28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian Berdasarkan adanya perbedaan kelebihan, dan kekurangan masing-masing
pendekatan juga dikatikan dengan tujuan penelitian dan permasalahan yang diangkat, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai metode penelitiannya. Hal tersebut dinilai karena pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang berusaha untuk memahami diri manusia dari sudut pandang manusia itu sendiri. 3.2.
Metode Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif. Dengan
metode penelitian ini penulis berusaha memahami bagaimanakah penyesuaian diri narapadina korupsi di Lapas Tangerang menurut penghayatan dari sudut pandang psikologi. Dalam penelitian ini peneliti secara cermat mengamati penyesuaian diri narapidana tersebut. Metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2007) adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai jawaban dari eksperimen) dimana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi. Sedangkan menurut Moleong (2004) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
oleh subjek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Menurut Creswell dalam Juliansah (2011) menyatakan penelitian kualitatif sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami. Penelitian kualitatif merupakan riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu, landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Dengan metode kualitatif ini peneliti dapat lebih mudah menggali, berinteraksi, mengembangkan proses penelitian yang dilakukan dengan informan secara langsung untuk dapat menjelaskan peristiwa yang berlangsung di lapangan. 3.2.1. Karakteristik Subjek Poerwandari (2009) prosedur penentuan subjek dan atau sumber data dalam penelitian kualitatif umumnya menampilkan karakteristik pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian. Subjek dalam penelitian ini, dipilih berdasarkan karakteristik yang sesuai dengan judul penelitian yang diambil, yaitu : 1. Tiga orang narapidana wanita yang sudah mendapatkan putusan (inkrah) dari MA sebagai narapidana Lembaga Pemasyarakatan Tangerang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
2. Tiga orang narapidana wanita yang terlibat dalam kasus korupsi seperti kasus penyuapan, penyelewengan uang negara atau penyalahgunaan jabatan. 3.2.2. Teknik Pengambilan Subyek Teknik pengambilan subjek yang digunakan peneliti adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan teori atau berdasarkan Purpossive Sampling. (Bungin, 2008) purpossive sampling merupakan salah satu strategi menentukan subyek yang paling umum di dalam penelitian kualitatif, yaitu menentukan kelompok peserta yang menjadi subyek sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan dengan masalah penelitian tertentu. Hal ini dilakukan agar sampel sungguh-sungguh mewakili (bersifat representatif terhadap) fenomena yang dipelajari. Subyek yang diambil dalam penelitian ini berjumlah dua orang karena diharapkan setiap subyek dapat menggambarkan penyesuaian diri mereka. 3.2.3. Jumlah Subjek Jumlah partisipan sangat tergantung pada apa yang ingin diketahui penelitian, tujuan penelitian, konteks pada saat itu, serta apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan partisipan yang tersedia (Poerwandari, 2009). Subjek yang peneliti gunakan berjumlah tiga orang, hal ini karena informasi yang peneliti dapatkan sudah cukup menjawab semua informasi yang berkaitan dengan gambaran penyesuaian diri narapidana korupsi di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
3.3.
Metode Pengumpulan Data 3.3.1. Wawancara Wawancara adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk
mengumpulkan data. Sugiyono (2010) Mengemukakan bahwa wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah
respondennya
sedikit/kecil.
Teknik
pengumpulan
data
ini
mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atauself-report, atau setidaktidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010)mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode wawancara adalah sebagai berikut : 1. Bahwa subjek (Responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri 2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya 3. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. Sedangkan wawancara menurut Moleong (2005) adalah percakapan dengan maksud tujuan tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian memiliki bermacam-macam jenisnya. Rahayu dan Ardani (2004) menyebutkan wawancara terbagi menjadi 4 yaitu wawancara tidak terstruktur, wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, wawancara pribadi dan kelompok. Pada wawancara semi terstruktur dimana pewawancara menggunakan pedoman wawancara yang dibuat berupa daftar pertanyaan, tetapi tidak berupa kalimat-kalimat yang permanen (mengikat). Catatan-catatan pokok masih sangat diperlukan, oleh karena jalan tanya jawab diharapkan tidak menyimpang dari garis-garis yang telah diletakan oleh persiapan-persiapan sementara. Sedangkan, wawancara pribadi tiap kali wawancara hanya berhadapan secara face to face seorang pewawancara dengan seorang yang diwawancarai. Wawancara ini memberikan privacy yang maksimal, sehingga kemungkinan untuk memperoleh data yang intensif sangat besar (Rahayu dan Ardani, 2004). Pada penelitian ini wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur dan individual. Wawancara semi terstrukstur dilakukan peneliti untuk mengurangi kekakuan pada proses wawancara dan wawancara individual dilakukan peneliti untuk memberikan privacy. 3.3.2. Observasi Istilah observasi berasal dari bahasa Latin yang “melihat” dan “memperhatikan”. Rahayu dan Ardani (2004) menjelaskan observasi merupakan pegamatan bertujuan untuk mendapat data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-checking atau pembuktian terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya. Sedangkan Poerwandari (2009)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
