BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mendapatkan gambaran secara jelas dan nyata tentang peristiwa yang tampak selama proses pembelajaran berlangsung. Peristiwa yang dimaksud adalah proses pelaksanaan langkah pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas dengan tingkat keaktifan dan prestasi belajar siswa sebagai hasil dari penerapan model mind scaping. Sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen bahwa ciri-ciri pendekatan kualitatif ada lima macam yakni: (1) menggunakan latar alamiah, (2) bersifat deskriptif, (3) lebih mementingkan proses daripada hasil, (4) induktif dan (5) makna merupakan hal yang esensial (dalam Mecca Fatma, 2010). Sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur sejauh mana dalam hal ini adalah peningkatan hasil belajar melalui skala nominal. 3.1.2 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas, ide berasal dari peneliti dan yang melakukan tindakan adalah guru kelas. 3.2
Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
3.2.1 Setting Tempat Penelitian ini akan diadakan
di SDN Pulutan 02 Kecamatan
Sidorejo. Alasan mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan sekolah tersebut dekat dengan lingkungan tempat tinggal
peneliti,
sehingga peneliti mengetahui keadaan siswa dan sekolah yang hendak
diteliti, serta mudah dalam mengumpulkan data, juga peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan target peneliti. 3.2.2 Setting Waktu Penelitian akan dilaksanakan selama 1,5 bulan, yaitu bulan Maret sampai minggu kedua bulan April Tahun ajaran 2011/2012. Waktu dari perencanaan penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada minggu kedua bulan April 2012. 3.2.3 Setting Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Semester 2 Tahun ajaran 2011/2012 di SDN Pulutan 02 Kecamatan Sidorejo, dimulai pada awal bulan Maret hingga minggu kedua bulan April. Setting penelitian ini adalah: 1) Lingkungan kelas tempat subyek melakukan kegiatan belajar mengajar, 2) Lingkungan secara umum di SDN Pulutan 02 Kecamatan Sidorejo. 3.2.4 Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SDN Pulutan 02, dengan jumlah siswa 16 orang, yang terdiri dari 6 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Obyek penelitian ini adalah Pembelajaran IPS menggunakan metode mind scaping dengan membuat catatan interaktif untuk meningkatkan hasil belajar IPS dan keaktifan siswa kelas IV SDN Pulutan 02 Kecamatan Sidorejo. 3.3
Variabel Penelitian 1) Variabel Independen (variabel bebas) yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi variabel yang lain. Yang menjadi variabel bebas adalah :
a. Metode Mind Scaping (X1) b. Keaktifan Belajar (X2) 2) Variabel Dependen (variable terikat) yaitu suatu jawaban atau hasil dari perilaku yang dirangsang. Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah : Hasil Belajar (Y). 3.4
Desain Penelitian Dalam
PTK
ini,
peneliti
menggunakan
desain
spiral
yang
dikembangkan oleh Kemmis & Mc Taggart (Kasihani Kasbolah, 1998 : 113). Dalam perencanaan Kemmis & Mc Taggart menggunakan sistem spiral yang dimulai dengan perencanaan, tindakan, pengamatan / observasi, dan refleksi. Dibawah ini adalah bagan putaran spiral PTK : Keterangan : Siklus I : 1. Perencanaan I. 2. Tindakan I. 3. Observasi I. 4. Refleksi I. Siklus II : 1. Revisi Rencana I. 2. Tindakan II. 3. Observasi II. 4. Refleksi II.
Gambar 3.1
Penelitian tindakan model spiral ( Kemmis & Taggart, 1998 : 114 )
Penelitian ini berjalan melalui beberapa siklus.
Siklus kedua
dilaksanakan apabila siklus pertama belum tercapai sehingga mengulangi kegiatan pertama, dan bila belum berhasil dilanjutkan dengan siklus berikutnya.
3.5 Tahapan Penelitian a) Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), hand out, lembar / media mindscape, dan beberapa alat yang diperlukan untuk membuat mindscape. Selain persiapan pembelajaran, peneliti juga mempersiapkan lembar observasi keaktifan
siswa
yang
kemudian
dikonsultasikan
dengan
dosen
pembimbing. b) Tindakan Siklus 1 Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Tahap tindakan dilakukan oleh peneliti berkolaborasi dengan guru, menerapkan metode pembelajaran mind scaping dengan membuat catatan interaktif. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran IPS Kelas IV. Materi yang akan diberikan adalah : Pertemuan 1 (2 x 35 menit) membahas tentang “Alat Teknologi Produksi” Pertemuan 2 (2 x 35 menit) membahas tentang “Alat Teknologi Komunikasi” Pertemuan 3 (2 x 35 menit) membahas tentang “Alat Teknologi Transportasi” Adapun tindakan yang dilakukan pada tiap pertemuan yaitu : 1. Pendahuluan Guru menyampaikan presentasi kelas dengan memberikan apersepsi dan motivasi mengenai materi yang akan dipelajari yaitu “Perkembangan Teknologi”. 2. Kegiatan Inti Siswa belajar secara individu dan kelompok. Siswa mengidentifikasi jenis-jenis alat teknologi mulai dari teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi.
