BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan data tentang Upah, disiplin, dan insentif di KSPPS MINNA LANA Pekalongan. Sedangkan penelitian kuantitatif itu adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi.46 Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang dilakukan di kancah atau tempat terjadinya gejala- gejala yang diteliti.47 Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden atau narasumber.48 Sumber data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner, dokumentasi, dan interview dengan responden, sedangkan sumber data sekunder diperoleh data dari KSPPS MINNA LANA Pekalongan.
46
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Jakarta:CV.Alfabeta,2008), hlm.35. Suharsimi Arikunto, Produser Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1992), hlm. 62. 48 Herman J.Waluyo, Metode Penelitian, (Surabaya: FKIP Universitas Sebelas Maret, 1993), hlm. 72. 47
28
29
B. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah ( KSPPS) Minna Lana Pekalongan. Penelitian ini berlangsung pada bulan September 2016. C. Variabel Penelitian Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan orang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.49 a.
Variabel bebas (Independent) 1) Upah Upah merupakan imbalan yang diberikan pimpinan perusahaan kepada karyawan untuk jasa-jasa atau pekerjaan yang telah dilakukan atau yang akan dilakukan. Upah yang diberikan
kepada
karyawan
dari
perusahaan
tersebut
digunakan untuk meningkatkan taraf hidup dan jaminan masa depan atas pekerjaan yang telah dilakukan. Upah diukur berdasarkan pada indikator besarnya upah yang diberikan.50 2) Disiplin Kerja Disiplin
kerja
dalam
penelitian
ini
merupakan
kepatuhan dan ketaatan karyawan terhadap semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku baik 49 50
Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 3. Zahro Chalimah, pengantar bisnis, (Unikal Pres, 2012), hlm.40.
30
tertulis maupun tidak tertulis yang tercermin dalam disiplin terhadap waktu, disiplin terhadap penggunaan peralatan kerja dan disiplin terhadap tata tertib. Dispilin sangat berhubungan erat antara moril atau semangat kerja yang tinggi.51 3) Insentif Insentif merupakan penghargaan atau ganjaran yang diberikan pemimpin kepada tenaga kerja atas prestasi kerja atau untuk merangsang peningkatan kinerja karyawan yang tidak harus berupa uang. Pemberian penghargaan bisa berupa pujian, pengembangan karir, ataupun rekreasi.52 b.
Variabel Terikat (Dependent) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan. Kinerja merupakan tingkat produktivitas seorang karyawan, relative pada rekan kerjanya, pada beberapa hasil dan perilaku yang terikat dengan tugas.53
51
Moekijat, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bamdung: CV.Mandar Maju, 2010),
hlm:138 52
Zahro Chalimah, pengantar bisnis, (Unikal Pres, 2012), hlm :42 Asri Laksmi Riani, Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2013), hlm. 61 53
31
D. Populasi, Sampel ,dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian yang ciricirinya akan diduga.54 Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan KSPPS MINNA LANA Pekalongan yang berjumlah 40 karyawan. 2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah bagian dari populasi dan untuk memudahkan peneliti dan memberi batasan-batasan, dalam sampel teknik yang diambil yaitu sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau peneletian yang membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel ini adalah sensus, dimana semua anggota pupulasi dijadikan sampel. Sampel jenuh juga sering diartikan sampel yang sudah maksimum, ditambah beberapapun tidak akan merubah keterwakilan.55 Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 Karyawan.
54
Masri Singabuan dan Sofian Efendi, Metode Penelitian, (Jakarta: LP3Es, 1989),
hlm.152. 55
Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:PT.Rineka Cipta, 1992), hlm. 101.
32
E. Istrumen dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian 1. Instrumen penelitian Adapun metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut: a.
Uji Kualitas Data Untuk menganalisa data yang akan di peroleh dari penelitian, menjawab pertanyaan-pertanyaan riset yang akan diajukaan, digunakan metode analisis data, perlu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas terhadap pengumpulan data, dalam hal ini adalah kuesioner yang disebarkan. 1) Uji Validitas Uji validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrument yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui
sejauh
pernyataan
dari
fungsinya.56
Suatu
mana
alat
ketepatan
penelitian
instrument
dan
dalam
yang
valid
kecermatan menjalankan atau
sah
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diingikan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mengungksp data dari variable yang diteliti secara tepat. 56
158.
