BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode dan Lokasi Penelitian Penelitian ini mengkaji lebih dalam tentang kinerja guru TK/RA yang ada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif. Penelitian Kausal komparatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat (Suryabrata,1998). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. Menurut Singarimbun (2004), penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Lokasi penelitian adalah di UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang, yaitu
kepala sekolah dan guru dari 25 TK dan RA.
3.2
Satuan Pengamatan, Satuan Analisis, Populasi dan Sampel Penelitian Satuan pengamatan dalam penelitian ini adalah
guru dan kepala sekolah Tk/RA, sedangkan yang
39
menjadi satuan analisisnya individu guru termasuk kepala sekolah difinitif dan kepala sekolah yang ditunjuk. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru TK/RA di UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang yang berstatus sebagai guru tetap berjumlah 18 orang, guru tidak tetap 35 orang, kepala sekolah difinitif 2 oang, dan kepala sekolah yang ditunjuk 23 orang dari 25 TK/RA. Penentuan populasi dengan mengambil guru TK/RA ini dari pendapat Mulyasa (2005), bahwa yang dimaksud guru adalah yang menjadi kompetensi mengajar multi pelajaran. Sampel mengandung pengertian sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2002). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Terdapat 78 guru TK/RA yang tersebar dalam 25 TK/RA secara rinci penyebaran sampel tiap TK/RA periksa pada lampiran. Distribusi responden dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.1 berikut ini.
40
Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Responden Penelitian No
3
Nama TK / RA TK Santo Bernadetta Banyukuning TK Pancasila Bandungan TK Kanisius Jimbaran
JML Guru 2
No
4
15
3
16
4
TK Kartini Pakopen
3
17
5
2
18
2
19
4
20
8
TK Keluarga Bandungan TK Pertiwi Banyukuning TK Dharma Wanita Kenteng TK Mutiara Kenteng
3
21
9
TK PGRI Candi
2
22
10
TK Dharma Wanita Candi TK Keluarga Candi
4
23
2
24
TK Dharma Wanita Duren TK Al Bidayah Jetis Jumlah
4
25
1 2
6 7
11 12 13
14
Nama TK/ RA TK Assalam Jetis TK Sholahudin Bandungan RA Sabihul Huda Blater RA IC Sudirman XV Jetis RA Ma’arif Banyukuning RA Sudirman Tlogosari RA IC Sudirman Duren RA IC Sudirman IX Bandungan RA IC Sudirman XII Mlilir RA Albidayah Candi RA Kenteng Ampel Gading RA Al Mina Jetis
JML Guru 7 1 3 3 2 2 3 2 2 4 2 9
2 40
Jumlah
38
Sumber: Data Primer diolah 2011
3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data primer diperoleh dengan cara menyebar kuesioner yang memuat indikator variabel penelitian kepada guru yang menjadi sampel penelitian. Setiap responden diminta untuk mengisi kuesioner ynag berisi tentang konsep supervisi, motivasi kerja, dan kinerja.
41
3.4 Pengukuran Variabel Penelitian Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah variabel bebas (Independent Variable) yang terdiri dari supervisi kepala sekolah (X1), motivasi kerja guru(X2), dan variabel terikat (dependent variable) yaitu kinerja guru (y). Guna memperoleh data dan agar variabel dapat diukur, maka variabel tersebut perlu diturunkan ke dalam penyusunan indikator empirik. Pengukuran dimaksudkan agar variabel dapat ditelaah. Untuk memudahakan dalam penyusunan indikator empirik maka variabel diberikan definisi konsep. Dalam penelitian ini terdapat tiga konsep yaitu supervisi, motivasi kerja, dan kinerja. Tiap konsep akan diturunkan dalam sub konsep, dan tiap sub konsep akan diturunkan lagi dalam indikator empirik. Supervisi, motivasi kerja, dan kinerja merupakan konsep yang berada pada aras pengukuran abstrak. Konsep ini diukur atas jawaban pertanyaan atas pertanyaan indikator imperik dengan menggunakan metode skala Likert. Berikut ini disajikan pengukuran variabel dalam penelitian ini.
