72
BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Penda Tawangmangu kelas VIIIBSMP Penda
Tawangmangu
terletak
di
jalan
Desa
Nglebak
Kecamatan
Tawangmangu yang ± 42 km dari Kota Solo. SMP Penda Tawangmangu terletak pada lintang -7.66 dan bujur111.11 pada ketinggian 856 meter di atas permukaan laut. SMP Penda Tawangmangu memiliki 12 ruang kelas, kantor guru, kantor kepala sekolah, ruang tata usaha, perpustakaan, laboratorium IPA, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, ruang menjahit, unit kesehatan sekolah (UKS), mushola, gedung olahraga, lapangan basket, dan kantin. SMP Penda memiliki 24 guru, 2 pegawai, serta 404 siswa yang terdiri dari 231 laki-laki dan 173 perempuan. SMP Penda Tawangmangu memiliki luas tanah 4.000 m dan luas bangunan 1.754,75 m .
Pemilihan tempat didasarkan pada pertimbangan: (1) peneliti adalah
alumni SMP Penda Tawangmangu; (2) lokasi mudah dijangkau dan dekat dengan rumah peneliti; (3) keterampilan membaca huruf Jawa siswa SMP Penda Tawangmangu masih rendah.Penyusunan skripsi dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan tindakan, serta analisis data dan pelaporan. Tahap persiapan penelitian meliputi koordinasi peneliti dengan kepala sekolah dan guru bahasa Jawa, diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah dan merancang tindakan, menyusun proposal penelitian, menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian (lembar observasi), dan mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada bulan Januari hingga Februari. Tahab pelaksanaan tindakan meliputi prasiklus, siklus I, dan siklus II yang peneliti lakukan pada bulan Februari hingga April. Tahab analisis dan pelaporan meliputi analisis data, menyusun laporan skripsi pada bulan Februari hingga Mei.
73 Di bawah ini Gambar 7 yang merupakan lokasi penelitian yaitu SMP Penda Tawangmangu.
Gambar 7. SMP Penda Tawangmangu (Sumber: Dokumentasi Pribadi) B. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif komparatif dengan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kunandar (2012: 41-45) Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research) memiliki peranan penting untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Penelitian tinddakan kelas diharapkan dapat menciptakan sebuah budaya belajar (learning culture) di kalangan para guru. Penelitian tindakan kelas memiliki tiga unsur atau konsep, yaitu: (1) penelitian merupakan aktivitas mencermati suatu objek melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk memecahkan masalah, (2) tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu dan kualitas proses belajar mengajar, (3) kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran dari seorang guru.
74 Dalam penelitian tindakan kelas ini melibatkan para pelaku proses pembelajaran dengan media kartu kuartet untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan membaca huruf Jawa siswa kelas VIIIB SMP Penda Tawangmangu. Peran aktif dan dukungan dari guru bahasa Jawa serta para siswa sangat tinggi, mengingat tujuan penelitian ini untuk menciptakan perubahan-perubahan ke arah peningkatan kualitas proses pembelajaran terutama dalam membaca huruf Jawa. C. Subjek Penelitian Arikunto (2007: 152) menjelaskan bahwa subjek penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting kedudukannya dalam penelitian, subjek penelitian harus ditata sebelum peneliti mengumpulkan data. Subjek peneliti dapat berupa benda, hal atau orang. Dengan demikian, subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIIB SMP Penda Tawangmangu yang terdiri dari 37 siswa dengan komposisi 20 laki-laki dan 17 perempuan D. Data dan Sumber Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa data dan sumber data, yaitu seperti berikut ini. 1. Data Kunandar (2012: 128) menyatakan bahwa data dalam pelaksanaan tindakan kelas ada dua, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Data Kualitatif 1) Pemakaian media kartu kuartet pada pembelajaran membaca huruf Jawa. 2) Aktivitas siswa yaitu segala bentuk aktivitas siswa dalam penerapan media kartu kuartet, yaitu dari awal hingga akhir.
