BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di beberapa instansi yang berusia mulai dari 50 tahun keatas atau yang akan memasuki masa pensiun di Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara. Populasi adalah kumpulan individu atau objek penelitian yang memiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Anggota populasi yang dipilih sebagai satuan pengamatan disebut sampel. Sedangkan metodologi untuk menyelesaikan individu-individu untuk masuk dalam sampel yang representatif disebut sampling. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Nonprobabilty Sampling yaitu sampling purposive dimana teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005). Pertimbangan yang digunakan pada teknik sampling ini yaitu pegawai negeri sipil yang berjenis kelamin laki – laki dan perempuan, usia diatas 50 tahun yang akan memasuki masa pensiun sesuai dengan batas umur yang telah ditentukan. Menurut Zainuddin (2009, p.56), rumus untuk menghitung sampel yang tidak diketahui jumlah populasinya adalah sebagai berikut: n=
Z1/2aá2 x p x q d2
Dimana nilai erornya adalah 10% (0.1)
28
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
keterangan: n = p =
Jumlah sampel yang digunakan Probabilitas responden memiliki populasi 0.5 karena p sebesar ini akan memberikan perhitungan sampel terbesar dibandingkan dengan nilai p yang lain q = 1 – p, jika p tidak diketahui maka p x q 0.5 x 0.5= 25 (karena akan diperoleh hasil penelitian p dan q yang terbesar). d = 10% (0.1) merupakan nilai eror 1 , dilihat Z /2aá = nilai koefisien standar dari Z1/2aá dari tabel distribusi normal standar yaitu didapatkan 1.96 Dengan jumlah minimal 96 sampel, maka peneliti membagikan kuesioner kepada 100 responden. 3.2. Jenis Data dan Prosedur Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara mengajukan kuisioner kepada responden. Pengajuan kuisioner ini dengan asumsi bahwa sampel dapat dan mampu memberikan jawaban yang akurat tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan menghadapi pensiun. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, dokumen, serta data-data lain yang berkaitan dengan penelitian ini. 3.3. Pengukuran Pengukuran H1-H5 dilakukan dengan membagikan kuisioner untuk memperoleh informasi tentang pengaruh faktor – faktor individual (persiapan financial dan kegiatan pengganti) faktor – faktor organisasional (program persiapan pensiun dan manfaat pensiun) terhadap kesiapan menghadapi pensiun dengan dukungan sosial
29
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
sebagai variabel pemoderasi. Variabel-variabel yang akan diukur menggunakan skala likert 1-5 dimana setiap pertanyaan atau jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor penilaian adalah 5=SS, 4=S, 3=N, 2=TS, 1=STS. Pada tabel 3.1 dibawah dapat dilihat bagaimana konsep yang digunakan dalam penelitian beserta definisinya, epistemic correlation, dan indikator empirik yang membangun konsep tersebut. Tabel 3.1 Konsep, Definisi, Epistemic Correlation dan Indikator Empirik Kosep 1.Persiapan Financial
Definisi Operasional Tindakan yang dilakukan individu selama masa produktif bekerja untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan financial untuk masa pensiun nanti dengan tujuan untuk menambah asset dalam memenuhi pilihan gaya hidup yang diinginkan, persiapan financial ini berupa tabungan deposito, asuransi dan investasi. (Denton et al 2004)
Epistemic Indikator Empirik Correlation 1. Saya telah Persiapan mempersiapkan tabungan yang tabungan disiapkan untuk deposito untuk menyambut pensiun masa pensiun nanti. Persiapan 2. Saya telah asuransi yang melakukan disiapkan untuk persiapan menyambut dalam bentuk pensiun asuransi, untuk masa pensiun nanti. Persiapan investasi tanah yang disiapkan untuk menyambut pensiun
3. Saya telah melakukan persiapan dalam bentuk Investasi tanah untuk masa pensiun nanti.
30
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
2. Persiapan kegiatan pengganti
3. Program persiapan pensiun
Upaya yang dilakukan individu dalam mempersiapkna kegiatan/ aktivitas pengganti dari aktivitas yang merupakan karir utama yang telah diberhentikan karena sudah mencapai masa pensiun. kegiatan pengganti ini meliputi kegiatan sosial, ekonomi, maupun karir kedua (Petkoska & Earl, 2009).
Program atau kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi/ pemberi kerja kepada pekerja yang akan memasuki masa pensiun, yang membahas tentang hal-hal yang perlu dipersiapkan menjelang pensiun nanti (Power & Hira, 2004).
