27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kepatuhan penderita kanker dalam menjalani kemoterapi di RS Ken Saras Semarang. Penelitian ini menggunakan desain belah lintang (cross sectional).
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien kanker yang sedang atau pernah menjalani kemoterapi di RS Ken Saras Semarang. Jumlah penderita kanker yang menjalani kemoterapi dalam tiga bulan terakhir (Desember 2013–Februari 2014) sebanyak 60 pasien.
2. Sampel Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan kuota sampling yaitu untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri–ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini, subjek penelitian dibatasi dengan kriteria sebagai berikut: a. Kriteria Inklusi 1) Pasien dengan tingkat kesadaran composmentis 2) Pasien yang bersedia menjadi responden 3) Pasien dapat diajak berkomunikasi dengan baik 4) Pasien yang mendapat pengobatan kemoterapi 6 siklus
28
b. Kriteria Eksklusi 1) Berkembang komplikasi pada penyakit kanker yang meliputi: gagal napas sampai terjadi cardiac arrest.
3. Besar Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006). Sampel pada penelitian ini adalah pasien penderita kanker yang menjalani kemoterapi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki, sehingga sampel tersebut dapat mewakili karkteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2013).
Pada penelitian ini, dihitung dengan menggunakan rumus perkiraan besar sampel untuk populasi kecil yaitu kurang dari 10.000. Penentuan besar sampel dengan menggunakan rumus Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2009) untuk menghitung populasi sebagai berikut : ఒమǤே ǤǤொ
Sampel
= ௗమ(ே ିଵ)ାఒమǤǤொ
ଷǡ଼ସଵ௫௫ǡହ௫ǡହ
= ǡହమ(ିଵ)ାଷǡ଼ସଵ௫ǡହ௫ǡହ ହǡଵହ
= ǡଵସହାǡଽଶହ ହǡଵହ
= ଵǡଵହ = 52,01dibulatkan 52 Keterangan : S 2
λ
: Jumlah sampel : Chi kuadrat yang harganya tergantung derajat kebebasan dan tingkat kesalahan. Untuk derajat kebebasan 1 dan kesalahan 5% harga chi kuadrat = 3,841
29
N
: Besar populasi dalam tiga bulan terakhir
P
: Peluang benar (0,5)
Q
: Peluang salah (0,5)
d
: Perbedaan antara sampel yang diharapkan dengan yang terjadi perbedaan. Perbedaan bisa 1%, 5% dan 10%.
Dari rumusan tersebut didapatkan besar sampel pada penelitian ini adalah 52 responden.
C. Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional No 1.
Variabel Dukungan Sosial
Definisi Operasional Semua bentuk dukungan (dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasi) yang dirasakan oleh penderita kanker dalam menjalani kemoterapi di RS Ken Saras Semarang.
Alat Ukur Kuesioner menggunakan skala Likert dengan 21 pernyataan. Pernyataan favourable; skor 4 selalu, skor 3 sering, skor 2 kadang, skor 1 tidak pernah Pernyataan unfavourable; skor 1 selalu, skor 2 sering, skor 3 kadang, skor 4 tidak pernah
Hasil Ukur Nilai dukungan sosial dengan rentang 21–84 a. Baik bila skor ≥ mean b. Kurang bila skor < mean
Skala Interval
2.
Dukungan Informasi
Dukungan berupa nasihat dan pengarahan yang dirasakan oleh penderita kanker dalam menjalani kemoterapi di RS Ken Saras Semarang
Kuesioner menggunakan skala Likert dengan 5 pernyataan. Pernyataan favourable; skor 4 selalu, skor 3 sering, skor 2 kadang, skor 1 tidak pernah Pernyataan unfavourable; skor 1 selalu, skor 2 sering, skor 3 kadang, skor 4 tidak pernah
Nilai dukungan informasi dengan rentang 5–20 a. Baik bila skor ≥ mean b. Kurang bila skor < mean
Interval
30
No 3.
Variabel Dukungan Penghargaan
Definisi Operasional
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala
Ungkapan penghargaan yang dirasakan oleh penderita kanker dari orang sekitar dalam menjalani kemoterapi di RS Ken Saras Semarang.
