BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian
ini
merupakan
jenis
deskriptif
yaitu
bertujuan
untuk
mendeskripsikan variabel bebas dan terikat(Nursalam,2008). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran variabel bebas yaitu pengetahuan, pengalaman, training dan variabel terikat yaitu kesiapan perawat ruang rawat inap dalam menangani cardiac arrest. Pendekatan dari penelitian ini adalah cross-sectional yaitu jenis penelitian yang waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat(Nursalam,2008).
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan(Nursalam,2008). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat Ruang Rawat Inap di RS Roemani sebanyak 114 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi(Hidayat,2007). Dalam penelitian ini besar sampel ditetapkan dengan menggunakan rumus:
=
( )
Keterangan: n= jumlah sampel. N= jumlah populasi d= Tingkat signifikansi
Pengambilan sampel dari jumlah populasi sebanyak 114 orang, dengan menerapkan rumus di atas, maka sampel ditetapkan:
= =
( ,
)
,
n=89orang Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik random atau acak, yaitu Proporsional Random Sampling sebagai berikut: a) Ruang Sofa
:
x 89 = 12 orang.
b) Ruang Umar
:
x 89 = 13 orang.
c) Ruang Khadijah :
x 89 = 14 orang.
d) Ruang Ustman :
x 89 = 11 orang.
e) Ruang Fatimah :
x 89= 11 orang.
f) Ruang Hasan
:
x 89 = 14 orang.
g) Ruang Lukman :
x 89 = 14 orang.
Kriteria sampel dibedakan menjadi: a) Kriteria inklusi: Adalah subjek penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel atau persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh subjek agar dapat diikutkan dalam penelitian (Sastroasmoro dan Ismael,2007). Terdiri dari: 1) Perawat pelaksana di ruang rawat inap. 2) Perawat berpendidikan D III Keperawatan.
3) Perawat tidak dalam masa cuti. 4) Perawat menggunakan SOP yang sama. 5) Bersedia menjadi responden. b) Kriteria eksklusi: Adalah sebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi tetapi harus dikeluarkan karena berbagai sebab(Sastroasmoro dan Ismael,2007). Terdiri dari: 1) Kepala Ruang. 2) Mahasiswa perawat praktek. 3) Perawat UGD, ruang operasi dan ICU/NICU.
C. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena(Hidayat,2007). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah: No
Variabel
1
Pengetahuan
2
Pengalaman
Definisi Operasional Cara Ukur
Hasil ukur
Skala
Skore tertinggi 19,
Interval
Tingkat pemahaman
Dengan memberi
responden tentang
kuisener terdiri dari 10 terendah 15,
cardiac arrest,
pertanyaan, pertanyaan dikategorikan
meliputi pengertian,
bersifat benar/salah,
menjadi:
gejala dan tanda,
untuk jawaban benar
1.Kurang (15 – 16)
prognosis, dan
diberi skore 2 dan
2.Baik (17 – 19)
prosedur
jawaban salah diberi
penanganannya.
skore 1.
Pernah menangani
Berupa kuisener
Kategori:
atau terlibat dalam
untuk mengetahui
1).Tidak pernah
menangani pasien
seberapa sering
dengan cardiac arrest
responden pernah
menangani 2).Pernah menangani
Ordinal
dalam 2 tahun
menangani atau ikut
terakhir.
berperan serta menangani pasien
1 – 4 kali 3). Pernah menangani > 4 kali
dengan cardiac arrest.
3
Training
Pernah mengikuti
Berupa kuisener untuk Kategori:
pelatihan penanganan
mengetahui seberapa
cardiac arrest ( PPGD) sering responden dalam 2 tahun terakhir. pernah mengikuti pelatihan penanganan
Ordinal
1). Tidak pernah mengikuti. 2). Pernah mengikuti 1 -2 kali.
cardiac arrest (PPGD). 3). Pernah mengikuti lebih dari 2 kali
4
Kesiapan
Mampu menilai
Kuisener dengan 15
Skore tertinggi 41,
kondisi pasien
pertanyaan:
terendah 30.
cardiac arrest,
Untuk pertanyaan yang Dikategorikan:
mampu mengambil
bersifat favorable,
keputusan dan
jawaban setuju diberi
(30 – 36)
tindakan yang cepat
skore 3, kurang setuju
2. Siap (37 – 41)
sesuai prosedur,
diberi skore 2, dan
mampu melakukan
tidak setuju diberi
komunikasi efektif
skore 1. Untuk pertanyaan unfavorable, jawaban setuju diberi skore 1, kurang setuju 2, dan tidak setuju diberi skore 3.
Tabel 3.1. Definisi Operasional.
1. Kurang siap
Interval
D. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Roemani PKU Muhammadiyah Semarang, yang beralamat di Jalan Wonodri no 22 Semarang.
