BAB III METODE PENELITIAN
A.
Bagan Alir/ Tahapan Penelitian Penelitian merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap kegiatan. Hal ini ditunjukan pada Gambar 3.1. Mulai
Rumusan Masalah
Pengumpulan Data
Studi Literatur
Data Sekunder: Data Primer: -
Data Kota Semarang, Kota Surakarta ,Kota Pekalongan (data obyek bangunan ,bangunan ber-IMB dan Bangunan belum ber-IMB)
Wawancara Kuisioner
Menentukan Variabel- variabel tiap kota yang akan dibandingkan: -
SOTK (Struktur Organisasi Tata Kerja) dan Tupoksi Instansi Kualitas Pegawai Potensi jumlah gedung Produktifitas Instansi Produktifitas Pegawai Analisis dan Membandingkan Variabel tiap Kota
Kesimpulan
Selesai
Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian Sesuai bagan alir pada Gambar 3.1 Tahapan penelitian yang dilakukan dalam analisis melipuit tahapan sebagai berikut:
4
5
1.
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, pedoman wawancara, dan kepustakaan yang berkaitan dengan obyek penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup dan terbuka dengan jawaban berjenjang digunakan dengan tujuan untuk memperoleh data interval, yang selanjutnya akan dikuantitatifkan sehingga dapat dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus- rumus statistik, menggunakan metode korelasi dengan variabel bebas dan variabel tergantung. Pedoman wawancara digunakan dengan tujuan agar wawancara yang dilakukan dapat dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Dengan menggunakan pedoman wawancara ini, kebebasan dalam wawancara dapat dicapai secara wajar dan maksimal, sehingga dapat diperoleh data secara mendalam. Disamping itu penggalian data dapat diarahkan secara langsung ke persoalan penelitian. Dengan demikian semua maksud dapat dideteksi sedekat- dekatnya dan seefisien mungkin. Data yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk lebih menjelaskan hasil pengolahan data interval atau melengkapi analisis kuantitatif yaitu dengan analisis korelasi dengan variabel bebas dan variabel tergantung, yang pada akhirnya akan diperoleh besarnya atau tinggi rendahnya. Teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam kajian ini adalah dengan metode kuesioner, wawancara, dan dokumenter. Pengumpulan data dengan kuesioner dan wawancara dimaksudkan untuk memperoleh data primer, sedangkan dokumenter untuk memperoleh data sekunder. a.
Kuesioner
Kuesioner adalah suatu penyelidikan mengenai suatu masalah, yang dilakukan dengan jalan mengadakan suatu daftar pertanyaan berupa formulir (Kartini Kartono, 1986). Dari daftar pertanyaan tersebut diharapkan memperoleh data primer secara langsung dari responden yang mempunyai kaitan erat dengan kajian serta mempunyai surat validitas dan realibilitas yang tinggi. Kuesioner yang diajukkan kepada responden adalah dengan pertanyaan tertutup dan terbuka. Dengan pertanyaan tertutup yaitu
6
responden tinggal memilih salah satu pertanyaan yang telah disediakan bersifat multiplechoise, sedang pertanyaan yang bersifat terbuka, responden bisa mengisi jawaban kuesioner sejelas mungkin sesuai kondisi yang ada, yang mereka alami dan dilakukan dilapangan bersifat isisan. Penggunaan kuesioner ini dilatar belakangi oleh kondisi aktual untuk menjangkau keseluruhan responden yang lokasinya berjauhan dan dalam waktu yang relatif terbatas.
Untuk Responden yang ada dari Dinas Teknis dan
Administrasi dengan rincian Untuk Kota Pekalongan dengan 18 Responden, Untuk
Kota Semarang dengan 28 responden dan untuk Kota surakarta
dengan 42 responden . Untuk Distribusi dilakukan Kepada Instansi teknis dan administrasi secara langsung kelokasi dengan pengambilan kembali dalam waktu 2 minggu setelah penyebaran angket. Jumlah angket dan responden sesuai jumlah SDM yang ada diInstansi obyek dimaksud. b. Wawancara Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memeperoleh informasi langsung dari sumbernya. Metode ini digunakan karena mempunyai banyak kelebihan antara lain: a.
Cepat memperoleh informasi yang dibutuhkan
b.
Jawaban dan informasi lebih siap diperiksa kesahihannya atas dasar isyarat non verbal
c.
Penelitian bertanya kepada responden kunci tentang fakta- fakta suatu peristiwa maupun opini mengenahi kondisi yang aktual.
Ada dua cara yang dilakukan dalam wawancara ini: -
Wawancara Individu
-
Wawancara Kelompok
Dalam wawancara ini dilakukan secara bebas dengan tujuan akan memperoleh jawaban kewajaran secara maksimal, sehingga dapat diperoleh data secara mendalam yang ada kaitanya dengan tujuan penelitian. c.
Observasi/ Pengamatan Lapangan
Observasi/ Pengamatan Lapangan adalah melakukan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian untuk melihat dari dekat kondisi lapangan. Teknik Observasi dapat digunakan untuk memperoleh dimensi-
7
dimensi baru untuk pemahaman konteks maupun fenomena obyek penelitian, kontek maupun fenomena tersebut terkait dengan fokus atau veriable penelitian. Observasi dilakukan di Kota Semarang, Kota Surakarta dan Kota Pekalongan. d. Dokumenter Metode pengumpulan data dengan dokumenter yaitui cara dimana pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsiparsip, dokumen resmi, statistik, dan lain- lain yang berhubungan dengan masalah penelitian (Hadari Nawawi, 1998) Data yang diperoleh dari berbagai dokumen tertulis ini merupakan data sekunder yang digunakan sebagai pelengkap dari data primer, informasi yang dicapai adalah yang mempunyai kaitan atau hubungan dengan variabel dalam kajian. 2.
