BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Lokasi yang digunakan peneliti adalah SD Karangduren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun kelas yang digunakan peneliti ialah kelas 5. Di kelas 5 ini memiliki jumlah siswa 38 orang siswa, siswa putra sebanyak 18 orang dan siswa putri 20 orang. SD Karangduren 01 terletak di Desa Karangduren RT 01 RW 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Jarak SD Karangduren 01 dengan Kota Salatiga adalah 7,5 km. Lokasi SD berdekatan denga SMP 2 Tengaran dan SMK 1 Tengaran. Tidak jauh dari SD terdapat pasar desa yaitu Kembang Sari. Sebagian besar pekerjaan orang tua siswa adalah pegawai swasta. Mereka belajar dalam fasilitas yang cukup memadahi. Prestasi SD Karangduren 01 ditingkat Kecamatan dan Kabupaten dapat dikatakan cukup. SD ini sering menjuarai lomba akademik maupun non akademik. Tingkat keamanan SD juga sangat tinggi karena jauh dari jalan raya. Akan tetapi, SD ini termasuk SD pinggiran sehingga kurang favorit. Oleh sebab itu, peneliti ingin menggunakan SD ini untuk melakukan penelitiannya. Karakteristik siswa kelas 5 sebagian dari siswa perilakunya kurang mendukung di dalam pembelajaran seperti; konsentrasi kurang dan merasa cepat jenuh, menjadikan mereka malas mengikuti pelajaran. Motivasi dari siswa yang rendah untuk belajar serta strategi pembelajaran yang kurang tepat merupakan bentuk-bentuk permasalahan yang muncul dalam pembelajaran PKn. Akhirnya, berakibat rendahnya hasil belajar PKn. 3.2 Variabel yang Diteliti dan Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Variabel bebas penelitian ini adalah model pembelajaran 22
23
kooperatif tipe NHT, sedangkan variabel terikat penelitian ini adalah hasil belajar. Definisi operasional untuk masing-masing variabel tersebut adalah: 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan mengelompokkan siswa, setiap kelompok mendapat nomor. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas berangkai (siswa nomor satu mencatat soal, siswa nomor dua mengerjakan soal, siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya). Jika perlu guru menyuruh kerjasama antar kelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokan hasil kerjasama mereka. Untuk menyatukan pendapat guru menyebut nomor (1,2,3,4,5) dan siswa dengan nomor yang bersangkutan harus menjawab. 2. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan yang meliputi aspek kognitif dan afektif berdasarkan hasil pengalaman atau pelajaran setelah mengikuti pembelajaran secara periodik di kelas. 3.3 Rencana Tindakan Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Langkah-langkah dalam tiap siklus terdiri dari: (1) Perencanaan (Planning), (2) Tindakan dan Observasi, (3) Refleksi (Reflecting). 3.3.1 Siklus I a. Perencanaan (Planning) Yang meliputi: (1) menyusun kisi-kisi soal, (2) menyusun skenario kooperatif (RPP), (3) membuat LKS pembelajaran kooperatif tipe NHT, (4) menyiapkan media pembelajaran, (5) menyiapkan instrumen observasi.
24
b. Pelaksanaan (Acting) Yang meliputi langkah-langkah: (1) membuat kelompok belajar terdiri 5-6 siswa, (2) melaksanakan KBM dengan model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT. c. Pengumpulan Data (Observation) Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaborasi dengan sejawat dengan menggunakan alat monitoring berupa instrument yang telah direncanakan. Pada akhir siklus 1 guru mengadakan wawancara dengan siswa. Validasi hasil dilakukan dengan triangulasi dari siswa, guru, dan teman sejawat. d. Refleksi (Reflecting) Menganalisa hasil observasi dengan instrumen yang telah ada. Hasil analisa digunakan untuk melihat hasil tindakan baik positif maupun negatif dan untuk menentukan tindak lanjut siklus berikutnya. Refleksi dilakukan analisa deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil observasi awal dengan hasil observasi pada siklus 1. 3.3.2 Siklus II a. Perencanaan (Planning) Pada tahap ini meliputi: (1) identifikasi permaalahan siklus 1 dan rencana perbaikan, (2) menyusun RPP LKS pembelajaran kooperatif tipe NHT, (3) identifikasi masalah untuk diskusi dilaksanakan sama dengan siklus 1. Namun upaya untuk meningkatkan aktivitas siswa dan menggali masalah dengan diri siswa maupun dari guru, (4) menyusun ulang (tes). b. Pelaksanaan (Acting) Proses pembelajaran sistem ini sama dengan siklus 1 semua kelemahankelemahan yang terdapat pada pelaksanaan siklus 1 akan diperbaiki pada siklus 2. Perbaikan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan aktivitas siswa
25
dalam belajar, pada siklus ini siswa masih perlu dijelaskan tentang pembelajaran kooperatif tipe NHT. c. Pengumpulan Data (Observation) Pada tahap ini sama dengan siklus 1 data yang dianggap penting seperti kemajuan hasil belajar dan aktivitas belajar yang dipantau lewat lembar observasi kelas, hasil pengamatan siswa dan hasil pekerjaan siswa. d. Refleksi (Reflecting) Refleksi pada siklus 2 ini didiskusikan pada pengalaman yang diperoleh dari siklus 1, menilai kembali sasaran perbaikan yang ditetapkan. Refleksi dilakukan dengan penggunaan analisis deskriptif kooperatif yaitu dengan membandingkan hasil observasi siklus 1 dengan hasil observasi pada siklus 2. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 teknik yaitu: a. Teknik observasi Observasi dalam penelitian ini merupan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat menentukan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Observasi merupakan pengamatan dengan tujuan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Hal ini dilakukan selama kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan lembar observasi yang dibuat sebagai perangkat pengumpulan data. b. Teknik tes Alat pengumpulan data berupa tes, diperlukan untuk mengukur tingkat ketercapaian tindakan sebagai sumber belajar dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Teknik tes dilakukan pada akhir pembelajaran dengan menggunakan lembar soal. Tes yang
