BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis PTK Menurut (Arikunto, 2009) penelitian itu sendiri mempunyai arti suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi memperoleh
data
atau
informasi
tertentu untuk
yang bermanfaat
dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan yaitu sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dapat disimpulkan Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi disebuah kelas secara bersama-sama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
18
Menurut (Arikunto 2009) tahap - tahap dalam penelitian Tindakan kelas yaitu: 1. Perencanaan ( planning ) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, olehsiapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 2. Tindakan ( Acting ) Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu mengenai tindakan di kelas 3. Pengamatan ( observasing ) Kegiatan
pengamat
dilakukan
oleh
pengamat.
sambil
melakukan pengamatan, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya 4. Refleksi ( reflecting ) Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilaksanakan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan,
kemudian
berhadapan
dengan
peneliti
untuk
mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.
19
Gambar 3.1 PTK Model Suharsimi Arikunto (2009) perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
Dan seterusnya, berhenti bila telah mencapai standar yang di tentukan yaitu 80%.
3.2 Perencanaan a. Peneliti membuat rencana kegiatan harian (RKH), pembelajaran yang diajarkan untuk anak harus sesuai dengan kurikulum yang ada. RKH yang disusun oleh peneliti digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. b. Menyiapkan
media dan sumber pembelajaran yang akan di
gunakan untuk melaksanakan bermain berlari lurus dengan rintangan bermain jalur rel kereta api. c. Setting halaman untuk kegiatan bermain jalur rel kereta api. Setting halaman dibuat sesuai kegiatan yang akan dilaksanakan. Salah satu guru berperan sebagai pendamping peneliti yang bertugas
20
membantu untuk mengamati aktivitas anak selama proses pembelajaran. d. Mempersiapkan waktu pembelajaran. Waktu keseluruhan yang dibutuhkan dalam pembelajaran motorik kasar ini kurang lebih 45 menit. 3.3 Pelaksanaan / Tindakan Pelaksanaan
tindakan
merupakan
implementasi
kegiatan
pembelajaran sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat ditahap perencanaan. Dalam hal ini peneliti melakukan kegiatan bermain berlari lurus dengan rintangan mengikuti jalur rel kereta api guna meningkatkan kemampuan motorik kasar berlari lurus anak. 3.4 Observasi Penulis melakukan observasi terhadap
pelaksanaan kegiatan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Penulis juga menanyakan pada anak tentang kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kesulitan yang dialami anak. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang hasil kegiatan siswa yang sudah dilakukan. Observasi ini meliputi : a. Observasi
kelas,
dilaksanakan
untuk
mendapatkan
data
mengenai kemampuan motorik kasar melalui kegiatan bermain jalur rel kereta api.
21
b. Observasi hasil kegiatan pembelajaran. c. Analisis dan refleksi 3.5 Refleksi Berdasarkan hasil analisis data tersebut guru melakukan refleksi diri terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini peneliti berusaha untuk dapat mengetahui tingkat keterlibatan dalam kemampuan motorik kasar siswa sehingga dapat diketahui kesulitan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil tersebut digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya. Langkah-langkah dalam refleksi tindakan adalah sebagai berikut : a.
Menganalisis pembelajaran yang sudah dilaksanakan terhadap aktivitas siswa, peran guru serta kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam berlari lurus dengan rintangan bermain jalur rel kereta api.
b.
Mengidentifikasikan
permasalahan
yang
muncul
dan
belum
refleksi
yang
terpecahkan selama kegiatan berlangsung. c.
Menentukan
tindak
lanjut
berdasarkan
hasil
direncanakan. 3.6 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita 1 Kalongan di Purwodadi tahun ajaran 2015/2016 dengan
22
menyesuaikan jam pembelajaran pada Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita 1 Kalongan di Purwodadi. 3.7 Subyek Penelitian Subyek Penelitian dari Penelitian ini adalah siswa Taman Kanakkanak Dharma Wanita 1 Kalongan di Purwodadi yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan 3.8
Variabel Penelitian Dalam penelitian ini memiliki dua variabel yang diteliti, yaitu variabel X dan variabel Y. a. Variabel Bebas ( X ) Variabel
bebas
(independen)
merupakan
variabel
yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah
Bermain Jalur Rel
Kereta Api. b. Variabel Terikat (Y) Variable
terikat
(dependen)
merupakan
variabel
yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah Motorik Kasar Berlari Lurus Dengan Rintangan.
