BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara hasil belajar kelas eksperimen yaitu yang menggunakan model kooperatif tipe STAD (student teams achievement division) dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional,
selanjutnya
kedua
kelas
dievaluasi
untuk
melihat
perubahan/ peningkatan hasil belajar setelah diterapkan pembelajaran model kooperatif tipe STAD (student teams achievement division) dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional. 3.1.2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Jebengsari dan di kelas IV SD Negeri Beteng, Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang semester II tahun pelajaran 2011/2012. 3.2
Variabel Penelitian 3.2.1. Variabel Bebas Variabel Bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel terlihat (Sugiyono, 2002:21). Dalam
penelitian ini
yang menjadi variabel bebas, yaitu Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (student teams achievement division). 3.2.2. Variabel Terikat Variabel Terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel (Sugiyono, 2002:21). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran IPA kelas IV.
20
21
3.3
Desain Penelitian Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Group Design R R
X Sugiyono (2010:112)
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (R), kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen (O ) dan kelompok kontrol (O ). Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X), dan pengaruh pembelajaran (O dan O ). Dapat dijelaskan sebagai berikut :
R = kelompok eksperimen dan kelompok kontrol siswa yang diambil secara random. O & O = kedua kelompok tersebut diberi pre tes untuk mengetahui
keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. O = hasil belajar dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti
pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD (student teams achievement division). O
= hasil belajar dari tes kelompok kontrol setelah mengikuti
pembelajaran dengan
pembelajaran konvensional.
X = perlakuan,yaitu pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD (student teams achievement division).
•
Untuk melihat pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3)
Tahap - Tahap Kegiatan Tindakan Eksperimen a. Memilih sebuah subjek penelitian yaitu SD Negeri Beteng dan SD Negeri Jebengsari Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang.
22
b. Menggolongkan subjek menjadi dua kelompok antara kelompok eksperimen yaitu SD Negeri Jebengsari yang dikenai variabel perlakuan penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD (student teams achievement division) dan kelompok kontrol yaitu SD Negeri Beteng yang diberikan pembelajaran seperti biasa guru kelas mengajar yaitu cara konvensional. c. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrumen pretest dan posttest d. Mengujicobakan instrumen pretest pada kelas uji coba yaitu kelas IVA SD Negeri Beteng. e. Menganalisis data hasil pretest untuk menguji apakah instrumen valid dan reliabel. f. Memberikan pre test pada SD Negeri Beteng dan SD Negeri Jebengsari Salaman. g. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada SD Negeri Beteng dan SD Negeri Jebengsari Salaman untuk mengetahui bahwa kedua SD tidak ada perbedaan yang signifikan. h. Melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (student teams achievement division) di kelas IV SD Negeri Jebengsari Salaman, untuk SD Negeri Beteng dengan pembelajaran yang dilakukan guru seperti biasa (tanpa menerapkan model pembelajaran tipe STAD (student teams achievement division)). i. Melaksanakan post test pada SD Negeri Beteng dan SD Negeri Jebengsari Salaman. j. Hitung perbedaan antara hasil pre test dan post test untuk masingmasing kelompok (post test – pre test kelompok eksperimen SD Negeri Jebengsari), (post test – pre test kelompok kontrol SD Negeri Beteng) k. Bandingkan perbedaan tersebut untuk menentukan apakah penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD (student teams achievement division) itu berpengaruh yang lebih besar pada kelompok eksperimen
23
yaitu SD Negeri Jebengsari. Jadi (post test – pre test kelompok eksperimen SD Negeri Jebengsari), (post test – pre test kelompok kontrol SD Negeri Beteng) dalam menghitung dan menganalisis data dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.0 ( Statistical Product and Service Solutions ). l. Interpretasi hasil penghitungan data 3.4
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik Pengumpulan Data 3.4.1.1 Tes Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan materi pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil belajar yang meliputi 2 (dua) tahap, yaitu tahap awal (nilai pre test) dan tahap akhir (ratarata nilai tes formatif). Pre test dilakukan pada awal sebelum penelitian dilakukan yaitu untuk mengetahui prestasi awal. Test formatif dilaksanakan setiap akhir pembelajaran. Tabel 3.1 Kisi-kisi soal evaluasi
Standar kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Memahami
Mendeskripsikan
Mengidentifikasi perubahan
perubahan
perubahan kenampakan
daratan yang disebabkan
kenampakan
permukaan bumi.
oleh air dan udara, Misalnya
permukaan bumi dan
perubahan pasang surut air
benda langit.
laut, badai, erosi dan kebakaran. Mendeskripsikan
Mengidentifikasi kedudukan
posisi bulan dan
benda langit dan mencari
kenampakan bumi dari
informasi tentang kedudukan
hari ke hari.
benda langit.
