BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Arikunto (2002) penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa eratnya hubungan tersebut. Dengan teknik korelasional, peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variabel lain. Besar dan tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Dalam penelitian ini akan menguji korelasi dua variabel persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan guru dengan variabel motivasi belajar.
3.2. Subjek Penelitian 1. Populasi Menurut Slameto (2003) populasi adalah keseluruhan elemen yang hendak dijelaskan oleh peneliti melalui penelitiannya, atau sering juga didefinisikan sebagai objek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga, yang terdiri dari 6 kelas yang berjumlah 213 orang siswa. Untuk masing-masing kelas XA berjumlah 35 orang siswa, XB berjumlah 37 orang siswa, XC berjumlah 38 orang siswa, XD berjumlah 37 orang siswa, XE berjumlah 33 orang siswa, dan XF berjumlah 33 orang siswa. 2. Sampel Menurut Slameto (2003) sampel adalah wakil dari populasi. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling, sehingga jumlah sampel yang diteliti
22
adalah seluruh siswa kelas X SMK PGRI 2 Salatiga yang berjumlah 213 siswa.
3.3. Definisi Operasional 1. Persepsi Siswa terhadap Gaya Kepemimpinan Guru Persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan guru adalah cara pandang siswa terhadap pola tindakan yang dilakukan guru, yang disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan siswa. 2. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah rangsangan, dorongan atau keinginan baik dari dalam diri seseorang atau dari luar untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
3.4. Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1993:91). Dalam penelitian ini variabel bebas (X) atau yang disebut dengan variabel yang mempengaruhi adalah persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan guru, sedangkan variabel terikat (Y) atau yang disebut dengan variabel yang timbul akibat dari variabel bebas adalah motivasi belajar siswa. Persepsi Siswa Terhadap Gaya Kepemimpinan Guru
Motivasi Belajar
3.5. Teknik Pengumpulan Data Alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan skala sikap. Skala sikap ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan guru dan motivasi belajar siswa. Skala sikap
23
tentang motivasi belajar ini menggunakan enam aspek motivasi belajar yang dikemukakan Kurniawan (dalam Manoppo, 2005) yaitu : tuntutan belajar, sasaran terhadap prestasi belajar, tingkat berpikir realistis dalam usaha mencapai prestasi belajar, ketahanan belajar dalam segala situasi, pemanfaatan terhadap peluang, keterlibatan dalam kegiatan belajar. Sedangkan skala sikap tentang persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan guru menggunakan empat aspek gaya kepemimpinan guru (Muhibbin Syah) yaitu kekuasaan di dalam kelas, pemberian instruksi, pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat, dan kerja sama dengan siswa. Berikut adalah kisi-kisi angket motivasi belajar dan kepemimpinan guru.
24
Tabel 1 Aspek-aspek Motivasi Belajar No 1
Aspek
Indikator
Tuntutan
dorongan seseorang anak didik atau siswa
belajar
untuk melakukan kegiatan belajarnya
Item
Jumlah
F
U
total
3
3
6
3
3
6
4
3
7
3
3
6
4
4
7
3
4
7
dengan rasa tanggung jawab yang tinggi 2
Sasaran
target prestasi belajar yang dijadikan
terhadap
tujuan akhir.
prestasi belajar 3
Tingkat
usaha seseorang anak didik atau siswa
berpikir
dalam mencapai target prestasi belajarnya
realistis dalam tersebut dengan cara yang realistis. usaha mencapai prestasi belajarnya 4
Ketahanan
usaha seorang anak didik atau siswa
belajar dalam dalam melakukan kegiatan belajar dalam 5
segala situasi
segala situasi.
Pemanfaatan
usaha seorang siswa dalam memanfaatkan
terhadap
setiap luang waktu untuk belajar.
setiap peluang untk belajar 6
Keterlibatan
menyukai kegiatan belajarnya sehingga
dalam
secara aktif mengikuti kegiatan-kegiatan
kegiatan
tersebut, baik dalam kelas, kegiatan
25
belajar
ekstrakulikuler atau dirumah 20
Jumlah
20
40
Skala sikap ini disusun dengan skala Likert yang berjenjang 1-4 pada masingmasing item terdapat 4 kategori pilihan jawaban : sangat setuju, (SS), Setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Item-item pertanyaan diturunkan dari aspek-aspek motivasi belajar. Untuk jawaban dari pertanyaan favorable, subjek akan mendapat nilai empat apabila menjawab sangat setuju (SS), nilai 3 (S), nilai dua untuk Tidak Setuju (TS), dan nilai satu untuk sangat Tidak Setuju (STS). Sebaliknya untuk jawaban dari pertanyaan yang unfavorable, subjek akan mendapat nilai satu apabila menjawab Sangat Setuju (SS), nilai dua untuk Setuju (S), nilai tiga untuk Tidak Setuju (TS), nilai empat untuk Sangat Tidak Setuju (STS).
Tabel 2 Sebaran Item Motivasi Belajar
No Aspek
F
U
Total
1
Tuntutan belajar
1,2,3
4,5,6
6
2
Sasaran terhadap prestasi belajar
7,8,9
10,11*,12
6
3
Tingkat berpikir realistis dalam
13,14,15,16
17,18,19
7
20,21,22
23,24,25
6
26,27,28,29
30,31,32,33
8
34,35,36*
37,38,39,40
7
20
20
40
usaha mencapai prestasi belajarnya 4
Ketahanan belajar dalam segala situasi
5
Pemanfaatan terhadap setiap peluang untk belajar
6
Keterlibatan dalam kegiatan belajar Jumlah
26
Tabel 3 Aspek-aspek Gaya Kepemimpinan Guru
1. 2. 3.
