BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya penulis berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru di kelompok B I TK Ngudi Rahayu II Kopeng. Guru dan peneliti mendiskusikan permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan. Penelitian juga dilakukan secara partisipatif, artinya penulis dengan dibantu rekan seangkatan secara langsung terlibat dalam penelitian. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya. Menurut Arikunto 2008, Penelitian tindakan kelas adalah proses investigasi terkendali untuk merumuskan dan memecahkan masalah pembelajaran dikelas. Proses pemecahan masalah tersebut dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran dikelas tertentu. Penelitian itu sendiri mempunyai arti suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Dapat di simpulkan Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi disebuah kelas secara bersama-sama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Ngudi Rahayu II Kopeng. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Mata pelajaran yang akan diujikan adalah menciptakan karya/prakarya dari
30
hasil kreativitas anak. Subjek penelitian dalam peneltian tindakan kelas ini adalah siswa di kelompok B I TK Ngudi Rahayu II Kopeng. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 bulan, antara Oktober dan November tahun 2015. Pada tahap pelaksanaan terdiri dari dua siklus yaitu Siklus I dan Siklus II.
3.3 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2014/2015. Selama bulan November sampai dengan selesai. Pada tanggal 12 Oktober 2015 melakukan kegiatan observasi, tanggal 2 sampai 9 November 2015 melaksanakan tindakan Siklus I yang terdiri atas dua kali pertemuan dan tanggal 16 sampai 23 November 2015 melaksanakan tindakan Siklus II yang terdiri atas dua kali pertemuan.
No. Pelaksanaan 1.
2.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan November Desember Oktober Juli September 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Bimbingan dan Proposal PTK Siklus 1 Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi
3.
Siklus 2 Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi
4.
Pelaporan
31
3.4 Subjek Penelitian Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas B 1 TK Ngudi Rahayu II Kopeng sejumlah 15 peserta didik yang terdiri dari 4 peserta didik laki-laki dan 11 peserta didik perempuan. Karakteristik peserta didik kelas B 1 TK Ngudi Rahayu II Kopeng yang masih berumur antara 5-6 tahun.
3.5 Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah variabel bebas dan variabel terikat : 3.2.1 Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan model pembelajaran Contextual teaching and learning. Contextual teaching and learning adalah sistem pembelajaran yang cocok dengan kinerja otak, untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-sehari peserta didik. 3.2.2 Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu: kreativitas peserta didik kelas B I TK Ngudi Rahayu II Kopeng semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Kreativitas adalah kemauan, keinginan atau semangat untuk melakukan eksplorasi, mempertanyakan dan melakukan eksperiman terhadap berbagai objek, peristiwa dan situasi yang ada di lingkungan. 3.6 Rencana Tindakan Penelitian tindakan kelas ini direncanakan menggunakan model spiral Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart dengan satu perangkat yang
32
menggambarkan adanya empat langkah pada setiap siklus yang meliputi perencanaan, implementasi tindakan/pelaksanaan, observasi, serta refleksi (Depdiknas, 1999:21).
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart Penelitian Tindakan Kelas (PTK) akan dilaksanakan dalam beberapa siklus sampai motivasi dan hasil belajar peserta didik telah mencapai indikator kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh peneliti. Tahapan dalam setiap siklus antara lain:
Siklus I a.
Tahap perencanaan Tahap perencanaan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah untuk menyamakan persepsi antara peneliti dan guru kelas tentang model contextual teaching and learning (pembelajaran kontekstual). 2) Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran dari materi pembelajaran kontekstual yang akan diajarkan.
33
3) Menyusun dan mengembangkan skenario pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). 4) Menyiapkan materi pembelajaran dan media pembelajaran yang diperlukan. 5) Menyusun lembar kerja kelompok yang digunakan peserta didik untuk eksperimen. 6) Menyusun format observasi tindakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran. b. Tahap implementasi tindakan dan observasi Tahap implementasi tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1) Tahap implementasi tindakan sesuai dengan yang telah disusun dalam RPP. 2) Guru menyampaikan materi dengan teknik penyajian/representasi inquisitory, discovery, tanya jawab, inventory, penelitian mandiri dan induktif serta menggunakan media menarik yang telah dipersiapkan. 3) Peserta didik mengamati percobaan yang dilakukan guru. 4) Guru membagikan alat dan bahan kepada peserta didik. 5) Guru memancing kinerja peserta didik. 6) Peserta didik melakukan percobaan dan tugas guru sebagai pembimbing. 7) Setelah melakukan percobaan, peserta didik
menunjukkan hasil
karya kreativitas berbentuk rumah. 8) Masing-masing peserta didik diminta untuk menyampaikan hasil karya dari eksperimen yang dilakukan. 9) Peserta didik bersama guru membahas pembelajaran yang telah dilakukan secara bersama-sama. Tahap observasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1) Dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
34
2) Observer
mengamati
jalannya
pembelajaran
untuk
menilai
kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas peserta didik selama pembelajaran berlangsung. 3) Observer melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengn mengisi lembar observasi peserta didik dan guru. 4) Observer menilai kreativitas sesuai format observasi yang telah disiapkan dan memberikan kesan pendapat. c.
