BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah metode deskriptif dilakukan
dengan
tujuan
utama
untuk
yaitu suatu metode yang membuat
gambaran
atau
mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara obyektif (Notoatmodjo, 2005). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dukungan perawat terhadap pasien yang menjalani hemodialisis di RSUD Kraton Pekalongan.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD Kraton Pekalongan pada bulan Juli 2013 sebanyak 39 orang. 2. Sampel Sampel penelitian ini adalah pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD Kraton Pekalongan pada bulan Juli 2013 sebanyak 39 orang. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel hanya yang sesuai dengan kriteria inklusi. dengan populasi. Pengambilan sampel didasarkan pada kriteria sebagai berikut: a. Kriteria inklusi. 1) Pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisis lebih dari 2 bulan 2) Pasien yang menjalani hemodiasis 2x seminggu 3) Pasien penyakit ginjal yang dapat diajak berkomunikasi b. Kriteria eksklusi 1) Pasien yang tidak bersedia menjadi responden 2) Pasien yang mengalami kegawatan saat menjalani hemodialisis
17
18
C. Definisi Operasional Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel
Alat dan Cara ukur Dukungan perawat Alat dalam bentuk perhatian menggunakan secara emosi, bantuan kuesioner instrumental, pemberian Teknik angket informasi, penilaian dan Jawaban penghargaan pernyataan favourable tidak pernah diberi skor 1, kadang-kadang skor 2, sering skor 3 dan selalu skor 4. Jawaban pernyataan un favourable tidak pernah diberi skor 4, kadang-kadang skor 3, sering skor 2 dan selalu skor 1.
Hasil ukur
Skala
Nilai dukungan perawat antara 27-108 yang dikategorikan : 1 : dukungan baik, jika nilai responden > cut off point (95,28) 2 : dukungan kurang, jika nilai responden ≤ cut off point (95,28)
Nominal
Dukungan Emosi yaitu kasih sayang, cinta atau empati yg diberikan perawat sehingga pasien merasa nyaman
Nilai dukungan emosi antara 6-24 yang dikategorikan : 1 : dukungan baik, jika nilai responden > cut off point (25) 2 : dukungan kurang, jika nilai responden ≤ cut off point (25)
Nominal
2. Dukungan Instumen
Dukungan instrumental yaitu dukungan sosial yang diberikan oleh perawat berupa barang atau jasa saat pasien menjalani hemodialisis
Nilai dukungan instrumental antara 624 yang dikategorikan: 1 : dukungan baik, jika nilai responden > cut off point (22) 2 : dukungan kurang, jika nilai responden ≤ cut off point (22)
Nominal
3. Dukungan Informasi
Dukungan informasi yaitu dukungan sosial yang diberikan perawat
Nilai dukungan informasi antara 6-32 yang dikategorikan:
Nominal
Dukungan perawat pada pasien yang menjalani hemodialisis
Sub variabel 1. Dukungan emosi
Definisi Operasional
19
Variabel
Definisi Operasional
Alat dan Cara ukur
Hasil ukur
Skala
berupa pemberian infoemasi untuk membantu pasien hemodialisis dalam mengenali dan memecahkan masalah
1 : dukungan baik, jika nilai responden > cut off point (21) 2 : dukungan kurang, jika nilai responden ≤ cut off point (21)
4. Dukungan penilaian
Dukungan penilaian yaitu Dukungan sosial yang diberikan oleh perawat berupa penilaian positif atau penguatan bagi pasien hemodialisis untuk melakukan sesuatu
Nilai dukungan penilaian antara 3-12 yang dikategorikan: 1 : dukungan baik, jika nilai responden > cut off point (11) 2 : dukungan kurang, jika nilai responden ≤ cut off point (11)
Nominal
5. Dukungan penghargaan
Dukungan penghargaan, yaitu dukungan sosial yang diberikan oleh perawat berupa bimbingan, penghargaan, perhatian dan bantuan untuk penyelesaian masalah
Nilai dukungan penghargaan antara 520 yang dikategorikan: 1 : dukungan baik, jika nilai responden > cut off point (18) 2 : dukungan kurang, jika nilai responden ≤ cut off point (18)
Nominal
D. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Unit Hemodialisis RSUD Kraton Pekalongan E. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2013.
F. Etika Penelitian Menurut Hidayat (2007) dalam melakukan penelitian harus memperhatikan etika penelitian yaitu Informed Consent, Anonimity dan kerahasiaan 1. Informed Consent Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan menjadi responden, yang diberikan sebelum penelitian.
20
2. Anonimity (Tanpa Nama) Memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. 3. Kerahasiaan (confidentiality) Semua infromasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
G. Alat Pengumpulan Data 1. Alat Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan kuesioner yaitu daftar pertanyaan disusun secara tertulis dalam rangka pengumpulan data suatu penelitian yang sudah tersusun baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo 2005). Pernyataan favourable, untuk jawaban tidak pernah diberi skor 1, kadangkadang skor 2, sering skor 3 dan selalu skor 4. Pernyataan un favourable untuk jawaban tidak pernah diberi skor 4, kadang-kadang skor 3, sering skor 2 dan selalu skor 1. Kuesioner terdiri dari pernyataan favourable sebanyak 24 soal dan pernyataan unfavourable sebanyak 6 soal.
2. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan teknik angket yaitu suatu cara pengumpulan data suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dengan cara mengedarkan daftar pertanyaan kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan
tanggapan,
(Notoatmodjo, 2005).
informasi,
jawaban
dan
sebagainya
21
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 15 orang di unit hemodialisi RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan yang memiliki karakteristik pasien yang sama dengan unit Hemosdialisis RSUD Kraton. Uji validitas menggunakan kuesioner yang disusun oleh peneliti dan kuesioner tersebut belum pernah digunakan oleh peneliti lain. Oleh karena itu peneliti melakukan uji validitas terhadap kuesioner penelitian. a. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner tersebut. Teknik korelasi yang digunakan korelasi product moment (r) (Notoatmodjo, 2005). Besarnya r table dilihat dengan rumus df (degree of freedom) = N-2 = 15-2 = 13. Pada tabel angka kritik nilai r dengan taraf signifikansi 5% (0,05) diketahui df = 13, maka r tabel adalah 0,514 (Gumilar, 2007).
Pratisto (2004) menyatakan bahwa keputusan uji validitas sebagai berikut: Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel , maka butir tersebut valid, jika r
hitung
negatif atau r
hitung
tabel
, maka butir tersebut tidak valid.
Hasil uji validitas pertanyaan variabel dukungan perawat dengan 30 pertanyaan diperoleh 3 pertanyaan tidak valid karena r hitung < 0,514 yaitu pertanyaan nomor 8 (r hitung: 0,206), nomor 21 (r hitung: 0,307) dan nomor 30 (r hitung: 0,133). Ketiga pertanyaan yang tidak valid tersebut tidak digunakan dalam kuesioner penelitian.
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau
22
tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo 2005).
Pratisto (2004) menyatakan bahwa keputusan uji reliabilitas sebagai berikut: jika r alpha positif atau lebih besar dari r tabel maka reliabel, jika r alpha
negatif atau r alpha lebih kecil dari r tabel maka tidak reliabel. Hasil uji
reliabilitas diperoleh cronbach’s alpha sebesar 0,959 > 0,514, sehingga kuesioner dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai kuesioner penelitian.
H. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut: 1. Peneliti mengajukan surat ijin penelitian kepada Kaprodi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang. 2. Peneliti meneruskan kepada BAPPEDA Kabupaten Pekalongan. Peneliti menyampaikan surat tembusan kepada Direktur RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan setelah mendapatkan surat ijin penelitian dari BAPPEDA. 3. Peneliti menentukan sampel penelitian berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. 4. Peneliti memperkenalkan diri pada responden dan menjelaskan tujuan penelitian kepada responden dengan memberikan Surat Pengantar Penelitian. 5. Responden yang setuju untuk dijadikan responden penelitian, dipersilahkan untuk mengisi lembar informed concent. 6. Peneliti memberikan kuesioner dan meminta responden untuk mengisi jawaban pada kuesioner dengan didampingi oleh peneliti.
23
I. Pengolahan dan Analisis Data 1. Metode pengolahan data Hastono (2001) mengemukakan bahwa langkah-langkah pengolahan data meliputi: a. Editing Kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau kuesioner, apakah gambaran sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten. Peneliti memeriksa jawaban responden atas pertanyaan di kuesioner. Peneliti tidak menemukan kuesioner yang belum mendapatkan mendapatkan jawaban responden. b. Coding Kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Hal ini untuk mempermudah pada saat analisa dan juga mempercepat pada saat entry data. Peneliti memberikan kode pada variabel penelitian dengan kode 1: dukungan baik dan kode 2: dukungan kurang. c. Processing Kegiatan memproses data agar dapat dianalisis. Peneliti membuat rekapitulasi hasil penelitian dan membuat entry data pada program komputer serta mengolah menggunakan program statistik tertentu. d. Cleaning Kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientry untuk mengetahui ada tidaknya kesalahan. Peneliti memeriksa hasil penelitian dan tidak ditemukan kesalahan dalam pengolahan data. 2. Analisis Data Analisa ini dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian, pada umumnya analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005). Analisa univariat menghasilkan distribusi frekuensi dukungan perawat pada pasien yang menjalani hemodialisis.
24
Data berjenis numerik seperti data umur pasien dan lama rawat pasien diseajikan dalam bentuk tendensi sentral (mean, minimum, maksimum dan standar deviasi). Data berjenis kategorik seperti jenis kelamin, pekerjaan, dukungan perawat disajikan dalam distribusi frekwensi. Sebelum dukungan dikategorikan menjadi baik dan kurang data diuji kenormalnnya terlebih dahulu. Jika data berdistribusi normal, maka cut off point menggunakan nilai mean dan jika data berdistribusi tidak normal maka cut off point menggunakan nilai median. Kategori dukungan menjadi baik jika nilai > dari cut off point dan kurang, jika nilai ≤ dari cut off point.