47
BAB III METODE PENELITIAN Menurut Arikunto (2006:149) menyatakan bahwa, “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian”. Dalam sebuah penelitian, metodologi memiliki peranan yang penting sebab dengan menggunakan teknik dan prosedur yang sistematis akan diperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Adapun hal-hal yang terkait dalam metode penelitian ini adalah sebagai berikut:
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Sukoharjo. Adapun latar belakang pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah: a. Peneliti sudah pernah mengikuti mata kuliah PPL di SMK Negeri 1 Sukoharjo. b. Adanya permasalahan kesiapan belajar siswa yang rendah dan keterampilan mengajar yang belum diterapkan guru secara optimal, serta hasil belajar siswa pada mata pelajaran MPA sebagian besar masih di bawah KKM. c. Di SMK Negeri 1 Sukoharjo belum pernah diadakan penelitian dengan masalah yang sama. d. Adanya keterbukaan dari kepala sekolah SMK Negeri 1 Sukoharjo kepada peneliti untuk melakukan penelitian, sehingga memudahkan dalam pengumpulan data yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
2.
Waktu Penelitian Waktu penelitian mencakup rangkaian kegiatan dan alokasi waktu yang dibutuhkan peneliti dalam melakukan penelitian. Waktu penelitian yang digunakan adalah selama enam bulan, yaitu mulai dari bulan Januari sampai
47
48
dengan bulan Juni 2016 yang meliputi kegiatan persiapan sampai dengan penyusunan laporan. Adapun jadwal penelitian terlampir. (Lampiran 27)
B. Rancangan/Desain Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. Rancangan penelitian menggambarkan hubungan antara variabelvariabel yang diteliti dan metode yang digunakan untuk memperoleh data sesuai kebenaran ilmiah. Berikut ini merupakan rancangan penelitian dalam penelitian ini yaitu: 1.
Variabel bebas atau independent variable adalah kesiapan belajar siswa (X1) dan keterampilan mengajar guru (X2).
2.
Variabel terikat atau dependent variable adalah hasil belajar mata pelajaran MPA (Y).
3.
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan data, peristiwa atau kejadian
masa
sekarang
dengan
cara
menguji
teori-teori
dengan
menggunakan analisis statistik. Sugiyono (2010:14) menyatakan bahwa, “Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan”. Sedangkan Noor (2012:38) berpendapat, “Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrumen penilaian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik”. Sementara itu, menurut Bungin (2011:44), “Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi dan variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi subjek penelitian itu
49
berdasarkan apa yang terjadi”. Sedangkan Syaodih (2013:72) mengemukakan bahwa: Penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan fenomena lain. Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi, atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Mengacu dari uraian pendapat diatas, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitaif karena penelitian ini bermaksud menggambarkan sifat atau keadaan yang sementara atau sedang berjalan dan berusaha meneliti sejauh mana hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya dengan cara menguji hipotesis.
C. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Suatu penelitian memerlukan subjek yang akan diteliti, sehingga di dalam penelitian tidak terlepas dari adanya populasi. Populasi penelitian merupakan suatu kelompok individu yang diselidiki tentang aspek-aspek yang ada pada kelompok tersebut. Sebelum menetapkan populasi, yang perlu diketahui adalah pengertian dari populasi. Arikunto
(2006:130)
berpendapat
bahwa,
“Populasi
adalah
keseluruhan subjek penelitian”. Dijelaskan lebih lanjut oleh Sugiyono (2010:117) menyatakan bahwa, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya”. Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang ada dalam wilayah penelitian tertentu dan mempunyai sifat, kualitas serta karakteristik yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 108 siswa.
50
2.
Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang mewakili dan dijadikan sumber data untuk diteliti. Sampel harus dapat mewakili populasi sehingga diperlukan cara-cara tertentu dalam menetapkan sampel. Menurut Arikunto (2006:131) menyatakan bahwa, “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan Sugiyono (2010:118) berpendapat bahwa: Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel dari populasi. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil pengertian bahwa sampel adalah sebagian wakil populasi yang memiliki karakteristik yang sama yang akan menjadi subjek penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016.