Guru mengajak siswa untuk melakukan pengamatan langsung di daerah sekitar. Guru membantu mengarahkan dan memberikan penekanan. Siswa bersama dengan guru membuat mindscape dari hasil identifikasi mengenai jenis-jenis teknologi. 3. Penutup Presentasi hasil mindscape Siklus 2 Rencana tindakan siklus 2 dimaksudkan sebagai perbaikan dan peningkatan baik hasil belajar maupun keaktifan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 ini dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan materi sebagai berikut : Pertemuan 1 (2 x 35 menit) membahas tentang “ Perbedaan Masalah Sosial dan Masalah Pribadi serta Faktor-faktor Penyebabnya” Pertemuan 2 (2 x 35 menit) membahas tentang “ Pengertian dan Macammacam Masalah Sosial" Tindakan yang dilakukan pada tiap pertemuan yaitu : 1. Pendahuluan Guru melakukan apersepsi dan motivasi dengan menunjukkan gambar juga video yang berkaitan dengan “ Masalah Sosial” untuk menarik minat dan keingintahuan siswa dalam mempelajari lebih dalam materi yang akan dibahas. 2. Kegiatan Inti -
Siswa belajar secara individu dan kelompok.
-
Guru memberikan gambaran / peta konsep pembelajaran melalui mindscape dengan media presentasi menggunakan LCD.
-
Bersama-sama mengidentifikasi macam-macam masalah sosial dan faktor-faktor penyebabnya.
-
Siswa membuat mindscape mengenai macam-macam masalah sosial dan faktor penyebabnya berpedoman pada buku IPS dengan bimbingan dan arahan dari guru.
3. Penutup -
Presentasi hasil mindscape.
c) Observasi Dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan dan mencatat kejadian-kejadian yang tidak terdapat dalam lembar observasi dengan membuat lembar catatan lapangan. Hal-hal yang diamati selama proses pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran itu sendiri dan aktifitas guru maupun siswa selama pelaksanaan pembelajaran. d) Refleksi Pada tahap ini peneliti bersama guru melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan pada siklus 1 yang digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan pembelajaran siklus berikutnya. Jika hasil yang diharapkan belum tercapai, maka dilakukan perbaikan dan peningkatan yang dilaksanakan pada siklus kedua dan seterusnya. 3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Suharsimi Arikunto (2005:101), mengartikan instrumen penelitian sebagai alat bantu merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam benda misalnya angket, daftar cek, pedoman wawancara, lembaran pengamatan. Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.6.1 Observasi Riduwan (2007:76) menjelaskan bahwa observasi yaitu pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang
dilakukan. Karena sifatnya mengamati, maka alat yang paling pokok adalah panca indera, terutama indera penglihatan. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan terhadap subjek, yaitu mengamati kinerja guru dalam menerapkan pembelajaran IPS menggunakan metode mind scaping dengan membuat catatan interaktif dan keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran IPS menggunakan metode mind scaping dengan membuat catatan interaktif. Berikut adalah kisi-kisi instrumen observasi kinerja guru dan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan metode mind scaping dengan membuat catatan interaktif : Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Kinerja Guru No
Aspek yang
Indikator
Diamati
Nomor Pernyataan
Penyampaian motivasi dan tujuan
1,2
pembelajaran. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan.
3
Membimbing siswa dalam kegiatan : I
Pelaksanaan
-
Diskusi
-
Membuat catatan interaktif
-
Merumuskan kesimpulan
Memberikan kesempatan mempresentasikan
4,5,6,7 8
hasil mindscape. Memberikan evaluasi II
Pengelolaan Waktu
III
Antusiasme
9 10
Menciptakan antusiasme siswa
11
Antusias mengajar
12
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Observasi Keaktifan Siswa No 1
2
Aspek yang Diamati Kerja sama Keseriusan dalam belajar
Nomor
Indikator
Pernyataan
Berdiskusi dengan teman.
4, 8
Kompak dalam pelaksanaan kegiatan. Perhatian
dalam
mendengarkan
penjelasan guru.
1, 3, 5, 9
Membaca dan mencatat. Menyampaikan pendapat.
3
Tanggung Jawab
Menjawab pertanyaan.
dan Kemandirian
Ketepatan
dan
kecepatan
7, 12, 17, dalam
18
mengerjakan latihan. Suka dan gembira.