23
3.9 Prosedur Penelitian Perbaikan pembelajaran dilakukan dengan penelitian tindakan kelas dan dilakukan dalam dua siklus kegiatan, siklus itu terdiri dari dua kali pertemuan yang meliputi: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Siklus I 1. Perencanaan (planning) Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah: a. Menyusun rencana kegiatan harian (RKH) dan mengatur media pembelajaran b. Peneliti membuat kesempatan dengan observer untuk menentukan fokus
observasi dan kriteria yang akan
digunakan. c. Membagikan lembar observasi yang dibuat oleh observer d. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat dan guru kelas 2. Pelaksanaan (Acting) Pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu mengenai tindakan di kelas pada proses pelaksanaan setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan dan setiap pertemuan waktunya 30 menit. Dengan skenario sebagai berikut.
24
a. Kegiatan awal (30 menit ) Peneliti memulai pembelajaran dan memberi pertanyaan (tanya jawab) kepada siswa siapa yang terlambat dan tidak terlambat masuk sekolah, menjelaskan tema yang mau dibahas b. Kegiatan inti (45 menit) 1) guru
menyampaikan
pemahaman
tentang
kegiatan motorik kasar yang akan di laksanakan yaitu berlari lurus dengan rintangan, berjalan lurus, dan keseimbangan berdiri dengan satu kaki. 2) guru menjelaskan kegiatan pembelajaran. 3) guru menyuruh siswa untuk mengikuti semua kegiatan motorik kasar yang akan dilaksanakan. c. Istirahat ( 30 menit ) d. Kegiatan akhir ( 15 menit ) Guru menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan anak selama sehari. (Evaluasi keseluruhan) 3.
Observasi ( observasing ) Selama proses pembelajaran, peneliti dapat meminta bantuan kepada rekan guru atau teman sejawat untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh anak didik dan
25
mengumpulkan data berdasarkan instrumen lembar observasi yang disiapkan 4. Refleksi ( reflecting ) Setelah pembelajaran selesai guru melihat kekurangan yang ada pada proses pembelajaran, refleksi ini menentukan langkah-langkah untuk masuk ke siklus berikutnya dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran siklus berikutnya memperhatikan refleksi siklus pertama. Berikut ini kesimpulan kegiatan yang didilakukan pada tahap refleksi: a. Menyusun kesimpulan dari pelaksanaan tindakan sehingga diperoleh hasil observasi pada anak. b. Melaksanakan diskusi dalam penyempurnaan kesimpulan c. Menentukan pembagian kegiatan pada pelaksanaan pada penelitian yang perlu direvisi, dipertahankan, ditingkatkan dan dilanjutkan. Selanjutnya proses pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan sesuai dengan revisi perencanaan penelitian. Siklus II 1. Perencanaan ( planning ) Setelah melihat dari siklus I, dalam siklus II peneliti akan mencoba menyempurnakan tindakan seperti pembelajaran sebelumnya:
26
a. Menyusun rencana RKH dengan Sub tema yang berbeda dan mengatur media pembelajaran dengan sub tema yang berbeda b. Membagikan lembar observasi yang dibuat oleh observer c. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat dan guru kelas 2. Tindakan ( Acting ) Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, penelitian kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah direncanakan. Dengan skenario sebagai berikut. a. Kegiatan awal (30 menit ) Peneliti memulai pembelajaran dan memberi pertanyaan (tanya jawab) kepada siswa siapa yang terlambat dan tidak terlambat masuk sekolah.menjelaskan tema yang mau dibahas b. Kegiatan inti (45 menit) 1) Guru menyampaikan pemahaman tentang kegiatan motorik kasar yang akan di laksanakan yaitu berlari lurus
dengan
rintangan,
berjalan
lurus,
dan
keseimbangan berdiri dengan satu kaki. 2) Guru menjelaskan pembelajaran. 3) Guru menyuruh siswa untuk mengikuti seluruh kegiatan motorik kasar yang akan di laksanakan.