Tahap refleksi Tahap refleksi dilakukan untuk mencatat dan mengevaluasi semua hasil yang ditemukan, baik kelemahan dan kelebihan yang muncul pada siklus pertama, selanjutnya hasil refleksi pada siklus pertaman dijadikan acuan untuk perbaikan pada siklus kedua.
Siklus II Pada siklus II, kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada siklus I. Akan tetapi, waktu pelaksanaan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia di Taman Kanak-kanak tempat dilakukannya penelitian. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada Siklus I.
3.7 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Data dalam penelitian berupa data kualitatif berupa lembar observasi kreativitas anak dalam menggunakan bahan limbah dan lembar observasi guru menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning.
3.7.1 Teknik Pengumpulan Data 3.7.1.1 Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai daftar nama dan dafar nilai kelas B 1 TK Ngudi Rahayu II Kopeng yang akan menjadi subyek penelitian sebelum melakukan observasi dan tindakan.
35
3.7.1.2 Observasi Observasi menurut Sudjana (2011:84) digunakan sebagai alat untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Observasi digunakan untuk mengamati pemberian tindakan pada kelas B 1 TK Ngudi Rahayu II Kopeng menggunakan
pendekatan
CTL
serta
pengaruhnya
terhadap
kreativitas peserta didik pada saat mengikuti pembelajaran. 3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mengetahui kreativitas peserta didik setelah menerapkan model pembelajaran Contextual teaching and learning (CTL) adalah: a. Lembar Observasi Lembar observasi yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berupa lembar observasi terhadap praktik pembelajaran dengan implementasi model pembelajaran Contextual teaching and learning (CTL). Pengisian lembar observasi ini dilakukan oleh observer dengan melingkari salah satu skor yang telah tersedia sesuai dengan hasil yang diamati oleh observer terhadap aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran. b. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan lapangan, transkip, buku surat notulen rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:206). Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi foto-foto dalam berlangsungnya kegiatan pembelajaran Siklus I dan Siklus II sebagai bukti bahwa peneliti sudah melakukan penelitian. Dari data tersebut akan dapat diketahui proses-proses yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning. c. Wawancara Wawancara menurut Nazir (1988) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si 36
penanya dan atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat-alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Metode wawancara dalam penelitian ini akan digunakan sebagai data awal untuk mengetahui kreativitas anak berkreativitas sebelum melakukan peneltian.
3.7.3 Indikator Kinerja Melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan keaktifan serta hasil belajar, maka indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan kreativitas anak berkarya adalah : a. Anak bekerja dengan caranya sendiri b. Anak berkesperimen dengan objek c. Memberi inovasi pada hasil kreativitas d. Anak mampu mendesain hasil kreativitas e. Kemampuan mengungkapkan gagasan / ide dari hasil karyanya, Kriteria
untuk
mengukur
tingkat
keberhasilan
upaya
peningkatan
pembelajaran yang diperoleh dari kesepakatan antara guru kelas dan peneliti adalah sebagai berikut : Anak terlibat aktif dan kreatif dalam kegiatan menciptakan hasil karya dinyatakan berhasil apabila 80% anak
mencapai kategori anak berkembang
sangat baik, dimana kategori kreativitas anak : Keterangan: B = Anak Kreatif
(jumlah skor: 11 – 15)
C = Anak Cukup Kreatif
(jumlah skor: 6 – 10)
K = Anak Kurang Kreatif
(jumlah skor: 1 – 5)
3.7.4 Teknik Analisis Data Teknik analisis data menggunakan deskriptif komparatif. Analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan kreativitas anak menciptakan hasil karya sebelum perbaikan dengan hasil kreativitas anak antar siklus. Data deskriptif kualitatif yaitu berupa kata-kata atau penjelasan yang mana hasilnya dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai sebelum tindakan
37
Siklus I dan nilai Siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi data.
38