BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau berbagai variable, sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif karena analisis data yang dilakukan tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan dengan meneliti lebih dalam tentang gejala yang dialami. (I Made Wirartha, 2006: 154) Dan data yang diperoleh bukanlah berbentuk angka-angka atau nominal melainkan berupa kata-kata yang disusun dalam sebuah laporan. 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini adalah sebuah usaha cuci sepeda motor yang beralamat di Jalan Saudara No.40 Padang Bulan Kelurahan Beringin. 3.3 Defenisi Konsep Konsep pada penelitian ini adalah strategi bisnis. Dalam Pandji Anoraga, (1997: 338), Strategi adalah penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tidakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Informan Penelitian Informan dalam penelitian ini terbagi atas dua informan, yaitu informan kunci dan informan utama. Penentuan informan kunci dan informan utama dilakukan dengan menentukan informan kunci dengan secara purposive, yaitu dengan menganggap orang tersebut adalah orang yang paling penting dan paling mengetahui tentang informasi yang dibutuhkan, sedangkan penentuan informan utama adala dengan menggunakan teknik accidental atau secara acak (Suyanto, 2005: 172). Informan kunci pada penelitian ini adalah pemilik dari usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara yaitu Ibu Karsimah Hanum. Sedangkan informan utama pada penelitian ini adalah dua orang karyawan yang bekerja di Doorsmeer Saudara ini dan pasien yang menggunakan jasa ini diambil secara acak disesuaikan dengan hari dan waktu pada saat wawancara sebanyak 19 orang (konsumen dan pelanggan). 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dapat dilakukan beberapa cara sebagai berikut: 1. Pengamatan ( Observasi ) Dalam Sugiyono, (2010: 402) menurut Sutrisno Hadi, (1986) Obeservasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Dalam penelitian ini observasi akan dilakukan dari pertengahan bulan Januari sampai dengan akhir bulan Februari 2014, pada hari Jum’at, Sabtu, dan Minggu. Pada waktu pagi hari, siang hari dan sore hari.
Universitas Sumatera Utara
2. Wawancara ( Interview ) Dalam Sugiono, (2010: 402) menurut Esterberg, (2002) Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam wawancara yang akan dilakukan, yang menjadi narasumber pada wawancara ini adalah pemilik usaha, dua orang karyawan, dan pelanggan yang terbagi atas waktu yaitu pagi hari, siang hari, dan sore hari yaitu 9 orang yang dipilih secara acak. 3. Dokumen Dalam Sugiyono, (2010: 402) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen berbentuk tulisan dan gambar. Dokumen pada penelitian ini adalah segala cacatan dari pemilik usaha ini dan gambar dari usaha ini. 3.6. Teknik Analisis Data Analisis SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. (Freddy Rangkuti, 2009: 31) 3.7. Tahap Pengambilan Keputusan a. Melakukan perumusan IFAS Setelah melakukan identifikasi faktor-faktor strategis internal, maka faktor – faktor stretegi internal tersebut disusun dalam rangka Strenght dan Weakness.
Universitas Sumatera Utara
Tahapnya adalah : 1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan pada kolom 1 2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktorfaktor tersebut dalam perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00) 3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau pesaing utama. Sedangkan variable yang bersifat negatif, kebalikannya. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing – masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) hingga 1,0(poor) 5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu beraksi terhadap faktorfaktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
Universitas Sumatera Utara
Faktor – faktor Internal (1) Kekuatan
Tabel 3.1. IFAS Bobot Rating (2) (3)
Bobot x rating (4)
Komentar
Kelemahan Total Sumber: Freddy Rangkuti, 2009: 25 b. Melakukan Perumusan EFAS Berikut inilah cara – cara penentuan Faktor Strategi Eksternal : 1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman). 2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dati 1,0 (sangat penting) hingga 0,0 (tidak penting). Faktor – faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak faktor strategis. 3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1(poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah sebaliknya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
Universitas Sumatera Utara
masing – masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) hingga 1,0 (poor) 5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana
perusahaan
tertentu
beraksi
terhadap
faktor-faktor
strategis
eksternalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
Faktor – faktor Eksternal (1) Peluang
Tabel 3.2. EFAS Bobot Rating (2) (3)
Bobot x rating (4)
Komentar
Ancaman Total Sumber: Freddy Rangkuti, 2009: 24 Setelah mendapatkan hasil seberapa besar nilai kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman yang terlihat pada tabel IFAS dan EFAS maka dapat melakukan penjumlahan atas IFAS + EFAS, apabila menemukan perbandingan maka akan dapat menunjukkan beberapa cara alternatif untuk menentukan strategi pengembangan untuk usaha ini.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Freddy Rangkuti, 2009. Penggabungan IFAS + EFAS dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 IFAS+EFAS Strength (kekuatan)
Bobot
Sub Total (A) Opportunity (Peluang)
Sub Total (C) Total S+O atau (A) + (C) Sumber: Freedy Rangkuti, 2009
Weakness (kelemahan)
Bobot
Sub Total (B) Bobot
Threat (Ancaman)
Bobot
Sub Total (D) Total W+T atau (B) + (D)
Hasil yang akan diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Bila S (A) + O (C) > W (B) + T (D) maka faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya jalan keluar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan. 2. Bila S (A) + O (C) < W (B) + T (D) maka pokok masalah adalah kenyataan yang sebenarnya terjadi, yang memiliki kelemahan besar disamping tantangan atau ancaman yang dihadapi sangat besar. Tindak lanjut yang harus dilakukan adalah mencari alteernatif lain untuk memperkuat variable pengamatan atau strateginya.