26
digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk tes uraian terutama digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada ranah kognitif. c. Teknik non tes Alat pengumpulan data berupa data diperlukan untuk mengukur kemampuan afektif siswa terhadap pelajaran maupun dalam pembelajaran PKn sehingga dapat diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang optimal. d. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang peristiwaperistiwa ataupun kejadian yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi evaluasi dan refleksi dengan melalui foto sebagai laporan serta bukti dalam penelitian ini. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data a. Pedoman Observasi Melalui pedoman observasi ini, observer dapat mengetahui apa yang terjadi di dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Kisi-kisi instrumen observasi guru dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Kisi-kisi instrumen observasi untuk guru dalam menggunakan metode Numbered Head Together (NHT) pada mata pelajaran PKn Kegiatan pembelajaran
Indikator
Kegiatan pra Merumuskan tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa sesuai dengan materi serta menyusun RPP. Menyiapkan materi pembelajaran dan menjabarkan materi ke dalam diskusi kelompok dengan
Aspek yang dinilai a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) a. Mendesain model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
No. Item
1
2, 3
27
model pembelajaran NHT. Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran. Menyiapkan lembar observasi.
Kegiatan awal
Kegiatan inti
Memberikan apersepsi dan memotivasi siswa dengan menyampaikan materi pelajaran yang akan diajarkan.
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5-6 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda.
Menjelaskan langkah-langkah kegiatan dengan menggunakan model
b. Menyusun instrumen observasi. a. Menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan dalam pembelajaran. b. Menyiapkan lembar observasi. a. Guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. b. Menyampaikan tujuan pembelajaran. c. Melakukan apersepsi. d. Menyampaikan materi yang akan diajarkan. a. Guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan siswa. b. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok. c. Memberi nomor kepada siswa sesuai dengan anggota kelompok. d. Memberi nama kepada setiap kelompok. a. Menjelaskan langkah kegiatan menggunakan model pembelajaran
4, 5
1, 2, 3, 4
1, 2, 3, 4
5
28
pembelajaran NHT. Membagi LKS pada setiap kelompok.
Memberi berbagai pertanyaan kepada setiap siswa sesuai dengan nomor siswa.
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari segala pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.
Kegiatan akhir
Refleksi
Evaluasi
NHT. a. Membagikan lembar kerja pada setiap kelompok. a. Memberi beberapa pertanyaan kepada setiap siswa sesuai dengan nomor siswa. b. Menunjuk secara acak salah satu nomor untuk menjawab sebuah pertanyaan secara bergantian. c. Menunjuk kelompok lain untuk memberikan tanggapan. a. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran.
Guru memberikan refleksi pada akhir pembelajaran. Guru memberikan evaluasi kepada siswa.
6
7, 8, 9
10
1
2
29
Melalui pedoman observasi ini, observer juga dapat mengetahui apa yang terjadi di dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Kisikisi instrumen observasi siswa dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Kisi-kisi instrumen observasi untuk mengetahui aktivitas siswa ketika mengikuti pelajaran PKn Variabel
Langkahlangkah
Penerapan Pra teknik pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Kegiatan pembuka pelajaran
Indikator Persiapan siswa dalam menerima pelajaran.
Apersepsi
Penjelasan tentang teknik NHT.
Siswa tahu tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Kegiatan inti pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dengan teknik Numbered Head Together (NHT)
Aspek yang dinilai a. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing. b. Kesiapan menerima pelajaran. a. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. a. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang NHT. a. Siswa mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai. a. Siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk oleh guru.
30
Kegiatan akhir
Memberikan evaluasi kepada siswa.
b. Siswa memperhatikan tugas yang diberikan oleh guru untuk dikerjakan. c. Terjadi kerjasama yang positif antar siswa. d. Siswa menulis hasil diskusi dalam lembar jawaban yang telah tersedia. e. Siswa mempresentasikan hasil dari diskusi di depan kelas. f. Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak merasa tertekan. g. Siswa merasa terbimbing. h. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dengan benar. i. Siswa aktif memberi kesimpulan. a. Siswa secara aktif membuat rangkuman. b. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tertib dan tenang.
b.
