BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan di Desa Moutong Kecamatan Tilong Kabila Kab. Bone Bolango dengan ketinggian tempat + 25 meter diatas permukaan laut.
3.2. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih
kacang hijau
varietas Bogor sebagai objek penelitian, pupuk kandang, Phonska dan Dosdet Sidametri, Marsel 200 EC sebagai insektisida sedangkan untuk penyakit, Zilenia bubuk. Air untuk menyiram tanaman serta bahan lain yang mendukung penelitian ini Alat yang di gunakan adalah cangkul, hand sprayer, meter, ajir, tugal, alat tulis menulis, dan kertas label serta alat lain yang mendukung penelitian ini.
3.3 Metode Penelitian Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu : A
:
20 cm x 20 cm
B
:
20 cm x 30 cm
C
:
30 cm x 30 cm
D
:
20 cm x 40 cm
Perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga jumlah seluruhnya adalah 12 plot percobaan. Setiap plot berukuran 3 x 4 m dan jarak antar blok berukuran 40 cm sedangkan jarak antar plot berukuran 75 cm Populasi seluruh tanaman kacang hijau pada demplot adalah 120 tanaman (10 tanaman setiap plot), sedangkan pengukuran dilakukan pada seluruh jumlah populasi.
3.3 Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis sidik ragam (Analysis of Variance) dan untuk menentukan pengaruh perlakuan yang sangat dominan akan dilakukan analisis uji lanjut, model matematis sebagai berikut : a. Model RAK : Yij
= µ + λ + K + €ij
Dimana : Yij µ λ K €ijk
= = = = =
respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke-i, dan ulangan ke-j nilai tengah umum pengaruh perlakuan ke-i pengaruh blok / kelompok pengaruh galat atau sisa karena perlakuan ke-i, baris ke-j dan kolom ke-k
b. Hipotesis yang diuji : H0 H1 atau H0 H1
: T1 = T2 = T3 = ….. = Ti = 0 : Paling sedikit ada sepasang Ti yang tidak sama : µ1 = µ2 = µ3 = ….. = Ti = µi : Paling sedikit ada sepasang µi yang tidak sama atau µi ≠ µi
c. Kriteria uji : Untuk menerima hipotesis tersebut di atas digunakan kriteria :
KT Perlakuan
Fhitung =
KT Galat
Jika
dibandingkan dengan F tabel
F0,05 < Fhitung < F0,01 maka terima H1 pada taraf nyata 5% Fhitung > F0,01, maka terima H1 pada taraf nyata 1% Fhitung < F0,05, maka terima H0
d. Mencari BNJ BNJa = Qa(p:db galat)
KK =
KT Acak Y
S2 Kelompok
x 100%
Data yang dari hasil disusun dalam lay-out pengamatan rancangan acak kelompok, seperti pada Tabel 1 berikut : Tabel 1. Hasil Pengamatan Rancangan Acak Kelompok Perlakuan
Kelompok
Total
Rata-rata
I
II
III
A
P1
P2
P3
X1
X1
B
P4
P5
P6
X2
C
P7
P8
P9
X3
D
P10
P11
P12
X4
Total
Y1
Y2
Y3
Z
Rata-rata
_ Y1
_ Y2
_ Y3
_ X2 _ X3 _ X4 Z — Rn
Dari table 1 diatas, maka timbul adanya beberapa keragaman data yang terdiri dari :
1. Keragaman dari keseluruhan populasi Z1 → Z3 2. Keragaman perlakuan dari X1 → X4 3. Keragaman ulangan dari Y1 → Y3 Dari nilai-nilai yang diperoleh berdasarkan tabel 1 diatas, selanjutnya dimasukan ke dalam tabel analisis sidik ragam seperti yang ada pada Tabel 2 berikut ini : Tabel 2. Analisis Sidik Ragam SK
Db
Perlakuan
n-1
JK 2 X1
+ …. + X42 - FK
KT
F HIT
JK P/(n-1)
KTP/KTG
JK K/(r-1)
KTP/KTB
F F 5% 1%
n
Kelompok
r-1
Y12 + …. + Y3 - FK N