4.
Aspek Gaya Kepemimpinan Guru Kekuasaan di dalam kelas Pemberian instruksi Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat Kerja sama dengan siswa. Jumlah
Gaya Kepemimpinan Guru Gaya Otoriter
F
U
Jumlah
5
2
7
Gaya Laissez Faire
6
3
9
Gaya Demokratis
7
1
8
18
6
24
Skala sikap ini disusun dengan skala Likert yang berjenjang 1-4 pada masingmasing item terdapat 4 kategori pilihan jawaban : sangat setuju, (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Item-item pertanyaan diturunkan dari aspek-aspek motivasi belajar. Untuk jawaban dari pertanyaan favorable, subjek akan mendapat nilai empat apabila menjawab sangat setuju (SS), nilai 3 (S), nilai dua untuk tidak setuju (TS), dan nilai satu untuk sangat tidak setuju (STS). Sebaliknya untuk jawaban dari pertanyaan yang unfavorable, subjek akan mendapat nilai satu apabila menjawab sangat setuju (SS), nilai dua untuk setuju (S), nilai tiga untuk tidak setuju (TS), nilai empat untuk sangat tidak setuju (STS).
27
Tabel 4 Sebaran Item Gaya Kepemimpinan Guru Aspek-aspek Gaya Indikator Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan Guru 1. Kekuasaan Guru otoriter 1. Guru berlagak dominan; di dalam 2. Guru yang mengatur segalakelas galanya dan tidak diberikan 2. Pemberian inisiatif kepada siswa. instruksi 3. Pemberian kesempatan kepada Guru laissez 1. Guru memberikan siswa siswa untuk untuk mengatur belajarnya faire bertanya sendiri, menurut seleranya dan sendiri; mengungka 2. Guru tidak memberi pkan pengarahan, kecuali bila pendapat diminta. 4. Kerja sama dengan Guru 1. Guru bertindak sebagai siswa demokrasi anggota kelompok kelas dan bersama dengan murid, menentukan bagaimanakah sebaiknya proses belajar diatur. 2. Guru senang bekerja sama dengan siswa
Nomor Item F U 6,7
28
7
1,2,3 4,5
8, 13 9,10, 11
9
12, 15 17*, 19, 20*, 21, 23,2 4
22 18
Jumlah
Jumla h Item
14, 16 18
8
6
24
3.6. Uji Coba Instrumen Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu penulis melakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas item (kesahihan) dan reliabilitas (keandalan) instrumen yang digunakan, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Uji coba angket motivasi belajar dan angket gaya kepemimpinan guru dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2011 kepada siswa kelas XI B yang berjumlah 35 orang siswa. Menurut Azwar (2000) validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Skala yang hanya mampu mengukur sebagian dari atribut yang seharusnya atau justru mengukur atribut lain, dikatakan sebagai skala yang tidak valid. Sedangkan reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2000). Artinya bahwa hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama dalam diri subjek yang diukur memang belum berubah. Pengujian validitas item dan reliabilitas dilakukan setelah skala sikap diisi oleh responden dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows. Hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada lampiran. Menurut Azwar (2000) untuk menguji reliabilitas digunakan tehnik Alpha Cronbach, dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal α > 0.70. Untuk mengetahui alat ukur reliabel, George dan Mallery (dalam Azwar, 1995) mengemukakan bahwa : Alpha > 0,9 dikatakan sangat tinggi Alpha > 0,8 dikatakan tinggi Alpha > 0,7 dikatakan cukup tinggi Alpha > 0,6 dikatakan sedang Alpha > 0,5 dikatakan rendah Alpha < 0,5 dikatakan sangat rendah
29
Sedangkan pernyataan validitas item dapat dilihat pada Corrected Item Total Correlation yang menurut Ali (1995) dapat dikatakan valid jika batasan r ≥ 0,20 dengan kategori sebagai berikut : 0,00 – 0,20
: tidak valid
0,21 – 0,40
: validitas rendah
0,41 – 0,60
: validitas sedang
0,61 – 0,80
: validitas tinggi
0,81 – 1,00
: validitas sangat tinggi
Reliabel dapat dilihat dari hasil perolehan angka alpha (α). Berdasarkan uji reliabilitas skala sikap tentang motivasi belajar diperoleh hasil α = 0,828, sehingga dapat dikatakan skala sikap ini memiliki reliabilitas tinggi. Sedangkan hasil uji validitas diperoleh terendah r adalah 0,021 dengan demikian ada dua item yang dapat dikatakan tidak valid. Untuk itu skala sikap ini dapat digunakan. Reliabel dapat dilihat dari hasil perolehan angka alpha (α). Berdasarkan uji reliabilitas skala sikap tentang persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan guru diperoleh hasil α = 0,843, sehingga dapat dikatakan skala sikap ini memiliki reliabilitas tinggi. Sedangkan hasil uji validitas diperoleh terendah r adalah 0,04 dengan demikian ada dua item yang dapat dikatakan tidak valid. Untuk itu skala sikap tentang persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan dapat digunakan.
3.7. Metode Analisis Data Pada prinsipnya metode analisis data digunakan untuk mengolah data yang bertujuan untuk mencari kesimpulan. Sebelum data digunakan, diperlukan pengujian
validitas
dan
reliabilitas.
Pengujian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan program SPSS versi 17.0 for windows. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah metode statistik. Teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
30
korelasi uji korelasi Spearman karena kedua variabel penelitian merupakan data dengan distribusi tidak normal, maka pengukuran korelasi kedua variabel tersebut menggunakan korelasi Spearman Brown. Menurut Santoso (2001), korelasi Spearman Brown digunakan untuk mengukur hubungan antar kedua variabel pada data non-parametrik.
31