Kegiatan sosial 1. Saya telah mempersiapkan keagamaan yang kegiatan sosial telah keagamaan dipersiapkan dimana saya menjelang pensiun nanti akan terlibat langsung setelah saya pensiun nanti Kegiatan yang bersifat ekonomi atau berwiraswasta yang dipersiapkan untuk menjelang pensiun nanti Pekerjaan pengganti yang merupakan pekerjaa karir kedua yang telah dipersiapkan untuk menjelang pensiun nanti Program persiapan pensiun dari organisasi untuk para karyawannya Kegiatankegiatan yang didapat dari program persiapan pensiun organisasi
2. Saya telah mempersiapkan kegiatan yang bersifat ekonomi atau berwiraswasta untuk saya lakukan pada saat saya pensiun nanti. 3. Saya telah mempersiapkan pekerjaan yang merupakan karir kedua untuk saya lakukan pada saat saya pensiun nanti 1. Organisasi tempat saya bekerja menyelenggarak an program persiapan pensiun. 2. Kegiatankegiatan yag diselenggarakan dari program persiapan pensiun organisasi bermanfaat bagi saya untuk mempersiapkan pensiun saya.
31
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
3. Jumlah kegiatan yang diselenggarakan cukup dapat mempersiapkan saya didalam menghadapi pensiun 1. Pihak Keberadaan organisasasi manfaat menyediakan pensiun dari manfaat pihak organisasi pensiun bagi untuk karyawannya mempersiapkan yang akan karyawannya pensiun. menghadapi pensiun. 2. Jenis manfaat pensiun yang jenis manfaat diberikan oleh pensiun yang pihak diberikan oleh organisasi pihak organisasi sangat untuk bermanfaat bagi menghadapi pensiun saya untuk menghadapi pensiun nanti Ketercukupan dari pada penyelenggaraa n program persiapan pensiun dari organisasi
4.
Manfaat pensiun
Manfaat pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun, dengan kata lain manfaat pensiun berarti besarnya tunjangan yang diterima pensiunan baik berdasarkan rumus manfaat bulanan maupun rumus maanfaat sekaligus (PSAK No.24)
Ketercukupan daripada manfaat pensiun dari organisasi kepada karyawannya dalam menghadapi pensiun
5. Dukunga n sosial
Dukungan sosial adalah penerimaan rasa aman, peduli, penghargaan atau bantuan yang diterima seseorang dari orang lain atau kelompok. Dukungan sosial tersebut dapat datang
3. Besar manfaat pensiun yang diberikan oleh pihak organisasi dapat membantu saya untuk memenuhi kebutuhan hidup saya setelah saya pensiun
Adanya 1. Saya dukungan mendapatkan keluarga bagi dukungan dari karyawan dalam keluarga dalam menghadapi persiapan pensiun menghadapi pensiun
32
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
dari sumber-sumber yang berbeda, seperti dari pasangan atau orang yang dicintai, keluarga, teman dekat, dan rekan kerja (Kuncoro & Sari,2006).
2. Saya Adanya mendapatkan dukungan rekan dukungan dari kerja bagi rekan kerja karyawan dalam dalam menghadapi pensiun persiapan menghadapi pensiun Adanya dukungan dari teman dekat bagi karyawan dalam menghadapi pensiun
6. Kesiapan pensiun
Suatu kondisi dimana idividu sudah siap pensiun secara lahir batin sesuai dengan waktu yang ditentukan karena dukungan dari berbagai faktor yang telah dipersiapkan sebelumnya (Moorthy et al, 2012).
3. Saya mendapatkan dukungan dari teman dekat dalam persiapan menghadapi pensiun 1. Saya siap Karyawan siap secara lahir dan secara lahir dan batin untuk batin untuk memasuki masa pensiun pensiun saya. Karyawan tidak sabar lagi menunggu waktu untuk pensiun
