BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Gambaran Umum Perusahaan Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada PT. Primaco Panca Indonesia yang bergerak dalam bidang industry dan sebagai penyuplai bagi keperluan hotel seperti sabun, shampoo, handuk, sandal dan lain-lain. PT. Primaco Panca Indonesia terletak di Jl. Imam Bonjol KM 2.6 Karawaci Warehouse Gudang 1-2, Karawaci-Tangerang. PT. Primaco merupakan perusahaan yang baru.
3.2
Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Moh.Nazir, 1988). Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk menghitung besarnya kapasitas penjualan yang harus dilakukan manajemen PT. PRIMACO PANCA INDONESIA dengan tujuan agar perusahaan dapat mencapai 21
tingkat keuntungan yang diinginkan dan tidak mengalami kerugian serta penarikan kesimpulan yang dilakukan sesuai dengan formula-formula yang digunakan di dalam perhitungan perencanaan kapasitas sehingga di dapat hasil yang akurat berdasarkan penjabaran perhitungan yang dilakukan. 3.3
Variabel dan Skala Pengukuran Berikut ini adalah definisi dari variabel-variabel yang akan diteliti : a. Biaya Tetap (Fixed Cost), terdiri dari biaya tenaga kerja langsung, biaya administrasi, kantor, investasi, pajak. Biaya variabel (variable cost) terdiri dari biaya material yang digunakan, biaya pekerjaan yang di outsorce. b. Harga jual per unit (Pi) adalah harga jual per unit yang ditetapkan oleh perusahaan. c. Estimasi penjualan produk perusahaan untuk bulan November (dalam unit). d. Wi adalah persentase penjualan produk i terhadap total penjualan.
3.4
Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah: a.
Riset Lapangan Penulis melakukan penelitian dengan cara mengumpulkan data secara langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian, untuk memperoleh data primer yang erat hubungannya dengan 22
masalah yang dibahas. Adapun alat pengumpulan data lain yang penulis gunakan adalah : b.
Wawancara metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan dan tertulis.
c.
Observasi Penulis melakukan peninjauan langsung terhadap lokasi yang menjadi objek penelitian untuk mencari data-data pendukung dalam skripsi ini.
3.5
Metode Analisi Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis titik impas atau break even point analysis yaitu berupa perhitungan secara matematis untuk membuat suatu gambaran kepada perusahaan mengenai berapa penjualan produk yang harus dicapai perusahaan dalam kurun waktu tertentu agar perusahaan tidak mengalami kerugian atau paling tidak mencapai titik impas dengan mengidentifikasi biaya tetap, biaya variabel, dan harga penjualan produk per unit serta estimasi penjualan dalam kurun waktu satu bulan Langkah-langkah dan metode yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini terbagi menjadi tujuh tahap dalam analisis titik impas (BEP) yaitu : a.
Melihat macam jenis produk yang dijual.
b.
Menjabarkan harga dari tiap produk yang dijual. 23
c.
Mendeskripsikan biaya tetap.
d.
Menentukan biaya variabel untuk setiap produk yang akan dijual oleh perusahaan berdasarkan masing-masing tipe dan jenisnya.
e.
Melihat rencana penjualan perusahaan pada periode November 2011.
f.
Membuat table yang akan digunakan sebagai kumpulan data untuk melakukan perhitungan analisis titik impas / break even multiproduk, dimana pada table tersebut berisikan data-data mengenai jenis produk yang akan dijual, biaya tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan, biaya variabel harga jual per unit berdasarkan jenis/tipenya, estimasi penjualan dalam kurun waktu tertentu (1 bulan).
g.
Setelah dibuat table yang berisikan data mentah yang telah diolah, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan hasil perhitungan yang berada di dalam tabel kedalam rumus analisis break even multiproduk.
24
3.6
Metode Penghitungan Analisa Break Even Poin Dalam menghitung titik impas (break even) dapat digunakan tiga pendekatan, yaitu: 1.
