BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian Lokasi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah SMK Negeri 2 Sukoharjo yang beralamat di Jl. Solo-Wonogiri, Begajah, Sukoharjo Telp. 0271591588 Surakarta Kode Pos 57515. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian karena di lokasi tersebut peneliti pernah melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), ketika mengajar di lokasi ditemukan kualitas hasil pembelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung di SMK Negeri 2 Sukoharjo masih kurang.
B. Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015-2016.
C. Waktu Penelitian Tabel 3.2. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas Bulan (2015-2016) Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei
Kegiatan Penelitian 1. Persiapan Penelitian a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah dan guru Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan c. Menyusun proposal penelitian d. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian (lembar observasi) e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan
17
18 2. Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi b. Siklus II - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi 3. Analisis Data dan Pelaporan a. Analisis dan (hasil tindakan siklus) b. Menyusun laporan/skripsi c. Ujian dan revisi d. Penggandaan dan pengumpulan laporan D. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, penugasan, dan tes yang dilakukan terhadap siswa kelas XI TGB SMK N 2 Sukoharjo berkaitan dengan pemahaman siswa mengenai mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung setelah diterapkannya model pembelajaran Examples Non-Examples. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung dan siswa kelas XI TGB SMK N 2 Sukoharjo sebagai mitra peneliti serta seluruh komponen sekolah.
E. Teknik Pengumpulan Data 1.
Observasi Pedoman observasi yang dilakukan peneliti, untuk mengamati seluruh
kegiatan yang berlangsung baik dari kinerja guru maupun aktivitas siswa, mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung. Tujuan tindakan observasi adalah untuk memperoleh data
19 perilaku siswa sehingga didapatkan hasil perubahan perilaku siswa dalam memperbaiki pembelajaran. 2.
Kajian Dokumen Kajian juga dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada,
seperti Silabus mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung, RPP mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung, dan Lembar penilaian siswa. 3.
Penugasan Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik. Seperti yang
dijelaskan Indrastoeti (2012: 34) bahwa “penugasan adalah bentuk evaluasi yang dapat dilakukan dengan model proyek yang berupa sejumlah kegiatan yang dirancang, dilakukan dan diselesaikan oleh peserta didik…”. Dalam penelitian ini menggunakan tugas kelompok yang dilakukan secara diskusi dalam menganalisis gambar. 4.
Tes Tes adalah pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa. Tes yang digunakan peneliti untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes tertulis bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa berupa soal-soal yang harus dijawab yang dilaksanakan pada pertemuan setelah diskusi kelompok.
F. Validasi Data Untuk menghasilkan informasi yang akurat dan memastikan kebenaran data, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Menurut Sanjaya (2009: 112) teknik triangulasi yakni suatu cara untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan menggunakan berbagai metode agar informasi itu dapat dipercaya kebenarannya sehingga peneliti tidak salah mengambil keputusan. Peneliti menggunakan teknik triangulasi data karena dalam penelitian ini data diperoleh dari
20 Siswa Kelas XI TGB, Guru Mata Pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung, observasi, penugasan, dan hasil tes. Proses triangulasi data dapat dilihat pada gambar seperti berikut :
DATA
WAWANCARA
INFORMAN
CONTENT ANALYSIS
DOKUMEN/ARSIP
OBSERVASI
AKTIVITAS/PERILAKU
Gambar 3.2. Proses Triangulasi Data (Sumber Sutopo, 2006: 94) G. Teknik Analisis Data Pada penelitian ini teknik analisis data yang dilakukan secara analisis interaktif, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dalam bentuk interaktif dengan pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Pada proses analisis dapat dilihat pada gambar seperti berikut :
PENGUMPULAN DATA (1)
(2)
REDUKSI DATA
SAJIAN DATA (3) PENARIKAN SIMPULAN/VERIFIKASI
Gambar 3.3. Model Analisis Interaktif (Sumber Sutopo, 2006: 120)
21 H. Indikator Kinerja Untuk mengukur keberhasilan tujuan penelitian di atas dirumuskan indikator sebagai berikut : Tabel 3.3. Indikator Kinerja Penelitian Keaktifan Siswa Aspek yang
Nilai yang
Indikator
Diukur
Ditargetkan
Hasil Belajar
Keaktifan Diskusi
Tinggi Baik Aktif (B)
Keaktifan Bertanya
Cara Mengukur
Diamati pada saat proses pembelajaran yang meliputi keaktifan siswa
-
Keterangan : SB (Sangat Baik)
= Sangat Tinggi, Sangat Baik, Sangat Aktif
B (Baik)
= Tinggi, Baik, Aktif
C (Cukup)
= Rendah, Tidak Baik, Tidak Aktif
K (Kurang)
= Sangat Rendah, Sangat Tidak Baik, Sangat Tidak Aktif
Tabel 3.4. Indikator Kinerja Penelitian Hasil Belajar Aspek yang
Nilai yang
Indikator
Diukur
Ditargetkan
Hasil Belajar
Kognitif
75,00
80,00%
Cara Mengukur
Diukur dari siswa yang mampu mengerjakan soal yang diberikan
Afektif
B
-
Diamati pada saat proses pembelajaran yang meliputi keaktifan dan kerjasama siswa
Psikomotorik
75,00
80,00%
Diukur dari hasil diskusi dari siswa yang mampu memahami materi yang diberikan
22 Tolak ukur hasil belajar ini ditetapkan dengan nilai 2,84 (B-) atau nilai yang berkisar antara 75-80 berpedoman pada tabel 3.4. Permendikbud no. 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (lihat pada tabel 2.1.). Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2,84 (B-). Pencapaian minimal untuk kompetensi sikap adalah B. Untuk kompetensi yang belum tuntas, kompetensi tersebut dituntaskan melalui pembelajaran remedial sebelum melanjutkan pada kompetensi berikutnya.