Soal tes Merupakan seperangkat tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang dites dan dapat ditarik kesimpulan tentang aspek tertentu pada siswa tersebut. Soal tes juga merupakan alat ukur untuk mengetahui kemampuan siswa dalam belajar. Kisi-kisi instrumen evaluasi siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Siklus 1 Item Soal Standar Kompetensi
4. Menghargai keputusan bersama
Kompetensi Dasar
4.1 Mengenal bentuk keputusan bersama
Indikator
1. Menjelaskan makna keputusan bersama.
Nomor Soal
Jumlah Soal
1
1
2.
Menyebutkan bentuk-bentuk keputusan bersama
2,5,6
3
3.
Menjelaskan arti dari musyawarah untuk mufakat serta tujuan dilakukannya musyawarah.
3,12
2
Menyebutkan nilai-nilai dasar dalam musyawarah.
11,13
2
4.
31
5.
6.
Melaksanakan nilai-nilai dasar dalam musyawarah serta dapat menghargai pendapat orang lain.
4,7,8
3
Menyebutkan contoh-contoh pengambilan keputusan bersama dengan musyawarah.
9,10
2
7.
Menjelaskan arti dari pemungutan suara/voting.
14
1
8.
Membedakan makna dari musyawarah untuk mufakat dengan pemungutan suara/voting.
16
1
Menjelaskan tujuan dari pemungutan suara/voting.
15
1
19,20
2
11. Menyebutkan contoh-contoh dari aklamasi dan syarat utama dilakukannya aklamasi.
18
1
12. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari musyawarah, voting, aklamasi.
17
1
9.
10. Memahami dan menjelaskan syarat utama dilakukannya voting dan waktu yang tepat dilakukannya voting.
32
Sedangkan kisi-kisi instrumen evaluasi siklus 2 dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini. Tabel 5 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Siklus 2 Item Soal Standar Kompetensi
4. Menghargai keputusan bersama
Kompetensi Dasar
4.2 Mematuhi keputusan bersama
Indikator Nomor Soal
Jumlah Soal
1. Menjelaskan cara musyawarah untuk mufakat, voting, dan aklamasi.
8,12,16
3
2. Menjelaskan pasal 28E ayat 3 dalam UUD 1945
5
1
2,3
2
4. Menjelaskan asas-asas dalam melaksakan keputusan bersama.
1
1
5. Menyebutkan macam kegiatan yang mengutamakan asas kekeluargaan.
4,6
2
3. Menyebutkan asas-asas dalam melaksanakan keputusan bersama.
33
6. Menyebutkan manfaat melaksanakan keputusan bersama secara kekeluargaan.
7,14
2
7. Menyebutkan serta menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat pada Pancasila.
9,13
2
8. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sila keempat untuk melaksanakan keputusan bersama.
18,19
2
9. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
11,20
2
10. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan bersama dengan penuh tanggungjawab serta tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
10,15,17
3
34
35
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji Instrumen Sebelum soal tes diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan tidaknya suatu item menggunakan validitas instrumen berkaitan dengan sejauh mana suatu instrumen sesuai atau tepat untuk mengukur tujuan. Untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman dari Santoso (2003) menggunakan SPSS versi 19.0, suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item total correlation ≥ 0,2. Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kerja instrumen dari variabel yang hendak diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan Sekaran (1992) sebagai berikut : α ≥ 0,6
: batasan minimal diterima
α ≥ 0,7
: dapat diterima
0,8 <α ≤ 0,9
: reliabilitas bagus
α > 0,9
: reliabilitas memuaskan
3.6 Indikator Kinerja Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolok ukurnya adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapain nilai KKM ≥ 69. Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai ≥ 69 maka dikatakan berhasil tuntas dan secara klasikal apabila sebanyak 75% siswa telah mencapai nilai 69 maka dikatakan tuntas secara klasikal. Kriteria
Ketuntasan
Minimal
untuk
Mata
Pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan di SD Negeri 01 Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang adalah 69. Pada kondisi sebelum pelaksanaan tindakan, persentase ketuntasan belajar siswa kelas 5 dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan hanya 63% siswa yang tuntas. Dalam penelitian ini, sebagai patokan keberhasilan bagi peneliti pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas 5 dengan menggunakan
36
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, maka kriteria keberhasilan setelah pelaksanaan tindakan yaitu, 75% siswa kelas 5 mendapat nilai sesuai dengan KKM yang ditentukan. 3.7 Analisis Data Analisis data terdiri atas dua data, yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif hasil belajar. Analisis ketuntasan adalah membandingkan data hasil belajar siswa yang tuntas dan siswa yang tidak tuntas. Sedangkan analisis deskriptif komparatif adalah membandingkan data nilai awal tes dengan siklus 1 dan siklus 2 data hasil observasi merupakan data kuantitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan membandingkan data hasil observasi antar siklus yang didapat.