BAB III METODE PENELITIAN A.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta pada bulan Oktober 2016. Sasaran dari penelitian ini yaitu wajib pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada wajib pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Mampang Prapatan Jakarta
Selatan,
dengan
objek
penelitiannya
adalah
pengetahuan,
pendapatan dan kesadaran. B.
Desain Penelitian Desain penelitiannya adalah kausal, yaitu untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel independen (variabel bebas) terhadap variabel dependen (terikat), (Sugiyono, 2007). Dalam hal ini pengaruh tingkat pengetahuan, pendapatan dan kesadaran terhadap kepatuhan wajib pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
C.
Definisi dan Operasionalisasi Variabel Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel
atau
konstruk
dengan
cara
memberikan
arti,
atau
menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diberikan untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut, (Moh Nazir, 2006:126). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (independen) yaitu
23 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
24
pengetahuan, pendapatan dan kesadaran. Sedangkan variabel terikat (dependen) adalah kepatuhan membayar pajak bumi dan bangunan. Definisi operasional dari masing masing variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : 1.
Variabel Independen a. Pengetian pengetahuan perpajakan sebagai berikut : “Pengetahuan tentang pajak dapat dilihat dari pengetahuan yang menyangkut cara melaksanakan kewajiban pajak, siapa yang dikenakan, apa yang dikenakan, berapa besarnya
dan
bagaimana
cara
menghitungnya”. Pemahaman ini merupakan suatu perikatan yang timbul karena adanya undang-undang yang menyebabkan timbulnya kewajiban warga negara untuk menyetorkan sejumlah penghasilan
tertentu
kepada
negara,
negara
mempunyai
kekuatan untuk memaksa dan uang pajak tersebut harus dipergunakan untuk penyelenggaraan pemerintah. Variabel independen ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin untuk 5 pertanyaan. b. Pendapatan adalah hasil yang berupa uang atau hasil materi lainya yang dicapai dari penggunaan kekayaan jasa manusia, selain itu pendapatan juga dapat diartikan sebagai semua penghasilan yang diterima oleh sesorang yang berupa uang atau barang sebagai balas jasa dari faktor-faktor produksi. Variabel independen ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
25
untuk 5 pertanyaan. c. Kesadaran merupakan mengetahui,
suatu
memahami
kondisi dan
dimana wajib pajak
melaksanakan
ketentuan
perpajakan dengan sukarela. Kesadaran wajib pajak dan keinginan wajib pajak memenuhi kewajiban pajaknya yang ditunjukan dalam pengertian wajib pajak terhadap fungsi pajak dan kesungguhan wajib pajak membayar pajak. Variabel independen ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin untuk 5 pertanyaan 2.
Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak bumi dan bangunan. Kepatuhan wajib
pajak yaitu suatu
keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajaknnya. Dengan adanya kepatuhan maka secara tidak langsung penerimaan pajak akan berjalan dengan lancar karena kepatuhan wajib pajak telah menunjukan bahwa wajib pajak telah melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik. Variabel dependen ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin untuk 3 pertanyaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
26
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel dan Skala Pengukuran Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
- Tepat Waktu dalam Membayar PBB (Q1) - Tidak menunggak(Q2) - Kesediaan menyelesaikan tunggakan (Q3) - Jarak lokasi pembayaran - Kesediaan memberikan data - Ketetntuan Umum tentang PBB (Q1) - Tarif PBB (Q2) - Sanksi keterlambatan pembayaran PBB (Q3) - Pemahaman tentang PBB (Q4) - Pmahaman tata cara pembayaran PBB (Q5) - Pengaruh tingkat pendapatan (Q1) - Pengaruh tingkat pendapatan dengan tariff PBB (Q2) - Pengaruh tingkat pendapatan dengan ketepatan waktu pembayaran PBB (Q3) - Kesediaan menyelesasikan tunggakan (Q4) - obyek PBB (Q5)
Interval
- Pajak merupakan penerimaan Negara (Q1) (x3) - Fungsi Pajak untuk pembiayaan negara (Q2) - Berpartisipasi dalam penyelenggaraan Negara (Q3) - Kesadaran untuk membayar PBB tanpa pengaruh orang lain (Q4) - Sesuai dengan peraturan yang berlaku (Q5) Sumber diolah dari berbagai sumber (2016)
Interval
Kepatuhan Wajib Pajak Bumi dan Bangunan (y)
- Tepat Waktu - Kesediaan - Transparansi
Pengetahuan
-
(x1)
Mengetahui Mengerti
Pendapatan
-
(x2)
-
Kesadaran
Tingkat Pendapatan Tingkat Kemampua n
- Mengetahui - Mengerti - Melaksanakan
Interval
Interval
Skala yang digunakan untuk variabel - variabel dalam penelitian ini menggunakan skala interval dengan teknik pengukuran skala likert.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
27
Skala likert berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Responden diminta mengisi pertanyaan dalam skala interval berbentuk verbal dalam kategori tertentu, yaitu : 1. Kategori Sangat Tidak Setuju skor 1 2. Kategori Tidak Setuju skor 2 3. Kategori Netral skor 3 4. Kategori Setuju skor 4 5. Kategori Sangat Setuju skor 5 D.