Universitas Sumatera Utara
Lalu sub total yang telah dijumlahkan dan melakukan perbandingan, maka akan dimasukkan kedalam diagram SWOT. Setelah itu akan ditentukan strategi apa yang akan digunakan atau diterapkan. Lebih rinci akan dijelaskan strategi yang akan dilakukan dengan menggunakan matriks SWOT seperti pada tabel dibawah. Tabel 3.4 Matrik SWOT
Internal Eksternal
STRENGTH (S) Tentukan faktorfaktor kekuatan Internal
WEAKNESSES (W) Tentukan faktor-faktor kelemahan internal
OPPORTUNIES (O) Tentukan faktor-faktor peluang eksternal
STRATEGI SO STRATEGI WO Ciptakan strategi Ciptakan strategi untuk menggunakan meminimalisirkan kekuatan untuk kelemahan untuk memanfaatkan memanfaatkan peluang peluang TREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT Tentukan faktor-faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi untuk ancaman eksternal menggunakan meminimalisirkan kekuatan untuk kelemahan dan mengatasi ancaman menghindari ancaman Sumber: Freddy Rangkuti, 2009:31 a. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. b. Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. c. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Universitas Sumatera Utara
d. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1
Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1
Sejarah Usaha Doorsmeer Saudara adalah sebuah usaha jasa cuci sepeda motor berlokasi
di Jalan Saudara No.40 Padang Bulan Medan Kelurahan Beringin Kecamatan Medan Selayang. Dimana lokasi ini adalah salah satu jalan alternatif bagi pengguna kendaraan pribadi yang sengaja melintas akibat adanya kemacetan di sepanjang Jalan A.H Nasution akibat adanya pembangunan jalan layang (Flyover) di Simpang Pos atau Jalan Pintu Air I. Usaha jasa cuci sepeda motor ini didirikan pada tanggal 22 April 2006. Didirikan oleh seorang ibu rumah tangga bernama Karsimah Hanum (48 tahun). Usaha ini merupakan usaha pribadi atau keluarga yang didirikan dengan tujuan memberikan nilai tambah untuk keluarga. Sebagai ibu rumah tangga hanya mengandalkan keyakinan akan usaha yang dijalani, usaha ini dapat terus ada hingga saat ini. Keputusan untuk mendirikan usaha cuci sepeda motor ini dikarenakan faktor ekonomi keluarga serta melihat potensi dari lokasi dimana usaha ini didirikan. Adapun daftar harga tahun 2014 untuk sekali penggunaan jasa cuci sepeda motor di Doorsmeer Saudara.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Daftar harga cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara No. Jenis Sepeda Motor Harga 1.
Sepeda Motor Biasa (Mio matic, Honda Rp 10.000,00 Revo dan sejenisnya, Yamaha, Suzuki)
2.
Sepeda Motor Jenis Kawasaki Ninja R, Rp 12.000,00 Yamaha Vixion, Honda Mega pro, dll
3.
Sepeda Motor Besar (Kawasaki Ninja Rp 15.000,00 RR, Yamaha Byson, Honda CBR dan sejenisnya)
3.
Becak Motor (Sejenisnya)
Rp 17.000,00
Sumber: Hasil Penelitian, Januari 2014 Usaha Doormeer Saudara ini beroperasi dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Dalam menjalankan usaha doorsmeer ini pelaku usaha mengalami kesulitan yaitu karyawan yang tidak tetap. Karyawan yang tidak tetap ini dikarenakan tidak adanya komitmen yang pasti untuk mengikat karyawan seperti kontrak kerja, agar dapat melakukan kegiatan operasional usaha secara maksimal. Usaha yang tidak berbadan hukum seperti usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara mengakibatkan adanya kendala bagi pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya. Karyawan pada usaha ini sangat sedikit, hanya ada dua orang karyawan. Pada awal didirikan usaha ini pada tahun 2006, dengan modal usaha dengan total sekitar Rp 11.500.000,00 (Sebelas Juta Lima Ratus Rupiah). Dimana dihabiskan untuk membeli segala peralatan usaha hingga biaya untuk merubah halaman rumah menjadi tempat usaha cuci sepeda motor ini. Dalam setiap bulannya usaha cuci sepeda motor ini dapat mencapai omzet atau nilai pendapatan belum bersih bekisar hingga Rp 3.500.000,00 ( Tiga juta lima ratus ribu rupiah ).