Kuesioner menggunakan skala Likert dengan 6 pernyataan. Pernyataan favourable; skor 4 selalu, skor 3 sering, skor 2 kadang, skor 1 tidak pernah Pernyataan unfavourable; skor 1 selalu, skor 2 sering, skor 3 kadang, skor 4 tidak pernah
Nilai dukungan penghargaan dengan rentang 6–24 a. Baik bila skor ≥ mean b. Kurang baik bila skor < mean
Interval
4.
Dukungan Instrumental
Dukungan berupa bantuan yang dirasakan oleh penderita kanker dari orang sekitar dalam menjalani kemoterapi di RS Ken Saras Semarang.
Kuesioner menggunakan skala Likert dengan 3 pernyataan. Pernyataan favourable; skor 4 selalu, skor 3 sering, skor 2 kadang, skor 1 tidak pernah Pernyataan unfavourable; skor 1 selalu, skor 2 sering, skor 3 kadang, skor 4 tidak pernah
Nilai dukungan instrumental dengan rentang 3–12 a. Baik bila skor ≥ mean b. Kurang baik bila skor < mean
Interval
5.
Dukungan
Ungkapan perhatian dan kepedulian yang dirasakan oleh penderita kanker dalam menjalani kemoterapi di RS Ken Saras Semarang.
Kuesioner menggunakan skala Likert dengan 7 pernyataan. Pernyataan favourable; skor 4 selalu, skor 3 sering, skor 2 kadang, skor 1 tidak pernah Pernyataan unfavourable; skor 1 selalu, skor 2 sering, skor 3 kadang, skor 4 tidak pernah
Nilai dukungan emosional dengan rentang 7–28 a. Baik bila skor ≥ mean b. Kurang baik bila skor < mean
Interval
Sejauh mana penderita kanker menjalani kemoterapi 6 siklus di RS Ken Saras Semarang.
Kuesioner
Patuh jika setiap siklus dijalani sesuai jadwal Tidak patuh jika ada 1 siklus saja tidak dijalani atau tidak sesuai jadwal
Ordinal
Emosional
6.
Kepatuhan menjalani kemoterapi
31
D. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di ruang Kemoterapi RS Ken Saras Semarang.
E. Waktu Penelitian Penelitian dimulai dari penyusunan proposal sampai penyusunan laporan penelitian yang dilakukan antara bulan Oktober 2013–April 2014 (terlampir)
F. Etika Penelitian Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subyek penelitian), dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010). Adapun etika dalam penelitian meliputi : 1. Lembar persetujuan menjadi responden (Informed consent) Sebelum lembar persetujuan diberikan kepada responden, terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian ini dilakukan. Jika responden bersedia maka akan diberi lembar persetujuan responden yang harus ditanda tangani, tetapi jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak–hak responden. 2. Kerahasiaan (Confidentiality) Kerahasiaan informasi yang diberikan responden dijamin oleh peneliti, dengan cara yaitu informasi tersebut hanya akan diketahui oleh peneliti dan pembimbing atas persetujuan pembimbing dan hanya kelompok data tertentu yang disajikan sebagai hasil penelitian. 3. Tanpa nama (Anonimity) Menjaga kerahasiaan informasi dari responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama dari responden pada lembar pengumpulan data. Tetapi dengan memberikan nomor kode atau inisial nama pada masing– masing lembar yang dilakukan oleh peneliti sebelum lembar pengumpulan data diberikan kepada responden.