Pendekatan Persamaan Pendekatan persamaan adalah laba sama dengan hasil penjualan dikurangi dengan biaya, atau dapat dinyatakan dengan persamaan ini diturunkan dari laporan laba/rugi keuangan perusahaan, yaitu: Laba = Total pendapatan - (Total Biaya Variabel + Total Biaya Tetap) Atau Total biaya pendapatan = Total Biaya Tetap – (Total Biaya Variabel + Laba) Hubungan tersebut dapat dirumuskan dalam persamaan secara matematis dalam bentuk persamaan linier, sebagai beriku P = BT – (VC x P) + L P - (VC x P)
= BT + L
P- (1 – VC)
= BT + L
P=
Dalam keadaan Break even, apabila jumlah hasil penjualan sama dengan nol, dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: BEP (Rp) = P
25
Atau BEP (Q) = Dimana:
2.
P
= Total Penjualan
Vc
= Biaya Variabel
Ps
= Penjualan Satuan
Bt
= Total Biaya Tetap
L
= Laba
Vs
= Biaya Variabel
Pendekatan Marjin Kontribusi Pendekatan marjin kontribusi adalah perhitungan biaya, volume dan laba dengan menghitung Marjin Kontribusi terlebih dahulu. Marjin Kontribusi diperoleh dengan pengurangan total penjualan dengan total biaya variabel, sehingga diperoleh marjin kontribusi per unit dan marjin kontribusi rasio sebagai berikut : MK
= P – VC
MK rasio
= MK : P
Maka : BEP(unit) =
BEP (rp) 26
=
Dimana:
3.
MK
= Marjin Kontribusi.
BEP (unit)
= Titik Impas dlm unit
BEP (rp)
= Titik Impas dalam rupiah
P
= Total Penjualan
BT
= Biaya Tetap.
VC
= Biaya Variabel.
Pendekatan Grafik Pendekatan grafik adalah perhitungan biaya, volume dan laba dengan menggunakan grafik. Pada pendekatan ini, titik impas ( Break Even) digambarkan sebagai titik perpotongan antara garis penjualan dengan garis biaya total. Langkah – langkah dalam pembuatan grafik break even poin akan dijabarkan sebagai berikut : 1) Menggambarkan Grafik Fungsi Pendapatan (TR) Grafik TR akan dimulai dari titik nol. Berarti pada saat itu perusahaan belum memperoleh pendapatan dan ketika pula produksi atau penjualannya sama dengan nol. Grafik ini akan naik dari titik nol ke kanan atas.
27
2) Menggambarkan Grafik Biaya Tetap (FC) Grafik biaya tetap ini sejajar dengan sumbu kuantitas dari kiri ke kanan. Berarti biaya tetap ini menunjukkan biaya yang tidak berubah walaupun prodak yang dihasilkan berubah. 3) Menggambarkan Biaya Total (TC) Grafik biaya total (TC) ini dimulai dari titik potong antara grafik FC dengan sumbu vertikal ke kanan atas memotong grafik TR. Grafik TC dimulai dari grafik FC karena titik TC merupakan penjumlahan antara biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC). Ketika itu perusahaan belum berproduksi maka biaya total adalah sebesar dengan biaya tetap. 4) Menggambarkan Biaya Variabel (VC) Dalam grafik biaya variabel ini merupakan biaya yang jumlahnya
tergantung
pada
volume
dihasilkan
sehingga
biaya
variabel
produksi ini
yang
memiliki
karakteristik grafik seperti total revenue (TR) yang dimiliki dari nol. 5) Daerah yang berada dibawah atau disebelah kiri break even poin
merupakan
daerah
arsiran
dimana
perusahaan
menderita kerugian. 6) Daerah yang berada diatas atau disebelah kanan break even point merupakan daerah arsiran dimana perusahaan memperoleh keuntungan. 28