20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Setting Penelitian Penelitian ini termasuk PTK yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Rejoagung 01 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati bagi siswa kelas V semester I tahun pelajaran 2011/2012. b. Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V semester I Sekolah Dasar Negeri Rejoagung 01 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012, yang berjumlah 26 siswa terdiri dari 15 anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Sekolah Dasar Negeri Rejoagung 01 berada di lingkungan masyarakat pedesaan yang rata-rata orang tua siswa bekerja sebagai buruh tani dan buruh perusahaan. Kondisi masyarakat yang demikian memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas belajar siswa. Orang tua siswa tidak memiliki banyak waktu untuk memperhatikan dan menemani anak belajar. Belajar menurut anggapan mereka adalah di sekolah. Sesenjangan ini menyebabkan kemampuan siswa tidak merata. Secara alamiah ada siswa yang memiliki intelegensi sangat baik. Tetapi rata-rata siswa memiliki intelegensi yang sama.
3.2 Variabel yang Diteliti Variabel penelitian yang merupakan variabel terikat (Y) adalah prestasi belajar dan variabel tindakan yang merupakan variabel bebas (X) adalah metode demonstrasi. c. Variabel terikat (Y) Prestasi Belajar. Prestasi belajar adalah besarnya skor yang diperoleh siswa dari skor tes/tugas menentukan volume kubus dan balok pada mata pelajaran matematika. 20
21
d. Variabel bebas Indikator (X) adalah metode demonstrasi Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran dengan mempertunjukkan atau memeragakan suatu hal dengan langkah-langkah:
Merumuskan tujuan
Mempersiapakan semua peralatan
Memeriksa semua peralatan dalam keadaan berfungsi.
Menetapkan langkah pelaksanaan.
Memperhitungkan/menetapkan alokasi waktu.
Mengatur tata-ruang untuk demonstrasi.
Menetapkan kegiatan untuk siswa selama pelaksanaan demonstrasi
Menetapkan follow up.
e. 3.3 Prosedur Penelitian Model penelitian tindakan kelas (PTK) menggunakan model spiral dari Kemiss. PTK dilaksanakan dalam 2 (dua) dengan 3 tahapan yakni (a) perencanaan, (b) pelaksanaan dan pengamatan, dan (c) refleksi. Adapun gambar kegiatan PTK model spiral dari C. Kemmis dan Taggart disajikan dalam gambar seperti di bawah ini.
Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari C. Kemmis dan Taggart f. Prosedur Penelitian pada Siklus I 25) Perencanaan (Planning)
21
22
Rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah (1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang volume kubus dan balok menggunakan pendekatan model pembelajaran demonstrasi, (2) membuat dan menyiapkan instrumen nontes berupa lembar observasi, lembar catatan lapangan, lembar wawancara, dan (3) menyiapkan perangkat penilaian, penskoran, norma penilaian, dan analisis, (4) rancangan pembentukan kelompok 4–5 siswa/kelompok . 26) Pelaksanaan Tindakan (Action) dan Pengamatan (Observing) Pelaksanaan
tindakan
meliputi,
(1)
Guru
menjelaskan
konsep
pembelajaran dengan menjelaskan urutan tugas yang dikerjakan siswa. (2) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, lalu dibagikan lembar tugas. (3) Siswa dengan bantuan guru melakukan interaksi dengan tugas yang diberikan bersama kelompoknya. (4) Guru melakukan pemeriksaan atas hasil pekerjaan siswa. (5) Siswa mempresentasikan hasil tugasnya di depan kelas. (6) Siswa atau kelompok lain memberikan tanggapan. Pengamatan dilakukan terhadap hasil-hasil atau dampak dari tindakantindakan yang dilakukan anak dalam proses pembelajaran volume kubus dan balok menggunakan pendekatan model pembelajaran demonstrasi. Sasaran pengamatan memuat segala tingkah laku, kesulitan menuangkan ide, pendapat, gagasan, dan mengorganisasikan demonstrasi dalam pengerjaan soal-soal volume kubus dan balok dan menyusun/ membuat rangkuman. Hambatan apa yang dialami tiap siswa selama proses pembelajaran berlangsung menjadi catatan, dan bahan untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran dengan penerapan model demonstrasi.