D. Teknik Pengambilan Sampel Sugiyono (2010:118) berpendapat bahwa, “Teknik pengambilan sampel merupakan teknik untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian”. Secara umum, teknik pengambilan sampel dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2010:119) menyatakan bahwa: Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate random sampling, disproportionate stratified random sampling dan cluster sampling. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling. Teknik ini dipilih karena sederhana, mudah dan peneliti bermaksud untuk mengambil sampel acak secara seimbang dari setiap kelas sehingga semua populasi terwakili. Menurut Arikunto (2006:139),
51
“Proportional random sampling adalah teknik pengambilan sampel proporsi untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek masing-masing strata”. Sedangkan Sugiyono (2010:120) berpendapat, “Teknik proportional random sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional”. Untuk menentukan jumlah sampel, pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut: 𝑛=
𝑁 1 + 𝑁𝑒 2 (Sujarweni dan Endrayanto, 2012:17)
Dimana : 𝑛 = Ukuran sampel 𝑁 = Populasi 𝑒 = Persentase kelonggaran yang ditetapkan (ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%) Dengan perhitungan menggunakan rumus tersebut, maka diperoleh sampel dalam penelitian ini sebesar: 𝑛=
108 1 + 108(0,05)2
𝑛=
108 1 + 0,27
𝑛 = 85, 03 Hasil perhitungan 85,03 sehingga dibulatkan menjadi 85, artinya jumlah sampel yang diambil adalah 85 siswa yang dipilih dengan cara undian. Hasilnya dapat dilihat seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel kelas X AP SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016 Kelas X AP 1 X AP 2 X AP 3 Jumlah
Jumlah Siswa 36 36 36 108
Perhitungan Jumlah Sampel 36/108 x 85 36/108 x 85 36/108 x 85 Total sampel
Jumlah Sampel 29 28 28 85
52
E. Teknik Pengumpulan Data Menurut Klinger dalam Arikunto (2006:222), “Teknik pengumpulan data adalah suatu usaha sadar untuk memperoleh data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstandar”. Pengumpulan data adalah langkah penting dalam suatu penelitian karena data yang terkumpul digunakan sebagai bahan untuk menguji hipotesis dan menarik kesimpulan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Metode Wawancara Arikunto (2006:155) berpendapat, “Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara”.
Sedangkan
Bungin
(2011:136)
menyatakan
bahwa,
“Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. Berdasarkan uraian pendapat diatas dapat diambil pengertian bahwa wawancara merupakan proses mencari informasi dengan cara tanya jawab langsung kepada informan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran MPA pada saat observasi awal guna memperoleh
informasi
mengenai
perilaku
siswa
selama
mengikuti
pembelajaran, hasil belajar siswa dan metode mengajar yang digunakan guru. 2.
Metode Observasi Bungin (2011:118) menyatakan bahwa, “Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan atau penginderaan. Dalam hal ini, peneliti melakukan observasi atau pengamatan langsung di kelas pada saat observasi awal untuk melihat proses pembelajaran MPA, perilaku siswa saat mengikuti pembelajaran dan cara guru dalam mengelola pembelajaran. Peneliti melakukan observasi di kelas X AP 1, AP 2 dan AP 3.
53
3.