27
c. istirahat (30 menit ) d. kegiatan akhir (15 menit ) Guru menyimpulkan pembelajaran yang dilakukan anak selama sehari. (Evaluasi keseluruhan) 3. Observasi ( observasing ) Selama proses pembelajaran, peneliti meminta bantuan rekan guru untuk mengamati kegiatan yang dilakukan anak didik dan mengumpulkan data berdasarkan instrumen lembar observasi yang telah disiapkan 4. Refleksi ( reflecting ) pada tahap refleksi merupakan tahap akhir dari proses perbaikan pelajaran,dan akan memperoleh gambaran hasil peningkatan kemampuan motorik anak berlari lurus dengan rintangan. 3.10
Teknik Pengumpulan Data Menurut
(Arikunto
2009)
menyebutkan
bahwa
alat
pengumpulan data ada 5 macam yaitu: tes, angket, interview, observasi, dan dokumentasi. Sesuai dengan kebutuhan, dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa cara yaitu:
28
1. Observasi (Pengamatan) Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan menggunakan instrumen panduan observasi. Panduan observasi yang digunakan adalah lembar observasi. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip, dan termasuk juga buku-buku tetang pendapat, teori, dalil, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dokumentasi ini berupa laporan dan hasil tertulis yang berhubungan dengan variable
yaitu
foto-foto
kegiatan
pembelajaran
selama
penelitian 3.11
Teknik Analisis Data Setelah data diperoleh dan dikumpulkan maka langkah selanjutnya dalam proses penelitian adalah menganalisis data. Kegiatan
mengklasifikasikan,
menganalisa
dan
menarik
kesimpulan dari semua data yang terkumpul dalam tindakan disebut sebagai langkah menganalisis data. Analisis data diwakili oleh refleksi putaran penelitian tindakan. Dengan melakukan refleksi peneliti akan memiliki wawasan otentik yang membantu dalam menafsirkan data penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yakni pengolahan data yang dikumpulkan melalui observasi. Menurut Arikunto
29
(2009) analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan bahwa tindakan yang dilaksanakan dapat menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan dan perubahan ke arah yang lebih baik jika dibandingkan keadaan sebelumnya. Data kualitatif diperoleh dari penggunaan lembar observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara deskriptif dan dianalisis menggunakan teknik persentase. Rumus yang digunakan untuk mencari persentase dalam penelitian ini diambil dari Sudjono (2006) adalah sebagai berikut:
Keterangan :
P
: Presentase
F
: Nilai keseluruhan yang diperoleh tiap anak
N
: Skor maksimal dikalikan jumlah seluruh anak
3.12
Instrumen Penelitian Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2009). Lembar observasi mengenai aspek motorik kasar anak yang diteliti melalui berlari lurus melalui berjalan lurus bermain jalur rel kereta api.
30
Dari beberapa item yang diamati, hasilnya ditulis dalam lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan oleh peneliti adalah lembar observasi pembelajaran motorik kasar. Lembar observasi digunakan peneliti sebagai pedoman ketika melakukan pengamatan
untuk
mendapatkan
data
yang
akurat
dalam
pengamatan. Melalui data tersebut peneliti dapat melihat apakah sudah ada perubahan yang baik atau belum pada motorik kasar anak. Berikut ini lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.
31
Indikator Penilaian motorik kasar berlari lurus dengan rintangan
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama anak
Anak dapat berdiri statis selama 30 detik K
C
B
Anak dapat berjalan dinamis mengikuti lakban sepanjang 1 meter K C B
1
2
3
1
2
3
Anak dapat berjalan lurus mengikuti jalur lakban sepanjang 1 meter
Anak dapat berlari lurus
K
C
B
K
C
B
1
2
3
1
2
3
Anak dapat berlari lurus dengan waktu yang di tentukan K C B 1
2
3
Anak dapat berlari lurus dengan rintangan dengan waktu yang di tentukan K C B 1
2
Dva Ags Pdu Eti Iml Eln Avi Cha Arn Jsi Ay Eml Yda Dwi Jde Ybl Sto Rfa Gta Ihm Dka Dna Dta Ans Agl
32
3
Jumlah skor