24
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam penerapan pembelajaran model kooperatif tipe STAD (student teams achievement division) di kelas eksperimen. 3.4.3 Uji Prasyarat 3.4.3.1 Uji Validitas Instrumen Tes Uji validitas instrumen tes dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrument tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalm tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD (student teams achievement division). Untuk mengetahui validitas, instrument terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba. Menurut Sudjana (2008:12) validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected Item-Total Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak, dugunakan pedoman Ali (1987) dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagai berikut : 0,00 – 0,20 = dianggap tidak ada validitas 0,21 – 0,40 = validitas rendah 0,41 – 0,60 = validitas sedang 0,61 – 0,80 = validitas tinggi 0,81 – 1,00 = validitas sempurna 3.4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrument yang handal, konsistensi,
25
stabil dan dependibilitas, sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran tingkat reliabilitas alat pengumpulan data dalm penelitian ini dengan menggunakan Alpha Croncbrach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolak ukur dari tingkat reliabilitasnya. Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut: α > 0,9 = Sangat bagus α > 0,8 = Bagus α > 0,7 = Dapat diterima α > 0,6 = Diragukan α > 0,5 = Jelek α < 0,5 = Tidak dapat diterima 3.4.3.3 Uji Homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua
kelompok
homogen
atau
tidak(Sugiyono,
2010:
140).
Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masingmasing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Menguji homogenitas varian digunakan rumus sebagai berikut:
Pengujian homogenitas varian dapat menggunakan bantuan SPSS 16 (statistical product and service solution). yaitu dengan langkahlangkah sebagai berikut : Analyze – Comperemean – Oneway Anova.
26
3.4.3.4 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini untuk menguji normalitas data, menggunakan uji Lillifors dengan melihat nilai pada Kolmogrov-Smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Uji dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for window. 3.4.4 Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2010), analisa deskriptif digunakan untuk menganalisa data yang dikumpulkan dalam penelitian sehingga memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu subyek yang diteliti. Dalam analisis deskriptif ini digunakan ukuran rata-rata hitung (mean), standar devisi, maksimum, minimum dan ukuran kenormalan data masing-masing
variabel
penelitian.
Dalam
rangka
mengetahui
penyebaran data masing-masing variabel, data yang telah terkumpul diklasifikasikan dan diberi skor. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan uji t-test, Uji t-test digunakan untuk penelitian yang menguji ada tidaknya perbedaan dan ada tidaknya pengaruh (Duwi Priyatno,2010) dan yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas IV SD, dan dengan menggunakan pengolahan data SPSS:16.0. Analyze >> Compare Means Independent- Samples T Test >> Nilai posttest masukan ke kotak test Variable(S), Kelas masukan ke kotak Grouping Variable. Selanjutnya klik Define Groups, pada Groups 1 ketik 1 dan pada Groups 2 ketik 2, lalu Klik Continue >>Klik OK. 3.4.4.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis
yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam penelitian ini analisis deskriptif penulis lakukan dengan
27
memberikan gambaran data tentang jumlah data, minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi. analisis deskriptif menggambarkann tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus, dan lain-lain. Sebagai standar pengukuran masingmasing variabel dilakukan dengan menggunakan rumus interval sebagai berikut:
Interval = Hasil perhitungan dari data diperoleh jumlah interval yang kemudian disusun dalam kategori seperti: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Dalam uji deskritif data ini bisa menggunakan bantuan software spss 16 for windows yaitu analiyze >>deskriptive statistics-descriptive. 3.4.4.2 Uji Hipotesis dengan Uji T-tes Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian yang dilakukan sebelum analisis independen sampel T-test yaitu uji asumsi varian (uji levene’s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda. Setelah uji asumsi varian kemudian dilakukan uji independent samples test. Untuk pengambilan keputusan dapat dilihat setelah dilakukan analisa data yaitu: - Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima - Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak Taraf signifikansi uji sampel bebas (Independent Sample Test) adalah 0,05 (convidence interval 95%). Uji t digunakan untuk penelitian yang menguji ada tidaknya perbedaan dan ada tidaknya pengaruh. Adapun cara interprestasi hasil, setelah data dianalisa adalah:
28
1. Lihat dan interprestasi hasil signifikannya i.
Probabilitas
= antara 0,000 s/d 0,010 maka hasilnya
sangat signifikan ii.
Probabilitas = antara 0,011 s/d 0,050 maka hasilnya signifikan
iii.
Probabilitas = diatas 0,050 maka hasilnya nir-signifikan (tidak signifikan)
2. Lihat nilai rerata pada masing-masing kelompok, mana yang lebih tinggi (besar). Bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih besar daripada kelompok non-treatment maka hasilnya signifikan (hipotesis diterima), sebaliknya bila nilai kelompok treatment (perlakuan) lebih rendah daripada kelompok nontreatment yang lebih besar maka hasilnya nir-signifikan (hipotesis ditolak).