4
Perasaan
5
Pengamatan
2, 6, 10, 11, 13, 14, 16
Melihat dan mendengar.
Jumlah Pernyataan
15 18
*Diadaptasi dari Yul Khairani Chan d’ Kanda
3.6.2 Metode Tes Dalam penelitian ini metode tes digunakan sebagai alat untuk memperoleh data dengan menguji
kemampuan siswa selama
mengikuti pembelajaran IPS dengan metode mindscaping dengan membuat catatan interaktif. Melalui metode tes tersebut digunakan untuk menguji sejauh mana perbandingan siswa mengalami perubahan tingkah laku serta hasil belajar sesudah diberi tindakan pembelajaran IPS dengan metode mindscape. Berikut adalah kisi-kisi instrumen evaluasi pembelajaran IPS menggunakan metode mind scaping dengan membuat catatan interaktif :
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Siklus 1 (Tes Formatif 1) Tingkat N o
Indikator
Kesukaran
1
2
3
4
5
Informasi mengenai perkembangan teknologi. Mengidentifikasi jenis- jenis alat teknologi produksi Mengidentifikasi jenis- jenis alat teknologi komunikasi. Mengidentifikasi jenis- jenis alat teknologi transportasi. Mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan setiap alat teknologi sesuai dengan perkembangannya.
Jumlah Soal
Nomor Soal 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah 11
12
13
14
15
Soal
Mudah Sedang
1
Sukar Mudah Sedang
3
Sukar Mudah 5
Sedang Sukar Mudah Sedang
4
Sukar Mudah Sedang 2 Sukar
Mudah
4
Sedang
6
Sukar
5
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Siklus 2 (Tes Formatif 2) No
1
2
3
4
5
Kesukaran
Pengertian manusia sebagai makhluk sosial.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah 11
12
13
14
15
Sedang
1
Sukar Mudah Sedang
1
Sukar
Identifikasi faktor-faktor penyebab masalah sosial. Identifikasi macammacam / bentukbentuk masalah sosial.
Mudah Sedang
4
Sukar Mudah Sedang
7
Sukar
Implementasi dalam kehidupan sehari-hari.
Mudah Sedang
2
Sukar
Jumlah Soal
Mudah
4
Sedang
6
Sukar
5
Dokumentasi Menurut Arikunto (2006:154) “ dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya.” Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil catatan interaktif siswa, keaktifan siswa di dalam kelas, dan hasil belajar IPS siswa.
Soal
Mudah
Perbedaan masalah pribadi dengan masalah sosial.
3.6.3
Nomor Soal
Tingkat
Indikator
3.7
Teknik Analisis Instrumen
3.7.1 Uji Validitas Instrumen Peneliti melakukan uji coba (try out) instrumen yang telah disusun sebagai alat ukur apakah instrumen baik dan memadai. Baik dan buruknya suatu instrumen akan menentukan kualitas hasil penelitian. Uji coba instrumen dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 05 Salatiga, sekolah yang tidak digunakan untuk penelitian. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation
0,2 (Hidayati, 2011: 42).
Hasil uji validitas menunjukkan dari 40 item yang diujikan terdapat 22 item yang dinyatakan valid dan 18 item dinyatakan tidak valid dengan skala alpha 763. (Tabel uji validitas instrumen terlampir). 3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama (Hidayati, 2011: 43). Uji reliabilitas penelitian menggunakan teknik Alpha (George and Mallery, 1995), dengan kriteria sebagai berikut : (tabel reliabilitas instrumen terlampir) 0,7
: tidak dapat diterima
0,7 <
0,8
: dapat diterima
0,8 <
0,9
: reliabilitas bagus
> 0,9
: reliabilitas memuaskan
3.8 Analisis Data a) Analisis Data Observasi Kinerja Guru Data hasil observasi dianalisis untuk mengetahui kinerja guru dalam menerapkan metode mind scaping dengan membuat catatan interaktif yang berpedoman pada lembar observasi kinerja guru. Lembar observasi terdiri dari 12 pernyataan. Penskoran lembar observasi disajikan dalam tabel, sebagai berikut : Tabel 3.5 Penskoran Lembar Observasi Kinerja Guru Aspek yang Diamati Pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Pengelolaan waktu Antusiasme guru dan siswa
Jumlah Item
Kurang Baik
Skor Cukup Baik Baik
Sangat Baik
36
9 1
1
2
3
4
4 8
2
48
Skor Maksimal Persentase
Jumlah
diperoleh
dari
skor
pada
lembar
observasi
dikualifikasikan untuk menentukan seberapa baik kinerja guru dalam menerapkan metode mind scaping dan mengelola proses pembelajaran. Untuk setiap siklus presentase diperoleh dari rata-rata presentase kinerja guru pada tiap pertemuan.
