BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif . yaitu jenis penelitian yang
bertujuan untuk memahami fenomena yang terjadi pada subjek penelitian, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara menyeluruh. Menurut Sugiyono (2011:8) metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah, karena data yang terkumpul dan analisanya lebih bersifat kualitatif. Selain itu penelitian ini juga dapat dikatakan sebagai penelitian kualitatif deskriptif karena dalam melakukan penelitian tidak menggunakan angka-angka statistik, melainkan penelitian yang berangkat dari fakta-fakta dan peristiwa yang konkret. Baik alamiah maupun rekayasa. Penelitian ini dilakukan pada obyek yang alamiah, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut. Karena penelitian ini kurang mengendalikan control proses penelitiannya, tidak seperti eksperimen. Dalam penelitian ini penulis akan menelaah secara komprehensif, mendetail, dan mendalam, sehingga data yang diperoleh akan komprehensif dan maksimal. Dalam penelitian ini permasalahan yang diangkat adalah Kesulitan serta upaya guru dalam pelaksanaan (KBM) pembelajaran IPS.
3.2
Kehadiran Peneliti Dalam penelitian kualitatif peneliti bertindak sebagai instrument. Penelitian. Instrument
penelitian tidak bersifat eksternal atau obyektif, akan tetapi internal atau subyektif yaitu tanpa menggunakan tes angket atau eksperimen. Oleh karena itu kehadiran peneliti secara langsung merupakan keharusan dalam penelitian kualitatif. Untuk memperoleh data yang akurat, penulis membutuhkan beberapa kali observasi dan wawancara dengan informan yang telah penulis tentukan. Saat pertama kali datang, penulis bertemu langsung dengan kepala sekolah, beberapa guru dan staf di sekolah tersebut, kemudian penulis meminta izin melakukan penelitian dengan membawa surat izin penelitian. Setelah surat itu diproses dengan syarat, kemudian diizinkan oleh pihak sekolah. Penulis tidak langsung melakukan wawancara, tetapi penulis melakukan observasi partisipatif dengan ikut terlibat langsung ditengah-tengah aktifitas lingkungan sekolah tersebut, aktifitas guru dan siswa-siswi di kelas pada saat KBM Informan kunci ialah pemberi informasi yang sarat akan informasi, dan yang menjadi informan kunci adalah ketiga orang guru IPS, antara lain : Ibu MP, Ibu NH, serta Ibu RK yang akan memberikan
informasi kepada penulis tentang kesulitan serta upaya guru dalam
meminimalkan kesulitan pembelajaran IPS.. Adapun yang menjadi informan lanjutan adalah Bapak SR selaku Wakil Kepala Bagian Kurikulum yang juga sebagai guru Matematika kemudian dilanjutkan dengan informan ketiga siswi yang mewakili dari masing-masing kelas, dan yang terpenting bagi penulis dalam mengamati dan mewawancarai adalah menginisialkan nama masing-masing informan.
3.3
Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 7 Muaro Jambi Jambi. Penulis mengambil
lokasi di sekolah tersebut karena penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kesulitan
yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS. Peneliti mengambil kelas VII & VIII sebagai fokus penelitian. Adapun waktu penelitian ini dilakukan sewaktu peneliti memulai memasuki tempat yang akan diteliti atau situasi sosial penelitian, yang dimulai pada bulan September 2014. 3.4
Sumber Data Adapun jumlah sumber data berupa orang dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang
yang terdiri dari 1 wakil kepala bagian kurikulum, 3 orang guru IPS serta perwakilan dari masing-masing siswa-siswi kelas VII dan Kelas VIII yang berjumlah 3 orang. Data atau informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kualitatif kesulitan guru dalam pelaksanaan pembelajara IPS di SMP Negeri 7 Muaro Jambi berupa sejumlah pertanyaan informan. Informasi tersebut diperoleh dari berbagai sumber dari berbagai bentuk yaitu : 1. Peristiwa, yaitu proses pembelajaran IPS yang di pandu oleh masing-masing informan guru. 2. Informan, yaitu orang yang diminta informasi tentang kesulitan guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di SMP Ngeri 7 Muaro Jambi.
