BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri 1 Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013 pada matapelajaran Matematika. Keberadaan SDN 1 Ledok ini berkisar 194 km dari Salatiga. Dapat diperhitungkan jarak Salatiga ke Semarang 39 km, kemudian Semarang ke Blora 127 km dan Blora ke Sambong 23 km. Lokasi SDN 1 Ledok tepatnya 4 km dari Sambong. Sambong merupakan jalur untuk menuju jalan utama Cepu – Blora. Untuk menuju lokasi tersebut melewati sebanyak 5 dusun dari selamat datang Desa Ledok dan berada di tengah pemukiman warga berdekatan dengan Balai Desa Ledok. Alamat dari SDN 1 Ledok yaitu Desa Ledok Rt. 01 Rw. 03 Kecamatan Sambong Kabupaten Blora, Kode Pos 58371. Kondisi fisik SDN 1 Ledok masih tergolong baik dengan fasilitas lantai keramik, halaman luas, tempat parkir. Terdapat 6 ruang kelas mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Kemudian ada 1 ruang kantor kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang serba guna, 1 gudang, dan terdapat juga kamar mandi untuk guru dan kamar mandi untuk siswa sendiri. Ruang perpustakaan yang digabung dengan ruang komputer. Akan tetapi komputer yang digunakan sangat sedikit yaitu 2 unit komputer. Jumlah guru di SDN 1 Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora ada 8 orang yaitu guru kelas 1 hingga guru kelas 6 sebanyak 6 orang kemudian ditambah dengan guru olahraga 1 orang dan guru agama 1 orang. Adapun Staf lain yaitu bagian administrasi dan penanggung jawab perpustakaan 1 orang dan bapak penjaga 1 orang. Subjek dari penelitian tindakan kelas siswa kelas 5 dengan jumlah 22 siswa, yang terdiri atas 4 siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Karakteristik siswa kelas 5 ini adalah berumur antara 10 – 11 tahun, dimana siswa baru mencapai tahap berpikir operasional konkret. Latar belakang siswa ditinjau dari tingkat ekonomi, sosial, dan budaya berasal dari keluarga petani dan buruh tani. Adapun profesi lain yaitu sebagai pedagagang dan penimba tradisional sumur minyak mentah.
31
32
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu mulai bulan Februari sampai April 2013. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan sebagai berikut: a) Bulan Februari menyelesaikan proposal penelitian. Kemudian uji instrumen yang dilaksanakan di SD Negeri Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. b) Bulan Maret dilaksanakannya Siklus I (4 pertemuan). c) Bulan Maret akhir hingga April awal dilaksanakannya Siklus II (4 pertemuan). d) Bulan April minggu kedua dilakukannya analisis data dan penyusunan laporan. 3.2 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2007: 39) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun penjelasan dari setiap variabel dapat dijelaskan berikut ini. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Pembelajaran PAIKEM GEMBROT.
Adapun
definisi
operasional
PAIKEM
GEMBROT
adalah
Pembelajaran multimetode yang menekankan pada keterlibatan siswa sebagai upaya upaya menciptakan sistem lingkungan belajar yang memberi peluang siswa terlibat secara aktif (fisik, intelektual, dan emosional), mengembangkan dengan ide-ide yang inovatif dan kreativitas dalam suasana menyenangkan, serta dapat mewujudkan tujuan pembelajaran secara optimal. Keterlaksanaan sintaks pembelajaran PAIKEM GEMBROT terhadap pembelajaran matematika yang dilakukan, dapat diukur menggunakan lembar observasi guru. Sedangkan yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan hasil belajar matematika. Adapun definisi operasional motivasi belajar adalah perilaku positif yang ditunjukkan oleh siswa dalam sebuah kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Motivasi belajar siswa diukur menggunakan sebuah lembar angket.
33
Dalam lembar angket terdapat beberapa pernyataan yang setiap pernyataan mewakili dari aspek-aspek motivasi belajar dan indikator motivasi belajar. Sedangkan Hasil belajar adalah kemampuan kognitif dari proses belajar mengajar siswa setelah diberikan tes yang ditunjukakan dalam bentuk skor pada setiap kompetensi yang akan dicapai. 3.3 Prosedur Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam beberapa siklus dengan model Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto (2010: 137) terdapat empat tahap rencana
tindakan,
meliputi:
perencanaan,
pelaksanaan
tindakan,
pengamatan/observasi, dan refleksi. Perencanaan SIKLUS I Refleksi Pengamatan
Pelaksanaan
Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
Gambar 1 Skema Prosedur Penelitian Sebelum dilaksanakan penelitian, langkah yang pertama yaitu menyusun perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanaknnya dan diperlukan dalam pelaksanaan penelitian ini. Setelah semua perencanaan sudah terpenuhi, maka dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan kemudian diadakannya suatu pengamatan mengenai jalannya pembelajaran kemudian melakukan refleksi berdasarkan hasil pengamatan. Penelitian ini akan dilaksanakan melalui beberapa siklus sampai dicapai indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti.
34
Hasil refleksi digunakan sebagai patokan untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang ditemukan pada tindakan Siklus I. Sehingga Siklus berikutnya kekurangan tersebut tidak dilakukan lagi. 3.3.1 Tindakan Siklus I Tindakan Siklus I terdiri dari perencanaan Siklus I, pelaksanaan tindakan Siklus I, pengamatan/observasi Siklus I dan refleksi. Adapun rincian tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 3.3.1.1 Perencanaan Siklus I Perencanaan pada Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan langkah awal untuk merencanakan dan merancang suatu tindakan yang dilakukan saat pembelajaran matematika di kelas 5 SDN 1 Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora Semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. Perencanaan awal yaitu mempersiapkan surat ijin untuk melaksanakan penelitian tindakan Siklus I, berkonsultasi mengenai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan diajarkan pada Siklus I ini. Setelah mengkonsultasikan waktu dan tanggal pelaksanaan penelitian kepada pihak sekolah dan Guru merancang dan meyusun RPP, menetapkan teknik dan alat peraga yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran, membuat lembar tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa, membuat lembar angket, yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dan mebuat lembar observasi guru untuk mengamati penerapan keterlaksanaan sintak Pembelajaran PAIKEM GEMBROT. 3.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan Tindakan Siklus I dilakukan dalam 4 kali pertemuan. Setiap 1 pertemuan memerlukan waktu 2 x 35 menit. Adapun gambaran pelaksanaan pada pertemuan pertama pada kegiatan pendahuluan, guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan. guru menumbuhkan rasa ingin tahu dengan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep prasyarat yang sudah diketahuai oleh siswa, dan guru menjelaskan tujuan pemebelajaran yang akan dicapai.
35
Pada kegiatan inti guru menjelaskan konsep-konsep yang harus dikuasai siswa melalui demonstrasi, tanya jawab ringan, guru menyiapkan alat peraga, siswa melakukan pengamatan diluar kelas dengan bimbingan guru, selain itu siswa diberikan sebuah permainan agar kondisi pembelajaran tidak monoton. Kemudian siswa dibentuk kedalam kelompok-kelompok kerja sesuai dengan komposisi kelompok, siswa berdiskusi bersama kelompoknya dikelas mengenai materi yang telah diberikan oleh guru. Siswa juga mendapatkan bimbingan dan arahan dari setiap kegiatan oleh guru, siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, guru memberikan kesempatan kepada anggota kelompok lain untuk menanggapi hasil kerja kelompok yang telah mempresentasikannya di depan kelas, siswa membuat catatan kecil mengenai materi yang telah dipelajarinya, siswa bersama guru membahas bersama mengenai hasil diskusi siswa, dan guru memberikan umpan balik mengenai hasil kerja kelompok siswa. Kegiatan penutup guru menegaskan kembali jawaban yang tepat sesuai dengan permasalahan atau pertanyaan siswa tentang materi yang telah dipelajarinya, siswa dibimbing guru dalam membuat kesimpulan, dan siswa mendapat tugas dari guru. Pertemuan kedua pada kegiatan pendahuluan, guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan, guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari pertemuan sebelumnya (apersepsi), guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan inti dari pertemuan dua yaitu: siswa bersama dengan kelompoknya berdiskusi mengenai contoh-contoh dari macam-macam bentuk bangun datar yang sudah didapatnya dari rumah. Siswa kemudian bersama dengan keolompoknya mengklasifikasikan hasil diskusi kelompoknya kemudian dengan bimbingan guru, siswa bersama dengan guru membahas bersama-sama, siswa mengidentifikasi sifatsifat bangun datar dan bangun ruang dengan bimbingan dan arahan guru. Guru mengulas kembali dengan menggunakan alat peraga yang sudah disiapkan, guru memberikan tanggapan dan simpulan berdasarkan hasil pembahasannya, dan guru memberikan pujian terhadap hasil belajar siswa untuk memotivasi siswa agar tetap giat belajar.
36
Siswa juga memanfaatkan pojok baca yang tersedia untuk menambah referensi saat kegiatan belajar mengajar.Kegiatan penutup guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap kinerja mereka, Siswa mendapatkan tugas untuk membawa alat-alat yang diperlukan untuk seperti: majalah bekas, koran bekas, gunting, lem, penggaris, busur, pensil, hiasan kertas. Pertemuan ketiga pada kegiatan pendahuluan, guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan, guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari pertemuan sebelumnya (apersepsi), guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada kegiatan inti, siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai komik, siswa bersama dengan kelompoknya membuat komik pembelajaran mengenai bangun datar dengan bimbingan guru, siswa bersama dengan kelompoknya mendemonstrasikan hasil karyanya di depan kelas, kelompok lain menanggapi hasil karya temannya, guru memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk memperbaiki hasil karyanya agar lebih menarik, guru menentukan batas waktu agar dikumpulkan sebelum ulangan harian pada pertemuan berikutnya dilaksanakan. Kegiatan Penutup, guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap kinerja mereka. Pertemuan keempat pada kegiatan pendahuluan guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu siswa memimpin berdoa, Guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan, siswa mengumpulkan komik pembelajaran kepada guru. Kegiatan inti dari pertemuan keempat ini siswa mengerjakan tes yang diberikan oleh guru, siswa bersama dengan guru mengoreksi hasil tesnya, dan kegiatan penutup yaitu melakukan refleksi terhadap semua kegiatan pembelajaran, dan guru memberikan pesan-pesan moral terhadap manfaat mempelajari matematika untuk kehidupan sehari-harinya.
37
3.3.1.3 Pengamatan/Observasi Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh peneliti dan observer. Hal yang diamati yaitu keterlaksanaanya penerapan Pembelajaran PAIKEM GEMBROT sesuai dengan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh siswa. Kemudian peneliti dan observer mencatat hasil observasi didiskusikan bersama observer. Adapun catatan-catatan hasil diskusi digunakan sebagai bahan refleksi untuk ditindak lanjut supaya pembelajaran maksimal. 3.3.1.4 Refleksi Kegiatan pada tahapan ini peneliti dan observer menganalisis data dari hasil pengamatan implementasi pembelajaran PAIKEM GEMBROT guru dari lembar observasi, lembar angket motivasi belajar, dan lembar soal tes matematika. Kemudian data yang sudah diperoleh direkap dalam bentuk tabel, setelah itu dianalisis.dan ditarik kesimpulan. Berdasarkan hasil perolehan data (kuantitatif dan kualitatif) pada Siklus I peneliti akan mengadakan perbaikan sebagai masukan dan pemantapan pada siklus berikutnya dengan melihat kriteria keberhasilan dari indikator kinerja yang sudah ditetapkan. Pada siklus berikutnya tahapan kegiatan dilakukan sama pada Siklus I. Adanya tambahan kegiatan menjadi penyempurnaan dari kekurangan pada Siklus I. 3.4 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data Data dalam penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi guru dalam menerapkan pembelajaran PAIKEM GEMBROT. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari lembar angket motivasi belajar dan hasil tes matematika setelah diterapkannya pembelajaran PAIKEM GEMBROT. 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini untuk mengetahui motivasi belajar dan hasil belajar matematika siswa kelas 5 setelah mengikuti pembelajaran PAIKEM GEMBROT. Teknik yang digunakan yaitu yaitu teknik observasi, angket, dan tes.
38
Teknik observasi digunakan untuk mendapatkan data terkait impelementasi guru dalam penerapan pembelajaran PAIKEM GEMBROT. Teknik angket ini digunakan untuk mendapatkan data dalam bentuk skor setelah siswa mengikuti pembelajaran PAIKEM GEMBROT untuk mengukur motivasi belajar siswa. Teknik Tes digunakan untuk mendapatkan skor hasil belajar matematika siswa melalaui tes formatif yang dilakukan setelah akhir pembelajaran. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen Pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, lembar angket, dan lembar tes hasil belajar matematika siswa yang disusun berdasarkan indikator sintaks pada Pembelajaran PAIKEM GEMBROT, motivasi belajar, dan butir soal. 3.4.2.1 Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati guru dalam implementasi pembelajaran PAIKEM GEMBROT pada setiap pertemuan. Kisi-kisi yang dibuat untuk lembar observasi guru ini dibuat berdasarkan tahapan/sintaks pembelajaran PAIKEM GEMBROT yang dikemukakan oleh Iif Khoiru dan Sofan Amri (2011: 38). Adapun kisi-kisi observasi dapat dilihat pada Tabel 4.
39
Tabel 4 Kisi-Kisi Observasi Guru terhadap Implementasi Pembelajaran PAIKEM GEMBROT Indikator
Pendahuluan
Deskripsi Menumbuhkan kesiapan belajar siswa
No Item 1
Memberikan apersepsi
Penjelasan Materi
Membimbing Pelatihan
c. Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik.
d. Mengembangkan dengan memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan e. Menganalisis dan mengevaluasi
2, 3
Memotivasi siswa
4
Menjelaskan tujuan pembelajaran
5
Menjelaskan konsep-konsep yang harus dikuasai oleh siswa Menggunakan contoh konkret dan sumber yang relevan
6
Menggunakan metode yang variatif dalam kegiatan siswa
8,9
Membagi siswa dalam kelompok belajar.
10
7
Menjelaskan lembar kegiatan yang dilakukan
11, 12
Mengamati dan membimbing setiap kelompok belajar siswa dalam kegiatan belajar yang dilakukan Memberikan kesempatan untuk mempresentasikan dan menanggapi hasil kerja dan diskusi kelompok. Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Memberikan umpan balik
13,14, 15
Mengukur/mengevaluasi hasil belajar pemberian tes atau melakukan suatu tugas. Memberikan tugas rumah.
Melakukan refleksi dan pemberian pesan moral Jumlah
melalui
16,17, 18 19 20 21
22
23, 24 24
40
3.4.2.2 Lembar Angket Lembar angket digunakan untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Lembar angket dikembangkan mengacu pada Skala Likkert. Pilihan dalam motivasi belajar yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor untuk butir pernyataan yang sifatnya positif adalah sebagai berikut: Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2), Sangat Tidak Setuju (1). Sedangkan Skor untuk butir pernyataan yang sifatnya negatife adalah sebagai berikut: Sangat Setuju (1), Setuju (2), Tidak Setuju, (3), Sangat Tidak Setuju (4). Kisi-kisi angket motivasi belajar dibuat berdasarkan aspekaspek motivasi belajar. Elliot (1999:27) dalam Siswandi Adinugroho (2009) menyatakan bahwa aspek-aspek motivasi belajar yaitu kesungguhan untuk belajar, adanya konsistensi dalam belajar, dan adanya arah dalam belajar. Ketiga aspek tersebuk dikembangkan menjadi
beberapa
indikator
yaitu
sungguh-sungguh
mengikuti
pelajaran,
melaksanakan kegiatan belajar sesuai jadwal, melakukan proses kegiatan belajar mengajar, tidak suka menunda tugas atau pekerjaan, mempersiapkan diri untuk mengikuti tes, dan mencapai kompetensi dasar. Adapun kisi-kisi angket motivasi belajar matematika siswa dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar No 1
Aspek Kesungguhan belajar
2
Adanya konsistensi dalam belajar
3
Adanya Arah dalam belajar
Indikator Sunguh-sungguh mengikuti pelajaran Melaksanakan kegiatan belajar sesuai jadwal Melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar Tidak suka menunda tugas atau pekerjaan Kesiapan mengikuti ulangan/tes Mencapai Kompetensi Dasar Jumlah
No Item Jumlah 1,2,3,4,5, 8 8,13,21 16, 17,18,22, 4 7,11,12,19, 20,23,25,29 14,15,24
8
5,9,10,26 27,28,30
4 3 30
3
41
3.4.2.3 Soal Tes Soal tes yang diberikan yaitu tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Soal tes digunakan untuk mengetahui tingkat ketuntasan siswa dalam pembelajaran matematika. Tes ini diberikan setelah proses belajar mengajar selesai yaitu pada pertemuan keempat. Menurut Sudjana (2011:149) langkah-langkah penyusunan instrumen tes tertulis yaitu: (a) memperhatikan persyaratan penyususnan tes tertulis, baik dari aspek materi/isi/konsep, konstruksi maupun bahas, (b) mengacu pada indikator pencapaian, (c) memilih bentuk butir yang sesuai dengan indikator, dalam penelitian ini memilih bentuk pilihan ganda, (d) membuat kunci jawaban dan pedoman penskoran. Adapun kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Kisi-Kisi Soal Tes Matematika Pilihan Ganda Siklus I Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
No Item
Jumlah Item
Geometri dan Pengukuran 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
Menemukan contoh benda-benda yang ada di lingkungan sekitar yang termasuk bangun datar. Menyebutkan macammacam bentuk bangun datar Mengklasifikasikan macam-macam bentuk bangun datar dari contoh benda- benda yang ada dilingkungan sekitar Menyebutkan sifatsifat bangun datar
1, 16, 21, 27, 25
5
2, 5, 9, 23, 24, 28,
6
4, 7, 10, 18, 29
5
3, 6, 8, 11,12, 13, 14, 15, 17, 19,20, 22, 26,30
14
Jumlah
30
42
Tabel 7 Kisi-Kisi Soal Tes Matematika Pilihan Ganda Siklus II Standar Kompetensi Geometri dan Pengukuran 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang
Indikator
No Item
Menemukan contoh benda-benda yang ada di lingkungan sekitar yang termasuk bangun ruang. Menyebutkan macam-macam bentuk bangun ruang Mengklasifikasikan macam-macam bentuk bangun ruang dari contoh bendabenda yang ada dilingkungan sekitar
6, 15, 16, 20, 28
Menyebutkan sifatsifat bangun ruang
Jumlah Item 5
4, 7, 24, 27,
4
3, 8, 9, 21,26
5
1, 2, 5, 10, 11, 12, 13,14, 17, 18, 19, 22,23, 25,24, 29,30
16
Jumlah
30
3.5 Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran Instrumen. Uji instrumen dari lembar angket dan butir-butir soal tes diujicobakan dan dihitung dengan menggunakan program SPSS 16.0 untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas. Untuk memperoleh data yang baik instrumen-instrumen yang digunakan harus memenuhi syarat yaitu validitas, reliabilitas. Namun pada soal tes diuji tingkat kesukarannya untuk mengetahui tingkat kesetaraan soal. 3.5.1 Validitas Instrumen. Validitas menunjukkan sejauhmana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Menurut Priyatno (2010: 97 ) tingkat validitas dapat dilihat pada output Item Total Statistic pada kolom Corrected Item Total Correlation.
43
rhitung pada kolom Corrected Item Total Correlation dibandingkan dengan rtabel. rtabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (N) 30, maka didapat r tabel sebesar 0,361. Instrument dikatakan valid jika rhitung > rtabel. Sebaliknya instrument dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel. Adapun hasil uji validitas soal Siklus I dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Soal Valid dan Tidak Valid Butir Soal Tes Matematika Siklus I
Indikator
No Item Pilihan ganda
Valid
Tidak Valid
Menemukan contoh benda-benda yang ada di lingkungan sekitar yang termasuk bangun datar. Menyebutkan macam-macam bentuk bangun datar Mengklasifikasikan macammacam bentuk bangun datar dari contoh benda- benda yang ada dilingkungan sekitar
1, 16, 21, 27, 25
1, 16, 21, 27, 25
-
2, 5, 9, 23, 24, 28
5, 23, 24, 28
2, 9
4, 7, 10, 18, 29
4, 7, 10, 29
7, 18
3, 6, 8, 11,12, 13, 14, 15, 17, 19,20, 22, 26,30
3, 6, 8,12, 13, 14, 15, 17, 19,20, 22, 26,30
11
Menyebutkan sifat- sifat bangun datar
Hasil uji validitas soal tes Siklus I, dari 30 soal diperoleh 25 soal valid dan 5 soal tidak valid. Dari 25 soal diambil 20 soal untuk dijadikan tes. Adapun soal yang tidak dipakai yaitu nomor 4, 8, 16, 23, dan 25. Selain uji validitas Siklus I, uji validitas Siklus II dapat dilihat pada Tabel 9.
44
Tabel 9 Soal Valid dan Tidak Valid Butir Soal Tes Matematika Siklus II
Indikator Menemukan contoh bendabenda yang ada di lingkungan sekitar yang termasuk bangun ruang. Menyebutkan macam-macam bentuk bangun ruang Mengklasifikasikan macammacam bentuk bangun ruang dari contoh benda-benda yang ada dilingkungan sekitar Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang
No Item Pilihan ganda 6, 15, 16, 20, 28
Valid
Tidak valid
6, 15, 16, 20, 28
15
4, 7, 24, 27
4, 7, 24, 27
-
3, 8, 9, 21,26
3, 21, 26
8, 9
1, 2, 5, 10, 11, 12, 13,14, 17, 18, 19, 22,23, 25,24, 29,30
1, 5, 10, 12, 13,14, 17, 19, 22,23, 25,24, 29,30
2, 11,18
Hasil uji validitas Siklus II dari 30 soal diperoleh 24 soal valid dan 6 soal tidah valid. Dari 24 soal diambil 20 soal untuk dijadikan tes. Adapun soal yang tidak dipakai yaitu nomor 17, 23, 27, 29. Selain uji validitas soal, ada uji validitas untuk angket. Hasil uji validitas angket dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Item Valid dan Tidak Valid pada Lembar Angket Motivasi Belajar
Indikator
No Item
Valid
Tidak Valid 3
Sunguh-sungguh mengikuti pelajaran Melaksanakan kegiatan belajar sesuai jadwal Melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar Tidak suka menunda tugas atau pekerjaan Kesiapan mengikuti ulangan/tes Mencapai Kompetensi Dasar
1, 2, 3, 4, 5, 8, 13, 21 16, 17, 18, 22
1, 2, 4, 5, 8, 13, 21 16, 17, 18, 22
7, 11, 12, 19, 20, 23, 25, 29 14, 15, 24
7, 11, 12, 20, 23, 25, 29 14, 15, 24
19
5, 9, 10, 26 27, 28, 30
5, 9, 10, 26 27, 28, 30
-
-
-
45
Dari 30 item pernyataan, item yang valid ada 28 dan item yang tidak valid ada 2 item. Adapun hasil uji validitas soal dan angket dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4. 3.5.2 Reliabilitas Instrumen Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan teteap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas dari Cronbach’s Alpha. Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sekaran dalam Priyatno (2010: 98) dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Untuk pengujian reliabilitas menggunakan batasan tertentu yang ditunjukkan pada tabel Cronbach’s Alpha yaitu: < 0,6
: Reliabilitas kurang baik
0,6 - 0,8
: Reliabilitas dapat diterima
> 0,8
: Reliabilitas baik
Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen tes yang digunakan sebagai instrument evaluasi Siklus I dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini. Tabel 11 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Tes Matematika Siklus I
Berdasarkan Tabel 11 uji reliabilitas yang digunakan untuk evaluasi Siklus I dapat diketahui bahwa reliabilitas 0.908 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas baik.
46
Tabel 12 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Tes Matematika Siklus II
Berdasarkan Tabel 12 uji reliabilitas yang digunakan untuk evaluasi Siklus II dapat diketahui bahwa reliabilitas 0.897 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas baik. Tabel 13 Hasil Reliabilitas Angket Motivasi Belajar
Uji reliabilitas pada angket, dari 28 item pernyataan semuanya reliabilitasnya dalam kategori baik karena Cronbach’s Alpha pada tabel menunjukkan 0,952. Adapun Uji reliabilitas soal dan angket dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4. 3.5.3 Tingkat Kesukaran Menurut Slameto (2001) dalam Wardani, dkk (2012: 338) tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal. Semakin besar tingkat kesukaran berarti soal semakin mudah, sebalikkanya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal semakin sukar. Indeks tingkat kesukaran (P) dihitung dengan rumus sebagai berikut: P=
47
Keterangan P= Indek Tingkat Kesukaran B= Jumlah peserta didik yang menjawab betul N= jumlah peserta didik Menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan tabel tingkat kesukaran sebagai berikut: Tabel 14 Interval Nilai Tingkat Kesukaran Rentang Nilai 0.00 – 0.25 0.26 – 0.75 0.76 – 1.00
Tingkat Kesukaran Sukar Sedang Mudah
Berdasarkan rumus di atas, diperoleh hasil uji tingkat kesukaran soal Siklus I dan Siklus II sebagai berikut: Tabel 15 Uji Tingkat Kesukaran Soal Tes Siklus I dan Siklus II Siklus I Sukar
Sedang
15, 26, 30
1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 29,
Siklus II Mudah
Sukar
7, 9, 10, 18, 20, 27, 28
10, 14, 15, 21, 28
Sedang
Mudah
1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 16, 17, 19, 22, 23, 25, 26, 30
6, 18, 20, 24, 27, 29
Hasil uji tingkat kesukaran soal didapatkan soal tes Siklus I, soal sulit sebanyak 3 soal, sedang 11 soal, dan mudah ada 6 soal. Tes Siklus II didapat soal yang sulit ada 4 soal, sedang 13 soal dan mudah 3 soal. Adapun hasil uji tingkat kesukaran soal tes Siklus I, dan tes Siklus II dapat dilihat pada Lampiran 3.
48
3.6 Indikator Kinerja Melihat permasalahan yang terjadi, untuk menemukan keberhasilan dalam penelitian ini maka dibuatlah indikator kinerja. Adapun indikator kinerja ada 2 yaitu indikator proses dan hasil. Adapun rincian penjelasan dari kedua indikator tersebut yaitu: 3.6.1 Indikator Proses Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian dalam keterlaksanaan sintaks dalam penerapan Pembelajaran PAIKEM GEMBROT. Kategori pencapaian indikator proses yaitu baik. Kategori baik dalam indikator proses ini apabila guru sudah melaksanakan semua tahapan dari sintaks PAIKEM GEMBROT dan tidak ada catatan-catatan perbaikan dari observer. 3.6.2 Indikator Hasil Indikator hasil dari penelitian ini dilihat dari dua aspek yaitu motivasi belajar dan hasil belajar matematika siswa. Penelitian berhasil jika 75% dari jumlah keseluruhan siswa memiliki kategori motivasi tinggi (dalam interval 75 – 100 ) dan 75% siswa mencapai ketuntasan belajar dengan KKM yaitu 65. 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif yaitu untuk menganalisis data hasil lembar observasi guru dengan cara reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan Milesdan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2008: 246). Data kuantitatif dengan menghitung jumlah, menghitung rata-rata, menghitung nilai persentase, dan membuat grafik/diagram. Data kuantitatif tersebut dapat dianalisis melalui tahapan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, interpretasi data, dan penarikan simpulan. Kemudian data kuantitatif dan kualitatif dianalisis dengan deskriptif komparatif, yaitu membandingkan skor motivasi belajar dan hasil belajar matematika antar siklus berdasarkan kriteria yang ditentukan.