BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex-postfacto. Alasan penelitian ini dinamakan penelitian ex-postfacto karena dalam diri siswa sebelumnya sudah memiliki gaya kognitif field dependent maupun field independent dan dilakukanlah pengukuran terhadap hasil belajar siswa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Diponegoro Salatiga yang terletak di Jl. Kartini No. 2 kota Salatiga pada bulan Januari – Februari 2013.
C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Diponegoro Salatiga yang terdiri dari 6 kelas berjumlah 238 siswa. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Distribusi Populasi Penelitian No 1 2 3 4 5 6
Kelas Akutansi 1 Akutansi 2 Akutansi 3 Pemasaran 1 Pemasaran 2 Pemasaran 3 Total
17
Populasi 40 40 40 40 39 39 238
18
Sampel penelitian ini sebanyak 148 siswa yang dipilih secara random sampling. Pemilihan sampel secara random dilakukan karena dalam diri siswa sebelumnya sudah memiliki gaya kognitif field dependent dan field independent tanpa memperhatikan siswa memiliki kemampuan yang sama atau tidak karena tujuan dari penelitian ini hanya ingin mengetahui adanya perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dan field independent
D. Definisi Operasional Variable Peneltian Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu: 1. Variabel bebas: gaya kognitif field dependent dan field independent. 2. Variabel terikat: hasil belajar matematika siswa kelas X SMK Diponegoro Salatiga.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah a. Angket Group Embredded Figure Test (GEFT) Siswa
disuruh
mengerjakan
test
GEFT
yaitu
dengan
menemukan setiap gambar sederhana yang terdapat pada gambar rumit dengan cara ditebalkan. Jumlah soal tes GEFT adalah 20. Jawaban siswa yang benar dari setiap soal mendapat nilai satu sedangkan kalau salah mendapat nilai nol. Adapun nilai tertinggi jika siswa menjawab benar semua adalah 20 dan nilai terendah adalah 0. Jawaban dari siswa inilah yang akan digunakan untuk menentukan gaya kognitif yang dimiliki masing-masing siswa. Siswa yang memperoleh nilai dibawah 50% dari nilai tertinggi, maka siswa tersebut digolongkan sebagai siswa yang memiliki gaya kognitif tipe field dependent, sedangkan siswa yang memperoleh nilai di atas 50% dari nilai tertinggi, maka siswa tersebut digolongkan sebagai siswa yang memiliki gaya kognitif tipe field independent.
19
Siswa dalam menemukan gambar sederhana pada gambar yang rumit membutuhkan analisis dan tingkat pemecahan masalah yang cukup tinggi. Sesuai dengan ciri-ciri gaya kognitif, diantara ciri-ciri tersebut dimiliki oleh siswa bergaya kognitif field independent. Inilah yang menjadi alasan bahwa siswa yang memperoleh nilai mulai dari 0 sampai 10 digolongkan memiliki gaya kognitif field dependent dan yang memperoleh nilai dari 11 sampai 20 adalah
memiliki gaya
kognitif field independent. Kriteria ini mengacu hasil penelitian yang dilakukan oleh Tiat (2007), Rahman (2004) dan Suradi (2007). Adapun rentang nilanya terlihat pada tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2 Kriteria Gaya Kognitif Siswa Nilai 0 ≤ nilai ≤ 10 11 ≤ nilai ≤ 20
Gaya Kognitif field dependent field independent
b. Tes Matematika Tes matematika digunakan untuk mengetahui kecenderungan proses berpikir siswa yang memiliki gaya kognitif terhadap penguasaan matematika pada materi matrik. Hasil tes matematika ini diperoleh dari nilai ulangan materi matrik yang telah diujikan oleh guru matematika SMK Diponegoro Salatiga.
2. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah a. Lembar Angket Group Embredded Figure Test (GEFT) Angket yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah angket gaya kognitif Group Embedded Figure Test (GEFT). Group Embedded Figure Test (GEFT) dikembangkan oleh Witkin, dkk pada tahun 1971. Instrument Group Embedded Figure Test (GEFT) digunakan untuk
20
mengetahui perbedaan gaya kognitif field dependent dan field independent yang dimiliki siswa. Instrument tes gaya kognitif Group Embedded Figure Test (GEFT) sebelum diujikan pada kelas penelitian terlebih dahulu diuji cobakan di kelas lain untuk mmemperoleh data yang valid dan reliabel. Data yang akan diuji cobakan terdiri dari 40 pernyataan dan yang akan diujikan terdiri dari 20 pernyataan. Instrument yang akan diujicobakan maupun diujikan pada kelas penelitian terdiri dari 3 bagian yaitu I, II dan III yang dibedakan berdasarkan tingkat kesukaran yaitu mudah, sedang dan sulit. Kriteria ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tiat (2007), Rahman (2004) dan Suradi (2007). Adapun kisi-kisi instrument gaya kognitif dapat dilihat pada tabel 3.3 dan 3.4 di bawah ini.
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrument Gaya Kognitif pada Kelas Uji Coba Indikator
Nomor Instrumen
Bagian I
1*, 2*, 3*, 9, 11*, 16, 17*, 18, 20, 27, 28, 29, 36, 38, 39, 40 5, 6*, 7, 8, 10, 12*, 15, 22, 24*, 26*, 30, 31, 32, 33, 35 4,13,14*,19, 21, 23*, 25, 34 Total
Bagian II Bagian III
Total Item 16
Waktu (menit) 48
16
48
8 40
24 120
Catatan: * item gugur
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrument Gaya Kognitif pada Kelas Penelitian Indikator Bagian I Bagian II Bagian III
Nomor Instrumen 18, 28, 38, 39, 40 5, 7, 8, 10, 15, 30, 31, 32, 33, 35 4, 13, 19, 21, 25 Total
Total Item 5 10 5 20
Waktu (menit) 15 30 15 60
21
b. Lembar Soal Tes Matematika Tes
matematika dalam
penelitian ini
digunakan untuk
mengetahui sejauh mana siswa dalam menguasai materi matrik, Hasil tes matematika ini diperoleh dari nilai ulangan materi matrik yang telah diujikan oleh guru matematika SMK Diponegoro Salatiga.
F. Prosedur Penelitian Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 1. Tahap persiapan a. Meminta ijin ke sekolah b. Menyusun instrumen GEFT 2. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Memberikan test
instrumen GEFT pada kelas lain yang bukan
menjadi subjek penelitian dengan tujuan untuk memperoleh instrumen yang benar-benar valid dan reliabel. b. Memberikan test instrumen GEFT setelah diuji kevalidanya dan kereabelanya pada kelas penelitian. c. Menghitung sekor jawaban siswa dari hasil test GEFT untuk mengelompokkan siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dan field independent. d. Menganalisi proses berpikir siswa dari test matematika 3. Tahap analisis Pada tahap ini semua data yang diperoleh baik dari test GEFT maupun test matematika dianalisis oleh peneliti sesuai dengan teknik yang digunakan oleh peneliti. 4. Tahap penulisan laporan Tahap ini, semua data yang diperoleh dianalisis dan ditulis dalam laporan penelitian.
22
G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Sebelum diujikan
pada subjek penelitian, instrumen gaya kognitif
terlebih dahulu diuji cobakan pada kelas lain. Tujuan diuji coba pada kelas lain adalah untuk memperoleh instrumen yang baik dan dapat dipakai untuk penelitian dengan mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Valid dan reliabel suatu instrumen yang dipakai dalam penelitian merupakan dua syarat penting yang harus diperhatikan. Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara mengkorelasikan per item dengan total item soal (cereccted item total correlation). Kriteria penentuan validitas instrumen yang dipakai dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Arikunto (2002) yaitu item instrument dikatakan valid jika koefisien item teruji memiliki batas bawah 0.200, atau dengan kata lain rxy > 0.200. Kriteria validitas instrument dapat dilihat pada table 3.5.
Tabel 3.5. Kriteria Validitas Butir Instrumen Koefisien Validitas 0.800 ≤ rxy < 1.00 0.600 ≤ rxy < 0.800 0.400 ≤ rxy < 0.600 0.200 ≤ rxy < 0.400 rxy < 0.200
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah (tidak valid)
Instrument dikatakan reliabel jika instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur. Hasil penelitian yang diberikan oleh instrumen harus konsisten memberikan jaminan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya. Untuk mengukur reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach untuk memperkirakan reliabilitas instrument. Kriteria untuk menentukan besarnya koefisien reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pedoman dari Budi (2006), yang dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini.
23
Tabel 3.6. Kriteria Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Koefisien Reliabilitas 0.800 ≤ α < 1.00 0.600 ≤ α < 0.800 0.400 ≤ α < 0.600 0.200 ≤ α < 0.400 α < 0.200
Kriteria Sangat Reliabel Reliabel Cukup Reliabel Agak Reliabel Kurang Reliabel
Uji coba instrument dilakukan pada siswa kelas X SMK Kristen Salatiga. Alasan diuji cobakan pada responden tersebut adalah berdasarkan pertimbangan kesamaan karakteristik dengan subjek penelitian yaitu samasama sekolah kejuruan swasta. Di bawah ini adalah hasil uji validitas dan reliabilitas instrument gaya kognitif. a. Hasil Uji Validitas Instrumen Gaya Kognitif Uji validitas dilakukan sebanyak 4 kali. Hasil try out uji validitas instrumen gaya kognitif dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini.
Tabel 3.7. Hasil Try Out Uji Validitas Instrumen Gaya Kognitif Indikator Empirik Item 4 Item 5 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 13 Item 15 Item 16 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 25
Nilai r .685 .329 .274 .746 .200 .763 .732 .216 .699 .669 .731 .611 .707 .439
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Indikator Empirik Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38 Item 39 Item 40
Nilai r .511 .400 .686 .746 .243 .477 .242 .669 .746 .278 .235 .443 .477 .492
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil validitas yang dapat dilihat pada tabel 4.4, diperoleh 28 item instrument yang valid. Indeks diskriminasi menunjukkan koefisien validitas bergerak dari 0,200 sampai dengan 0,763 serta terdapat tiga kriteria validitas yaitu, rendah, cukup dan tinggi. Kriteria validitas rendah berjumlah 7 item, yaitu 7, 9, 15, 31, 33, 36 dan 37. Kriteria
24
validitas cukup berjumlah 8 item, yaitu 20, 25, 27, 28, 32, 38, 39, dan 40. Kriteria validitas rendah berjumlah 12 item, yaitu 4, 8, 10, 13, 16, 18, 19, 21, 29, 30, 34, dan 35. Sebanyak 28 item yang valid akan diambil 20 item yang akan dipakai untuk penelitian. Adapun kisi-kisi instrument terlihat pada tabel 3.8 di bawah ini.
Tabel 3.8. Kisi-Kisi Instrument Gaya Kognitif pada Kelas Penelitian Indikator Bagian I Bagian II Bagian III
Nomor Instrumen 18,28,38,39,40 5,7,8,10,15,30,31,32,33,35 4,13,19,21,25 Total
Total Item 5 10 5 20
Waktu (menit) 10 20 10 40
b. Hasil Uji Reliabilitas Item Instrumen Gaya Kognitif Berdasarkan teknik Alpha dari Cronbach, nilai reliabilitas yang dapat diterima harus lebih dari 0,60. Analisis reliabilitas dari instrumen gaya kognitif yang telah diujikan pada kelas try out dengan menggunakan Alpha dari Cronbach memberikan koefisien reliabilitas sebesar 0,919 dengan kriteria sangat reliabel. Berdasarkan nilai reliabilitas yang diperoleh, instrumen gaya kognitif layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Hasil analisisnya terlihat pada tabel 3.9 di bawah ini.
Tabel 3.9. Uji Reliabilitas Item Instrumen Gaya Kognitif Cronbach's Alpha
N of Items
0,919
28
25
H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari teknik analisis deskriptif dan teknik analisis inferensial. Analisi deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil pengukuran variabel yang diukur yaitu hasil belajar matematika siswa kelas X SMK Diponegoro Salatiga. Pendeskripsian hasil pengukuran meliputi mean, median, standar deviasi, serta nilai maksimum dan minimum. Analisis inferensial dalam penelitian dilakukan untuk menguji perbedaan rata-rata
hasil belajar matematika kelas X SMK Diponegoro
Salatiga antara siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dan field independent. Sebelum diuji beda rata-rata, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnof. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui datanya berdistribusi normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal merupakan syarat uji parametrik yaitu menggunakan uji t sedangkan kalau datanya tidak normal digunakan uji nonparametrik yaitu uji MannWhitney U. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan bantuan
Statistical Package for the Social Sciences versi 16.00 (SPSS versi 16.00).
I. Hipotesis Penelitian H0: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dan field independent pada siswa kelas X SMK Diponegoro Salatiga tahun pelajaran 2012 – 2013. Ha: Terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent dan field independent pada siswa kelas X SMK Diponegoro Salatiga tahun pelajaran 2012 – 2013.