43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai penelitian, perumusan masalah yang teridentifikasi, perumusan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrument, hingga penentuan teknik pengujian statistik yang digunakan. Penelitian ini membutuhkan waktu 9 bulan terhitung Maret 2016 – Mei 2016.
2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Istana Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Panjang No. 200 Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dengan karyawan PT. Istana Kebon Jeruk sebagai objek penelitian. Adapun penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi dan data-data yang diperlukan di perusahaan tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
B. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan kerangka kerja yang diperlukan untuk memperoleh informasi untuk menjawab pertanyaan dalam riset. Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini ialah menggunakan penelitian kausal. Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen (Sugiyono, 2012). Dalam hal ini penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X yaitu gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap variabel Y yaitu kinerja karyawan pada PT. Istana Kebon Jeruk.
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Berdasarkan judul penelitian yang diambil penulis yaitu “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan”. Maka penulis mendefinisikan masing-masing variabel dan membuat operasional variabel. 1. Definisi Variabel Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu, dua variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen adalah tipe variabel
yang
menjelaskan
atau
mempengaruhi
variabel
yang
lain. Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y).
2. Operasionalisasi Variabel Definisi operasional variabel adalah adalah konsep-konsep yang berupa kerangka menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati, dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Maksud dari definisi operasional adalah untuk memberikan batasan dan penjelasan mengenai variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Gaya Kepemimpinan Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan agar mau melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan yang diharapkan agar tercapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 2) Budaya Organisasi Menurut Siswadi (2012) budaya organisasi adalah norma, keyakinan, sikap dan filosofi organisasi. Kebudayaan adalah suatu sistem nilai, keyakinan dan norma-norma yang unik yang dimiliki secara bersama oleh anggota suatu organisasi. Kebudayaan juga menjadi suatu penyebab penting bagi keefektifan organisasi itu sendiri.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
3) Kinerja Karyawan Menurut Dessler (2009) kinerja karyawan adalah prestasi aktual karyawan dibandingkan dengan prestasi yang diharapkan dari karyawan. Prestasi kerja yang diharapkan adalah prestasi standar yang disusun sebagai acuan sehingga dapat melihat kinerja karyawan sesuai dengan posisinya dibandingkan dengan standar yang dibuat.
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Gaya Kepemimpinan Dimensi
Indikator
1. Menyediakan visi & misi 2. Menanamkan 1. kebanggan Charisma 3. Memberikan penghormatan & kepercayaan 1. Mengkomunikasi kan harapan 2. Gaya tinggi Kepemimp Inspiration 2. Menyampaikan inan maksud dengan sederhana 1. Meningkatkan 3. Intelectual kecerdasan Stimulatio 2. Bersikap n rasional 1. Bersikap individual kepada 4. Individuali karyawan 2. Memberi zed Considerat perhatian ion 3. Memberikan pelatihan Sumber: Bass dalam Robbins & Judge (2009)
Skala Pengukuran
Ordinal
Simbol
No. Item
GK1
1
GK2
2
GK3
3
GK4
4
GK5
5
GK6
6
GK7
7
GK8
8
GK9
9
GK10
10
Ordinal
Ordinal
Ordinal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Budaya Organisasi
Indikator
Skala Pengukuran
Simbol
No. Item
Ordinal
BD1
11
Ordinal
BD2
12
Ordinal
BD3
13
Ordinal
BD4
14
1. Pelayanan terbaik Budaya Organisasi
2. Jujur dan berintegritas 3. Kerja keras 4. Tanggungjawab
Sumber: PT. Istana Kebon Jeruk
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel Kinerja Karyawan
Dimensi 1. Prestasi Kerja 2. Keahlian Kinerja Karyawan
3. Perilaku
4. Kepemimp inan
Indikator 1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 1. Kerjasama 2. Komunikasi 3. Inisiatif 1. Kejujuran 2. Tanggungjawab 3. Disiplin 1. Pengkoordinasian
Skala Pengukuran
Simbol
No. Item
KK1
15
KK2
16
KK3
17
Ordinal
KK4 KK5 KK6
18 19 20
Ordinal
KK7
21
KK8
22
KK9
23
KK10
24
KK11
25
Ordinal
Pekerjaan 2. Pengambil
Ordinal
Keputusan
3. Penentuan Prioritas Sumber: Sedarmayanti (2011)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
D. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Sukandarrumidi (2006), populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan kesatuan yang mempunyai karakteristik yang sama dimana sampel dapat ditarik. Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Sukandarrumudi (2006), sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek yang merupakan sumber data. Dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang kita gunakan sebagai obyek riset kita, karena mampu mewakili populasi.
1. Populasi Populasi yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan divisi bengkel pada PT. Istana Kebun Jeruk. Jumlah populasi yang dijadikan objek penelitian berjumlah 60 orang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
2. Sampel dan Metode Pengambilan Sampel Sampel yang diambil pada penilaian ini berjumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel jenuh. Yakni seluruh populasi dijadikan sampel yaitu 60 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah survey atau biasa disebut kuesioner atau angket. Survey merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Metode
survey
merupakan
metode
pengumpulan
data
yang
mengunakan kuesioner dan wawancara untuk mendapatkan tanggapan dari responden yang disampel. Metode pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012). Dengan skala likert variabel dijabarkan
dalam bentuk indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
menyusun instrumen-instrumen yang dapat berupa pertanyaan maupun pernyataan. Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban, yaitu:
Tabel 3.4 Skala Likert
Jawaban
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Netral (N)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Pada pengukuran skala likert ini terbagi dalam beberapa skala, masing-masing skala tersebut memiliki skor penilaian antara 1-5 dimana skor 1 digunakan untuk jawaban responden yang sangat rendah, sementara skor 5 digunakan untuk jawaban responden yang sangat tinggi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
F. Metode Analisis 1.
Analisis Deskriptif Analisis deskriptif atau peneltian deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan fenomena apa yang terjadi. Karena penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif maka deskriptif kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif berupa tabel, grafik, mean, median, modus, varian, standar deviasi dan lain-lain sesuai dengan relevansi fenomena yang akan dideskripsikan.
2.
Uji Instrumen Data 2.1 Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuesioner yang digunakan untuk penelitian. Instrumen yang reliabel belum tentu valid (Sugiyono, 2012). Uji validitas diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis dengan taraf signifikan 0,05. Bila r hitung > r tabel maka pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka pernyataan atau indikator yang digunakan dinyatakan tidak valid.
( =
√(
(
)(
)
) )(
http://digilib.mercubuana.ac.id/
(
) )
52
Keterangan: rxy
= koefisien korelasi antara variabel x dan y
𝛴xy
= jumlah perkalian variabel x dan y
𝛴x2
= jumlah nilai x kudrat
𝛴y2
= jumlah nilai y kuadrat
(𝛴x)2
= jumlah nilai x dikuadratkan
(𝛴y)2
= jumlah nilai y dikuadratkan
2.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran yang menujukkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian keperilakukan mempunyai keandalan sebagai alat ukur, diantaranya di ukur melalui konsistensi hasil pengukuran dari waktu ke waktu jika fenomena yang diukur tidak berubah. Reabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa indikator-indikator yang digunakan mempunyai konsistensi tinggi dalam mengukur variabel latennya. Reliabilitas secara umum dikatakan adanya konsistensi disetiap kali pengukuran dilakukan pada hal yang sama, namun dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan program SPSS untuk mengukur tingkat reliabilitas data, menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan ketentuan bahwa suatu butir pernyataan mempunya reliabilitas jika nilai Cronbach’s Alpha positif dan tidak boleh negatif. Nilai Cronbach’s Alpha hasil perhitungan ≥ dari 0,6.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
(
)(
)
Keterangan: = reliabilitas yang dicari = jumlah item pertanyaan yang diuji
3.
𝛴σt2
= jumlah varians item tiap-tiap skor
σt2
= varians total
Uji Asumsi Klasik 3.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang dibuat berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi residual yang normal atau mendekati normal. Data distribusi normal dilakukan dengan memperhatikan normal probability plot pada scatter plot berdistribusi normal. Dengan uji ini dapat diketahui apakah distribusi nilai-nilai sampel yang teramati berdistribusi normal. Kriteria pengujian dengan dua arah (two-tailed test) yaitu dengan membandingkan probabilitas yang diperoleh dengan taraf signifikansi 0,05. Apabila p > 0,05 maka data berdistribusi normal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
3.2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Apabila nilai VIF < 10 dan nilai Tolerance (T) > 0,1 dan \< 10, berarti tidak terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika diketahui nilai VIF > 10 dan nilai Tolerance (T) < 0,1 dan > 10, berarti terjadi multikolinearitas.
3.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan
ke
pengamatan
yang
lain
tetap,
maka
disebut
Heteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar
kemudian menyempit,
maka dapat
disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
plot
tidak
membentuk
pola
yang
jelas,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
4.
Analisis Regresi Linear Berganda Analisis Linear Berganda bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Adapun rumus regresi linear berganda sebagai berikut: Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn
Keterangan: Y’
= Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X1 dan X2
= Variabel independen
a
= Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
b
=
Koefisien
regresi
(nilai
penurunan)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
peningkatan
ataupun
56
5.
Uji Hipotesis 5.1 Uji Simultan F Uji simultan F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan yang bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Apabila hasil dari uji F adalah signifikan atau P value ≤ 0,05 maka hubungan antar variabel bebas adalah signifikan mempengaruhi variabel terikat dan model regresi yang digunakan dianggap layak uji.
R2/ K
Fhitung =
(1-R2) / (n-k-1)
Dimana: R2 = Koefisien determinasi gabungan n = Jumlah variabel independen k = Jumlah sampel
Kriteria Pengambilan Keputusan: a. H0 ditolak jika Fstatistik < 0,05 atau Fhitung > Ftabel b. H0 diterima jika Fstatistik > 0,05 atau Fhitung < Ftabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
5.2 Uji Parsial t Uji parsial t adalah pengujian koefisien regresi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan untuk apakah hipotesis dapat diterima atau tidak. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat. thitung = √ 1 – r2
Dimana: r = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel Kriteria Pengambilan Keputusan: a. H0 ditolak jika t statistik < 0,05 atau thitung > ttabel b. H0 diterima jika t statistik > 0,05 atau thitung < ttabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/