32
G. Alat Pengumpulan Data 1. Instrument Penelitian Penelitian ini akan menggunakan instrument berupa kuesioner, yang terdiri atas: a. Data demografi questioner yang meliputi: nomer kode, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, jenis kanker, lama menjalani kemoterapi, jenis/ obat yang digunakan, dan lama menderita kanker. b. Kuesioner dukungan sosial mengadopsi dari kuesioner penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Subiatmi (2012), yang meliputi: dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasi menggunakan skala Likert. Penilaian favourable dengan skor 4=selalu, 3=sering, 2=kadang–kadang, 1=tidak pernah. Penilaian unfavourable sdengan skor 1=selalu, 2=sering, 3=kadang–kadang, 4=tidak pernah . Pernyataan unfavourable terdiri dari 7 pernyataan yaitu nomer 5, 7, 12, 17, 18, dan 20. Jumlah skor dukungan sosial dihitung dengan menambahkan setiap skor pada 21 item pernyataan, dengan rentang nilai 21 – 84. Dikategorikan kurang jika nilai < cut of point, skor baik jika nilai ≥ cut of point. c. Kuesioner kepatuhan yang digunakan adalah penderita kanker yang menjalani kemoterapi selama 6 siklus sesuai instruksi dokter. Penilaian patuh jika setiap siklus dijalani sesuai jadwal, penilaian tidak patuh jika ada 1 siklus saja tidak dijalani atau tidak sesuai jadwal
2. Uji Instrument Kuesioner dukungan sosial sudah pernah digunakan dan diuji validitas serta reliabilitasnya oleh Subiatmi (2012) dimana didapatkan nilai r 0,496– 0,715. Uji reliabilitas menunjukkan nilai Alpha Cronbach (α) (> 0,6). Hasil uji ini menunjukkan bahwa instrument ini sudah valid sehingga peneliti tidak melakukan uji validitas. Penelitian sebelumnya berfokus pada dukungan keluarga dan dukungan perawat, sedangkan pada
33
penelitian ini peneliti menambahkan dukungan sosial dari keluarga, teman dan perawat pada beberapa item di instrument penelitian. Kuesioner kepatuhan tidak perlu di uji validitas dan reliabilitas lagi karena merupakan suatu ketetapan yang sudah di instruksikan oleh dokter sehingga sudah valid.
H. Cara dan Pengumpulan Data 1. Cara pengumpulan data a. Data primer Data primer penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner untuk mengetahui nomer kode, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dukungan sosial meliputi: dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan penghargaan, dukungan informasi dan kepatuhan menjalani kemoterapi. b. Data sekunder Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui ruang kemoterapi dan rekam medis untuk mengetahui identitas pasien dan jumlah pasien yang menjalani kemoterapi.
2. Proses Pengumpulan Data a. Prosedur administratif 1) Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari Ketua Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang kepada Direktur RS Ken Saras Semarang. 2) Setelah mendapatkan ijin penelitian dari Direktur RS Ken Saras Semarang, peneliti meminta ijin kepada Kepala Diklat RS Ken Saras Semarang kemudian menemui Kepala Ruang Kemoterapi untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian.
34
b. Prosedur teknis 1) Mengidentifikasi responden berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dari catatan medis yang ada di RS Ken Saras Semarang. 2) Peneliti melakukan pendekatan dan meminta ijin responden, bagi responden yang tidak berada di rumah sakit peneliti menghubungi responden melalui telepon, melakukan kontrak waktu untuk menjelaskan maksud dan tujuan. Kemudian sesuai kotrak yang telah
disepakati
peneliti
bertemu
dengan
responden
dan
menjelaskan prosedur penelitian serta meminta responden untuk mengisi lembar persetujuan menjadi responden dengan cara memberikan tanda tangan atau dengan sidik jari jika tidak bisa memberikan tanda tangan. 3) Peneliti
memberikan
kuesioner
pada
responden
kemudian
memberikan penjelasan tentang tata cara pengisian kuesioner dan diminta menjawab sesuai point yang ada. 4) Pengisian
kuesioner
dilakukan
dengan
cara
mendampingi
responden, menjelaskan hal–hal yang kurang dimengerti oleh responden dengan bahasa yang mudah dimengerti. 5) Peneliti memeriksa kembali kelengkapan jawaban responden.
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Data yang telah diperoleh kemudian diolah menggunakan komputer melalui tahap pengolahan data sebagai berikut : a. Editing Peneliti meneliti dan memeriksa kembali setiap kuesioner berkaitan dengan kelengkapan pengisian, konsistensi dan relevansi jawaban serta kejelasan pengisian agar seluruh data yang diterima peneliti dapat diolah dengan baik dan memperoleh output yang baik. Peneliti melakukan editing di tempat pengumpulan data agar dapat segera dikonfirmasi.
