Bab III Metode Penelitian
III.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Seiring dengan Cresswel56, “ case study is an exploration of a “ bounded system” or a case ( or multicases) overtime through detailed, in depth data collection involving multiple sources of information rich in context. The bounded system is bounded by time and place, and it is the case being studied‐a program, an event, an activity or individual…the focus maybe on…instrumental case study”.
Spesifikasi masalah yang hendak dicari adalah Kegiatan Aktual TNI dalam penanggulangan bencana di Nias. Selanjutnya mengidentifikasi hambatan yang dihadapi sehingga dapat menemukan rekomendasi untuk peningkatan kinerja TNI khususnya terkait usulan tugas TNI dalam penanggulangan bencana ke depan. Kebutuhan untuk menjelaskan pendekatan studi kasus ini dapat diperdalam dengan menggunakan metode kualitatif-diskriptif. Menurut Robert K. Yin57, metode studi kasus digunakan juga sebagai cara untuk menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata bilamana batasan antara fonomena dan konteks tidak tampak dengan tegas dimana multi sumber digunakan.
56 Penelitian corak ini memfokuskan pada perkembangan isu yang spesifik. Kasus dipakai sebagai jembatan penjelasan untuk membawa pemahanan yang komprehensif tentang sebuah isu. Creswell, John, W “Qualitatif Inquiry and Research Design: Chosing among the Five Traditions”, Sage Publication, 1998, hal. 62 57 K. Yin, Robert. Prof, “ Studi kasus Desain dan metode”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,1997, hal 18
45
III.2
Jenis data dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu dengan mencari dan mengumpulkan informasi (data) yang sesuai dengan topik penelitian. Proses pengumpulan data dilakukan dengan berbagai teknik. Pertama, pengumpulan data primer, yakni wawancara dan observasi. Beberapa responden yang diwawancarai yaitu Danrem Kolonel CZI Aditia Warman Nrp 29064, mengingat jabatan Danrem adalah Komandan Satgas Operasi Bhakti TNI di Nias, serta tokoh-tokoh masyarakat di Nias yang ikut menjadi korban ketika bencana terjadi yaitu : 1.
Bapak Edi Raja Gota,
2.
Ibu Aminah Wao
3.
Bapak Oka Voidodo Laia.
4.
Bapak Rindo
5.
Bapak Nio Sarae
6.
Bapak Serius Menropa
7.
Bapak Boduamin Arita
8.
Bapak Martin
9.
Numerosa Datu
Wawancara dilaksananakan pada tanggal 31 Januari, 11 s/d 16 Pebruari 2008. Pemilihan responden berdasarkan kapasitas, pengetahuan dan kompetensi terkait penyelanggaraan operasi bantuan kemanusiaan melalui penanggulangan akibat bencana di Nias.
Peneliti menggunakan pedoman wawancara baik tertulis
maupun
wawancara
fleksibel,
fleksibel
diharapkan
akan
memudahkan
pelaksanaan penelitian dan membuka kemungkinan yang lebih besar untuk mendapatkan data dengan lebih lengkap dan secara lebih spesifik untuk kepentingan pertanggungjawaban hasil penelitian. Obeservasi Langsung, yakni melihat secara langsung hasil kegiatan operasi Bhakti TNI dengan mengamati hasil-hasil pembangunan-pembangunan fisik yang telah dilaksanakan, mengambil gambar dan membuat catatan lapangan.
46
Kedua, pengumpulan data sekunder, yakni pengumpulan bahan-bahan pustaka, terbitan, dokumen yang mendukung gagasan penelitian seperti buku, Journal, Kliping Koran, Buletin, paper, makalah dan lainnya. III.3
Objek Penelitian
Peneliti mengunjungi beberapa institusi sebagai objek penelitian dalam rangka pengumpulan data yaitu Kodam I/BB, Gunung Sitoli, Korem 032 Nias dan Kodim 0213/NS. Institusi ini di pilih mengingat kompentensinya terkait dengan OMSP TNI dalam penanggulangan bencana di Nias. III.4
Teknik Analisis Data
Di dalam analisis data secara substansial terkandung muatan pengumpulan data dan interpretasi data, sebagai ciri utama dari penelitian deskriptip-kualitatif. Oleh karena itu, di dalam pengumpulan data sebenarnya sudah dimulai usaha-usaha di dalam mempertajam kategori-kategori yang dirumuskan dalam teori data yang terlacak.