27) Refleksi (Reflecting) Tahap akhir siklus I adalah refleksi. Kegiatan refleksi dilakukan ketika guru
sudah
selesai
melakukan
tindakan
dalam
bentuk
proses
pembelajaran dan menganalisis hasil evaluasi/penilaian. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan pembelajaran pada siklus 22
23
I, yang muaranya untuk mempersiapkan perencanaan menuju ke siklus ke II untuk memperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik.
g. Prosedur Penelitian pada Siklus II Prosedur tindakan kelas siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I. Hasil refleksi siklus I diperbaiki pada siklus II. Siklus II terdiri dari tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, dan refleksi. 28) Perencanaan Tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan hal-hal yang akan dilaksanakan pada siklus II dengan memperbaiki hal-hal yang masih kurang berdasarkan hasil refleksi siklus I. Rencana pelaksanaan tindakan siklus yang akan dilakukan adalah (1) membuat perbaikan rencana pembelajaran volume kubus dan balok menggunakan pendekatan model pembelajaran demonstrasi, yang materinya masih sama dengan siklus I dengan tambahan penguatan. Namun demikian, diupayakan dapat memperbaiki
masalah-masalah
pada
pola-pola
keruntutan
anak
menyelesaikan soal-soal operasi hitung volume kubus dan balok, (2) menyiapkan lembar observasi dan lembar wawancara untuk memperoleh data nontes siklus II, dan (3) menyiapkan perangkat penilaian di akhir pembelajaran.
29) Pelaksanaan Tindakan (Action) dan Pengamatan (Observing) Tindakan yang dilakukan pada siklus II yaitu memberikan umpan balik pada siswa tentang pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Proses pembelajarannya hampir sama dengan proses pembelajaran pada siklus I. Pada tahap pendahuluan guru memberikan penekanan kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran dan hasil yang dicapai/diharapkan. Pada tahap inti pelaksanaan tindakan meliputi, (1) Guru menjelaskan konsep pembelajaran dengan menjelaskan urutan tugas yang dikerjakan siswa sekaligus memberikan contoh demonstrasi pengitungan volume 23
24
kubus dan balok dengan kubus saatuan,
(2) membagi siswa menjadi
beberapa kelompok kecil, lalu dibagikan lembar tugas, (3) siswa dengan bantuan guru melakukan interaksi dengan tugas yang diberikan bersama kelompoknya, (4) guru melakukan pemeriksaan atas hasil pekerjaan siswa lebih ditekankan bersifat individual, (5) siswa mempresentasikan hasil tugasnya di depan kelas, (6) siswa atau kelompok lain memberikan tanggapan, (7) memeriksa hasil rangkuman siswa. Pengamatan pada siklus II juga masih sama dengan siklus I dilakukan melalui data tes dan nontes. Kemajuan-kemajuan yang dicapai dan kelemahan-kelemahan
yang
muncul
juga
menjadi
target
dalam
pengamatan.
30) Refleksi Peneliti merefleksi hasil evaluasi belajar anak untuk menentukan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai selama proses pembelajaran. Peneliti kemudian membandingkan hasil tes siklus II dengan siklus I dalam hal pencapaian skor maupun pencapaian ketuntasan belajar. Siklus II ini dipakai untuk mengetahui peningkatan kemampuan bercerita anak.
3.4
Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.4.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dalam hal ini adalah siswa kelas V SDN Rejoagung 01. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya, dalam hal ini adalah data perkembangan siswa.
3.4.2. Teknik Pengunpulan Data Teknik pengunpulan data menggunakan teknik tes dan teknik observasi. Teknik tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pengerjaan soal-soal operasi hitung volume kubus dan balok secara 24
25
kuantitatif, berdasarkan kaidah-kaidah penilaian dalam pembelajaran. Teknik nontes digunakan untuk mengetahui respon siswa/memperoleh data aktivitas siswa terhadap strategi pembelajaran yang digunakan, yaitu strategi pembelajaran model demonstrasi dalam meningkatkan prestasi belajar matematika menentukan volume pengerjaan soal-soal operasi hitung volume kubus dan balok. Teknik nontes yang digunakan adalah observasi, catatan lapangan, dan wawancara.