42
Tabel 3.2 Indikator Empirik Supervisi Konsep: Supervisi adalah usaha yang dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah) dalam memimpin, memotivasi, atau membantu guru untuk memperbaiki pengajaran sesuai dengan perkembangan dan tujuan pendidikan ke arah yang lebih baik. Sub Konsep 1.Perencanaan
Indikator Emperik
1.1 Kepala TK selalu memberikan petunjuk dan arahan dalam kegiatan penerimaan Peserta Didik Baru 1.2 Kepala TK mempunyai kebijkan dalam pemilihan Program program supervisi pembelajaran di TK 1.3 Kepala TK selalu mendorong guru untuk meningkatkan Kualitas pembelajaran di TK 1.4 Kepala TK terbuka/ transparan dalam penilaian terhadap kemampuan kinerja guru TK 1.5 Kepala TK selalu memberikan dorongan kepada guru TK agar menambah wawasan/ilmu pengetahuan dengan memberikan kesempatan untuk melanjutkan studi/ kuliah lagi 2.Pelak2.1 Kepala TK selalu mengambil prakarsa dalam rangka sanaan memajukan pendidikan TK 2.2 Kepala TK teliti dalam penilaian terhadap struktur Program program pembelajaran di TK 2.3 Kepala TK teliti dalam menyesuaikan kalender pendidikan (kaldik) dengan rencana program pembelajaran TK 2.4 Kepala TK mempunyai kejelian dalam pembagian tugas mengajar bagi guru TK 2.5 Kepala TK memiliki ketelitian dalam melihat relevansi antara program tahunan dengan satuan pembelajaran yang dituangkan dalam program semester 3. Tindak 3.1Kepala TK memiliki ketelitian dalam melihat relevansi Lanjut antara Program semester dengan satuan pembelaProgram jaran yang dituangkan dalam RKM dan RKH Supervisi 3.2 Kepala TK selalu melihat dan menandatangani rencana program satuan kegiatan harian (RKH) yang telah disusun oleh guru TK 3.3 Kepala TK memberikan nilai baik/bagus terhadap kerja guru berkaitan dengan kesesuaiannya antara pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan rencana program pembelajaran yang telah disiapkan oleh guru rangka kelancaran 3.4 Kepala TK mempunyai komitmen tinggi dalam penyiapan tempat/ruangan untuk kelancaran kegiatan proses belajar mengajar
No Item 1 2 3 4
5
6 7 8
9 10
11
12
13
14
43
3.5 Kepala TK mempunyai komitmen tinggi dalam penyiapan dana untuk pembelian peralatan baik alat peraga maupun alat bermain di TK 4.1 Kepala TK selalu berusaha menggali sumber dana guna menanggulangi kekurangan dana yang sangat dibutuhkan dalam rangka kelancaran 4.2 Kepala TK mampu memberikan dorongan kepada guru untuk menggunakan alat peraga dan alat bermain sebagai media pembelajaran di TK kegiatan proses belajar mengajar 4.3 Kepala TK mampu memberikan keteladanan dalam hal penggunaan alat peraga dan alat bermain pada saat menjalankan tugas mengajar di kelas 4.4 Kepala TK mampu memberikan keteladanan pengelolaan pendidikan TK terkait dengan perannya sebagai pemimpin TK 4.5 Kepala TK harus bersikap demokratis dalam menggunakan kewenangannya dalam rangka pengelolaan pendidikan di TK 5.1 Kepala TK sangat berperan besar dalam mengatur kegiatan belajar mengajar di TK 5.2 Kepala TK menyusun jadwal supervisi apabila aka melakukan supervisi terhadap guru 5.3 Kepala TK dalam melakukan pembinaan dalam rangka pelaksanaan supervisi sesuai kebutuhan 5.4 Kepala TK melakukan penilaian secara objektif terhadap guru dalam rangka kegiatan supervisi yang dilakukannya 5.5 Kepala TK melakukan kegiatan supervisi dengan baik
44
15
16
17
18 19
20
21 22 23 24
25
Tabel 3.3 Indikator Emperik Motivasi Kerja Konsep: Motivasi kerja guru yaitu suatu upaya untuk melakukan aktivitas atau melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik, lebih maju, dalam rangka memenuhi keinginan dalam mencapai tujuan. Sub Konsep