Metode Angket Menurut Arikunto (2006:151) mengemukakan bahwa, “Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Menurut Sugiyono (2010:199) berpendapat, “Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Sementara itu Bungin (2011:133) berpendapat, “Angket adalah serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis yang harus diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikembalikan ke peneliti”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk mendapatkan informasi, keterangan, atau tanggapan yang diperlukan oleh peneliti. Teknik angket atau kuisioner memiliki kelebihan dan kekurangan seperti yang dikemukakan Bungin (2011:135) adalah sebagai berikut: Kelebihan metode angket: a. Metode angket hanya membutuhkan biaya yang relatif lebih murah. b. Pengumpulan data lebih mudah, terutama pada responden yang terpencar-pencar. c. Pada penelitian dengan sampel di atas 1000, penggunaan metode ini sangatlah tepat. d. Walaupun penggunaan metode ini pada sampel yang relatif besar, tetapi pelaksanaannya dapat berlangsung serempak. e. Berkaitan dengan kebaikan-kebaikan di atas, metode ini relatif membutuhkan waktu yang sedikit. Sedangkan kekurangan metode angket: a. Formulasi angket membutuhkan kecermatan tinggi, sehingga betulbetul mampu mewakili peneliti dalam pengumpulan data. Karena tuntutan yang demikian, menyusun formulasi angket membutuhkan waktu yang lama, termasuk kebutuhan uji coba dan merevisi angket. b. Kemungkinan pada kasus tertentu, akan terjadi salah menerjemahkan beberapa poin pertanyaan, akhirnya memengaruhi jawaban responden. c. Kadang kala orang lain di sekitar responden ikut mempengaruhinya pada saat pengisian angket, hal ini menyebabkan jawaban responden tidak objektif lagi.
54
d.
Responden dapat menjawab seenaknya, atau bersifat main-main. Hal tersebut dapat terjadi terutama kalau angket bersifat anonim. Dalam penyusunan angket, harus diperhatikan langkah-langkah
penyusunan angket yang benar. Prosedur yang ditempuh dalam pengadaan angket yang baik menurut Arikunto (2006:166) adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g.
Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, kategorisasi variabel. Penulisan butir soal atau item kuisioner, dan penyusunan skala. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan, surat pengantar, dan lain-lain. Uji coba, baik dalam skala kecil maupun besar. Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban dan peninjauan jawaban. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik. Memperbanyak angket, angket yang sudah direvisi dan diyakini valid dan reliabel diperbanyak sesuai jumlah responden yang dijadikan sampel. Adapun langkah-langkah penyusunan angket dalam penelitian ini
adalah: a. Menetapkan tujuan penyusunan angket Tujuan penyusunan angket dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data tentang kesiapan belajar siswa dan keterampilan mengajar guru dalam mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi (MPA) kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016. b. Menyusun matriks spesifikasi data Matriks spesifikasi data bertujuan untuk memperjelas dahulu permasalahan yang akan dituangkan dalam angket. Dalam matriks ini dijabarkan aspek-aspek yang akan diukur seperti konsep dasar, variabel, indikator, nomor soal dan jumlah soal yang sesuai dan mengarah pada rumusan masalah dan tujuan penelitian. c. Menyusun angket Dalam penyusunan angket ini Skala Likert dimodifikasi menjadi empat alternatif pilihan jawaban dengan menghilangkan kategori ragu-
55
ragu. Hal ini dilakukan untuk mencegah responden netral atau tidak memilih sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring dari responden. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Arikunto (2006: 241) yang mengemukakan bahwa: Jika peneliti berpendapat bahwa ada kelemahan dengan lima alternatif karena responden cnderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. alternatif “Sangat setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga dengan pilihan “Sangat tidak setuju”, yang pada dasarnya adalah juga “Tidak setuju”. Pernyataan yang digunakan dalam penyusunan angket penelitian ini adalah pernyataan positif dan negatif. Pernyataan positif skor berjalan dari sangat setuju dengan nilai 4 menuju ke sangat tidak setuju dengan nilai 1, perhitungan penilaiannya sebagai berikut: 1) Sangat setuju
: Nilai 4
2) Setuju
: Nilai 3
3) Tidak setuju
: Nilai 2
4) Sangat tidak setuju
: Nilai 1
Untuk pernyataan negatif skor berjalan dari sangat setuju dengan nilai 1 menuju ke sangat tidak setuju dengan nilai 4, perhitungan penilaiannya sebagai berikut: 1) Sangat setuju
: Nilai 1
2) Setuju
: Nilai 2
3) Tidak setuju
: Nilai 3
4) Sangat tidak setuju
: Nilai 4
Dalam menjawab pertanyaan, responden memilih salah satu alternatif jawaban dengan cara memberikan tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang dipilih.