E. Waktu penelitian Waktu penyusunan skripsi dari pembuatan proposal sampai penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan April selama tujuh bulan. Sedangkan penelitiannya sendiri dilaksanakan pada 8 April sampai dengan 11 April 2011, yaitu membagikan kuisener kepada responden, dan 12 – 17 April penyusunan laporan.
F. Etika Penelitian Pelaksanaan pengambilan dan pengolahan data dilakukan setelah penulis mendapat persetujuan dari pihak Rumah Sakit Roemani Semarang. Penulis menjunjung tinggi kebebasan manusia dalam melakukan penelitian ini, yaitu dengan memperhatikan prinsip-prinsip etika penelitian: Prinsip manfaat, prinsip menghormati manusia dan prinsip keadilan. Etika penelitian meliputi: 1.
Inform Concent Peneliti memberikan penjelasan tentang maksud, tujuan, manfaat dan dampak dari tindakan, dan dijelaskan bahwa keikutsertaan dalam penelitian ini sifatnya suka rela. Setelah responden membaca lembar permohonan menjadi responden, kemudian peneliti menyerahkan lembar persetujuan menjadi responden, responden membubuhkan tanda tangan di lembar persetujuan sebagai bukti bersedia menjadi responden.
2. Anonimity Peneliti tidak mencantumkan nama pada lembar observasi tetapi hanya memberikan kode sebagai nomor urut responden. 3. Confidentiality Merupakan masalah etika dengan manajemen kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi atau masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset, dan data yang sudah tidak dibutuhkan lagi dimusnahkan.
G. Alat Pengumpul Data Pada penelitian ini penulis menggunakan instrumen penelitian berupa kuisener, yang tersusun dari beberapa bagian(Notoatmodjo,2005): 1. Introduksi (pengantar) Dibuka dengan judul penelitian. Kemudian diberi kalimat pengantar yang menjelaskan kepada responden tentang maksud atau tujuan dari penelitian 2. Pertanyaan demografi Pertanyaan yang berhubungan dengan identitas responden: status pendidikan, jenis kelamin, umur, masa kerja. 3. Pertanyaan-pertanyaan pokok Semua data yang diperlukan dalam penelitian, yaitu tentang pengalaman responden dalam menangani cardiac arrest, pernah atau tidaknya mengikuti training tentang PPGD/sejenisnya, pengetahuan responden tentang cardiac arrest serta pertanyaan-pertanyaan tentang kesiapan perawat dalam menangani cardiac arrest. Pertanyaan tentang pengalaman, yaitu pertanyaan untuk mengetahui seberapa sering responden pernah menangani atau terlibat menangani pasien dengan cardiac arrest dalam 2 tahun terakhir. Untuk jawaban tidak pernah diberi skore 1, jawaban 1- 4 kali diberi skore 2, dan lebih dari 4 kali diberi skore 3. Pertanyaan tentang pelatihan (training), berupa pertanyaan untuk mengetahui seberapa sering responden pernah mengikuti pelatihan tentang penanganan cardiac arrest (PPGD)/sejenisnya dalam 2 tahun terakhir. Untuk jawaban tidak pernah diberi skore 1, jawaban 1-2 kali diberi skore 2, dan lebih dari 2 kali diberi skore 3. Alat ukur untuk mengukur pengetahuan berisi 10 pertanyaan. Pertanyaan bersifat benar atau salah, untuk jawaban benar diberi skore 2 dan jawaban salah diberi nilai 1, jumlah jawaban dapat dikalkulasikan dan dipresentasikan. Kuisener untuk mengukur kesiapan
berisi 15 pertanyaan. Pertanyaan yang bersifat favorable, untuk jawaban setuju diberi skore 3, kurang setuju skore 2, dan tidak setuju diberi skore 1. Pada pertanyaan yang bersifat unfavorable, untuk setiap jawaban tidak setuju diberi skore 3, kurang setuju skore 2, dan setuju diberi skore 1. Selanjutnya alat ukur diuji validitas dan reliabilitasnya, karena alat ukur atau instrument penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data(Hidayat,2007). Uji coba (try out) instrumen penelitian ini telah dilakukan pada 20 perawat ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Kendal yang mempunyai karakteristik sama dengan perawat Rumah Sakit Roemani Semarang sebagai sampel penelitian. 1. Validitas. Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam pengumpulan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam,2008). Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment (Hidayat,2007).
Rumus Pearson Product Moment:
rhitung
Nxy (x )(y ) =
2
{Nx (x 2 )}{Ny 2 (y 2 )}
Keterangan: rhitung = koefisien korelasi. ∑Xi = jumlah skor item ∑Yi = jumlah skor total (item) N
= jumlah responden.