Indikator Emperik
1.Motivasi Berprestasi
1.1 Untuk mengatasi tidak adanya alat peraga, saya berusaha sendiri mencari dan membuat alat peraga sendiri 1.2 Saya berani berbeda pendapat dengan Kepala TK jika saya yakin bahwa pendapat saya benar 1.3 Saya selalu berusaha mengadakan pembelajaran di TK dengan cara-cara dan metode baru 1.4 Saya menjalankan tugas mengajar di TK yang menjadi tanggung jawab saya karena kesadaran dan panggilan hati nurani 1.5 Saya merasa senang jika mendapat masukan dan kritik yang membangun dari rekan guru dan Kepala TK tentang pekerjaan saya 1.6 Saya bertanggung jawab penuh atas keberhasilan pembelajaran anak didik yang menjadi tanggung jawab saya 1.7 Saya selalu mencoba sesuatu yang baru yang berkaitan dengan kegiata pembelajaran di TK 1.8 Menurut saya penataran dan pelatihan sangat penting terutama yang berkaitan dengan peningkatan profesionalisme guru TK 1.9 Saya merasa bahwa waktu pembelajaran di TK sudah cukup sehingga harus saya optimalkan untuk mencapai tujuan pendidikan TK berdasarkan lingkup perkembangan/indikat 1.10 Prestasi anak didik saya jadikan umpan balik untuk menentukan strategi pembelajaran TK pada masa mendatang 2.1 Saya merasa bersalah dan menyesal bila dalam persahabatan dengan teman/rekan guru TK harus putus karena sesuatu hal 2.2 Saya akan mengingat dan mengenang akan perbuatan baik/kebaikan orang lain terhadap saya 2.3 Saya merasa cemas manakala perkataan dan perbuatan saya menyinggung perasaan Kepala TK atau rekan guru yang lain 2.4 Setiap saya menghadapi permasalahan, saya berusaha menyelesaikannya dengan jalan
2.Motivasi Afiliasi
3.Motivasi Berkuasa (Karier)
No Item 1
2 3 4
5
6
7 8
9
10
11
12 13
14
45
musyawarah, tenang, sabar dan tidak emosional 2.5 Saya melakukan perbuatan baik terhadap orang lain didasari rasa tulus ikhlas dan tidak mencari perhatian untuk mendapatkan pujian 2.6 Saya berusaha membangun dan menjalin hubungan baik dengan semua rekan kerja
15
16
Tabel 3.4 Indikator Emperik Kinerja Konsep: kinerja adalah hasil kerja sesuai kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi, yang bersangkutan Sub Konsep 1.Tujuan Pembelaja ran
2.Bahan belajar/ materi kegiatan
3.Srategi/ metode pembelajaran
4.Media Pembelajaran
46
Indikator Emperik 1.1 Sebagai guru TK, saya menyiapkan rencana pembelajaran sebelum mengajar 1.2 Rencana pengajaran saya susun berdasarkan kurikulum TK yang sedang berlaku 1.3 Saya melaksanakan evaluasi/penilaian untuk mengetahui kemampuan anak didik 1.4 Dalam menilai pekerjaan anak didik saya melaksanakannya secara objektif 1.5 Dalam kegiatan proses belajar mengajar, saya berhati-hati untuk menghindari penjelasan yang keliru karena dapat berakibat fatal 1.6 Dalam kegiatan pembelajaran materi yang saya ajarkan dikaitkan dengan kehidupan anak seharihari 2.1 Dalam pelaksanaan pembelajaran di TK, saya menggunakan model pembelajaran sistem area atau rolling 2.2 Saya aktif mengikuti kegiatan KKG TK untuk menambah pengalaman dalam pembelajaran 2.3 Dalam pembelajaran saya memberikan kesempatan agar anak aktif melakukan kegiatan belajar 2.4 Materi yang saya ajarkan didasarkan pada karakter anak didik TK dengan mengacu pada kurikulum TK yang berlaku 2.5 Kalender pendidikan TK saya jadikan sebagai acuan merencanakan program kegiatan belajar dari awal hingga akhir semester 2.6 Rencana pembelajaran (RKH) yang telah disusun saya laksanakan dengan disiplin yang tinggi 3.1 Supaya kegiatan belajar mengajar efektif, saya berusaha menggunakan berbagai macam media
No Item 1 2 3 4 5