3. Dokumen, yaitu informasi tertulis yang berkenaan dengan kesulitan guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS.
Dalam penelitian ini dokumen yang dipilih adalah pelaksanaan
pembelajaran IPS SMP Negeri 7 Muaro Jambi dan dokumen lainnnya yang relevan dengan penelitian ini.
3.5
Prosedur Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, metode yang dipakai dalam mengumpulkan data adalah sebagai
berikut: 3.5.1
Observasi Partisipatif observasi yang peneliti gunakan adalah observasi langsung yaitu teknik pengumpulan data
yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian yang pelaksanaannya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau situasi sedang terjadi. Dalam hal ini peneliti mengamati terlebih dahulu proses KBM pembelajaran IPS, yaitu peneliti mengamati langkah-langkah pembelajaran serta interaksi yang terjadi antara guru dan siswa-siswi dan yang terakhir adalah mengamati kesulitan atau kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dikelas VII & VIII di SMP N 7 Muaro Jambi. 3.5.2
Wawancara Mendalam Wawancara atau interview ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara
langsung. Dengan wawancara, maka peneliti mengetahui lebih mendalam tentang informan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi wawancara merupakan intinya penelitian sosial (Fachruddin, 2008:59).
Dalam melakukan wawancara dengan informan sasaran penelitian ini adalah guru yang mengajar Mata Pelajaran IPS, dan dalam pelaksanaannya penulis tidak menggunakan bahasa formal seperti yang penulis buat dalam bentuk format pedoman wawancara, tetapi penulis menggunakan bahasa sehari-hari mereka. dan sebagai bukti fisik data yang penulis peroleh, Penulis menggunakan alat bantu berupa alat tulis, perekam suara, kamera dan beserta kelengkapannya.
Wawancara dilaksanakan ketika informan tidak sedang melakukan pembelajaran karena dkhawatirkan akan mengganggu KBM, peneliti melakukan wawancara saat pembelajaran telah selesai yaitu saat jam istirahat atau ketika nforman tidak terlalu sibuk, supaya mendapatkan hasil yang lebih akurat di luar pertanyaaan yang sudah disusun dan diajukan peneliti. Wawancara juga dilakukan oleh peneliti dengan wakil kepala bagian kurikulum, tujuannya adalah untuk memperoleh informasi tentang kesulitan guru dalam pembelajaran IPS secara garis besar. Selain itu wawancara juga dilakukan kepada perwakilan dari siswa yang diajarkan oleh masing-masing guru IPS agar mendapat informasi secara rinci tentang pembelajaran IPS. 3.5.3
Dokumentasi Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih kredibel (dapat dipercaya) jika
didukung oleh dokumentasi. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah data-data tentang proses pembelajaran IPS di SMP Negeri 7 Muaro Jambi. 3.6
Teknik Analisis Data Untuk melakukan analisis, sebagaimana dianjurkan oleh Miles dan Huberman (dalam
Sugiyono 2011:246), peneliti mengikuti tiga alur kegiatan yang kesemuanya terjadi bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan (verifikasi data). 3.6.1
Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data hingga kesimpulankesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Proses ini dapat berlangsung secara terusmenerus selama suatu penelitian kualitatif dilakukan. Dalam tahap ini, peneliti membuat lembar rangkuman yang dibuat secara sederhana. Lembar rangkuman tersebut berisi pokok-pokok utama yang berkaitan langsung dengan fokus
penelitian, tema atau masalah yang dihadapi di lapangan, dan hipotesis-hipotesis yang timbul dari pemikiran peneliti. Dengan demikian, lembar rangkuman ini memberikan manfaat langsung bagi peneliti sebagai pedoman untuk kunjungan lapangan berikutnya dan dasar untuk mengadakan analisis. 3.6.2
Penyajian Data (Data Display)
. penyajian data yang lazim digunakan pada langkah ini adalah dalam bentuk teksnaratif. Dalam penelitian ini penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, hasil dari analisis data yang sudah dipilih dan dikelompokkan sebagai data untuk menjawab masalah penelitian. 3.6.3
Penarikan Kesimpulan (Verifikasi) Tahapan analisis data ini sangat penting mengingat sejak semula seorang peneliti
berusaha mencari makna data yang dikumpulkan. dan selanjutnya peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperoleh dari lapangan.
