BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan klausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa menggaggu (Arikunto,2002). Eksperimen berupa prosedur pemecahan masalah penelitian yang dilakukan dengan menciptakan suatu perlakuan (treatment) yang berfungsi sebagai variabel bebas yang sengaja diadakan pada suatu objek, untuk diketahui pengaruh atau akibatnya dalam bentuk variabel terikat yang muncul karena perlakuan itu. Dengan kata lain metode eksperimen adalah cara memecahkan masalah penelitian dengan melakukan percobaan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. (Nawawi,1991). Dalam penelitian ini dibentuk dua kelompok. Kelompok pertama disebut kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberi perlakuan berupa layanan bimbingan kelompok. Kelompok kedua disebut kelompok kontrol yaitu kelompok yang mirip karakteristiknya tetapi tidak diberi perlakuan berupa kegiatan layanan bimbingan kelompok. Kelompok kontrol berfungsi sebagai pembanding untuk mengetahui peningkatan keterampilan sosial siswa setelah mengikuti bimbingan kelompok pada kelompok eksperimen. Dalam eksperimen ini kedua kelompok diberikan test awal (pre test) sebelum dilakukan bimbingan kelompok. Sedangkan
30
penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol melalui teknik simple random sampling. Tes akhir (post test) dilakukan setelah bimbingan kelompok yang berguna untuk mengetahui perbedaan hasil antara kelompok yang diberi layanan bimbingan kelompok (kelompok eksperimen) dan kelompok yang tidak diberi layanan bimbingan kelompok (kelompok kontrol). Layanan bimbingan kelompok diberikan dalam 8 sesi yang dilakukan oleh penulis. Pelaksanaan eksperimen dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Group
:
Pretest
Treatment
Posttest
Ex. Group Ctr. Group Keterangan : T1 : Pretest tentang keterampilan sosial X : Pemberian layanan bimbingan kelompok yang meliputi aspek-aspek keterampilan sosial. T2 : Posttest tentang keterampilan sosial. 3.2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII G dan VII C yang memiliki keterampilan sosial rendah yang masing-masing berjumlah 15 siswa. Kelompok kontrol dari penelitian ini adalah siswa kelas VII C yang berjumlah 15 siswa dan kelompok eksperimen dalam penelitian ini siswa kelas VII G yang berjumlah 15 siswa. 3.3. Variabel Penelitian Variabel merupakan objek atau apapun yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto,2006). Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis variabel yaitu:
31
1. Variabel bebas Variabel bebas adalah suatu kondisi yang mempengaruhi suatu gejala atau merupakan variabel yang mempengaruhi yang disebut variabel penyebab atau disebut juga variabel X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bimbingan kelompok. 2. Variabel terikat Variabel terikat (Y) adalah variabel yang tergantung atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau disebut juga variabel dependent. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan sosial siswa. 3.3. Definisi Operasional Definisi operasioanl dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Keterampilan sosial Keterampilan sosial adalah kemampuan individu dalam berinteraksi sosial dengan teman di sekolah dalam rangka memenuhi kebutuhannya untuk dapat diterima oleh teman sebaya baik sejenis kelamin atau lawan jenis, dan berdasarkan aspek keterampilan sosial yaitu aspek emosi dan aspek sosial agar ia memperoleh rasa dibutuhkan dan rasa berharga. 2. Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang diberikan kepada beberapa individu dengan prosedur kelompok untuk memberikan informasi untuk keperluan anggota kelompok. Layanan bimbingan kelompok diharapkan dapat membantu siswa dalam lingkungan sekolah. Dari layanan bimbingan kelompok ini diharapkan siswa mampu berkomunikasi dengan baik dengan teman sebaya,
32
bisa membina hubungan yang baik dengan teman sebaya, tidak mementingkan diri sendiri dan bisa bergaul dan tidak murung. 3.4. Teknik Pengumpulan Data a. Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah inventori keterampilan sosial yang dikembangkan oleh Victoria(2008) dan disusun berdasarkan konstruk keterampilan sosial yang dikemukakan oleh Riggio (1986) yang terdiri atas 2 domain yaitu domain emosi dan domain sosial. Domain emosi terdiri dari 3 kategori yaitu ekspresi emosi, kepekaan emosi dan kontrol emosi. Domain sosial terdiri dari 3 kategori yang akhirnya berkembang menjadi 4 kategori yaitu ekspresi sosial, kepekaan sosial, kontrol sosial dan manipulasi sosial. Inventory keterampilan sosial ini memiliki empat (4) alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Kriteria penilaian untuk item unfavorable adalah untuk jawaban Sangat Sesuai (SS) mendapat skor 1, Sesuai (S) mendapat skor 2, Tidak Sesuai (TS) mendapat skor 3, dan untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai(STS) mendapat skor 4. Sedangkan untuk item Favorable adalah untuk jawaban Sangat Sesuai (SS) mendapat skor 4, Sesuai (S) mendapat skor 3, Tidak Sesuai (TS) mendapat skor 2, dan untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai(STS) mendapat skor 1.
33
Tabel 3.1 Sebaran item inventori keterampilan sosial No 1. 2. 3. 4.
Konstruk Ekspresi emosi Kepekaan emosi Kontrol emosi Ekspresi sosial
5. Kepekaan sosial 6. Kontrol sosial 7. Manipulasi sosial 8. Jumlah
No. Item Favorable Unfavorable 1,3,69 2 14,16 45 18,19,20,21,22 24,70 6,27,28,29,30,31,34, 23,32,33,52,53,58 35,50,51,57,59,60,68 5,9,11,12,13,36,37, 10,17,39,42,46,55 38,40,41,43,47,67 8,15,25,26,44,48 66 49,54,56,61,62,63, 64,65 7 4 52 18
Total 4 3 7 20 19 15 2 70
b. Uji coba Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dengan tepat dan teliti dengan memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar,2004). Menurut Danim (2004) menyatakan bahwa item-item dalam angket dikatakan valid apabila koefisien korelasi (Correlated Item-Total Correlation) tidak terdapat nilai negatif. Apabila dari item tertentu hasilnya negatif maka item tersebut dinyatakan tidak valid, yang dalam penelitian sesungguhnya item tersebut harus dihilangkan. Reliabilitas adalah sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Pernyataan ini mengandung arti bahwa hasil pengukuran dapat
34
dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Azwar,2004). Perhitungan uji coba reliabilitas alat ukur tersebut menggunakan Alpha Cronbach dengan menggunakan SPSS for Window Versi 16.0 yang menurut Danim (2007), dapat ditentukan ukuran indeks reabilitas sebagai berikut: 0,59 reabilitas rendah 0,60 - 0,89 reabilitas sedang 0,90 – 1,00 reabilitas tinggi Dari kategori reabilitas yang dikemukakan oleh Danim (2007), maka apabila hasil dari uji coba alat ukur tersebut menunjukkan koefisien yang reliabel maka alat ukur tersebut dapat digunakan. Namun jika hasil ujicoba menunjukkan koefisien yang tidak reliabel maka alat ukur tersebut harus diperbaiki. Berdasarkan hasil ujicoba yang telah dilakukan maka dalam inventori keterampilan sosial yang berjumlah 70 item,
terdapat 15 item yang tidak
memenuhi syarat validitas sehingga item-item yang tidak memenuhi syarat harus dihilangkan. Item tersebut adalah item nomer 14, 15, 17, 23, 24, 25, 32, 33, 38, 44, 45, 46, 48, 59, 66. Setelah item tidak valid dihilangkan maka dikatakan sangat reliabel karena =0,904 dengan tingkat reabilitas tinggi (Danim, 2007). 3.6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah teknik yang bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan sehingga dapat ditarik kesimpulan. Metode yang digunakan dalam penelian ini
35
adalah metode statistik, dengan dasar pertimbangan bahwa statistik bekerja dengan angka dan bersifat objektif dan universal (Hadi,1992). Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah uji Mann Whitney yaitu untuk melihat perbedaan nilai test akhir (post-test) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji Mann Whitney mensyaratkan skala data ordinal dalam pengujuannya (Sugiono, 2010) dan skala data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah skala data ordinal. Dalam bidang psikologi, uji Mann Whitney salah satunya digunakan unutk membandingkan perilaku, maka uji Mann Whitney dapat digunakan sebagai teknik analisis dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini menggunakan paket program SPSS for windows versi 16.0. 3.7. Outline Rancangan Bimbingan Kelompok Layanan ke 1.
2.
Materi Keterampilan Sosial
Ekspresi emosi
Tujuan
Metode
a. Siswa mampu menjelaskan pengertian keterampilan sosial. b. Siswa mampumenyebutkan macammacam contohketerampilan sosial. c. Siswa mampu mempraktekkan contoh keterampilan sosial. a. Siswa mampu menjelaskan pengertian ekspresi emosi. b. Siswa mampu memberikan contoh ekspresi emosinya. c. Siswa mampu mempraktekkanekspresi emosi.
36
Ceramah, diskusi
Ceramah, Diskusi, dan permainan
3.7. Outline Rancangan Bimbingan Kelompok (lanjutan) 3.
Kepekaan emosi
a. Siswa mampu menjelaskan pengertian mengenai kepekaan emosi. b. Siswa mampumenerapkan kepekaan emosinya terhadap orang lain. c. Siswa mampu mempraktekkan cara mengatasi masalah yang berkenaan dengan kepekaan emosinya.
Diskusi, dan permainan
4.
Kontrol emosi
a. Siswa mampu menjelaskan pengertian kontrol emosi. b. Siswa mampu menyebutkan contoh mengontrol emosi. c. Siswa mampu mempraktekkan kontrol emosi.
Diskusi, dan role play
5.
Ekspresi sosial
a. Siswa mampu menjelaskan pengertian ekspresi sosial. b. Siswa mampu menyebutkan tingkah laku yang menunjukkan ekspresi sosial. c. Siswa mampu mempraktekkan ekspresi sosial.
Diskusi, dan role play.
6.
Kepekaan sosial
a. Siswa mampumenjelaskan pengertian kepekaan sosial. b. Siswa mampumenyebutkan contoh kepekaan sosial c. Siswa mampu mempraktekkan kepekaan sosial
Ceramah, diskusi, dan permainan
7.
Kontrol sosial
a. Siswa mampu menjelaskan pengertian kontrol sosial. b. Siswa mampu menyebutkan contohkontrol sosial. c. Siswa mampu mempraktekkan kontrol sosial.
Diskusi, dan role play.
8.
Manipulasi sosial
a. Siswa mampumenjelaskan pengertian manipulasi sosial. b. Siswa mampumemberikan contoh manipulasi sosial. c. Siswa mampu mempraktekkan manipulasi sosial.
Diskusi, dan role play
37