Suaharsimi Arikunto,Manajemen Penelitian,(Jakarta: PT. Rineka Cipta,1996),hlm.
33
Tinggi rendahnya validotas instrument menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.57 2) Uji Reliabilitas Pengujian realibilitas perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan. Reabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukut untuk mengukur gejala yang sama di lain kesempatan.58 2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, peneliti mengambil beberapa metode yaitu: a.
Angket (Kuesioner) Angket merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topic tertentu yang diberikan kepada subyek, baik secara individu atau kelompok, untuk mendapatlan informasi tertentu, seperti preferensi, keyakinan, minat dan perilaku.59 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket langsung dan tertutup dengan bentuk rating – scak, dimana daftar pertanyaan ditanggapi langsung oleh responden sendiri dengan memilih
57
Tukiran Taniredja & Hidayati Mustafidah, Penelitian Kuantitatif, (Bandung:Alfabeta, 2012), hlm. 42. 58 Purba budi santosa, Analisis Statistik dengan Microsoft Exel dan SPSS, (Yogyakarta: ANDI Yogyakarta,2005).hlm.251. 59 Tukiran Taniredja & Hidayati Mustafidah, Penelitian Kuantitatif, (Bandung:Alfabeta, 2012), hlm. 44.
34
jawaban yang sudah tersedia. Sebelum menyusun angket, terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Konsep alat ukur ini berupa kisi-kisi angket. kisi angket kemudian dijabarkan kedalam variabel dan indikator, selanjutnya dijadikan landasan dan pedoman dalam menyusun item- item pertanyaan atau pertanyaan sebagai instrument penelitian.60 F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengola hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Uji Kualitas Data Untuk menganalisa data yang akan di peroleh dari penelitian, menjawab pertanyaan-pertanyaan riset yang akan diajukaan, digunakan metode analisis data, perlu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas terhadap pengumpulan data, dalam hal ini adalah kuesioner yang disebarkan. 2. Uji Asumi Klasik Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representative maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik. Ada empat pengujian dalam uji asumsi klasik, yaitu: 60
20.
Sutrisno Hadi, Metodologi Reserch, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM,1999),hlm
35
a. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
variabel
terikat
dan
variabel
bebas
keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak.61 Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual atau dengan uji One Sample Kolmogorov Smirnov.62 Disamping itu, uji normalitas dengan analisis grafik dapat memberikan hasil yang subyektif. Artinya, antara orang yang
satu
dengan
yang
menginterpretasikannya,
lain
dapat
maka penulis
berbeda
dalam
menggunakan uji
normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal jika nilai Sig. > alpha (α) atau K hitung < K tabel63
61
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Edisi 3, (Semarang: UNDIP, 2007), hlm. 110. 62 Tukiran Taniredja & Hidayati Mustafidah, Penelitian Kuantitatif, (Bandung:Alfabeta, 2012), hlm. 45. 63 Suliyanto. “Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS”. (Andi, Yogyakarta, 2011.) hlm 75
36
b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas pada uji asumsi klasik digunakan, bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas atau independen lainnya. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terdapat gejala multikolinieritas. Gejala multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat dari nilai variance inflation fatoe (VIF) dan nilai
tolerance.