6
7
8 9 10
11
12 13
5. Evaluasi
pembelajaran 3.2 Dalam menggunakan media pembelajaran, saya sesuaikan dengan tema pembelajaran yang ada di TK 3.3 Saya berusaha membuat media pembelajaran yang mengaktifkan anak didik TK 3.4 Penggunaan metode pembelajaran lebih banyak saya gunakan metode pembelajaran yang mengaktifkan anak didik TK 3.5 Untuk meningkatkan semangat belajar, saya membuat alat permainan yang menarik minat anak didik dalam pembelajaran dengan prinsip belajar sambil bermain dan bermain seraya belajar 3.6 Dalam menyampaikan materi pelajaran sedapat mungkin anak didik saya perlihatkan secara langsung yang ada di lingkungan sekitarnya 4.1 Saya memiliki data tentang anak didik TK yang lengkap dan tertata baik di kelas yang saya ampu. 4.2 Data tentang penilaian hasil belajar anak didik TK dari waktu ke waktu saya tata dengan baik guna mengetahui perkembangan anak didik. 4.3 Semua buku administrasi kelas yang berhubungan dengan tugas saya siapkan dengan baik dan berkualitas 4.4 Tugas-tugas administrasi yang menjadi kewajiban saya selalu saya siapkan dan dikerjakan dengan baik jika sewaktu-waktu diminta Kepala TK 4.5 Saya selalu berusaha melakukan perbuatan baik agar menjadi suri tauladan bagi anak didik saya 4.6 Jika ada guru kelas lain yang berhalangan hadir, saya berusaha mengajar kelas tersebut jika tidak ada guru lain yang mengisinya 5.1 Sebelum dan sesudah kegiatan, saya membiasakan anak didik berdoa terlebih dahulu bersamasama
14
15 16
17
18
19
20
21
22
23 24
25
3.5 Penyusunan Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan
tiga
macam
instrumen
yaitu
kuesioner supervisi, kuesioner motivasi kerja, dan kuesener kinerja. Kuesioner supervisi dan kuesioner kinerja tersebut disusun berdasarkan indikator em
47
pirik yang ada. Sedangkan kuesioner votivasi kerja diadaptasikan dari kuwsioner yang disusun oleh Abdullah
(1979)
berdasarkan
teori
motivasi
dari
Edwards dan McClelland. Menurut
Supramono
dan
Haryanto
(2005),
mengingat proses pengukuran konsep bukanlah hal yang mudah, maka jika ada sebaiknya peneliti memanfaatkan instrumen penelitian yang dikembangkan peneliti-peneliti kuesioner
sebelumnya.
motivasi
kerja,
Kuesioner
dan
kuesioner
supervisi, kinerja,
disusun dengan metode skala likert dengan lima pilihan jawaban dan setiap jawaban diberi skor 1 sampai 5.
3.6 Uji Coba Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang telah disusun selanjutnya diujicobakan iujicobakan untuk mengetahui kualitas instrumen tentang validitas dan reliabilitasnya. Terdapat tiga instrumen yang diujicobakan yaitu instrumen supervisi, instrumen motivasi kerja, dan instrumen kinerja. Uji coba instrumen dilakukan terhadap 78 guru TK/RA. Instrumen yang diuji cobakan selanjutnya diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dengan menggunakan corrected item total correlation dengan bantuan SPSS versi 17. Kriteria validitas menurut Sugiyono (2002), item instrumen dikatakan valid jika mempunyai korelasi atau corrected item total corellation 48
diatas 0,30. Jika terdapat item yang tidak valid selanjutnya diubah diperbaiki dan diujikan lagi. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach. Besarnya koefisien alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Kriteria reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pedoman dari George dan Mallery (1995) yaitu: > 0,9 : Sangat Bagus > 0,8 : Bagus > 0,7 : Dapat diterima > 0,6 : diragukan > 0,5 : jelek < 0,5 : Tidak dapat diterima Secara ringkas hasil uji coba instrumen terhadap 78 guru nampak pada tabel berikut ini.