35
b. Coding Umur diisi sesuai dengan umur pasien, jenis kelamin diberi kode 1 (laki–laki) dan 2 (perempuan), pendidikan 1 (SD), 2 (SMP), 3 (SMA), 4 (Perguruan Tinggi), siklus kemoterapi diisi sesuai yang dijalani pasien. Tiap item pernyataan diberi kode sebagai berikut: pernyataan favourable (positif) dengan kode: Selalu=4, Sering=3, Kadang– kadang=2, Tidak Pernah=1. pernyataan unfavourable (negatif) dengan kode: Selalu=1, Sering=2, Kadang–kadang=3, Tidak Pernah=4. Total nilai masing–masing variabel diambil dari total semua nilai dari masing–masing item pertanyaan dari masing–masing variabel tersebut. c. Entry data Peneliti memasukkan data yang diperoleh menggunakan program komputer. d. Tabulating Pengolahan data pada penelitian ini dimulai dengan tabulating skor atau melakukan entry data kasar dalam bentuk tabulasi pada lembar kertas data. Tujuannya adalah memastikan kesiapan data dengan tepat sebelum entry data ke dalam program komputer. e. Cleaning Cleaning adalah kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak. Hal ini biasanya terlihat pada: missing data yang terlewati, variasi data (kesalahan pengetikan), konsistensi data yaitu kesesuaian data dengan tabulating skor.
2.
Analisis data a. Analisis univariat Analisis
univariat
dalam
penelitian
ini
digunakan
untuk
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel. Analisis univariat dilakukan untuk melihat tampilan distribusi frekuensi tentang karakteristik responden (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, siklus kemoterapi, lama menjalani kemoterapi, dan lama menderita
36
kanker), variabel kepatuhan, dukungan sosial yang meliputi: dukungan informasi, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan emosional. Analisa data yang berjenis numerik yaitu umur responden,dukungan
sosial,
dukungan
informasi,
dukungan
penghargaan, dukungan instrumental, dukungan emosional digunakan nilai tendensi sentral meliputi mean, median, modus. Sedangkan data yang berjenis kategorik dilakukan dengan menyajikan presentase untuk masing–masing kelompok. Sebelum mengkategorikan dukungan sosial dilakukan uji kenormalan data menggunakan Kolmogorov–Smirnov jika nilai p value > 0,001 maka data berdistribusi normal, jika nilai p < 0,001 maka data berdistribusi tidak normal (Tabachnick, & Fidell, 1996). Dari hasil uji kenormalan data berdistribusi normal maka cut of point yang digunakan adalah mean.
b. Analisis bivariat Analisis bivariat yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan terikat dengan menggunakan uji statistik. Analisa bivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial yang meliputi dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan penghargaan, dan dukungan informasi dengan kepatuhan penderita kanker dalam menjalani kemoterapi di RS Ken Saras Semarang. Analisis bivariat penelitian ini dengan memggunakan uji statistik Chi–Square. Adapun syarat uji Chi–Square adalah sebagai berikut : 1) Data sudah dikategorikan. Variabel dukungan sosial yang dikategorikan
meliputi:
dukungan
informasi,
dukungan
penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan emosional dikategorikan menjadi baik dan kurang, sedangkan kepatuhan dikategorikan menjadi patuh (Ya) dan tidak patuh (Tidak). 2) Skala ukur ordinal atau nominal
37
3) Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan/ nilai ekspektasi (Nilai E kurang dari 1) 4) Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan/ nilai ekspektasi kurang dari 5, lebih 20% dari keseluruhan tabel 5) Jika syarat uji Chi–Square tidak terpenuhi, maka : a) Bila pada 2x2 dijumpai nilai Expected (harapan) kurang dari 5, maka yang dugunakan adalah uji Fisher’s Exact. b) Bila tabel 2x2, dan tidak ada nilai E < 5, maka uji yang dipakai sebaiknya Continuity Correction (a). c) Bila tabel lebih dari 2x2, misalnya 3x2, 3x3, maka digunakan uji Pearson Chi Square
Hasil penelitian statistik dapat menunjukkan ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan melihat p value. Jika p value < 0,05 maka mempunyai makna bahwa ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan sebaliknya jika p value > 0,05 maka mempunyai makna bahwa tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.