Bagaimana
mendeteksi
ada
tidaknya
multikolonieritas : 1) Apabila korelasi antara dua variable bebas lebih tinggi dibanding korelasi salah satu atau kedua variable bebeas tersebut dengan variable terikat. 2) Menurut Gujarati bila korelasi antara kedua variable bebas memelibih 0,8 maka multikolonieritas menjadi masalah yang serius. 3) Adanya statistic F dan Koefisien determinasi yang signifikan namun diikuti dengan banyaknya statistic t yang tidak signifikan.64 c. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua
64
Singgih Santoso, Statistic Parametric Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. hlm 203
37
pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam
model
regresi
adalah
tidak
adanya
gejala
heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu Uji Park, Uji Glesjer, Melihat pola grafik regresi, dan uji koefisien korelasi Spearman.65 Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini juga dilakukan dengan metode Glejser. Uji heteroskedastisitas dengan metode Glejser dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya. Oleh karena itu persamaan yang digunakan untuk uji Glejser adalah sebagai berikut: ǀ uiǀ = α + βXi + υi. Keterangan: ǀ uiǀ = nilai residual mutlak, dan Xi = variabel bebas. Gejala heteroskedastisitas ditunjukkan oleh koefisien regresi dari masing-masing
variabel
bebas
terhadap
nilai
absolut
residualnya. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha (Sig. > α), maka dapat dipastikan model tidak mengandung gejala heteroskedastisitas66. 3. Uji Hipotesis Untuk pengujian hipotesis dilakukan uji statistik t dan uji F. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas
atau
independent
secara
individual
dalam
menerangkan variasi variabel dependen. 65
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Edisi 3, (Semarang: UNDIP, 2007), hlm. 110. 66 Suliyanto. “Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS hlm 98
38
a. Uji t (Parsial) Uji statistic t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variable penjelas secara individual dalam menerangkan variasi varibel terikat, uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria: 1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan ). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen67. b. Uji f (simultan) Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/Uji Anova, yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F 67
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, edisi kelima, Semarang : badan penerbit Universitas Diponegoro, 2011) hlm 98
39
hitung dengan F tabel, jika F hitung > dari F tabel, (Ho di tolak Ha diterima) maka model signifikan atau bisa dilihat dalam kolom signifikansi pada Anova, Model signifikan selama kolom signifikansi (%) < Alpha (kesiapan berbuat salah tipe 1, yang menentukan peneliti sendiri, ilmu sosial biasanya paling besar alpha 10%, atau 5% atau 1%). Dan sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka model tidak signifikan, hal ini juga ditandai nilai kolom signifikansi (%) akan lebih besar dari alpha.68 c. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau persentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh variabel bebas. Apabila analisis yang digunakan adalah regresi sederhana, maka yang digunakan adalah nilai R Square. Namun, apabila analisis yang digunakan adalah regresi berganda, maka yang digunakan adalah Adjusted R Square. Hasil perhitungan Adjusted R2 dapat dilihat pada output Model Summary. Pada kolom Adjusted R2 dapat diketahui berapa persentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan sisanya dipengaruhi
68
Statistician.com “ uji f dan uji t” diakses pada tanggal 02 februari 2016
40
atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.69 Koefiesien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam mennerangkan variasi variable terikat. Formula menghitung koefisien determinasi adalah : R2 = (TSS-SSE)/TSS = SSR/TSS
Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variable-variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variablevaribel indenpenden memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variable dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang tempat relative rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variable independen maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variable tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen ( meemiliki nilai t
69
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Edisi 3, (Semarang: UNDIP, 2007), hlm. 115.
41
yang signifikan atau tidak). Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevalusi mana model regresi yang terbaik. Adjusted R2 dihitung dari : S2 2 n 1 AdjustR 2 1 n 1 1 1 R TSS n k
d. Analisis Regresi Liniear Berganda Analisis
regresi
Liniear
Berganda
merupakan
pengembangan dari regresi sederhana. Kegunaanya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebasnya (X) dua atau lebih. Analisis Regresi berganda adalah alat untuk meramalkan nilai pegaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variable terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua variabel atau lebih variabel bebas X1, X2,........., Xi70 terhadap suatu variabel terikat. pengaruh regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + …… + bnXn + e
Keterangan: Y=Variabel tergantung atau terikat (nilai yang diproyeksikan) a=Intercept (konstanta) X2 = Variabel bebas kedua
70
Nalim yusuf, 2013. Statistika 2, Stain press pekalongan, Pekalongan : hal 88
42
b1 = Koefisien regresi untuk X1 Xn = Variabel bebas ke n b2 = Koefisien regresi untuk X2 e = Nilai residu bn = Koefisien regresi untuk Xn X1 = Variabel bebas pertama Berdasarkan pemaparan di atas maka model persamaan analisis regresi linier berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
kinerja = a + b1upah + b2disiplin kerja + b3insentif
Keterangan: Y = Kinerja Karyawan a = Intercept (konstanta) b = Koefisien regresi dari variabel independen X1 = Upah X2 = Disiplin kerja X3 = Insentif e = Nilai residu71
71
hlm126
Danang sunyoto, Prosedur Uji hipotesis untuk riset ekonomi,(Bndung Alfabeta,2012)