49
Tabel 3.5 Hasil Uji Validas dan Reliabilitas Tahap Uji Coba Variabel Supervisi Item uprvs1 Suprvs2 Suprvs3 Suprvs4 Suprvs5 Suprvs6 Suprvs7 Suprvs8 Suprvs9 Suprvs10 Suprvs11 Suprvs12 Suprvs13
R Validitas 0,668 Valid 0,363 Valid 0,566 Valid 0,345 Valid 0,526 Valid 0,554 Valid 0,580 Valid 0,643 Valid 0,664 Valid 0,549 Valid 0,749 Valid 0,693 Valid 0,606 Valid Alpha Cronbach’s
Item Suprvs14 Suprvs15 Suprvs16 Suprvs17 Suprvs18 Suprvs19 Suprvs20 Suprvs21 Suprvs22 Suprvs23 Suprvs24 Suprvs25
R 0,593 0,598 0,618 0,710 0,664 0,704 0,532 0,801 0,804 0,775 0,710 0,649
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 0,943
Sumber: Data Primer diolah 2011
Berdasarkan hasil uji coba instrumen supervisi sebagaimana nampak pada Tbel 3.5 di atas, maka seluruh item supervisi dalam instrumen ini memiliki r di atas 0,30 sehingga dinyatakan valid. Ui signifikansi dilakukan dengan membandingkan r-hitung dengan r-tabel Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel dan nilainya positif maka butir atau pernyataan tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005). Jumlah sampel 78, besarnya df
25 – 2 = 28 dan alpha = 0,05 didapat
r-tabel 0,306. Karena seluruh r-hitung besarnya di atas r-tabel, maka seluruh item dan instrumen ini dinyatakan valid. Hasil uji coba reliabilitas supervisi diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar 0,943.
50
Sehingga instrumen ini dinyatakan reliabel dalam katagori sangat bagus. Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tahap Uji Coba Variabel Motivasi Kerja Item Motvs 1 Motvs2 Motvs3 Motvs4 Motvs5 Motvs6 Motvs7 Motvs8
R Validitas 0,692 Valid 0,764 Valid 0,721 Valid 0,626 Valid 0,586 Valid 0,520 Valid 0,385 Valid 0,655 Valid Alpha Cronbach’s
Item Motvs 9 Motvs10 Motvs11 Motvs12 Motvs13 Motvs14 Motvs15 Motvs16
R 0,527 0,593 0,482 0,495 0,568 0,577 0,542 0,619
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 0,907
Sumber: Data Primer diolah 2011
Berdasarkan hasil uji coba instrumen supervisi sebagaimana nampak pada Tabel 3.6 di atas, maka seluruh item motivasi kerja dalam instrumen ini memiliki r di atas 0,30 sehingga dinyatakan valid. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan r-hitung dengan r-tabel Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel dan nilainya positif maka butir atau pernyataan tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005). Jumlah sampel 25, besarnya df 25 – 2 = 28 dan alpha = 0,05 didapat r-tabel
0,306. Karena seluruh r-hitung besarnya di
atas r-tabel, maka seluruh item dan instrumen ini dinyatakan valid. Hasil uji coba reliabilitas motivasi kerja
diketahui bahwa nilai Alhpa Cronbach sebesar
51
0,907. Sehingga instrumen ini dinyatakan reliabel dalam katagori sangat bagus. Tabel 3.7 Hasil Uji Validas dan Reliabilitas Tahap Uji Coba Variabel Kinerja Item Kinrj1 Kinrj 2 Kinr j3 Kinrj 4 Kinrj 5 Kinrj 6 Kinrj 7 Kinrj 8 Kinrj 9 Kinrj 10 Kinrj11 Kinrj 12 Kinrj13
R Validitas 0,708 Valid 0,440 Valid 0,706 Valid 0,501 Valid 0,407 Valid 0,625 Valid 0,656 Valid 0,642 Valid 0,526 Valid 0,618 Valid 0,621 Valid 0,679 Valid 0,515 Valid Alpha Cronbach’s
Item Kinrj 14 Kinrj 15 Kinrj16 Kinrj 17 Kinrj18 Kinrj 19 Kinrj20 Kinrj 21 Kinrj22 Kinrj 23 Kinrj24 Kinrj 25
R 0,569 0,622 0,618 0,573 0,637 0,749 0,663 0,668 0,612 0,608 0,671 0,687
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 0,941
Sumber: Data Primer diolah 2011
