BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Setting Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Dukutalit 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati dengan subjek penelitian adalah siswa kelas 5 sebanyak 22 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan yang mempunyai karakteristik yang berbeda serta kemampuan yang berbeda pula. Sebagian besar siswa kelas 5 berasal dari anak buruh dan pedagang kecil yang perhatian terhadap anak sangat kurang. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu dari bulan Oktober dengan bulan Desember 2015 secara perinci dapat dilihat dalam matrik di bawah: Oktober No.
1
1
Penyusunan Desain PTK
2
Siklus I
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
x
Pelaksanaan Tindakan
x x
Observasi
x
Analisis/ Refeksi
x
Siklus II : Perencanaan Tindakan
4
Desember
x x x
Perencanaan Tindakan
3
Nopember
Kegiatan
x
Pelaksanaan Tindakan
x
Observasi
x
Analisis/ Refeksi
x
Penyusunan Laporan
xx x x
3.2. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu istilah yang tidak dapat dipisahkan dalam penelitian. Variabel penelitian merupakan faktor yang apabila diukur memebrikan nilai yang bervariasi ( Slameto, 2012:138), dengan kata lain variabel merupakan 17
18
gejala yang bervariasi yang menjadi titik perhatian dalam penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat dua variabel yaitu: 3.2.1. Variabel bebas ( X ) Varibel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat , jadi variabel bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat ( Slameto, 2012:140). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Pendekatan quantum learning, guru memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas dalam proses pembelajaran, guru membantu siswa mengidentifikasi dan menmgorganisasikan tugas yang berhubungan dengan proses pembelajaran, guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai kemudian melakukan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan yang sesuai, guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, guru melakukan evaluasi
terhadap
penyelidikan dan proses yang digunakan siswa.
3.2.2. Variabel terikat ( Y ) Variabel terikat adalah unsur terikat oleh adanya variabel yang lain , jadi variabel terikat merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas ( slameto. 2012:140). Sehubungan dengan hal itu pada penilaian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar IPA tentang proses tumbuhan hijau membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari pada siswa kelas 5 SD Negeri Dukutalit 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati Variabel yang digunakan mengandung arti bahwa dengan penerapan pendekatan quantum learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri Dukutalit 02 dengan pokok bahasan proses tumbuhan hijau membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari.
3.3. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian mencakup perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta analisis dan refleksi dengan tahapan sebagai berikut:
19
a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat perencanaan sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian, yaitu dari 22 siswa kelas 5 SD Negeri Dukutalit 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati yang sudah menguasai materi proses tumbuhan hijau membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari hanya 9 siswa. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang telah ditetapkan. 3) Menyiapkan Sumber belajar dan media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian. 4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian 5) Menyiapkan alat evaluasi yang berupa tes tertulis, serta lembar kerja siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Dalam pelaksanaan tindakan pada penelitian ini ada tiga tahap yaitu tahap kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pertemuan pertama, pada kegiatan pendahuluan guru menyampaikan pokok bahasan dalam kegiatan pembelajaran yang difokuskan materi pokok. Selanjutnya menyampikan apersepsi dan motivasi siswa agar timbul rasa antusias dalam pemahaman materi yang akan disampaikan oleh guru. Dalam kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan quantum learning. Selanjutnya dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa membuat simpulan tentangt materi dan melakukan refleksi kegiatan pembelajaran Pertemuan kedua, pada kegiatan ini pendahuluan guru menyampaikan apersepsi yang berkaitan dengan materi kegiatan pembelajaran yang lalu. Siswa melakukan diskusi tentang materi proses tumbuhan hijau membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari
20
Pertemuan ketiga guru melakukan evaluasi siklus I dan guru menutup pembelajaran dengan salam.
c. Observasi Pada tahap observasi dilakukan oleh teman sejawat melalui lembar observasi, teman sejawat mengamati dan mengisi setiap lembar observasi sesuai dengan pernyataan yang sudah disusun. Teknik observasi digunakan untuk mengamati dan mengetahui aktivitas dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran serta kegiatan guru dalam pembelajaran sesuai dengan rencana pelakanaan pembelajaran Selain
dengan
lembar
observasi,
tindakan
observasi
juga
didokumentasikan melalui foto sebagai bukti nyata hasil penelitian. Foto tersebut meliputi dokumentasi aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran
d. Refleksi Setelah mengkaji hasil belajar IPA siswa dan hasil pengamatan aktivitas guru, serta melihat ketercapaian indikator kinerja maka peneliti melakukan perbaikan pada siklus dua agar pelaksanaannya lebih efektif. Peneliti juga melihat apakah indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya telah tercapai. Bila belum tercapai maka peneliti melanjutkan siklus berikut sampai mencapai indikator kinerja. Prosedur pelaksanaannya : 1) Mencatat hasil observasi, baik keaktifan siswa, kerjasama siswa dalam kelompok maupun hasil post tes siswa. 2) Menganalisis hasil observasi untuk membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan pada siklus I. 3) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan. 4) Menyimpulkan hasil belajar siswa, apakah kualitas hasil belajar siswa pada siklus I sudah maksimal atau belum, apabila belum maksimal dilanjutkan ke siklus II.