3.7 Tahapan Penelitian 3.7.1
Tahapan Orientasi Tahapan di mana peneliti meengambil data-data yang ada di lapangan melalui tektik
pengumpulan data yang berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari observasi dan wawancara adalah berupa tampilan data, sedangkan hasil dari dokumentasi adalah berupa fotofoto yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran IPS sebagai penguat data yang sinkron. 3.7.2
Tahapan Eksplorasi
Tahapan di mana Peneliti mengambil data. Apabila ada data yang masih kurang maka harus dilengkapi, dalam arti kata data yang diambil adalah data yang untuk melengkapi data yang sudah ada. Hasil penelitian dalam tahap eksplorasi ini yaitu berupa hasil wawancara. 3.8 Tahapan Pengujian Keabsahan Data 3.8.1
Uji Kredibilitas (Derajat Kepercayaan) Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap dua hasil penelitian kualitatif antara lain
dilakukan dengan 7 teknik yaitu sebagi berikut: 1. Memperpanjang (tidak tergesa-gesa) dalam membawa data sebelum tercipta raport waktu kegiatan penelitian di lapangan. 2. Melakukan observasi secara terus-menerus dan sungguh-sungguh selama jangka waktu tertentu sehingga informasi yang diperoleh bisa semakin mendalam, dan rinci berkaitan dengan topik penelitian. 3. Melakukan setidak-tidaknya triangulasi metode dan triangulasi sumber data, sehingga kebenaran data yang diperoleh melalui satu metode dan dari satu sumber juga dapat dicek dengan data yang diperoleh melalui metode lain dan dari sumber lain. 4. Melakukan analisis kasus negatif, yaitu dengan jalan menguji ada tidaknya kasus/situasi yang bisa menyanggah kebenaran hipotesis/temuan/hasil penelitian, yang bila terdapat kasus atau bukti sanggahan, maka hipotesis/temuan/hasil penelitian tersebut perlu dimodifikasi dan dianalisis kembali secara negatif hingga sampai ke suatu titik yang sudah tidak terbantahkan lagi. 5. Melacak kesesuaian segenap hasil analisis data, dan bila semakin sesuai dan bahkan saling menjelaskan satu dengan yang lain, maka hasil penelitiannya semakin yakin.
6. Mengecek kesesuaian rekaman, interprestasi, dan simpulan-simpulan hasil penelitian dengan apa yang telah diperoleh dari partisipan selama penelitian berlangsung, yaitu dengan jalan meminta kepada mereka untuk mereview dan mengecek kebenarannya. 3.8.2
Uji Transferability (Keteralihan) Keteralihan berbeda dengan validitas eksternal dalam penelitian non kualitatif. Walaupun
dalam penelitian kualitatif mmiliki sifat tidak ada kesimpulan yang pasti, tetapi penelitian kualitatif dapat dikatakan memiliki keabsahan eksternal terhadap kasus-kasus lain selama kasusu tersebut memiliki konteks yang sama.
3.8.3
Uji Dependability (Ketergantungan) Dependability berkaitan dengan pengecekan (penilaian) salah benarnya peneliti dalam
mengkonseptualisasi apa yang ditelitinya. Semakin konsisten seorang peneliti dalam keseluruhan proses penelitiannya, semakin memenuhi standar dependabilitas. Satu teknik menilai dependabilitas ialah dengan melakukan audit dependabilitas itu sendiri. Ini bisa dilakukan dengan seseorang atau beberpaa orang auditor independen dengan jalan melakukan review terhadap jejak aktivitas penelitian. 3.8.4
Uji Konfimability (Kepastian) Uji konformability dapat dilakukan dengan memperhatikan catatan/rekaman data
lapangan (hasil audit dependabilitas) dan koherensi internalnya dalam penyajian interpretasi dan kesimpulan-kesimpulan hasil penelitian. Audit konformabilitas ini dapat dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan audit dependabilitas.