menjelaskan bahwa observasi merupakan kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Banister dalam Poerwandari (2009) menjelaskan bahwa observasi selalu menjadi bagian penelitian psikologis, dapat berlangsung dalam konteks laboratorium (eksperimental) maupun dalam konteks alamiah. Observasi memiliki tujuan untuk mendeskripsian setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, makna kejadian dilihat dari perspektif mereka terlibat dalam kejadian yang diamati (Rahayu dan Ardani, 2004). Observasi menurut Moleong (2005) terbagi bermacam-macam berdasarkan peran serta peneliti dan latar observasi yang dilakukan : a. Partisipan dan Non-Partisipan Observasi partisipan merupakan observasi dimana peneliti melakukan dua peran yaitu sebagai pengamatan sekaligus menjadi bagian anggota resmi dari kelompok yang diamati. Pada non-partisipan peneliti hanya melakukan satu fungsi yaitu mengadakan pengamatan. b. Terbuka dan Tertutup Observasi terbuka yaitu pengamat secara terbuka diketahui oleh subjek, sedangkan subjek menyadari bahwa ada orang yang mengamati hal dilakukan. Pada observasi tertutup pengamat beroperasi tanpa diketahui subjeknya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
c. Terstruktur dan Tak Terstruktur Observasi terstruktur merupakan observasi yang dilakukan pada situasi yang dibuat. Adapun observasi tak terstruktur merupakan observasi yang dilakukan dengan latar alamiah. Pada penelitian ini, observasi yang akan dilakukan oleh peneliti merupakan berdasarkan tertutup, dan tak berstruktur. Peneliti melakukan observasi langsung pada saat wawancara subjek dan pada saat subyek melakukan kegiatan rutin selama subyek berada di lapas. Observasi yang dilakukan peneliti ditujukan untuk menunjang penelitian yang dilakukan. 3.4.
Alat Bantu Penelitian Pencatatan data selama proses wawancara merupakan hal yang penting
karena data yang dianalisis didasarkan pada kutipan hasil wawancara (Moelong, 2005). Pada penelitian ini alat bantu yang digunakan adalah : 1) pedoman wawancara, 2) catatan lapangan, 3) informed consent dan lembar persetujuan serta 4) tape-recorder untuk merekam proses wawancara apabila mendapat persetujuan subjek. 3.5. Triangulasi Penelitian Triangulasi penelitian diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat mengabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2010). Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan triangulasi teknik dan juga triangulasi sumber:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
1.
Triangulasi
teknik
yaitu
berarti peneliti
menggunakan
teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. 2.
Triangulasi sumber yaitu mendapatkan data dari sumber yang berbedabeda dengan teknik yang sama.
Dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan satu pendekatan. 3.6.
Prosedur Penelitian 3.6.1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi : menentukan topik, mencari
informasi data dilapangan, mencari teori, merumuskan masalah, membentuk skema penelitian, menyusun pedoman wawancara, mencari subjek dan tempat penelitian untuk melaksanakan penelitian dengan wawancara serta observasi. 3.6.2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2015, dilakukan dengan menentukan waktu dan tempat yang disepakati subjek dengan peneliti dan atas persetujuan dari pihak Lapas. Pemilihan tersebut berdasarkan pertimbangan memberikan tempat yang membuat subjek merasa nyaman serta tujuan penelitian yaitu mengetahui bagaimana gambaran penyesuaian diri narapidana korupsi di lembaga pemasyarakatan tangerang. Proses yang dilakukan peneliti dimulai dari meminta izin kepada pihak Lapas, persetujuan dengan subjek penelitian kemudian menyerahkan informed consent yang disetujui oleh subjek. Penelitian dimulai dengan bertemu subjek
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
pertama pada pertengahan bulan April di dalam lingkungan Lapas Tangerang. Pada subjek kedua dilakukan penelitian pada akhir April 2015 di dalam lingkungan Lapas Tangerang. 3.7.
Teknik Analisis Data Menurut Poerwandari (2009) dalam penelitian kualitatif tidak berbentuk
angka, tetapi berupa narasi, deskripsi, cerita dokumen tertulis, dokumen tertulis dan tidak tertulis (foto gambar), ataupun bentuk-bentuk non angka lainnya. Teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah teknik analisis data Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2007) yaitu : a. Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. b. Penyajian Data Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya. c. Kesimpulan/Verifikasi Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
http://digilib.mercubuana.ac.id/