21
3.4. Data dan Cara Pengumpulan Data Metode dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara metode observasi, metode tes, metode dokumentasi Observasi Observasi atau disebut juga pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh indera (Arikunto, 2002: 133). Observasi di dalam penelitian ini menggambarkan pengamatan aktivitas siswa di kelas dengan menggunakan pendekatan quantum learning. Tabel 3.1 Kisi-kisi lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Indikator No
1
Aspek
Tumbuhkan
Guru
No
Siswa
Item
No Item
Memberi informasi
1
Memperhatikan
1
tentang tujuan
2
dengan semangat
2
Memberi motivasi
3
Memberikan
3
tentang manfaat
4
contoh tentang
4
pembelajaran Memberi apersepsi 2
Alami
pembelajaran
manfaat dalam
Memberi contoh
kegiatan pembelajaran
3
Namai
Memberi penjelasan
5
Menyiapkan bahan
5
tentang bahan dan
6
dan alat yang
6
alat yang harus
dibutuhkan dalam
disiapkan
proses pembelajaran
4
Demonstrasi Memberikan
7
Mempresentasikan
7
kan
8
hasil eksperimen
8
kesempatan pada siswa untuk
dan diskusi dei
22
mempresentasikan 5
Ulangi
6
Rayakan
Mengulangi
depan kelas 9
Mengulangi hasil
langkah-langkah
kegiatan esuai
dalam kegiatan
dengan langkah-
pembelajaran
langkah
Bersama-sama
10
Membuat simpulan
9
10
membuat simpulan
a. Tes Menurut Ebster’s Collegiate (dalam Arikunto, 1995) tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Siklus I dan Siklus II N
Standar
o
kompetensi
1
Kompetensi Dasar
Indikator Soal
Siklus I
Mengidentifikasi
Siswa dapat menyebutkan
Memahami
cara tumbuhan hijau
hasil tumbuhan hijau
cara tumbuhan
membuat makanan
membuat makanan sendiri
hijau membuat
Siswa dapat menjelaskan
makanan
proses tumbuhan hijau
No Soal 1-5
6-20
membuat makanan sendiri 2
Siklus II
Mengidentifikasi
Siswa dapat menyebutkan
Memahami
cara tumbuhan hijau
hasil tumbuhan hijau
cara tumbuhan
membuat makanan
membuat makanan sendiri
hijau membuat
Siswa dapat menjelaskan
makanan
proses tumbuhan hijau membuat makanan sendiri
1-10
11-20
23
b. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku surat notulen rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002: 206) Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari observasi. Dokumentasi berupa daftar nama siswa dan daftar nilai siswa. Dokumen juga diperkuat dengan foto ketika kegiatan pembelajaran sedang berlangsung.
3.5. Analisis/ Interprestasi Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berwujud data kuantitatif dan kualitatif. a. Data Kuantitatif Data ini berupa hasil belajar yang mengukur tingkat kognitif siswa. Jika penilaian menggunakan skor tertinggi (maksimal) 100, maka dapat diketahui rumus untuk menentukan skor pada siswa. Menurut Poerwanti (2008:6-15) skala 100 berangkat dari persentase yang mengaitkan skor prestasi sebagai proporsi penguasaan peserta didik pada suatu perangkat tes dengan batas minimal angka 0 sampai 100 persen (%). Adapun langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menentukan skor berdasar proporsi 𝐵
Skor = 𝑆 x 100% (rumus bila menggunakan skala-100%) 𝑡
Dimana: B = banyaknya butir yang dijawab benar (dalam bentuk pilihan ganda) atau jumlah skor jawaban benar pada tiap butir/ item soal pada tes bentuk penguraian). St = skor teoritis 2) Menentukan ketuntasan klasikal Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah dikontrakan dalam pembelajaran. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan peserta tes dapat menggunakan pedoman yang ada. Hasil perhitungan dibandingkan
24
dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut. Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut : Kriteria Ketuntasan Belajar Kriteria Ketuntasan
Kualifikasi
65
Tuntas
< 65
Tidak Tuntas
KKM ≥65 Dengan demikian, dapat ditentukan jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar klasikal, menggunakan rumus sebagai berikut :
% ketuntasan belajar =
jumlah siswa yang tuntas × 100% jumlah seluruh siswa
(Depdikbud dalam Rahmawati, 2007:6) b. Data Kualitatif Data kualitatif berupa data hasil observasi proses belajarar mengajar guru dalam pembelajaran mengunakan pendekatan quantum learning, serta hasil catatan lapangan dan angket dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh simpulan. Kriteria Ketuntasan Data Kualitatif Kriteria Ketuntasan
Skala Penilaian
Q3 ≤ skor ≤ T
Sangat Baik
Q2 ≤ skor < Q3
Baik
Q1 ≤ skor < Q2
Cukup
R ≤ skor < Q1
Kurang (Poerwanti, dkk, 2007:6.9)
25
3.6. Indikator Keberhasilan Dengan pendekatan quantum learning aktivitas dan hasil belajar IPA tentang proses tumbuhan hijau membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari pada siswa kelas 5 SD Negeri Dukutalit 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati dapat meningkat. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya prosentase : Sekurang-kurangnya 75 % siswa kelas 5 SD Negeri Dukutalit 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati mengalami ketuntasan belajar individual sebesar 65 dalam pembelajaran IPA