Presentase =
x 100 %
Hasil data observasi kinerja guru dianalisis dengan pedoman kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.6 Kriteria Kinerja Guru Persentase
Skor
Kriteria
75% - 100%
36 - 48
Sangat Baik
50% - 74,99%
24 - 35
Baik
25% - 49,99%
12 - 23
Cukup Baik
0% - 24,99%
< 12
Kurang Baik
b) Analisis Data Observasi Keaktifan Siswa Data hasil observasi dianalisis untuk mengetahui keaktifan siswa yang berpedoman pada lembar observasi keaktifan siswa. Penilaian dilihat dari hasil skor pada lembar observasi yang digunakan. Lembar observasi terdiri dari 18 butir pernyataan dengan rincian 16 butir pernyataan positif (+) dan 2 butir pernyataan negatif (-). Penskoran lembar observasi untuk pernyataan (+) adalah 4 untuk jawaban selalu, 3 untuk jawaban sering, 2 untuk jawaban kadang-kadang, dan 1 untuk jawaban tidak pernah. Untuk pernyataan (-) adalah skor 1 untuk jawaban selalu, 2 untuk jawaban sering, 3 untuk jawaban kadang-kadang, dan 4 untuk jawaban tidak pernah. Berikut adalah tabel penskoran lembar observasi : Tabel 3.7 Penskoran Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Pernyataan
Jumlah Item
Positif (+) Negatif (-)
16 2
Persentase
Selalu (SL)
Sering (SR)
4 3 1 2 Skor Maksimal diperoleh
dari
skor
Skor Kadangkadang (KD) 2 3
pada
Tidak Pernah (TP) 1 4
lembar
Jumlah 64 8 72 observasi
dikualifikasikan untuk menentukan seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk setiap siklus presentase diperoleh dari rata-rata presentase keaktifan siswa pada tiap pertemuan. Hasil data observasi ini dianalisis dengan pedoman kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.8 Kriteria Keaktifan Siswa Persentase
Skor
Kriteria
75% - 100%
54 - 72
Tinggi
50% - 74,99%
36 - 53
Sedang
25% - 49,99%
18 - 35
Rendah
0% - 24,99%
17
Kurang
Peneliti menggunakan kriteria tersebut karena dalam lembar observasi terdapat empat kriteria penilaian, sehingga terdapat empat kriteria keaktifan. Cara menghitung persentase keaktifan siswa (Sugiyono, 2001:81) berdasarkan lembar observasi untuk tiap pertemuan adalah sebagai berikut : Presentase = Skor yang diperoleh berdasarkan pengamatan
x 100 %
Jumlah skor maksimum
c) Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Hasil tes siswa dianalisis untuk menentukan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa. Peningkatan ketuntasan mengikuti ketentuan sekolah bahwa “ siswa dinyatakan lulus dalam setiap tes jika nilai yang diperoleh ≥ 65 dengan nilai maksimal 100. Maka dalam penelitian ini juga menggunakan ketentuan yang ditetapkan sekolah, untuk menentukan persen (%) ketuntasan siswa dengan menggunakan perhitungan persen (%) yaitu sebagai berikut : Persen (%) ketuntasan =
Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa
x 100 %
3.9 Jadwal Penelitian No 1
Kegiatan
3
Perencanaan Proses Pembelajaran Evaluasi Proses
4
Evaluasi Hasil
5
Pengumpulan Data
6
Analisis Data
7
Penyusunan Hasil
8
Pelaporan Hasil
2
Februari (minggu ke-)
Maret (minggu ke-)
April (minggu ke-)
1
1
1
2
3
4
2
3
4
2
3
3.10 Indikator Kinerja Adapun
indikator
kinerja
yang
digunakan
untuk
menentukan
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran IPS melalui metode mind scaping dengan membuat catatan interaktif ada dua kriteria: 1) Indikator kualitatif berupa keaktifan siswa mengikuti pembelajaran menggunakan metode mind scaping dengan membuat catatan interaktif. 2) Perbandingan antara ketuntasan hasil belajar siswa yang diperoleh dari : a. Ketuntasan hasil belajar tes formatif siklus I b. Ketuntasan hasil belajar tes formatif siklus II Dalam pembelajaran diharapkan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa melalui evaluasi dan tes sebanyak 90% siswa atau sejumlah 14 dari 16 siswa mendapat nilai 65 dengan KKM 65 dan siswa yang aktif dalam PBM diatas 50% dari jumlah siswanya dengan persentase keaktifan tergolong kriteria keaktifan tinggi.
75%
4