56
d. Try out atau uji coba angket Setelah angket disusun, kemudian dilakukan uji coba untuk mengetahui letak kelemahan atau hal-hal yang menyulitkan responden dalam menjawab pertanyaan serta megetahui validitas dan reliabilitas angket. Bungin (2011:169) menyatakan bahwa : Pelaksanaan uji coba instrumen sama saja dengan pelaksanaan penelitian sebenarnya. Hanya saja pelaksanaan uji coba instrumen lebih bersifat simulasi. Oleh karena itu “sampel” uji coba instrumen adalah orang-orang yang memiliki kemiripan yang sepadan dengan sampel penlitian sebenarnya, walaupun besar jumlahnya tidak mesti sama. Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan try out angket di SMK Negeri 1 Sukoharjo dengan jumlah responden uji coba sebanyak 20 siswa yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. e. Revisi angket Setelah uji coba dilakukan, angket penelitian direvisi berdasarkan hasil uji coba tersebut dengan menghilangkan item pertanyaan yang tidak valid atau tidak reliabel. f. Memperbanyak angket Angket yang sudah direvisi dan diyakini valid dan reliabel diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel. 4.
Metode Dokumentasi Menurut Arikunto (2006:231) “Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya”. Dari pendapat diatas metode dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang ditujukan untuk memperoleh penjelasan melalui sumber-sumber dokumen yang relevan. Dalam hal ini, teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data jumlah dan nama siswa serta hasil belajar siswa pada mata pelajaran MPA. Dalam penelitian ini dokumen hasil belajar yang diambil adalah Nilai
57
Ujian Tengah Semester Genap mata pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi (MPA) siswa kelas X Administrasi Perkantoran.
F. Validasi Instrumen Penelitian Instrumen memiliki peranan penting dalam penelitian sebab instrumen digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti sehingga dapat ditarik kesimpulan. Instrumen yang teruji validitas dan reliabilitasnya bila digunakan dalam penelitian akan menghasilkan data yang dapat dipercaya kebenarannya. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, menggunakan alat ukur sebagai berikut: 1.
Validitas Instrumen Arikunto (2006:168) menyatakan bahwa, “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Sedangkan Sugiyono (2010:173), “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah ada pertanyaanpertanyaan yang harus diganti atau dihilangkan karena tidak relevan dengan tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2010:177), “Pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan megkorelasikan antara skor item instrumen dengan skor totalnya”. Secara manual teknik yang dipakai untuk mengetahui validitas angket menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson yaitu: 𝒓𝒙𝒚 =
𝑵𝚺𝑿𝒀 − (𝚺𝑿)(𝚺𝒀) √{𝑵𝚺𝑿𝟐 − (𝚺𝑿)𝟐 } {𝑵𝚺𝒀𝟐 − (𝚺𝐘)𝟐 } (Arikunto, 2006:172)
Keterangan: rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y X = Skor rata-rata dari X Y = Skor rata-rata dari Y N = Jumlah responden
58
Uji validitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan perhitungan SPSS for windows release 20.0 dengan langkah sebagai berikut : a.
Pilih menu Analyze
b.
Pilih submenu Correlate
c.
Pilih Bivariate
d.
Pada pilihan Correlations Significant, pilih Pearson. Pada bagian Test of Significant, pilih Two tailed lalu centang Flag significant. Klik OK
e.
Kemudian bandingkan nilai r hitung (nilai pearson correlation) dengan r tabel (pada tabel r product moment) dengan taraf signifikasi 5% dengan uji 2 sisi.
Kriteria pengujian sebagai berikut: a.
Jika nilai koefisisen korelasi r
hitung
positif dan r hitung > r tabel , maka item
dapat dinyatakan valid. b.
Jika r
hitung
< r
tabel,
maka item dinyatakan tidak valid. (Priyatno,
2014:55). 2.
Reliabilitas Instrumen Bungin
(2011:106),
“Reliabilitas
menunjuk
pada
keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi diandalkan.”
