3.5 Flowchart Deteksi Gerak
3.6 MASUKAN NILAI PORT DB 25 Pada perancangan pengaturan lampu lalu lintas yang akan digunakan, hanya menggunakan 3 port untuk mengendalikan lampu lalu lintas yaitu Pin no 2,3 dan 4 yang masing-masing berfungsi untuk menyalakan lampu dan pin 18-25 sebagai groundnya. Tabel 3.3 Nilai Port DB 25 Nomor Pin
Nama Sinyal
Register
Kontrol Lampu
Biner
Hexa Decimal decimal
2
Data 0
378h/888
Hijau
00000001
1
1
3
Data 1
378h/888
Kuning
00000010
2
2
41
Nomor Pin 4
Nama Sinyal Data 2
18-25
Ground
Tabel 3.3 Nilai Port DB 25(Lanjutan) Kontrol Hexa Register Biner Decimal Lampu decimal 378h/888 Merah 00000100 4 4 -
-
-
-
3.7 FLOWCHART Mulai
Koneksi dengan webcam
Tidak
Terkoneksi Ya Capture Objek
Proses deteksi gerak
Tidak
Deteksi gerak ≥ Batas ambang Ya Lampu kuning nyala 10 detik
Lampu merah nyala 20 detik Dan Capture image Lampu hijau nyala 20 detik
Selesai
Gambar 3.6 Flowchart Sistem Kendali Lalu Lintas
-
42
3.8 KEBUTUHAN SISTEM 3.8.1
Kebutuhan Perangkat Keras a. Komputer b. Webcam1,3 MP c. DB 25 d. Relay 12 VDC / 220 VAC e. Resistor f. Transistor g. Transformator 220 V / 5 A h. Lampu lalu lintas
3.8.2
Kebutuhan Perangkat Lunak a. Windows XP b. Visual Basic 6.0 c. Komponen IO.dll
3.9
RANCANGAN PERANGKAT KERAS
Gambar 3.7 Rancangan Perangkat Lalu Lintas
43
POS SATPAM
RSUD KAB. SIDOARJO
UNIVERSITAS MUHAMMADIY AH SIDOARJO
Gambar 3.8 Rancangan Lokasi Lampu Lalul Lintas.
3.10 RANCANGAN PERANGKAT LUNAK Perangkat Lunak pada penelitian ini dibangun menggunakan Visual Basic 6.0 dan berjalan di sistem operasi Windows XP. Berikut dibawah ini langkah-langkahnya : a. Koneksi komputer dengan webcam b. Gambar yang sudah tercapture oleh webcam kemudian akan diolah dengan program deteksi gerak. c. Batas ambang atau sensivitas sudah diatur dalam program
44
d. Tinggi kamera dari permukaan tanah 225 cm. e. Nyala lampu diatur berdasarkan deteksi gerak yang pertama kali selama 10 detik lampu kuning, 20 detik lampu merah dan kembali ke lampu hijau dan seterusnya. Flowchart dapat dilihat pada Gambar 3.6.
APLIKASI DETEKSI GERAKAN PENYEBERANGAN
VIDEO CAMERA
START
DETEKSI GERAKAN
STOP
Gambar 3.9 Tampilan Aplikasi Deteksi Gerak
45
DAFTAR PUSTAKA
Alfatta, Hanif.2007. Konversi Format Citra Rgb Ke Format Grayscale SMenggunakan Visual Basic. STMIK AMIKOM : Yogyakarta. Anonymous, 31 Agustus 2010. http://wapedia.mobi/id/lalu_lintas. Cantu, Marco. 2001. Mastering Delphi 6.0 (www.sybex.com, Accessed at May 03, 2010). Daryanto, Tri. 2009. Aplikasi Pengendali Lampu Ruangan Berbasis TCP / IP. Explore : Bogor. Edi Widodo, Catur. 2004. Teori dan Praktek Interfacing Port Paralel dan Port Serial Komputer dengan Visual Basic 6.0. Andi Publisher : Yogyakarta. Majid, Abdul. 19 Oktober 2010. Web Camera. http://www.edukasi. smkn3jambi.sch.id/ materi/web_kamera. Proboyekti, Umi.19 Oktober 2010. Flowchart . http:// lecturer.ukdw.ac.id/ othie/flowchart.pdf Riyanto, Sigit. 2005. Step by Step Pengolahan Citra Digital. Andi Publisher : Yogyakarta. Santoso, Yonatan.2009.Makalah Penerapan Web Sebagai Pendeteksi Gerakan Dengan Antarmuka DirectShow. Universitas Kristen Satya Wacana: Salatiga. Supriadi, Muhammad. 2005. Pemrogramman IC PPI 8255. Andi Publisher : Yogyakarta. Soeharto. 1992. Undang Undang No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan : Jakarta Taufiq. 2008. Pengolahan Citra Yogyakarta.
Menggunakan Delphi. Graha Ilmu :