Galat
(n-1). (r-1) rn-1
Total
JKT-JKP-JKU
JKG/(n-1)(r-1)
P12 + … + P12 – FK
Keterangan : Ftabel dicari pada Tabel F F5% untuk perlakuan dicari dengan db (n-1) ; (n-1)(r-1) F1% untuk ulangan dicari dengan db (r-1) ; (n-1)(r-1) FK =
Z2 r.n
Sedangkan uji lanjut yang digunakan tergantung dari nilai Koefisien Keragaman (KK) yang diperoleh, dimana jika : KK
=
Uji Lanjut BNJ
KK 10 – 20 %
=
Uji Lanjut BNT
KK .≥ 20 %
=
Uji Lanjut Duncan
3.4 Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Lahan Areal pertanaman yang akan digunakan dibersihkan dari gulma yang tumbuh pada areal tersebut. Kemudian dibuat Plot penelitian dengan ukuran 3 x 4 m. Dibuat parit draenase jarak antara plot 75 cm dan jarak antara blok 50 cm 2. Penyiapan Benih Disiapkan benih varietas bogor dan direndam dalam air selama 6 jam, yang akan di tanam sesuai dengan yang dibutuhkan 3. Penanaman Benih Penanaman dilakukan dipermukaan tanah, diberi lubang dengan cara ditugal kedalaman ± 2 cm. Kemudian di masukan 3 benih perlubang tanam dan ditutup dengan tanah 4. Pemupukan Pemupukan dilakukan sesuai dengan dosis anjuran kebutuhan pupuk kacang hijau yaitu 100 Kg Ponska/ ha . Pemupukan dilakukan dalam 2 tahap pada saat penanaman sebanyak setengah dosis dan setengah dosis lagi diberikan
pada saat tanaman
berumur 30 hari setelah tanam. 5. Pemeliharaan a. Penyiraman Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi dilapangan. Penyiraman dilakukan setiap 1 minggu 3 kali penyiraman
b. Penyulaman Penyulaman dilakukan untuk menganti tanaman yang mati atau pertumbuhan abnormal dengan tanaman cadangan.dengan perlakuan yang sama. Penyulaman pada minggu ke 2 setelah tanam. c. Penyiangan Penyiangan gulma dilakukan secara manual dengan mencabut gulma yang ada di plot, untuk menghindari persaingan dalam mendapatkan unsur hara dari dalam tanah. Penyiangan dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan 6. Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian hama dilakukan dengan penyemprotan insektisida Dosdet, Sidametri, Marsel
200 EC dengan dosis 2 ml/liter air, sedangkan pengendalian
penyakit dilakukan penyemprotan Zilenia bubuk 2 gram/liter air, masing masing disemprotkan pada tanaman yang terkena serangan. 7. Panen Panen dilakukan dengan cara memetik satu persatu dengan mengunakan tangan. Adapun kriteria panen adalah sebagian besar polong berwarna coklat sampai hitam, kulit keras, dan polong mudah pecah.
3.6. Parameter yang Diamati Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah : 1. Tinggi tanaman; diukur mulai dari pangkal batang hingga titik tumbuh ,diamati pada umur 3 MST dan dinyatakan dalam satuan centimeter (cm). 2. Jumlah daun; dihitung dari semua daun yang terbentuk dalam satuan helai di amati pada umur 3 MST serta dinyatakan dalam satuan helai. 3. Jumlah polong ; dihitung dari semua polong yang terbentuk dan di amati saat panen dan dinyatakan dalam satuan gram ( gr). 4. Bobot 100 biji kering : di timbang dari 100 biji kering serta dinyatakan dalam satuan gram (gr). 5. Hasil biji kering perpetak ( Kg/Petak) dan di konversi ke dalam satuan Ton perhektar ( ton/ha).