Sedangkan
Sugiyono
(2010:173)
menyatakan
tingkat dapat bahwa,
“Reliabilitas suatu angket menunjukkan keajegan hasil pengukuran bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama”. Angket dikatakan reliabel jika memberikan nilai yang tetap jika digunakan untuk mengukur kembali objek yang sama pada waktu yang berbeda. Untuk menguji reliabilitas angket menggunakan Rumus Alpha: 𝒓𝟏𝟏 = [
k 𝚺𝛔𝒊𝟐 ] [1] k-1 𝝈𝒕𝟐 (Arikunto, 2006:196)
Keterangan : r11 k σ𝑖 2 𝜎𝑡 2
= Reliabilitas instrumen yang dicari. = Banyaknya butir pertanyaan. = Jumlah varian butir = Varian butir
59
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS for windows release 20.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Pilih menu Analyze
b.
Pilih submenu Scale
c.
Lalu pilih Reliability Analysis
d.
Klik Statistics, pada Descreptives For pilih Scale if item deleted. Klik OK
Hasil analisis reliabilitas instrumen akan diperoleh melalui nilai Alpha Cronbach pada tabel Reliability Statistics. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. (Priyatno, 2014:64)
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan untuk mengolah data yang terkumpul dalam penelitian dengan maksud untuk menguji hipotesis yang diajukan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier ganda. Analisis regresi ganda adalah teknik analisis tentang pengaruh antara satu variabel terikat (dependent variable) dengan dua atau lebih variabel bebas (independent variable). Adapun penggunaan teknik analisis regresi ganda harus memenuhi beberapa asumsi klasik, yaitu data terdistribusi normal, model regresi harus menunjukkan kelinierannya, dan tidak adanya multikolinieritas. (Priyatno, 2014:89). Langkah-langkah analisis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Menyusun Tabulasi Data Menurut Bungin (2011:178), “Tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya”. Sedangkan Arikunto (2006:236) mengungkapkan bahwa kegiatan tabulasi data adalah sebagai berikut: a. Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor. b. Memberikan kode terhadap item yang tidak diberi skor. c. Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasi dengan teknik analisis yang digunakan.
60
d. Memberikan kode dalam hubungan dengan pengolahan data yang menggunakan komputer. Dalam hal ini pengolahan data memberikan kode pada semua variabel. Berdasarkan pendapat diatas dapat diambil pengertian bahwa tabulasi data merupakan kegiatan menyusun data yang telah diperoleh ke dalam tabel untuk memudahkan dalam perhitungan. 2.
Uji Persyaratan Analisis a.
Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data dalam penelitian menggunakan SPSS for windows release 20.0 yang dilakukan dengan metode Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikasi 5%. Langkah-langkah uji normalitas dengan metode One Sample Kolmogorov Smirnov yaitu: 1) Pilih menu Analyze 2) Pilih Nonparametric Test 3) Lalu pilih Legacy Dialogs selanjutnya pilih 1 Sample K-S. 4) Masukkan variabel ke kotak variabel “test variabel list” di sebelah kanan. klik OK Menurut Priyatno (2014:74), Asumsi normalitas terpenuhi ketika pengujian normalitas menghasilkan Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05.
b.
Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah variabel bebas dan variabel terikat memiliki hubungan yang linier atau tidak. Pengujian linieritas pada penelitian ini menggunakan SPSS release 20.0 menggunakan dengan taraf signifikasi 5%. Adapun langkah-langkah uji Linieritas adalah sebagai berikut: 1) Klik menu Analyze, pilih Compare Mean, klik menu Means 2) Masukkan variabel bebas ke kotak Independent list dan variabel terikat ke kotak Dependent list di sebelah kanan
61
3) Klik Option 4) Klik “test for linearity”, Klik Continue, lalu Klik OK Hasil uji linieritas dapat dilihat pada output ANOVA Table pada kolom Sig Linearity dan Deviation from Linearity. Dua variabel dikatakan memiliki hubungan yang linier bila hasil pengujian linearity kurang dari 0,05 dan deviation from linierity lebih dari 0,05. (Priyatno, 2014:79) c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi diantara variabel-variabel bebas. Jika ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel bebasnya maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikatnya menjadi terganggu. Uji multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS release 20.0 dengan melihat nilai VIF. Untuk melihat nilai VIF dan Tolerance dilakukan dengan langkah-langkah: 1) Klik Analyze 2) Pilih Regression dan pilih Linear 3) Selanjutnya klik menu Statistics lalu beri tanda ceklis pada Collinearity diagnostics. Klik OK Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel Coefficients. Godzali dalam Priyatno (2014:103) menyatakan bahwa masalah multikolinieritas dapat dilihat melalui nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Jika VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka dinyatakan data tersebut tidak terjadi multikolinearitas.