75 b. Data Kuantitatif Hasil belajar atau nilai keterampilan membaca huruf Jawa siswa setelah penerapan media kartu kuartet dalam kegiatan membaca huruf Jawa. 2. Sumber Data a. Informan Dalam penelitian ini, peneliti memilih beberapa informan dengan pertimbangan tertentu. Informan-informan tersebut adalah siswa kelas VIIIB SMP Penda Tawangmangu selaku subjek penelitian, guru mata pelajaran Bahasa Jawa SMP Penda Tawangmangu yaitu Ibu Sri Basuki, S. Pd. b. Dokumen Dokumen dari penelitian ini terdiri dari kurikulum, RPP, silabus, absensi, daftar nilai siswa kelas VIIIBSMP Penda Tawangmangu, foto-foto penelitian, hasil wawancara, modul, dan hasil tes. c. Peristiwa Peristiwa yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah kegiatan belajar mengajar dalam kelas. d. Aktivitas Dalam penelitian ini, aktivitas juga menjadi sumber data diantaranya adalah ketika guru memberikan motivasi dan dorongan belajar kepada siswa, siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok, serta tanya jawab antara guru dan siswa.
76 Data dan sumber data dalam penelitian ini dapat kita lihat dalam Tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Data dan Sumber Data No Data
Sumber Data
1
Pemakaian media kartu kuartet pada pembelajaran membaca aksara Jawa.
Guru, siswa, dan guru observer.
2
Aktivitas siswa
3
Hasil belajar
Dokumentasi dan siswa. Dokumen (daftar nilai siswa, hasil tes, dan hasil wawancara)
E. Teknik Pengumpulan Data Sejalan dengan data yang akan dikumpulkan serta sumber data yang ada maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pengamatan, wawancara atau diskusi, kajian dokumen, dan tes. 1. Observasi partisipan Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan berperan serta secara pasif. Pengamatan dilakukan terhadap guru saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta kinerja siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pengamatan dilakukan oleh guru lain dari kursi paling belakang agar leluasa melakukan pengamatan. Pengamatan terhadap guru difokuskan
pada
kegiatan
guru
melaksanakan
kegiatan
belajar
mengajarmembaca dengan menggunakan media kartu kuartet. 2. Wawancara Wawancara atau diskusi dilakukan atas dasar hasil pengamatan di kelas. Wawancara dengan guru dilakukan untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru, alasan guru melakukan sesuatu dalam kegiatan belajar mengajar, serta diskusi berkaitan dengan catatan yang dibuat peneliti atas dasar pengamatan.Kajian dokumen dilakukan terhadap
77 kurikulum yang dipakai guru, RPP, hasil pekerjaan siswa, dan nilai yang diberikan guru. 3. Analisis Dokumen dan Tes Tes dilakukan dua kali yaitu sebelum pelaksanaan penelitian (pre test) dan posttest. Pre test dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan siswa dalam membaca huruf Jawa. Post test dilaksanakan setiap sebuah siklus berakhir untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca siswa.
F. Teknik Uji Validitas Data Pada penelitian ini, validitas data dilakukan dengan triangulasi. Menurut Kunandar (2012: 124-125) untuk memperoleh data yang akurat dan objektif dalam PTK peneliti perlu melakukan tianggulasi, yaitu menggunakan berbagai sumber untuk meningkatkan mutu data dengan cek silang. Ada beberapa macam trianggulasi, antara lain: 1. Trianggulasi Teori (theoritical triangulation) Dalam trianggulasi teori peneliti menggunakan beberapa teori dari para ahli. Data yang ada akan ditinjau perspektif menggunakan sebuah teori, kemudian akan diperhitungkan dan dicek dengan teori dari pakar yang lain. 2. Triangulasi data (data triangulation) Triangulasi dengan data berarti membandingkan dan menilaibalik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh. Data yang dibandingkan meliputi suasana, waktu, tempat, dan jenis. 3. Triangulasi sumber (source triangulation) yaitu dengan mengambil dari dari beberapa sumber. 4. Triangulasi dengan metode (method triangulation) Pada triangulasidengan metode terdapat 2 strategi, yaitu: a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasilpenelitian beberapa teknik pengumpulan data.
78 b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber datadengan metode yang sama. 5. Triangulasi
instrumen
(instrumental
triangulation)
yaitu
dengan
menggunakan berbagai jenis alat atau instrumen. 6. Triangulasi analitik (analytic triangulation) yaitu menggunakan berbagai metode dan cara analisis. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kritis dan teknik analisis deskriptif komparatif. Teknik analisis kritis digunakan untuk data kualitatif. Teknik analisis kritis mencangkup kegiatan untuk mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan analisis dokumen sehingga mudah dipahami.Teknik deskriptif komparatif diunakan untuk data kuantitatif yaitu untuk membandingkan data antarsiklus. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan pada tehap berikutnya. H. Indikator Kinerja Penelitian Kunandar (2012: 127) menyatakan bahwa indikator kinerja merupakan suatu kriteria yang dapat digunakan untuk melihattingkat keberhasilan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu pembelajaran di sekolah. Penerapan media kartu kuartet dalam pembelajaran membaca huruf Jawa dikatakan berhasil apabila sedikit-dikitnya dari 75% dari siswa dapat membaca huruf Jawa. Tolak ukur keberhasilan menggunaan media kuartet dalam pembelajaran membaca huruf Jawa adalah motivasi dan keterampilan membaca aksara Jawa siswa meningkat dan 75% siswa mendapatkan nilai minimal 75.
79 Adapun rincian rumusan indikator capaian penelitian seperti berikut ini. Tabel 6. Rincian Rumus Indikator Kinerja Penelitian Aspek yang Diukur
Persentase Siswa
Cara Mengukur
yang Ditargetkan Diamati saat pembelajaran dan dihitung dari jumlah siswa Motivasi Belajar Siswa
75%
yang
aktif,
perhatian
dan
menunjukkan kesungguhan
selama proses pembelajaran Kemampuan siswa dalam membaca dua
75%
paragraf berhuruf Jawa
Diukur dari hasil tes membaca dua paragraf berhuruf Jawa
I. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dimulai dari perencanaan siklus I yang diimplementasikan dalam rencana tindakan I dan II dan kemusian dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan I dan II. Pelaksanaan tindakan dalm PTK menurut Kunandar (2012: 98-99) meliputi: a. Perencanaan (planning) , yang dilakukan dengan menyiapkan RPP, menyiapkan media, instrumen, dan mensimulasi pembelajaran. b. Pelaksanaan tindakan (acting) merupakan realisasi dari teori dan teknik mengajar yang sudah direncanakan. c. Observasi atau pengamatan tindakan yang harus mengacu pada instrumen yang sudah dibuat dan dimungkinkan melibatkan peneliti dari luar. Aspek yang diamati dalam PTK meliputi: (1) proses tindakan; (2) pengaruh tindakan; (3) keadaan dan kendala tindakan; bagaimana keadaan dan kendala tesebut menghambat atau mempermudah tindakan yang tealah direncanakan; (4) persoalan lain yang muncul selama kegiatan PTK.
80 d. Refleksi (Reflecting) yang meliputi: (1) data yang didapat dianalisis; (2) dalam analisis dapat melibatkan orang luar; dan (3) menarik kesimpulan. Jika siklus I tersebut telah mencapai indikator keberhasilan, maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil. Akan tetapi, jika hasil penelitian siklus I belum memenuhi indikator kinerja atau bahkan gagal, maka kemudian disusunlah rencana tindakan siklusII. Dalam pelaksanaan siklus II diadakan observasi, jika sudah selesai akan diadakan evaluasi. Jika belum berhasil juga, maka disusunlah siklus III, dan begitu seterusnya. Akan tetapi, harapannya adalah hanya dengang dua siklus sudah berhasil.