3.4.3. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan butir-butir soal. Dalam pengamatan disediakan lembar observasi dan butir soal. Adapun kisi-kisi observasi siswa disajikan dalam tabel 3.1 dan tabel 3.2 di halaman berikut.
3.5
Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian (Suwandi, 2007:36). Adapun indikator kinerja dalam penelitian ini dirumuskan menjadi tiga macam. 1. Siswa Kelas V semester I Sekolah Dasar Negeri Rejoagung 01 Kecamatan Trangkil tahun pelajaran 2011/2012 memperoleh nilai di atas KKM (70) dan mempu melakukan demonstrasi penghitungan volume kubus dan balok dengan bantuan kubus satuan lebih dari 75%. 2. Nilai rata-rata materi volume kubus dan balok bulat meningkat menjadi 75. 3. Nilai penyelesaian soal-soal pengerjaan volume kubus dan balok kelas V semester I Sekolah Dasar Negeri Rejoagung 01 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012 memperoleh nilai di atas KKM (70) setidak-tidaknya mencapai 75% dari jumlah siswa.
25
26
Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Siswa No. 1.
Aspek
Indikator
Deskriptor
Keaktifan 1.1 Menyukai siswa lingkungan mengikuti kelas dan proses lingkungan pembelajaran belajar menggunakan 1.2 Keaktifan metode belajar demonstrasi
1.1.1 Memperhatikan dengan sungguhsungguh penjelasan materi pelajaran dari guru
1.3 Kemampuan menjelaskan kembali hasil ringkasan penyelesaian soal-soal
26
1.2.1 Aktif dan berani mencoba melakukan demonstrasi dengan bantuan buku sumber 1.2.2 Aktif mencari dengan membaca buku pegangan untuk melakukan demonstrasi mencari volume 1.2.3 Aktif mengerjakan tugas, membuat rangkuman,dan senang pada saat kerja kelompok 1.2.4 Siswa aktif bertanya kepada teman atau guru jika ada kesulitan 1.2.5 Aktif menyalin catatan di dalam buku catatan 1.2.6 Aktif mengerjakan soal-soal dengan menggunakan waktu yang efektif 1.3.1 Memperhatikan teman saat menjelaskan hasil kerja kelompok 1.3.2 Berani mengeluarkan pendapat dalam kelompok dan menjelaskan di depan kelas 1.3.3 Berani menyanggah pendapat teman dengan sopan 1.3.4 Melaksanakan demonstrasi secara bersama-sama
27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi Guru No. 1.
Aspek
Indikator
Deskriptor
Kemampuan 1.1 Penyusunan guru dalam persiapan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi 1.2 Penguasaan bahan ajar/materi
1.1.1 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan pendekatan pembelajaran dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai 1.2.1 Penguasaan materi pembelajaran/bahan ajar.
1.3 Kemampuan pengelolaan kelas yang didasarkan pada pembelajaran metode demonstrasi 1.4 Kemampuan mengevaluasi dan refleksi
1.2.2 Kemampuan mengaitkan bahan ajar dengan pengetahuan yang relevan 1.2.3 Kemampuan berbahasa lisan dan tulisan di kelas 1.2.4 Kemampuan melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP dan kompetensi dasar yang ingin dicapai 1.2.5 Kemampuan mengembangkan bahan ajar dengan berbagai contoh 1.3.1 Kemampuan mengelola kelas R–6 1.3.2 Kemampuan menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi guru, siswa, media belajar, dan komponen belajar lain 1.4.1 Kemampuan melakukan evaluasi dan penyusunan alat evaluasi. 1.4.2 Kemampuan melakukan analisis dan refleksi pembelajaran.
3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif komparatif yang meliputi jumlah, mean, skor minimal-maksimal, persentase, membandingkan skor dan diagram
27