3.
Uji Hipotesis a.
Uji Hipotesis I dan II Analisis yang digunakan dalam hipotesis pertama dan kedua untuk mengetahui koefisien korelasi sederhana antara variabel X1 dengan
62
Y dan X2 dengan Y menggunakan analisis korelasi product moment pearson. Analisis koefisien korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan arah hubungan yang terjadi. Untuk melihat koefisien korelasi sederhana, pada penelitian ini menggunakan SPSS release 20.0 dengan langkah-langkah: 1) Pilih menu Analyze, Pilih submenu Correlate dan pilih menu Bivariate. 2) Masukkan variabel yang akan dicari koefisien korelasinya pada kotak dialog “Variable” di sebelah kanan. 3) Pada pilihan Correlations Significant, pilih Pearson. Pada bagian Test of Significant, pilih Two tailed lalu centang Flag significant. 4) Klik OK Nilai koefisien korelasi sederhana dalam penelitian ini dapat dilihat pada nilai pearson correlation dalam tabel correlation. Nilai korelasi (r) berkisar antara 0 sampai 1 atau 0 sampai -1. Jika nilai pearson correlation mendekati 1 dan memberikan nilai yang positif maka menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Apabila nilai r
hitung
>r
tabel
dan Sig. (2-
tailed) < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Sedangkan untuk mengetahui nilai signifikasi menggunakan Uji statistik t. Uji t digunakan untuk menunjukkan pengaruh secara signifikan atau tidak satu variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan menggunakan SPSS for windows release 20.0 dengan taraf signifikasi sebesar 0,05 (α = 5%). Untuk mengetahui nilai thitung dapat dilihat pada tabel coefficient, sedangkan ttabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan df = n-k1 (k adalah jumlah variabel independen). Hasil uji t dapat dilihat pada tabel Coefficients dengan melihat nilai Sig. Menurut Priyatno (2014:162), Kriteria pengujiannya adalah:
63
1) Apabila t hitung > t tabel dan nilai signifikasi < 0,05, maka hal ini berarti secara parsial variabel bebas (kesiapan belajar siswa dan keterampilan mengajar guru) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (hasil belajar). 2) Jika t
hitung
< t
tabel
dan nilai signifikan > 0,05, maka hal ini berarti
secara parsial variabel bebas (kesiapan belajar siswa dan keterampilan mengajar guru) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (hasil belajar). b.
