BAB III METODE PENELIT IAN 3.1
Metode Pengumpulan Data Penelitian tesis ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari
Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi)
daerah
terutama perusahaan manufaktur
rakitan yang bekerja sama dengan negara Jepang dan telah menggunakan konsep Just In Time dalam pengendalian persediaan bahan rakitan. Waktu pengumpulan data ini dilakukan selama
kurang lebih dua bulan, yaitu awal
Juni 1997 sampai dengan akhir Juli 1997. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan penyebaran kuesioner kepada sampel yang dipilih sebanyak 75 orang dari 37 perusahaan yakni manajer pembelian dan manajer persediaan serta orang-orang yang memiliki wewenang dalam bidang teknologi informasi seperti perusahaan
manufaktur
yang
mengendalikan
EDP atau MIS dari
persediaan bahan baku dengan
menggunakan konsep Just In Time kepada para pemasoknya. Sebelum pengisian
kuesioner, penulis mewawancarai dahulu agar pengisian
kuesioner tersebut tidak salah pengertian, selain itu identitas para responden penulis rahasiakan.
23
Sedangkan, hasil kuesioner perusahaan (dari
37
yang diterima oleh penulis adalah 43 orang dari 31
perusahaan
ternyata
6 perusahaan bukan perusahaan
manufaktur rakitan). 3.2
Variabel Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel bebas dan variabel
terikat (tidak bebas). Variabel Bebas Teknologi informasi dalam penggunaan konsep Just In Time
merupakan variabel
bebas, dimana terbagi 3 tingkat yaitu : 1. Konsep Just In Time dengan tingkat teknologi informasi tinggi, penulis definisikan sebagai berikut: •
Tingkat investasi awal : lebih dari Rp 1.000.000.000.-
Dengan model teknologi informasi yang bervariasi misalnya: •
Teknologi pengolahan : perangkat lunak yang dibeli dan dibantu oleh konsultan.
•
Teknologi penyimpanan : biasanya menggunakan komputer main frame dengan kemampuan mengatasi database yang besar seperti Client Server dan sekelasnya serta jaringan komputer intern perusahaan yang canggih untuk saat ini atau tiap bagian yang berkaitan dengan pengendalian persediaan sudah terhubung.
24
•
Teknologi komunikasi : Eectronic Data Interchange, Intranet, satelit dan sekelasnya
dimana kemampuan untuk berkomunikasi dengan para
pemasok dapat dilakukan secara on line. 2. Konsep Just In Time dengan tingkat teknologi informasi sedang, penulis definisikan sebagai berikut: •
Tingkat investasi awal : Rp 250.000.000 sampai Rp 1.000.000.000.-
Dengan model teknologi informasi yang bervariasi misalnya: •
Teknologi pengolahan : perangkat lunak yang dibeli dan dibantu oleh konsultan dan
pihak EDP atau MIS nya ikut serta membuat program-
program yang perlu. •
Teknologi penyimpanan : biasanya menggunakan komputer mini
atau
pun memanfaat komputer server PC dengan kriteria diatas Pentium yang juga mampu mengolah data base yang besar serta jaringan komputer. •
Teknologi komunikasi : dengan menggunakan Internet sebagai cara pertukaran
informasi
misalnya
melalui
E-Mail
dan
juga
mampu
berkomunikasi dengan para pemasok secara on line. 3. Konsep Just In Time dengan tingkat teknologi informasi rendah, penulis definisikan sebagai berikut: •
Tingkat investasi awal : kurang dari Rp 250.000.000
Dengan model teknologi informasi yang bervariasi misalnya:
25
•
Teknologi pengolahan : perangkat lunak yang dirancang dan dibuat sendiri oleh pihak EDP atau MIS nya .
•
Teknologi penyimpanan : biasanya menggunakan komputer server PC dengan kriteria diatas Pentium
yang juga mampu mengolah data base
yang besar serta jaringan komputer. •
Teknologi komunikasi : berkomunikasi dengan para pemasok
secara
manual artinya mengirimkan data melalui fax atau mendatangi langsung pemasok tersebut. Variabel Terikat 1.