I. 1.
Prosedur Penelitian
Pra Tindakan Pada kegiatan pra tindakan ini peneliti melaksanakan studi pendahuluan
terlebih dahulu tentang kondisi sekolah yang akan diteliti. Pada kegiatan ini peneliti juga melaksanakan beberapa kegiatan lain, diantaranya : a.
Meminta surat izin penelitian kepada Kepala Sekolah dan guru yang mengampu mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung di SMK Negeri 2 Sukoharjo.
2.
b.
Menentukan subyek penelitian
c.
Menentukan sumber data
d.
Observasi lapangan
e.
Menentukan kriteria keberhasilan
Tindakan Sesuai dengan rancangan penelitian sebelumnya, penelitian tindakan ini
dapat dilaksanakan beberapa siklus melihat dari hasil pengamatan dan refleksi yang sudah mencapai persentase keberhasilan yang ditentukan.
23 Siklus I a.
Perencanaan Tindakan Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan seperti pembuatan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang dialami, menyiapkan metode alat dan sumber pembelajaran serta merencanakan pula langkah-langkah dan tindakan apa yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini penulis menetapkan seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki praktek pembelajaran mengenai konsep tema dan ragam gaya, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Examples Non-Examples, adapun langkah-langkah perencanaannya, yaitu : 1) Meminta izin kepada kepala sekolah dan guru terutama guru wali kelas XI TGB SMK N 2 Sukoharjo. 2) Menentukan indikator pencapaian hasil belajar. 3) Merencanakan pembelajaran yang akan ditetapkan dalam proses belajar mengajar yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaan (RPP) dan silabus. 4) Menentukan skenario pembelajaran dengan model pembelajaran Examples Non-Examples. 5) Mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan. 6) Menyusun lembar kerja siswa. 7) Mengembangkan format evaluasi. 8) Mengembangkan format observasi pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan mengacu pada perencanaan yang telah dibuat, yaitu : 1) Tahap Awal Pembelajaran a) Guru memimpin doa lalu mengucapkan salam. b) Guru mengkondisikan siswa kearah pembelajaran.
24 c) Guru mengecek kehadiran siswa (presensi). d) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan : “?” 2) Tahap Inti Pembelajaran a) Guru memberikan sajian konsep. b) Siswa memperhatikan bahan akademik yang disajikan dan siswa bertanggung jawab untuk mempelajari bagian dari bahan akademik tersebut. c) Guru memberikan bahan akademik yang disajikan kepada siswa berupa contoh gambar-gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditempelkan
di
papan
dan
siswa
bertanggung
jawab
untuk
memerhatikan dan menganalisa gambar tersebut. d) Selanjutnya para siswa melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, mulai berdiskusi dari analisa gambar kemudian mencatatnya pada kertas. e) Setelah pekerjaan selesai, lalu tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya kemudian guru memeriksa dan menilai hasil diskusi. f)
Jika setelah diperiksa dan masih salah, pekerjaan dikembalikan kepada siswa untuk dikerjakan kembali hingga benar.
3) Tahap Akhir Pembelajaran a) Guru memberikan bimbingan pada siswa yang tugasnya belum mencapai benar. b) Melakukan tindak lanjut. c.
Observasi Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data serta mencatat setiap aktivitas
siswa dan kinerja guru pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa dan kinerja guru sudah sesuai dengan apa yang tercantum
25 dalam lembar observasi atau tidak. Sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya. d. Refleksi Refleksi merupakan pengkajian hasil data yang telah diperoleh saat observasi oleh peneliti, praktikan, dan pembimbing. Refleksi berguna untuk memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang telah dilakukan. Hasil refleksi yang ada dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya yang berkelanjutan sampai pembelajaran dinyatakan berhasil. Peneliti akan melakukan refleksi diakhir pembelajaran dengan merenungkan kembali secara intensif kejadian atau peristiwa yang menyebabkan sesuatu yang diharapkan atau tidak diharapkan. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang terjadi yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1) Mengecek kelengkapan data pengumpulan data yang terjaring selama proses tindakan. 2) Mendiskusikan dan pengumpulan data antar guru, peneliti, dan kepala sekolah (pembimbing) berupa hasil nilai siswa, hasil pengamatan, catatan lapangan, dan lain-lain. 3) Penyusunan rencana tindakan berikutnya yang dirumuskan dalam skenario pembelajaran dengan berdasar pada analisa dari data proses dalam tindakan sebelumnya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan pada siklus II.
Siklus II a.
Perencanaan Tindakan 1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum teratasi dan penetapan alternatif pemecahan masalah. 2) Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.
26 3) Pengembangan program tindakan II. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan program tindakan II yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus I. Pelaksanaan tindakan ini dipusatkan pada sesuatu yang belum terlaksana dengan baik pada tindakan siklus I dengan mempraktikkan pembelajaran sesuai langkah-langkah pada siklus I, yaitu : 1) Guru melakukan apersepsi. 2) Siswa diperkenalkan dengan materi yang akan dibahas dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran langkah-langkahnya hampir sama dengan yang tertera pada siklus I. 3) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 4) Penilaian hasil pekerjaan siswa. 5) Guru memberikan bimbingan. c.
Observasi 1) Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. 2) Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.
d. Refleksi 1) Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data yang terkumpul. 2) Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus II. 3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evalusi untuk digunakan pada siklus III. 4) Evalusi tindakan II Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus ini diharapkan mengalami kemajuan dari siklus I.