2. Saya sudah tidak sabar lagi menunggu waktu saya untuk pensiun.
Tingkat 3. Saya memiliki kepercayaan diri tingkat yang tinggi kepercayan diri untuk pensiun yang tinggi dari karyawan untuk pensiun
3.4. Teknik Analisis Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan path analisis, SPSS versi 16 dengan regresi pertama mengukur pengaruh faktor individual (persiapan financial) terhadap kesiapan menghadapi pensiun, regresi kedua mengukur pengaruh faktor individual (persiapan kegiatan pengganti) terhadap kesiapan menghadapi pensiun, regresi ketiga mengukur pengaruh faktor organisasional (adanya program persiapan pensiun) terhadap kesiapan menghadapi 33
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
pensiun, regresi keempat mengukur faktor organisasional (pemberian manfaat pensiun) terhadap kesiapan menghadapi pensiun, regresi kelima mengukur pengaruh faktor dukungan sosial sebagai variabel pemoderasi antara faktor individual dan faktor organisasional terhadap kesiapan menghadapi pensiun. Analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah distribusi frekuensi untuk menentukan tingkat persiapan financial, persiapan kegiatan pengganti, program persiapan pensiun, manfaat pensiun, dan dukungan sosial yang dapat dilihat dari rata-rata
Range =
Nilai Terbesar – Nilai terkecil Jumlah Kelas
=
5–1 5
=
0,80
Penilaian diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 3.2 Penilaian Analisis Deskriptif Rata-Rata 1,00 – 1,80 1,81 – 2,60 2,61 – 3,40 3,41 – 4,20 4,21 – 5,00
Kategori (Variabel) Sangat rendah Rendah Netral Tinggi Sangat tinggi
34
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas merupakan tingkat kemampuan suatu instrument untuk mengungkapkan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar akurat. Sehingga instrument tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. (Supramono, 2005) Menurut Ihalauw (2004), indikator empirik yang valid akan sekaligus juga reliable. Sebaliknya, indikator empirik yang reliable tidak dengan sendirinya valid mengingat kemungkinan terjadinya kesalahan sistematis. Salah satu teknik pengujian validitas sekaligus reliabilitas adalah corrected item to total correlation coefficient. Reliabilitas instrument menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi, keajegan dan atau kehandalan instrument untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya. Secara konsep instrument yang reliable ialah instrument yang apabila digunakan terhadap subjek yang sama, akan menunjukkan hasil yang sama, walaupun dilaksanakan dalam kondisi dan waktu yang berbeda. Jadi suatu instrument dikatakan reliable apabila instrument tersebut digunakan untuk subjek yang sama, dalam waktu dan kondisi yang berbeda tetap menunjukkan hasil yang sama (Suryabrata, 2000). Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik koefisien alpha Cronbach. Adapun formulanya sebagai berikut: aá=
K K-1
Dengan a k Vi Vt
1
SáVi Vt
keterangan: = koefisien reliabilitas alpha = Jumlah butir instrument = varians butir = varians skor total 35
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Standar reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut (George & Paul dalam Agusteano 2006): : sangat baik a†> 0,9 0,8 a = 0,9 : baik 0,7 a‚ =‚0,8 : diterima 0,6 a = 0,7 : dipertanyakan 0,5 a•=•0,6 : buruk : tidak dapat diterima aý=ý0,5 2. Pengujian Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda dilakukan uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, heterokedastisitas, dan multikolienaritas: 1. Uji normalitas digunakan untuk mendeteksi normalitas data. Uji normalitas menggunakan uji kolgomorov smirnov, jika p value < 0,05 berarti data terdistribusi tidak normal (Supramono, 2005). Lebih lanjut, normalitas data merupakan asumsi terpenting dalam statistika parametrik, sehingga pengujian terhadap normalitas data harus dilakukan agar asumsi dalam statistika parametrik terpenuhi. 2. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2001). Implikasi dari asumsi ini adalah bahwa variabel ini adalah variabel bebas tidak berubah dari satu sampel ke sampel yang lain, hal ini dikarenakan variabel bebas akan diukur pengaruhnya terhadap variabel tergantung. Untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan cara korelasi Glejser. Pada uji Glejser ini, apabila nilai 36
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
signifikansi lebih besar dari 0,05 mengindikasikan tidak terjadinya heteroskedastisitas. Varians yang tidak konstan menghasilkan model estimator yang bias (Supramono, 2005) 3. Uji multikolinearitas bertujuaun untuk menguji apakah dalam penerapan model regresi ditemukan adanya gejala korelasi antar variabel. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (Supramono, 2005). Multikolinearitas terjadi jika nilai Tolerance dibawah 0,10 dan VIF diatas 10 (Hair dkk,1995 dalam Supramono, 2005). Koefisien tinggi mengindikasikan adanya korelasi multikolinearitas. 3. Teknik Analisis Regresi dengan menggunakan Variabel Moderating Variabel Moderating adalah variabel independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel dependen. Dengan demikian maka cara yang digunakan untuk menguji variabel moderating ini adalah dengan menggunakan uji interaksi atau yang sering disebut dengan Moderating Regression Analysis (MRA). Kerangka kerja terdiri dari 3 persamaan regresi yang menentukan secara tepat tipe efek moderator yang terjadi (Hair-Jr, Joseph, Rolph, Anderson, Ronald, Tahtam, & William, 1998). MRA merupakan aplikasi khusus regresi berganda linier dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) dengan rumus persamaan sebagai berikut:
37
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Y Y Y
= a + b1X1 + e = a‰ + b1X1 + b2X2 + e = a + b1X1 + b2X2 + b3X1X2 + e
Dengan : a5 bi X Y e
= = = = =
konstanta koefisien regresi variabel-variabel independen variabel dependen kesalahan (eror)
38
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer