perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian akan dibahas enam hal yaitu jenis penelitian, data dan sumber data, populasi, sampel, metode dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, dan metode penyajian hasil analisis.
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif merupakan cara memaparkan atau menggambar sesuatu dengan apa adanya. Deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan fakta yang ada yang hidup pada masyarakat atau penuturnya. Penelitian deskriptif kualitatif tidak menggunakan angka-angka dan tidak menggunakan prosedur statistik. Penelitian secara kualitatif “mengupas dan menguraikan banyak sumber bacaan pada saat berlangsungnya kegiatan pengumpulan dan penganalisisan data” (Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. 2006: 63). Para peneliti yang menggunakan pendekatan ini harus dapat menginterpretasikan segala fenomena bahasa dan tujuan melalui sebuah penjelasan. “Penelitian kualitatif juga bisa dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya” (Straus dan Corbin dalam Syamsuddin dan Vismania S. Damaianti. 2006:73 ). Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif merupakan jenis penelitian yang dilakukan berdasarkan apa adanya atau commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
41 digilib.uns.ac.id
berdasakan fakta yang ada. Penelitian ini tidak berupa hitungan atau angka-angka melainkan data kebahasaan. Penelitian dalam skripsi ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif, karena data yang digunakan berdasarkan fakta yang ada dan merupakan data tulis yang berwujud kata, frase, kalimat, wacana bukan berupa angka-angka. Hasil analisis pada penelitian ini disampaikan dengan kata-kata. B. Data dan Sumber Data Penelitian diawali dengan pengumpulan data selengkap-lengkapnya sesuai dengan tujuan penelitian. Data adalah semua informasi atau bahan yang disediakan oleh alam (dalam arti luas) yang harus dicari, dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti (Subroto, 1992:34).Data dalam penelitian ini adalah data tulis, berupa teks (kalimat-kalimat) yang di dalamnya terdapat penanda kohesi dan koherensi yang membentuk wacana deskriptif rubrik Klik dalam Majalah Panjebar Semangat. Sumber data adalah penghasil atau pencipta bahasa yang sekaligus tentu saja juga penghasil atau pencipta data yang dimaksud (Sudaryanto, 1990:34). Sumber data dalam penelitian ini adalah rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangattahun 2013. C. Populasi dan Sampel Populasi ialah keseluruhan individu dari segi tertentu bahasa (Edi Subroto, 1992:32). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan wacana rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangatyang mengandung kohesi dan commit koherensi yang terdapat pada sumber data.to user
perpustakaan.uns.ac.id
42 digilib.uns.ac.id
Sampel adalah bagian-bagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian langsung yang dianggap dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Penemuan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitupengambilan sampel secara selektif disesuaikan dengan kebutuhan dalam sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sampel dalam penelitian ini wacana deskriptif rubrik Klik di majalah Panjebar Semangattahun 2013mewakili pada populasi. Adapun sampel yang dimaksud adalah: Majalah Panjebar Semangat Tahun 2013 1. Panjebar Semangat no. 1 – 5 Januari 2013 2. Panjebar Semangat no. 2 – 12 Januari 2013 3. Panjebar Semangat no. 3 – 19 Januari 2013 4. Panjebar Semangat no. 4 – 26 Januari 2013 5. Panjebar Semangat no. 5 – 2 Pebruari 2013 6. Panjebar Semangat no. 6 – 9 Pebruari 2013 7. Panjebar Semangat no. 7 – 16 Pebruari 2013 8. Panjebar Semangat no. 8 – 23 Pebruari 2013 9. Panjebar Semangat no. 9 – 2 Maret 2013 10. Panjebar Semangat no. 10 – 9 Maret 2013 11. Panjebar Semangat no. 11 – 16 Maret 2013 12. Panjebar Semangat no. 12 – 23 Maret 2013 13. Panjebar Semangat no. 13 – 30 Maret 2013 14. Panjebar Semangat no. 14 – 6 April 2013 15. Panjebar Semangat no. 15 – 13 April 2013 16. Panjebar Semangat no. 16 – 20 April 2013 17. Panjebar Semangat no. 17 – 27 April 2013 18. Panjebar Semangat no. 18 – 4 Mei 2013 19. Panjebar Semangat no. 19 – 11 Mei 2013 20. Panjebar Semangat no.commit 20 – 18Mei 2013 to user
perpustakaan.uns.ac.id
21. Panjebar Semangat no. 21 – 25 Mei 2013 22. Panjebar Semangat no. 22 – 1 Juni 2013 23. Panjebar Semangat no. 23 – 8 Juni 2013 24. Panjebar Semangat no. 24 – 15 Juni 2013 25. Panjebar Semangat no. 25 –22 Juni 2013 26. Panjebar Semangat no. 26 – 29 Juni 2013 27. Panjebar Semangat no. 27 – 6 Juli 2013 28. Panjebar Semangat no. 28 – 13 Juli 2013 29. Panjebar Semangat no. 29 –20 Juli 2013 30. Panjebar Semangat no. 30 – 27 Juli 2013 31. Panjebar Semangat no. 31 – 3 Agustus 2013 32. Panjebar Semangat no. 32 – 10 Agustus 2013 33. Panjebar Semangat no. 33 – 17 Agustus 2013 34. Panjebar Semangat no. 34 – 24 Agustus 2013 35. Panjebar Semangat no. 35 – 31 Agustus 2013 36. Panjebar Semangat no. 36 – 7 September 2013 37. Panjebar Semangat no. 37 – 14 September 2013 38. Panjebar Semangat no. 38 – 21 September 2013 39. Panjebar Semangat no. 39 – 28 September 2013 40. Panjebar Semangat no. 40 – 5 Oktober 2013 41. Panjebar Semangat no. 41 – 12 Oktober 2013 42. Panjebar Semangat no. 42 – 19 Oktober 2013 43. Panjebar Semangat no. 43 – 26 Oktober 2013 44. Panjebar Semangat no. 44 – 2 Nopember 2013 45. Panjebar Semangat no. 45 – 9 Nopember 2013 46. Panjebar Semangat no. 46 – 16 Nopember 2013 47. Panjebar Semangat no. 47 – 23 Nopember 2013 48. Panjebar Semangat no. 48 – 30 Nopember 2013 49. Panjebar Semangat no. 49 – 7 Desember 2013 50. Panjebar Semangat no. 50 – 14 Desember 2013 user 51. Panjebar Semangat no.commit 51 – 21toDesember 2013
43 digilib.uns.ac.id
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
52. Panjebar Semangat no. 52 – 28 Desember 2013
D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode
dan
teknik
pengumpulan
data
dalam
penelitian
ini
menggunakan metode simak dan dilanjutkan dengan teknik catat. Metode simak atau penyimakan adalah metode pengumpulan data dengan cara menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto,1993:133). Kemudian teknik catat dilakukan dengan mencatat data berupa kata-kata, kalimat-kalimat pada teks atau wacana deskriptif rubrik Klik yang terdapat penanda kohesi dan penanda koherensi. Setelah data dikumpulkan, data diseleksi, dan diklasifikasi. Adapun langkah-langkah konkret untuk pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1.
Menyimak (membaca, mempelajari, dan memperhatikan) penggunaan bahasa yang berupa kata-kata, kalimat-kalimat pada teks wacana deskriptif rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangat.
2.
Menggaris bawah atau menandai penanda kohesi dan penanda koherensi wacana deskriptif rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangat.
3.
Mencatat data ke dalam kartu data yang memuat penanda kohesi dan penanda koherensi wacana deskriptif rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangat serta terjemahannya dalam bahasa Indonesia lengkap dengan kode sumber datanya.
4.
Mengklasifikasikan data berdasarkan bentuk penanda kohesi (kohesi gramatikal dan kohesi leksikal) dan makna penanda koherensi. user Berikut contoh penulisan datacommit besertatokodenya.
perpustakaan.uns.ac.id
45 digilib.uns.ac.id
(52) Pencolodan ing Keyboard – Sawijining seniman Rusia aran Anatoly Vyatkin nggawe ‘patung’ wujud tombol keyboard raseksa. Patung utawa monumen keyboard iki migunakake 86 balok watu lan dipapanake ing lapangan Yekaterinburg, Rusia. Tujuan utamane ora liya kanggo narik kawigaten wong mlaku utawa turis sing kebeneran liwat kono. Kabukten, akeh wong kang kerep pencolodan saka tuts siji menyang tuts liyane, kaya-kaya sajak lagi ngetik ing keyboard komputer ngono kae. (PS/14/6/04/2013). „Melompat di keyboard – seorang seniman Rusia bernama Anatoly Vyatkin membuat „patung‟ berwujud tombol keyboard rasaksa. Patung atau monumen ini menggunakan 86 balok batu dan ditempatkan di lapangan Yaketerinburg, Rusia. Tujuan utamanya tidak lain untuk menarik perhatian orang jalan atau turis yang tidak sengaja lewat situ. Terbukti, banyak orang yang sering melompatlompat dari tuts satu ke tuts lainnya, seperti sedang mengetik di keyboard komputer begitu.‟
Data di atas merupakan data nomor 52 yang mengandung pengacuan demonstratif tempat. Pada kodenya tertera (PS/14/6/04/2013) yang artinya Panjebar Semangat nomor 14 tangal 6 April tahun 2013. Kode tersebut tidak dicantumkan halaman, dikarenakan semua data rubrik Klik terdapat pada halaman 3 pojok kanan bawah.
E. Metode dan Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan dua metode analisis yaitu metode agih dan metode padan. Metode agih adalah metode analisis data yang alat penentunya bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1993:15). Metode agih digunakan untuk mengkaji penanda kohesi gramatikal dan penanda kohesi leksikal wacana deskriptif rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangat. Teknik dasar yang digunakan dalam metode agih adalah teknik BUL commit to user (Bagi Unsur Langsung). Teknik BUL yaitu teknik yang membagi satuan lingual
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
datanya menjadi beberapa bagian atau unsur, dan unsur-unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud (Sudaryanto, 1993:31). Dilanjutkan dengan teknik ganti dan teknik lesap. “Teknik
lesap
dilaksanakan
dengan
melesapkan
(melepaskan,
menghilangkan, menghapuskan, mengurangi) unsur tertentu satuan lingual yang bersangkutan” (Sudaryanto,1993:37). Teknik lesap digunakan untuk mengetahui kadar keintian unsur yang dilesapkan. Jika hasil dari pelesapan tersebut tidak gramatikal berarti unsur yang bersangkutan memiliki kadar keintian yang tinggi atau bersifat inti: artinya sebagai unsur pembentuk satuan lingual, unsur yang bersangkutan mutlak diperlukan (Sudaryanto,1993:42). “Teknik ganti dilaksanakan dengan menggantikan unsur tertentu satuan lingual yang bersangkutan dengan “unsur” tertentu yang lain di luar satuan lingual yang bersangkutan”(Sudaryanto,1993:37). Kegunaannya adalah untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori unsur terganti atau ginanti dengan unsur pengganti, khususnya bila tataran pengganti sama dengan tataran ginanti. Bila saling menggantikan kedua unsur itu dalam kelas atau kategori yang sama. Berikut contoh penerapan metode agih. (1)
Nalika romadon ing prancis – Sawijining bocah mujudake peniru ulung. Nalika ndeleng wong tuwane nindakake bab kang becik, mula dheweke bakal melu-melu. Iku uga kang ditindakake bocah Muslim iki nalika melu bapake nindakake salat Duhur ing Mesjid Agung Strasbourg, Prancis. Senajan durung mangerteni maknane salat, semangate bocah cilik iki patut ditiru dening wong-wong kang diwasa liyane (PS/32/10/08/2013). „Ketika ramadhan di prancis – Salah seorang anak menjadi peniru user melakukan hal yang baik, maka ulung. Ketika melihatcommit orang to tuanya
perpustakaan.uns.ac.id
47 digilib.uns.ac.id
dia akan menirunya. Itu juga yang dilakukan anak Muslim ini ketika ikut bapaknya melakukan sholat Dzuhur di Masjid Agung Strasbourg, Prancis. Walaupun belum mengerti makna sholat, semangat anak kecil ini patut ditiru oleh orang-orang yang dewasa lainnya.‟ Data (1) di atas terdapat pengacuan persona III tunggal yaitu dheweke „dia‟. Kata dheweke „dia‟ merupakan jenis kohesi gramatikal pengacuan endofora yaitu mengacu anak kecil yang sedang meniru ayahnya melakukan ibadah sholat yang berada di dalam teks. Kemudian data (1) dibagi unsur langsungnya dengan teknik BUL. (1.a) (1.b)
(1.c)
(1.d)
Sawijining bocah mujudake peniru ulung. „Salah seorang anak menjadi peniru ulung‟ Nalika ndeleng wong tuwane nindakake bab kang becik, mula dheweke bakal melu-melu. „Ketika melihat orang tuanya melakukan hal yang baik, maka dia akan menirunya‟ Iku uga kang ditindakake bocah Muslim iki nalika melu bapake nindakake salat Duhur ing Mesjid Agung Strasbourg, Prancis. „Itu juga yang dilakukan anak Muslim ini ketika ikut bapaknya melakukan sholat Dzuhur di Masjid Agung Strasbourg, Prancis.‟ Senajan durung mangerteni maknane salat, semangate bocah cilik iki patut ditiru dening wong-wong kang diwasa liyane. „Walaupun belum mengerti makna sholat, semangat anak kecil ini patut ditiru oleh orang-orang yang dewasa lainnya‟
Selanjutnya data (1) diuji dengan teknik lesap seperti berikut: (1.e)
Nalika ndeleng wong tuwane nindakake bab kang becik, mula Ø bakal melu-melu. „Ketika melihat orang tuanya melakukan hal yang baik, maka Ø akan menirunya‟
Pengujian di atas membuktikan bahwa penanda kohesi pronomina persona III dheweke „dia‟ ketika dilesapkan, kalimat di atas menjadi tidak gramatikal, jadi pronomina persona III tersebut harus dihadirkan. Kemudian data diatas diuji dengan menggunakan teknik ganti. commit to user (1.f) Nalika ndeleng wong tuwane nindakake bab kang becik,mula
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dheweke *piyambake
bakal melu-melu
„Ketika melihat orang tuanya melakukan hal yang baik maka, akan menirunya.‟ dia *dirinya Hasil analisis data (1d) diatas dheweke „dia‟ tidak dapat diganti dengan kata piyambake „dirinya‟. Walaupun tidak mengubah makna namun kedua kata pengganti tersebut kurang sesuai untuk menggantikan pronomina persona III di atas karena kalimat di atas menggunakan ragam bahasa Jawa ngoko sehingga kurang tepat diganti dengan kata piyambake „dia‟ karena kata tersebut merupakan ragam bahasa Jawa krama. Metode padan adalah metode analisis data dengan alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto,1993:13). Metode padan digunakan untuk mengkaji sarana koherensi. Teknik yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP). Alat penentunya adalah kenyataan atau segala sesuatu (bersifat luar bahasa) yang ditunjukkan oleh bahasa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode padan referensial untuk mengetahui makna yang ditunjukkan oleh sarana koherensi. Berikut contoh analisis koherensi menggunakan metode padan. (2)
Montor saka pring – Dinane iki produsen otomotif padha jor-joran nggawe mobil ramah lingkungan. Nanging mahasiswa ing Jepang iki malah ora kalah kreatife, dheweke nyiptakake mobil kang ramah lingkungan kagawe saka pring. Mobil weton Universitas Kyoto iki diarani BamGoo. Lan mesthi wae bobote entheng banget, yakuwi mung 60kg wae (kang ateges isih abot sing numpaki!).BamGoo bisa dilakokake 50 km adohe kanggo saben isi commit to user ulang akine (PS/26/29/06/2013).
perpustakaan.uns.ac.id
49 digilib.uns.ac.id
„Mobil dari bambu - Hari ini produsen otomotif sedang berusaha keras membuat mobil ramah lingkungan. Tetapi mahasiswa di Jepang ini malah tidak kalah kreatifnya, dirinya menciptakan mobil yang ramah lingkungan terbuat dari bambu. Mobil keluaran Universitas Kyoto ini dinamakan BamGoo. Dan pasti saja beratnya ringan sekali, yaitu hanya 60 kg saja (yang berarti masih berat yang menaiki!). BamGoo bisa dikendarai 50 km jauhnya untuk setiap isi ulang akinya.‟ Data (2) di atas terdapat penanda koherensi berupa penekanan pada kata mesthi wae „pasti saja‟ yang berfungsi menekankan bahwa berat mobil yang terbuat dari bambu tersebut sangat ringan.
F. Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Metode penyajian hasil analisis data menggunakan dua metode yakni metode formal dan metode informal. Metode formal adalah metode penyajian hasil analisis dengan menggunakan lambang atau tanda-tanda. Metode penyajian informal yaitu metode penyajian hasil analisis data dengan menggunakan katakata biasa atau sederhana agar mudah dipahami (Sudaryanto, 1993:145). Metode penyajian formal adalah perumusan kaidah-kaidah sistem dengan simbol-simbol tertentu, tanda tambah (+), tanda panah (
), tanda
bintang (*), tanda garis miring (/), tanda pelesapan (Ø), tanda kurung siku ([...]), tanda kurung kurawal ({...}), dan sebagainya. Penyajian laporan analisis ini data yang berupa teks berbahasa Jawa dicetak miring walaupun di data aslinya tidak dicetak miring dan disertai keterangan dalam bahasa Indonesia yang data diapit oleh tanda petik satu („....‟)penulisan dengan cetak miring tersebut dimaksudkan agar tampak berbeda commit to user antara data yang berbahasa Jawa dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia.