14
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis dan rancangan penelitian yang dilakukan adalah penelitian non eksperimental dengan menggunakan metodestratified random sampling dan metode analisis spektroskopi fourier transform infrared (FTIR). B. Variabel Operasional 1. Bakso yang digunakan dalam penelitian ini adalah suatu produk makanan yang terdiri dari daging bakso sapi dan kuah bakso yang diedarkan di Purwokerto dari warung bakso dengan kategori warung bakso kecil. 2. Kategori warung bakso kecil merupakan produk bakso yang dijajakan oleh pedagang bakso dengan warung bakso yang terletak di pinggir jalan tanpa bangunan dan hanya beratapkan tenda. 3. Warung bakso besar merupakan warung bakso yang sudah memiliki bangunan besar dan sudah menetap dengan ijin bangunan. 4. Populasi sampel adalah warung bakso yang terletak di kota Purwokerto yang meliputi wilayah Purwokerto bagian barat, selatan, timur, dan utara. 5. Lemak sapi sebagai pembanding yang digunakan merupakan lemak sapi yang diperoleh dari pasar tradisional di Purwokerto. 6. Lemak babi adalah lemak hasil ekstraksi dari jaringan adiposa babi. 7. Spektroskopi FTIR yang digunakan adalah FTIRShimadzu IRTracher-100. C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015. 2. Tempat Penelitian Pengambilan sampel dilakukan di warung bakso dengan kategori warung bakso kecil dan besar di kota Purwokerto kemudian analisis sampel
dilakukan
di
Laboratorium
Kimia
Organik
Universitas
ANALISIS CEMARAN LEMAK…, IRMA PRASTIKA, FARMASI, 2015
15
Muhammadiyah Purwokerto dan Laboratorium Terpadu Universitas Muhammadiyah Purwokerto. D. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jaringan adiposa babi yang diperoleh dari pasar tradisional di Purwokerto dan lemak sapi sebagai standar serta produk bakso dari beberapa pedagang di daerah Purwokerto sebagai sampel. Kemudian bahan kimia yang digunakan yaitu Na2SO4 anhidrat dan n-heksana. Alat yang digunakan yaitu meliputi seperangkat alat spektroskopi FTIR (Shimadzu IRTracher-100), oven (Memmert), sentrifuge (PLC-03), vortex (Ika Vortex Genius 3), timbangan analitik (Shimadzu TXB622L), mikropipet (Socorex ISBA S.A), mikrotube, spuitdan alat alat gelas. E. Cara Peneitian 1. Tahap Persiapan a. Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan secara stratified random samplingdengan menggunakan metode undian (lotre) yang dilakukan di kota Purwokerto. Populasi penelitian adalah produk bakso dari 95 warung bakso kecil danbesar yang tersebar di kota Purwokerto. Kriteria bakso yang diambil sebagai sampel merupakan bakso dengan label sapi dan berjualan menetap.Proporsi pengambilan sampel secara stratified random sampling disajikan dalan Tabel 3. Dari hasil pengambilan sampel dengan menggunakan metode tersebut, diharapkan adanya sampel yang mewakili populasi. Tabel 3. Proporsi pengambilan sampel warung bakso Kriteria Warung Bakso Kecil Besar
Jumlah 15 80 95
Proporsi sampel √ + 1 √ + 1
Jumlah sampel 4 9 13
b. Instrumen Spektroskopi FTIR Instrumen yang digunakan adalah Spektroskopi FTIR Shimadzu IR Tracher-100 yang dilengkapi dengan lempeng kristal demountable cell KBr, dengan teknik penanganan sampel oleh sel KBr.
ANALISIS CEMARAN LEMAK…, IRMA PRASTIKA, FARMASI, 2015
16
2. Tahap Pelaksanaan a. Penyiapan Lemak Babi Lemak babi diekstraksi dari jaringan adiposa babi yang diperoleh dari pasar tradisional di Purwokerto, kemudian dicuci dan dipotong kecil-kecil lalu proses perolehan minyak dilakukan dengan memanaskan jaringan lemak babi di dalam oven pada suhu 70˚C selama 24 jam hingga melebur. Lemak yang telah melebur disaring menggunakan kertas saring, kemudian kadar air dihilangkan dengan penambahan Na2SO4 anhidrat untuk menghilangkan tapak-tapak air dan disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit. Lapisan minyak yang dihasilkan dari proses sentrifugasi tersebut dipisahkan, divorteks dan disentrifugasi kembali. Setelah itu lemak disaring dengan kertas saring dan disimpan dalam wadah tertutup (Sundhani, 2013). b. Penyiapan Lemak Sapi Sebagai Pembanding Lemak sapi yang diperoleh dari pasar tradisional di Purwokerto dicuci dan dipotong kecil-kecil untuk memperoleh luas permukaan yang semakin besar. Kemudian lemak tersebut dimasukkan kedalam oven pada suhu 70˚C selama 24 jam hingga melebur. Lalu disaring dan ditambahkan dengan Na2SO4 anhidrat untuk menghilangkan kadar air, dan disentrifugasi selama 20 menit. Lapisan yang terbentuk dipisahkan, kemudian divorteks dan disentrifugasi kembali. Lalu disaring dengan menggunakan kertas saring dan disimpan dalam flakon (Rohman et al, 2011). c. Pemisahan Lemak Pada Kuah Bakso Sebanyak 50 ml kuah bakso dan 50 gram bakso yang beredar di Purwokerto diekstraksi dengan cara pemanasan menggunakan oven, yaitu kuah bakso dan bakso yang telah dipotong kecil-kecil tersebut dipanaskan pada suhu 100˚C selama 30 menit, hingga lemak yang terdapat dalam daging bakso keluar menuju kuah bakso untuk selanjutnya dianalisis. Semakin lama waktu pemanasan, maka lemak
ANALISIS CEMARAN LEMAK…, IRMA PRASTIKA, FARMASI, 2015
17
yang dihasilkan semakin banyak. Kemudian bakso hasil ekstraksi tersebut ditambahkan dengan Na2SO4 anhidrat sebanyak 0,5 ml dan didinginkan dalam lemari es selama 24 jam agar lemak terangkat keatas sehingga memudahkan dalam pengambilannya. Setelah 24 jam, lemak terpisah dengan air. Jaringan lemak berada diatas jaringan air. Lalu dipisahkan dan ditambahkan dengan Na2SO4 anhidrat untuk menghilangkan kadar air. Kemudian disentrifuge selama 20 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Lapisan yang terbentuk dipisahkan, kemudian divorteks dan disentrifugasi kembali. Lalu disaring dengan menggunakan kertas saring dan disimpan dalam flakon (Rohman et al, 2011). d. Penyiapan Sampel Kalibrasi dan Validasi Pembuatan sampel kalibrasi dan validasi berupa pembuatan seri konsentrasi lemak babi danlemak sapi. Seri konsentrasi dibuat masing-masing sebanyak 1 ml, yaitu dengan cara lemak babi dan lemak kuah bakso diambil dengan menggunakan mikropipet dan diaduk hingga homogen lalu diletakkan dalammikrotube. Tabel 4. Seri konsentrasi lemak babi dalam lemak sapi Seri Konsentrasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Lemak Babi (µl) 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0
LemakSapi (µl) 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
e. Penentuan Konsentrasi Minimum Deteksi Penentuan konsentrasi minimum deteksi yang masih bisa dideteksi dilakukan dengan membuat seri konsentrasi dibawah 5% kandungan lemak babi dalam lemak sapi, kemudian dianalisis dengan FTIR dan PLS (Rohman dkk., 2011).
ANALISIS CEMARAN LEMAK…, IRMA PRASTIKA, FARMASI, 2015
18
f. Analisis dengan Spektroksopi FTIR Seri konsentrasi dari lemak yang telah dibuat dan sampel lemak yang telah disaring dan dimurnikan ditempatkan pada plat demountable cell KBr dengan suhu ruangan yang terkontrol untuk meminimalkan gangguan uap udara. Lalu diletakkan pada elemen demountable cell KBr. Kemudian di scanning sebanyak 32 kali pada kisaran panjang gelombang 4.000 cm-1 sampai 650 cm-1 dengan resolusi 16 cm-1.Semua spektra dirasiokan/ dikurangkan terhadap background udara dan dibaca sebagai nilai absorbansi. Setiap selesai pengukuran, plat dibersihkan dengan n-heksana sebanyak dua kali hingga tidak ada minyak yang tertinggal, lalu dikeringkan dengan tissu. Setelah proses scanning, spektrum udara diambil. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali. Hasil scanning kemudian direkam dan dianalisis lebih lanjut. F. Analisis Hasil Data hasil spektrum FTIR yang diperoleh diolah menggunakan program analisis kemometrik dengan software Minitab 16, chemometrics dan microsoft excel dalam perangkat komputer.
ANALISIS CEMARAN LEMAK…, IRMA PRASTIKA, FARMASI, 2015