Berdasarkan hasil uji coba instrumen supervisi sebagaimana nampak pada tabel 3.7 di atas, maka seluruh item supervisi dalam instrumen ini memiliki r di atas 0,30 sehingga dinyatakan valid. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan r-hitung dengan r-tabel Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel dan nilainya positif maka butir atau pernyataan tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2005). Jumlah sampel 25, besarnya df r-tabel
25 – 2 = 28 dan alpha = 0,05 didapat
0,306.
Karena seluruh r-hitung besarnya di
atas r-tabel, maka seluruh item dan instrumen ini dinyatakan valid. Hasil uji coba reliabilitas supervisi diketahui bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar 0,943. 52
Sehingga instrumen ini dinyatakan reliabel dalam katagori sangat bagus.
3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji validitas dan reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan angket (instrumen) yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen supervisi, motivasi, dan kinerja sebelum diolah lebih lanjut maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian yang disusun berdasarkan pengukuran. Untuk menguji validitas setiap item digunakan bantuan program SPSS 16,00 for windows, dengan menggunakan correlated Item Total. Caranya dengan mengkorelasikan skor setiap item dengan total item. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan Alpha Conbrach. Kriteria validitas dan reliabilitasnya sama dengan uji validitas dan reliabilitas tahap uji coba. 3.7.2 Analisis Deskriptif Teknik
analisis
deskriptif
digunakan
untuk
menganalisis sejumlah data guna memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu variabel penelitian. Ukuran yang digunakan dalam analisis ini meliputi distribusi frekuensi, prosentase, dan mean/rata-rata.
53
Untuk menentukan tinggi rendahnya masing –masing pengukuran konsep, digunakan ukuran dalm skala interval dengan ukuran: I = Skor nilai tertinggi – skor nilai terendah Banyaknya pilihan Berdasarkan lebar interval tersebut, maka tinggi rendahnya hasil pengukuran tiap variabel dibuat dalam lima katagori secara ordinal. Analisis
deskriptif
juga
dilakukan
rata-rata
perolehan nilai tiap sub konsep variabel penelitian. Dengan demikian dapat diketahui pula gambaran keadaan tiap sub konsep variabel penelitian ini. 3.7.3 Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan uji hipotesa, data perlu diuji agar memenuhi Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) sehingga dapat menghasilkan parameter penduga yang sahih
(Supramono dan Haryanto, 2005). Uji asumsi
klasik ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan
uji
heteroskedastisitas.
Pengujian
dilakukan
dengan bantuan SPSS 16,00 for windows. Berikut ini gambaran uji asumsi klasik yang dilakukan. a. Uji Normalitas Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, guna mengetahui apakah kelompok data penelitian berasal dari populasi yang 54
normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolkomorov–Smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05 pada taraf signifikansi 0,05 (Priyatno, 2010). b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi apakah terdapat gejala korelasi antar variabel dalam model regresi (Priyatno, 2010). Prasyarat dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pengujian dilkakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Santoso (2001), jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolienearitas dengan variabel bebas lainnya. Selanjutnya multikolinearitas juga terjadi jika nilai Tolerance di bawah 0,10.
55