Uji Hipotesis III 1) Menghitung Persamaan Regresi Linier Ganda Analisis regresi linier ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel bebas yang secara bersamasama dihubungkan dengan variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk mengetahui nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi linier ganda adalah sebagai berikut: Ŷ = 𝜶 + 𝜷𝟏 𝑿𝟏 + 𝜷𝟐 𝑿𝟐 (Sugiyono, 2012:275) Keterangan : Y
= Hasil belajar siswa
𝛼
= Konstanta
𝛽1 , 𝛽2
= Koefisien regresi
𝑋1
= Kesiapan Belajar
𝑋2
= Keterampilan mengajar guru Untuk menghitung persamaan regresi linier berganda dalam
penelitian ini menggunakan SPSS for windows release 20.0 yaitu dengan langkah-langkah: (a) Klik menu Analyze (b) Pilih Regression, dan pilih Linear. (c) Masukkan variabel bebas ke kotak Independent list dan variabel terikat ke kotak Dependent list di sebelah kanan. Klik OK
64
Persamaan regresi linier ganda dapat dilihat pada Tabel Coefficients dengan melihat nilai pada kolom “B”. 2) Uji F Uji statistik F digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidaknya hubungan antara variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F dalam penelitian ini menggunakan Program SPSS for windows release 20.0 dengan tingkat signifikan sebesar 5%. Nilai F hitung dapat dilihat pada tabel ANOVA, sedangkan F tabel dapat dilihat pada F tabel statistik dengan df 1 (jumlah variabel – 1) dan df 2 (n-k-1), dimana (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen). Kriteria pengujian sebagai berikut : (a) Jika nilai Fhitung > Ftabel dengan signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan variabel bebas (kesiapan belajar siswa dan keterampilan mengajar guru) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (hasil belajar). (b) Jika nilai signifikan Fhitung < Ftabel dengan signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas (kesiapan belajar siswa dan keterampilan mengajar guru) terhadap variabel terikat (hasil belajar). 3) Analisis Koefisien Determinasi (R2) Analisis R2 atau koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh variabel bebas (kesiapan belajar siswa dan keterampilan mengajar guru) terhadap variabel terikat (hasil belajar). Untuk mengetahui nilai koefisien determinasi (R2) menggunakan Program SPSS 20.00 yaitu dengan melihat nilai R Square pada output Model Summary. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil maka hubungan kedua variabel semakin lemah, jika nilai R2 semakin mendekati 1 maka hubungan antara kedua variabel semakin kuat.
65
Dalam penelitian ini variabel bebas berjumlah 2 sehingga menggunkaan nilai pada kolom R Square untuk mengetahui persentase yang dapat dijelaskan variabel bebas terhadap variabel terikat, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. c.
Mencari Sumbangan Relatif dan Efektif X1 dan X2 Terhadap Y 1.
Sumbangan relatif (SR) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing prediktor X1 dan X2 terhadap Y secara bersama-sama membentuk 100%, dengan rumus: X1: SR % = X2: SR % =
2.
𝛼1Σ𝑋1 𝑌 𝐽𝐾 𝑅𝑒𝑔 𝛼1Σ𝑋2 𝑌 𝐽𝐾 𝑅𝑒𝑔
𝑥 100% 𝑥 100%
(Hadi, 2001:45) Sumbangan efektif (SE) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan murni yang diberikan masing-masing prediktor lain yang mungkin berpengaruh namun tidak diajukan dalam penelitian. Untuk menghitung sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y menggunakan rumus: Untuk
SE % X1 = SR % X1 x R2
Untuk
SE % X2 = SR % X2 x R2 (Hadi, 2001:46)
H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan suatu proses atau tahapan-tahapan yang menggambarkan kegiatan yang dilakukan selama penelitian. Adapun kegiatan penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahap, yaitu: 1.
Tahap persiapan Tahap persiapan dilakukan mulai dari permohonan pembimbing, melakukan observasi awal di tempat penelitian untuk menilai keadaan lapangan, dan menyusun proposal penelitian, serta menyusun instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
66
2.
Tahap pengumpulan data Pada tahap ini peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.
Tahap analisis data Setelah data yang dibutuhkan dalam penelitian terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian.
4.
Tahap penarikan kesimpulan Pada tahap penarikan kesimpulan harus didasarkan pada tujuan penelitian dengan didukung data yang valid, sehingga akan diperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.
5.
Tahap penulisan dan penggandaan laporan Setelah semua data terkumpul dan dianalisis maka tahap selanjutnya adalah disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian. Setelah penulisan laporan selesai dan disetujui, maka tahap selanjutnya adalah dilakukan penggandaan laporan sesuai dengan kebutuhan. Berikut bagan prosedur dalam penelitian ini:
Tahap Persiapan
Tahap Pengumpulan Data dan Pelaksanaan Penelitian
Tahap Analisis Data
Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan
Tahap Penarikan Kesimpulan
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian