BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Sewage Treatment Plant
(STP) pada proyek Jiexpo Sky City, waktu pengambilan data-data untuk penelitian ini dimulai Agustus 2016 sampai data yang diperlukan terpenuhi
3.2
Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan
untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data tersebut harus benar-benar dapat dipercaya dan akurat. Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan terpercaya. Metode yang dipergunakan pada penelitian ini adalah: 1. Wawancara (Interview) Wawancara sebagai tehnik pencarian dan pengumpulan informasi dilakukan dengan mendatangi secara langsung kepada para responden untuk dimintai 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
keterangan mengenai sesuatu yang diketahuinya (bisa mengenai suatu kejadian, fakta, maupun pendapat responden 2. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis atas gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti (Soeratno dan Arsyad, 2008) 3. Studi Pustaka (Study Literatur) Pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, jurnal-jurnal, internet, majalah, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
3.3
Sumber Data Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah data sekunder,
sedangkan data primer yang diperoleh sifatnya hanya digunakan sebagai pelengkap dan penyempurna dengan tujuan agar dapat membantu penulis dalam menarik kesimpulan. Data sekunder adalah data pendukung yang dipakai dalam proses pembuatan dan penyusunan Laporan Tugas Akhir yang berasal dari lapangan yang dapat langsung digunakan sebagai sumber perhitungan sehingga menjadi data yang siap digunakan. Adapun data proyek yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah Network Planning , Bar Chart, serta volume pekerjaan. Network Planning adalah salah satu model yang termasuk dalam logico mathematical model (Perangkat pada system analisis dalam menganalisa persoalan-persoalan yang dihadapi dalam penulisan tugas akhir ini) . Ada dua macam yang dikenal dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
network planning. Pertama adalah Network diagram versi CPM/PERT, dan kedua adalah diagram yang dikenal sebagai Precedence Diagram. Pada Precedence Diagram tidak dikenal adanya peristiwa, ,sedangkan pada network diagram versi CPM/PERT dikenal adanya peristiwa pada setiap awal kegiatan dan pada setiap akhir kegiatan. Pada Precedence Diagram dimungkinkan suatu kegiatan dimulai sebelum kegiatan pendahulu selesai seluruhnya. Hal ini tidak mungkin terjadi pada network diagram versi CPM/PERT, tetapi kelemahan ini dapat diatasi dengan menggunakan modul operasi, yaitu pekerjaan yang jenisnya sama dibagibagi berdasarkan lokasi dan kemampuan gerak sumber daya yang tersedia. Bar Chart adalah metode bagan balok yang disusun dengna maksud mengidentifikasi unsur waktu dan urutan dalam merencanakan suatu kegiatan, yang terdiri dari waktu mulai , waktu penyelesaian dan pada saat pelaporan pada proyek . Format penyajian bagan balok yang lengkap berisi perkiraan urutan pekerjaan, skala waktu , dan analisis kemajuan pekerjaan pada saat pelaporan.
3.4
Metode Reality Pengelolaan proyek-proyek
berskala besar yang berhasil
memerlukan
perencanaan, penjadwalan, dan pengkoordinasiaan yang hati-hati dari berbagai aktivitas yang berkaitan. Untuk itu telah dikembangkan prosedur-prosedur formal yang didasarkan atas pengguna network (jaringan) dan teknik-teknik network. Prosedur yang paling utama dari teknik penjadwalan proyek ini dikenal sebagai PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method), yang diantara keduanya terdapat perbedaan penting. Namun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
kecenderungan pada dewasa ini adalah menggabungkan kedua pendekatan tersebut menjadi apa yang biasa dikenal dengan PERT-type system. 3.4.1
CPM (Critical Path Methode) Critical
Path
Method (CPM) adalah
teknik
menganalisis
jaringan
kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Critical path sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan. Critical path adalah jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit. Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan jalur kritis ini : 1. Diantara dua event yang sama hanya boleh digambarkan satu anak panah (arrow) 2. Tertundanya pekerjaan di jalur kritis akan menunda penyelesaian jalur proyek ini secara keseluruhan. 3. Penyelesaian proyek secara keseluruhan dapat dipercepat dengan mempercepat penyelesaian pekerajaan – pekerjaan di jalur kritis. 4. Slack pekerjaan jalur kritis sama dengan 0 (nol). Hal ini memungkinkan relokasi sumber daya dari pekerjaan non kritis ke pekerjaan kritis. Istilah dalam CPM : 1. E (earliest event occurence time ): Saat tercepat terjadinya suatu peristiwa.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
2. L (latest event occurence time): Saat paling lambat yang masih diperbolehkan bagi suatu peristiwa terjadi. 3. ES (earliest activity start time): Waktu Mulai paling awal suatu kegiatan. Bila waktu mulai dinyatakan dalam jam, maka waktu ini adalah jam paling awal kegiatan dimulai. 4. EF (earliest activity finish time): Waktu Selesai paling awal suatu kegiatan. EF suatu kegiatan terdahulu = ES kegiatan berikutnya. 5. LS (latest activity start time): Waktu paling lambat kegiatan boleh dimulai tanpa memperlambat proyek. 3 Asumsi dasar dalam menghitung CPM : 1. Proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish). 2. Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol. 3. Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah LS = ES Tehnik menghitung CPM : 1. Hitungan Maju (Forward Pass) Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event) untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E). Aturan Hitungan Maju (Forward Pass) a. Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang mendahuluinya (predecessor) telah selesai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
b. Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal, ditambah dengan kurun waktu kegiatan yang mendahuluinya. c. Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama dengan waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu. 2. Hitungan Mundur (Backward Pass) Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi (L). Aturan Hitungan Mundur (Backward Pass) a. Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan. b. Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka waktu paling akhir (LF) kegiatan tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil. c. Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai Slack atau Float yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
3.4.2
PERT (Project Evaluation and Review Tehnique) PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk
melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada di dalam suatu proyek (Setianingrum, 2011). PERT
juga
merupakan
(semaksimal mungkin) produksi,
dan
mengkoordinasikan
mengurangi
teknik) maupun dan
suatu
metode
adanya
yang
penundaan
rintangan
dan
menyelaraskan berbagai
bertujuan kegiatan
untuk (proyek,
perbedaan-perbedaan, bagian
sebagai
suatu
keseluruhan pekerjaan dan mempercepat selesainya proyek-proyek (Nurhayati, 2010). Karakteristik PERT : Proyek yang kompleks menggunakan metode PERT (Program Evaluation Review Technical), maka akan diketahui : 1. Kapan proyek selesai 2. Bagaimana urut-urutan pekerjaan, kapan mulainya dan kapan selesainya 3. Pekerjaan mana yang paling lama 4. Pekerjaan mana yang tertunda 5. Pekerjaan mana yang dapat perhatian khusus Untuk setiap aktivitas, model biasanya mencakup tiga perkiraan waktu (Soeharto, 2002): 1. Optimistic Duration Time
(To), jika tidak terjadi
kesalahan pada
pelaksanaannya 2. Most Likely Duration (Tm), jika sebuah aktivitas dilakukan berulangulang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
3. Pesimistic Duration Time (Tp), jika sering terjadi kesalahan pada pelaksanaan aktivitas Te = Expectation Duration Time Menentukan Time of Expectation (Te), Variansi dan Probabilitas penyelesaian proyek
Keterbatasan
dan
To 4Tm Tp 6 Tp To 2 V ( ) 6 x te kritis Z v kritis Te
kelemahan
diagram
PERT
secara
umum
adalah
bahwa perkiraan atas waktu yang dibutuhkan bagi masing-masing kegiatan bersifat subyektif dan tergantung pada asumsi. Sehingga secara umum PERT cenderung terlalu optimis dalam menetapkan waktu penyelesaian sebuah proyek.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
3.5
Diagram Alir
Diagram alir Tugas Akhir ini adalah seperti yang terlihat dibawah :
START
Rumusan Masalah
Pengumpulan Data -
Waktu perencanaan proyek Data kegiatan proyek Gambaran umum perusahaan
Analisa Data -
Jaringan kerja ( Network Diagram) Analisa Jalur Kritis (CPM) Program evaluasi dan teknik review (PERT)
Analisa Hasil
Kesimpulan dan Saran
SELESAI
Gambar 3.1 Diagram Alir
http://digilib.mercubuana.ac.id/