Studi Pustaka/ Studi Literatur Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami dan
mengutip teori- teori atau konsep- konsep dari sejumlah literature baik buku, Peraturan Pemerintah, Undang- undang, jurnal, majalah, koran atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik untuk dijadikan dasar kajian pelaksanaan sertifikasi laik fungsi di Kota Semarang, Kota Surakarta dan Kota Pekolangan. B.
Metode Pengumpulan dan Komplikasi Data Seperti telah diuraikan di atas metode pengumpulan data dilakukan
dengan cara wawancara, kuisioner, pengamatan di lapangan (observasi) dan kajian dokumen- dokumen. Pengumpulan data ini dilakukan pada dinas, kantor atau badan yang ada hubungannya dengan rencana pelaksanaan sertifikat laik fungsi bangunan gedung. Data- data yang terkumpul kemudian dikompilasi berdasarkan kota yang ditinjau yaitu Kota Semarang, Kota Surakarta, dan Kota Pekalongan. C.
Metode Analisis dan Sintesa Data- data dari hasil observasi, wawancara dan data-data sekunder
yang sudah terkumpul kemudian dikompilasi dan diidentifikasi sesuai dengan rencana penggunaan data tersebut untuk pengkajian suatu aspek.
8
Analisa digunakan untuk menentukan suatu korelasi, membandingkan dan mengetahui persamaan atau perbedaan antara 2 atau lebih variabel. Sedangkan data dari questioner yang bersifat kualitatif, untuk memudahkan penilaiannya dibuat suatu skala pengukuran menurut peringkat (skala ordinal), yang menunjukan antara angka satu dengan yang lain menunjukkan peringkat. Menurut Zulganef (2008), skala pengukuran ini termasuk dalam kriteria Itemized Rating Scale yaitu skala yang memberikan ruang kepada respon untuk menilai pernyataan- pernyataan dalam bentuk angka yang sesuai dengan pendapat responden. Pada Skala likert dengan skor sampai 5 namun dalam penelitian ini dilakukan dengaan skor sampai 4 berdasar Rating scale data yang diperoleh adalah data kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif Dalam rating scale, yang paling penting adalah kemampuan menterjemahkan alternative jawaban yang dipilih responden Setelah di lakukan tabulasi, maka data siap untuk diolah dengan uji kualitas data melalui uji validitas dan reliabilitas agar diketahui valid tidaknya intrumen ukur dengan yang diukur serta reliabel tidaknya intrumen ukur bila digunakan dimasa yang akan datang. Skala
diatas
disusun
berdasarkan
tingkatan
sikap,
dengan
menggunakan skala Likert (Riduwan, 2004), dimana skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya digunakan sebagai variabel penelitian. Untuk mendapatkan skor dari setiap jawaban responden, masingmasing pertanyaan mempunyai 4 alternatif jawaban berurutan dan berjenjang yaitu sangat, cukup, agak, tidak, dan diberikan spesifikasi skor angka dan arti sebagai berikut:
Jawaban sangat diberi skor 4 = sangat tahu, sangat sering, sangat banyak
Jawaban cukup diberi skor 3 cukup banyak
= cukup tahu, cukup sering, dan
9
Jawaban agak diberi skor 2
= agak tahu, agak sering, agak
banyak D.
Jawaban tidak diberi skor 1
= tidak tahu, tidak pernah, sedikit
Pengujian Validitas dan Korelasi Pearson Product Momen Setelah data didapat dan ditabulasikan, maka pengujian validitas
dilakukan dengan analisa factor yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrument dengan rumus Pearson Product hingga dapat diperoleh kevaliditasan instrumen yang digunakan. Analisis Korelasi Pearson Product Moment ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total (penjumlahan seluruh skor item). Rumus untuk menghitungnya adalah
rix = Koefisien korelasi item- total (bivariate pearson) i
= skor item
x
= skor total
n
= banyaknya subyek Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05.
dan hasil dibandingkan dengan r-tabel ,Product Moment dengan N=jumlah responden-2. Kriteria pengujian adalah Jika r-hitung > r-tabel, maka instrument atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). Jika r-hitung < r-tabel, maka instrument atau itemitem pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid). Juga dilakukan uji reabilitas untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan sudah reliable instrumen untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sudah reliable atau belum, dengan menggunakan metode alpha. Rumus : α=
Keterangan :
k S2 j 1 2 k 1 S x
10
α = koefisien reliabilitas alpha k = jumlah item Sj = varians responden untuk item I Sx = jumlah varians skor total Untuk menganalisa data- data kuantitatif seperti pertumbuhan jumlah bangunan, pertumbuhan tingkat produktifitas pegawai dengan cara menghitung prosentase rata- rata tingkat pertumbuhan dari data tersebut selama 5 tahun kebelakang. Dari prosentase tingkat pertumbuhan ini dapat digunakan untuk memprediksi pertumbuhan data- data yang dimaksud sampai dengan perkiraan umur kajian di tahun- tahun mendatang. Cara memprediksinya dengan menggunakan rumus perhitungan Future Value dengan tingkat pertumbuhan yang diasumsikan linier setiap tahun (Simple Interest), sebagai berikut FV=P*(1+i*n); dimana FV = future value/ nilai pada tahun yang dicari P = nilai pada tahun dasar perhitungan i = tingkat pertumbuhan n = selisih tahun perhitungan dengan tahun dasar
33