Ketepatan waktu kirim, dibagi menjadi 5 kelas yaitu : 1.1 A, apabila ketepatan waktu kirim bahan rakitan lebih tepat waktu 1.2 B,
apabila ketepatan waktu kirim bahan rakitan lebih tepat dibandingkan
sebelum menggunakan konsep Just In Time dengan teknologi informasi 1.3 C, apabila ketepatan waktu kirim bahan rakitan sama saja seperti sebelumnya 1.4 D, apabila ketepatan waktu kirim bahan rakitan lambat 1.5 E, apabila ketepatan waktu kirim bahan rakitan lambat sekali atau buruk 2.
Kualitas bahan rakitan yang diterima
dibandingkan sebelum menggunakan
pengendalian persediaan dengan konsep Just In Time dibagi menjadi 5 kelas :
26
2.1 A, apabila kualitas bahan rakitan baik sekali 2.2 B, apabila kualitas bahan rakitan baik 2.3 C, apabila kualitas bahan rakitan tetap dibandingkan
sebelum
menggunakan
atau tidak ada perbedaan
konsep Just
In
Time dengan
teknologi informasi artinya kualitas tersebut selalu terdapat yang baik dan jelek 2.4 D, apabila kualitas bahan rakitan jelek 2.5 E, apabila kualitas bahan rakitan jelek sekali 3.
Efisiensi Efisiensi persediaan bahan rakitan dibandingkan sebelum konsep Just In Time dijalankan. Adapun variabel efisiensi ini dibagi menjadi 3 kelas : 3.1 A, apabila efisiensi mengalami kenaikan 3.2 B, apabila efisiensi tetap atau sama dengan nol 3.3 C, apabila efisiensi mengalami penurunan
4.
Efektivitas Efektivitas
antara penggunaan teknologi informasi dalam pelaksanaan konsep
Just In Time dengan pengendalian persediaan bahan rakitan dibandingkan sebelumnya. Maka, untuk variabel efektivitas ini dibagi menjadi 3 kelas : 4.1 A, apabila efektivitas mengalami kenaikan.
27
4.2 B,
apabila efektivitas
tetap atau
sama dengan sebelum menggunakan
teknologi informasi dalam pengendalian persediaan apabila konsep Just In Time yang dipakai. 4.3 C, apabila efektivitas mengalami penurunan. 3.3
Pengolahan Data Dalam pengolahan data penelitian Tesis ini, hasil dapat dilihat pada hasil
pembahasan di Bab 4. Data-data tersebut diolah dan dimasukkan ke dalam program Microstat dan Microsoft Excel. 3.4
Metode Analisis
3.4.1 Uji Hipotesis Hipotesis yang diuji yakni : Menguji
apakah
tinggi,
sedang,
rendahnya
teknologi
informasi
mempengaruhi atau tidak mempengaruhi keberadaan konsep Just In Time yang digunakan untuk mengendalikan persediaan bahan rakitan tersebut. Dalam menguji hipotesa diatas penulis menggunakan Metode Uji Chi Kwadrat tentang Ketidaktergantungan (Chi Square Test for Independence) Metode uji Chi Kwadrat
merupakan metode statistik non parametrik artinya
peneliti menggunakan metode tersebut karena tidak mengetahui karakteristik
28
kelompok yang menjadi sumber sampel, ukuran sampel kecil serta menggunakan data peringkat.
3.4.2 Metode Uji Chi Kwadrat (Chi Square Test) Perhitungan data penelitian dengan metode uji Chi Kwadrat
dapat dilihat
lampiran. Adapun langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut : 1. Rumuskan hipotesa 2. Tentukan level signifikansi α 3. Buat Tabel Kontigensi seperti :
Tabel 3.1 Tabel Kontigensi Untuk Data Uji Chi Kwadrat (Chi Square) Fo RT CT N
= = = =
frekuensi yang diobservasi (Frequency Observed) total baris total kolom jumlah total data yang diobservasi
4. Hitung nilai harapan dari tiap sel dengan rumus :
fe
RT x CT fe = ------------n = frekuensi yang diharapkan (Frequency Expected)
29
5. Hitung harga dari Chi Kwadrat dengan rumus : 2 2
r
X
= Hitung 2
X
c
( foij – feij )
Σ Σ i=1
j=1
feij
= harga dari Chi Kwadrat Hitung
r c
= jumlah baris = jumlah kolom
Gambar 3.1 Uji Chi Kwadrat (Chi Square Test) 6. Hitung derajat kebebasan (degree of freedom): df = ( r – 1 ) ( c –1 )