Untuk mengetahui validitas suatu instrumen, dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel (pertanyaan) dikatakan valid bila skor variabel
tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya. Bila r hitung (rpearson) > r tabel; maka Ho ditolak, artinya pertanyaan valid. Bila r hitung (r pearson) < r tabel; maka Ho gagal ditolak, artinya pertanyaan tidak valid. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan fasilitas program SPSS. Hasil analisis validitas skala pengetahuan, dari 10 pertanyaan yang diujikan mempunyai koefisien validitas bergerak dari 0,472 sampai 0,790. Uji validitas skala kesiapan menunjukkan dari 15 pertanyaan yang diujikan, mempunyai koefisien validitas bergerak dari 0,461 sampai 0,833. Hasil pengukuran ini dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi r dengan derajat kebebasan dk = n – 2 dengan taraf signifikasi 5 % adalah 0,444 dan pada uji coba instrumen semua item soal mempunyai nilai r diatas 0,444, sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh soal dalam kuesioner ini valid pada taraf signifikasi 5 %. 2. Reliabilitas. Setelah mengukur validitas, kemudian instrumen diukur reliabilitas untuk mengetahui keterhandalannya (Hidayat,2007). Selanjutnya uji reliabilitas diukur menggunakan SPSS dengan fasilitas Cronbach Alpha atau dengan rumus alpha sebagai berikut: 2 = K 1 h2 1 K 1
Keterangan: Rα
= Koefisien reliabilitas.
K
= Banyaknya butir atau item.
h 2 = Jumlah varian butir.
Sx2
= Varian total.
Dasar pengambilan keputusan : Jika r alpha positif dan r alpha > r tabel maka butir atau variabel tersebut reliabel, dan dikatakan tidak reliabel, jika r alpha positif dan r alpha < r
tabel. Jika r alpha > r tabel tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut akan tetap reliabel. Uji reliabilitas kuesioner juga telah dilaksanakan dengan bantuan software SPSS dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika mempunyai nilai Alpha Cronbach > 0,60. Uji reliabilitas dengan menggunakan nilai alpha memberikan hasil sebagai berikut : pengetahuan perawat (0,871), dan kesiapan perawat (0,907). Berdasarkan hasil uji reliabilitas tersebut dapat diketahui bahwa nilai alpha cronbach pada kedua variabel penelitian > 0,60. Sehingga kuisener tersebut dapat dikatakan sudah reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian
H. Prosedur Pengumpulan Data 1. Tahap persiapan a. Penyelesaian administrasi dan perizinan penelitian. b. Penjajagan awal penelitian dan melakukan studi pendahuluan c. Melakukan uji validitas dan reliabilitas instrument penelitian. 2. Tahap pelaksanaan Pengumpulan data atau pembagian kuisener dilaksanakan di Instalasi Ruang Rawat Inap RS Roemani pada tanggal 8 – 11 April 2011. Peneliti dibantu oleh tim pengumpul data (enumerator) dalam penelitian ini. Sebelumnya peneliti
menerangkan kepada enumerator tentang maksud,
tujuan serta keinginan peneliti tentang apa yang tertulis dalam kuisener untuk menyamakan persepsi. 3. Tahap akhir Sebelum pengumpulan data kuantitatif, terlebih dahulu dilakukan editing data dan coding data, dilanjutkan dengan entry data. Pengolahan data dengan menggunakan SPSS. Adapun analisis data dilakukan dengan analisis univariat untuk mengetahui gambaran variabel bebas dan variabel terikat.
I. Analisis Data Analisis data terlebih dahulu diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis(Hidayat,2007). Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang ditempuh, diantaranya: 1. Editing Setelah data diisi oleh responden dan dikumpulkan, kemudian peneliti melakukan koreksi dan mengecek ulang untuk menghindari kesalahan dalam pengumpulan data yang langsung peneliti lakukan di tempat penelitian. 2. Coding Pertanyaan tentang pengalaman, untuk jawaban tidak pernah diberi kode (1), jawaban 1- 4 kali diberi kode (2), dan lebih dari 4 kali diberi kode (3). Pertanyaan tentang pelatihan (training), untuk jawaban tidak pernah diberi kode (1), jawaban 1-2 kali diberi kode (2), dan lebih dari 2 kali diberi kode (3). Kuisener untuk mengukur pengetahuan, untuk jawaban benar diberi kode (2) dan jawaban salah diberi kode (1). Kuisener untuk mengukur kesiapan, untuk pertanyaan yang bersifat favorable, jawaban setuju diberi kode (3), kurang setuju kode (2), dan tidak setuju diberi kode (1). Pada pertanyaan yang bersifat unfavorable, untuk setiap jawaban tidak setuju diberi kode (3), kurang setuju kode (2), dan setuju diberi kode (1). 3. Entry data Memasukkan data dengan menggunakan aplikasi program SPSS dengan komputer. 4. Analisis data Analisis data yaitu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang variabel bebas dan variabel terikat seperti dalam konsep. Analisis data pada penelitian ini meliputi analisis kuantitatif, yang bertujuan untuk mengolah dan mengorganisasikan data serta menemukan hasil yang dapat dibaca dan dapat diinterpretasikan. Teknik analisis yang
digunakan adalah Analisis Univariat: menganalisis variabel-variabel yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsinya untuk mendeskripsikan variabel bebas dan variabel terikat.