Populasi dan Sampel Penelitian Berikut ini akan dijelaskan mengenai populasi dan sampel dalam penelitian ini : 1.
Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
2.
Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dasar pemilihan sampel dalam penelitian
ini
menggunakan
metode
Convenience
sampling.
Convenience sampling adalah metode pemilihan sampel berdasarkan kemudahan, dimana metode ini memilih sampel dari elemen populasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
28
yang datanya mudah diproses peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah wajib pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. E.
Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari responden dan dokumen pendukung lainnya. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden wajib pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Pada penelitian ini kuesioner yang diberikan berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden untuk mengukur tingkat pengetahuan, pendapatan, dan kesadaran. Untuk mengukur pendapat responden digunakan skala likert lima angka yaitu mulai angka 5 untuk pendapat Sangat Setuju (SS) dan angka 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS). Perinciannya adalah sebagai berikut : Angka 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) Angka 2 = Tidak Setuju (TS) Angka 3 = Netral (N) Angka 4 = Setuju (S) Angka 5 = Sangat Setuju (SS)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
29
F.
Metode Analisis Data Data yang terkumpul selanjutnya diuji dan dianalisis dengan Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 23. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), nilai minimum, nilai maksimum dan nilai standar deviasi dari data penelitian (Imam Gozali, 2016).
2.
Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul - betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur (Imam Gozali, 2016). Untuk melakukan uji validitas instrument penelitian digunakan teknik Pearson Correlation yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor totalnya. Jika korelasi antar skor masing - masing butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan < 0,05, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
30
sebaliknya . Kriteria pengambilan keputusan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu data : Jika rhitung > rtabel, maka data dinyatakan valid. Jika rhitung < rtabel, maka data dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menguji tingkat reliabilitas konstruk dalam penelitian ini digunakan teknik uji Cronbach Alpha. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika nila cronbach alpha diatas 0,70 (Imam Gozali, 2016). 3.
Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas diguanakan untuk menguji apakah model regresi kedua variabel, independen dan dependen memiliki distribusi normal atau tidak (Imam Ghozali, 2016). Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang dipakai untuk mengetahui kenormalan model regresi adalah One Sample Kolmogorov - Smirnov Test dan Normal P-Plot menyatakan distribusi data dinyatakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
31
normal apabila nilai asymp. sig dari One Sample Kolmogorov Smirnov Test > 0,05, dan sebaliknya. Sedangkan, Normal Probability Plot of Regression Standarized Residual apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel - variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesame variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi pada penelitian ini, dapat dilihat dari nilai Varians Inflation Factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Imam Ghozali, 2016).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
32
c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2016). Cara yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas dalam pengujian ini adalah menggunakan uji glejser dan grafik scatterplot.
Menurut
Imam
Ghozali
(2016), uji
glejser
mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan persamaan regresi: │Ut│= α + βXt + vt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2016). Sedangkan uji scatterplot yaitu melihat garfik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
33
Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual yang telah di-studentized. Jika tidak ada plot yang jelas, serta titik - titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4.
Uji Kesesuaian Model a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekti satu (1) berarti variabel - variabel independen
memberikan
hampir
semua
informasi
yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Imam Ghozali, 2016) b. Uji F (Uji signifikan Simultan) Uji statistik F menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model, mempunyai pengaruh secara bersama - sama (simultan) terhadap variabel dependen atau terkait. Jika nilai Fhitung > Ftabel, maka Ho tidak dapat diterima atau Ha diterima, menyatakan bahwa semua variabel
independen
secara
simultan
dan
signifikan
mempengaruhi variabel dependen (Imam Ghozali, 2011).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
34
5.
Uji Hipotesis a. Uji signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui hubungan masing - masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t ada 2 (dua), yaitu
dengan
melihat
tingkat
signifikansi
dan
dengan
membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t table. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing - masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen digunakan tingkat signifikansi sebesar = 0,05 sedangkan untuk membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut table digunakan dengan ketentuan bahwa apabila nilai statistik t lebih tinggi dibandingkan nilai t table, maka menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen . b. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis
regresi
linier
berganda
digunakan
untuk
memprediksi pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Mengingat penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas, maka persamaan regresinya sebagai berikut : Y
= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
35
Keterangan : Y
= Kepatuhan Wajib Pajak Bumi dan Bangunan
α
= Konstanta
β
= Koefisien variabel X
X1
= Pengetahuan
X2
= Pendapatan
X3
= Kesadaran
e
= error
http://digilib.mercubuana.ac.id/z