Menurut Muhamad Nazir secara garis besar cara untuk menganalisa
data kualitatif yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut : 58 1.
Reduksi data, reduksi data merupakan proses seleksi membuat fokus,
menyederhanakan dan abstraksi dari data kasar yang ada dalam catatan lapangan, proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian. 2.
Display data (sajian data), display data adalah, suatu susunan informasi
yang memungkinkan dapat ditarik satu kesimpulan penelitian, dengan melihat sajian data peneliti akan memahami apa yang terjadi serta memberikan peluang bagi peneliti untuk mengerjakan sesuatu pada analisa atau tindakan lain berdasarkan pemahamannya. 2.
Pengambilan keputusan dan verifikasi.
Berdasarkan pengertian di atas, maka tujuan dari penelitian deskriktif ini adalah untuk membuat deskripsi keadaan yang sebenarnya terjadi secara sistematis, 58 Muhammad Nazir, Metode Penelitian,(Jakarta, Ghalia Indonesia, 2003) Hal.12
47
faktual dan akurat mengenai data dan fakta serta hubungan antar fenomena yang analisa, sehingga akan memberikan gambaran bagaimana pelaksanaan tugas TNI melalui pelaksanaan Operasi Bhakti TNI pasca bencana di Nias, hambatan dan upaya dihadapi serta bagaimana meningkatkan kinerja TNI dalam melaksanakan bantuan kemanusiaan dalam Operasi Militer Selain Perang . Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis hasil penelitian dapat diuraikan sebagai berikut seperti pada gambar III.6.
1.
Mengidentifikasi tugas TNI dalam penanggulangan bencana yaitu dengan
mengacu pada Undang-Undang, Peraturan Pemerintah dan Doktrin.
2.
Menganalisis tugas TNI berdasarkan kegiatan operasi Bhakti yang telah
dilaksanakan, hambatan-hambatan yang dihadapi yaitu dengan menggunakan prinsip-prinsip OMSP. Alasan peneliti menggunakan prinsip ini karena TNI dalam pelaksanaan tugas OMSP idealnya memenuhi prinsip ini sebagai pedoman sesuai fungsinya.
Hambatan-hambatan yang menjadi objek analisis adalah
sebagai berikut: 1)
Faktor internal yang meliputi organisasi, personel, alat utama dan
pendukung, dan piranti lunak. 2)
Faktor eksternal yaitu koordinasi, komando dan pengendalian.
Indikator Prinsip OMSP Adapun prinsip-pirinsip OMSP meliputi beberapa indikator sebagai berikut: 1)
2)
Sasaran: (a)
Tugas berjalan sesuai rencana
(b)
Tercapainya tujuan
(c)
Tepat waktu
(d)
Ada perbaikan
Kesatuan tujuan: Adanya koordinasi yang memadai.
48
3)
Keamanan :
(a)
Kegiatan berjalan aman dan lancar
(b)
Tidak ada gangguan terhadap pelaksanaan kegiatan
seperti; sabotase, serangan, dan lain-lain.
4)
5)
6)
Pengendalian :
(a)
Adanya pertanggung jawaban komando yang jelas
(b)
Adanya ROE (Rule Of Engagement) yang jelas
Ketekunan :
(a)
Adanya kesinambungan kerja
(b)
Adanya Kontigensi planning
Legitimasi : Adanya Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan
Petunjuk Pelaksanaan yang jelas yang mengatur tentang OMSP TNI
3.
Langkah berikutnya yaitu mengusulkan rekomendasi kebijakan terkait
tugas OMSP TNI sebagai upaya peningkatan kinerja TNI dalam Penanggulangan Bencana ke depan, meliputi kebijakan, strategi dan implementasi. analisis yang dijelaskan di atas dapat diperlihatkan pada gambar: III.6
49
Kerangka
Gambar: III.6 Keraangka Analiisis59 Sumber: Penulis, 20 008
59 Sumber : diolah sendiri
50