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Visi dan Misi Usaha cuci sepeda motor Doorsmeer saudara memiliki Visi dan Misi sebagai berikut: Visi
: Menjadikan usaha cuci sepeda motor ini sebagai nilai tambah keluarga
agar kehidupan keluarga lebih baik. Misi
: Melakukan pelayan terbaik dan memberikan hasil cuci yang lebih dari
harapan konsumen dan pelanggan. 4.1.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah bagian yang terpenting dalam penentuan tujuan organisasi didirikan. Struktur organisasi merupakan kerjasama antara dua atau lebih dalam mencapai tujuan yang sama. Dalam struktur organisasi akan menentukan apa fungsi masing-masing setiap anggota dari organisasi tersebut. Dalam usaha cuci sepeda motor ini memiliki struktur organisasi yang kecil. Gambar 4.1 Struktur organisasi Usaha Jasa Cuci Sepeda Motor Doorsmeer Saudara Pemilik Usaha
Karyawan Lepas Karyawan I
Karyawan II
(Fleksibel tergantung kebutuhan)
Sumber: Hasil Penelitian, Januari 201 4.1.4 Deskripsi Jabatan
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah deskripsi kerja pada struktur organisasi usaha cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara 1. Pemilik Usaha Sebagai pimpinan dan pengelola usaha cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara, menyusun segala aturan yang wajib dilakukan untuk karyawan, memberikan pengarahan untuk karyawan, menerima pemasukan dan pengeluaran keuangan, menggaji anggota yang bekerja, membantu anggota ketika ramai pasien, berbelanja kebutuhan doorsmeer seperti; pengkilat sepeda motor, handuk untuk mengeringkan dan membersihkan sepeda motor, sikat atau brush. 2. Karyawan I Sebagai orang yang dipercaya pemilik usaha. Anggota I ini merangkap sebagi kasir. Bertanggung jawab atas usaha ketika pemilik tidak ada ditempat. Mencuci sepeda motor dengan cepat dan bersih. Lalu melayani pelanggan atau konsumen sesuai harapan pelanggan atau konsumen. 3. Karyawan II Anggota II hanya fokus terhadap konsumen dan pelanggan. Melayani sesuai keinginan pelanggan dan konsumen agar melebihi dari harapan konsumen dan pelanggan. 4. Karyawan Lepas (fleksibel tergantung kebutuhan) Anggota tambahan ada ketika anggota I dan anggota II tidak bisa lagi menangani konsumen dan pelanggan yang ingin menggunakan jasa cuci sepeda
Universitas Sumatera Utara
motor ini. Anggota tambahan akan datang untuk membantu kegiatan melayani konsumen dan pelanggan yang datang. 4.2 Penyajian Data Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dan diperoleh peneliti, diperolehlah hasil observasi dan wawancara akan dibagi atas dua aspek lingkungan, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dalam lingkungan internal terdiri dari aspek keuangan, aspek sumber daya manusia, aspek kegiatan operasional, dan aspek pemasaran. Dalam lingkungan eksternal terdiri dari aspek pasar, aspek kompetitor atau pesaing, aspek pemasok, dan aspek pemerintah. 1. Lingkungan Internal a. Aspek keuangan Dalam aspek keuangan terbagi atas dua yaitu: biaya investasi (modal) dan biaya operasional. Usaha cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara ini mengeluarkan modal awal sekitar Rp 11.500.00,00 (sebelas juta lima ratus ribu rupiah) yang dipergunakan untuk membeli segala peralatan untuk usaha jasa ini seperti mesin pompa air, mesin kompresor, selang penyemprot air, dan pembangunan tenpat usaha. Biaya operasional yang dikeluarkan sekitar Rp 150.000,00 untuk sekali belanja segala bahan untuk pengkilat sepeda motor, sabun, shampoo, handuk atau kain untuk membersihkan dan mengeringkan sepeda motor, ember dan sikat untuk membersihkan sela-sela dalam sepeda motor yang tidak terjangkau, serta biaya listrik. Usaha jasa cuci sepeda motor memiliki catatan keuangan yang dicacat
Universitas Sumatera Utara
dalam sebuah buku cacatan. Dimaksudkan agar mudah dalam mengetahui aktivitas keuangan pada usaha yang dijalankan. b. Aspek sumber daya manusia Sumber daya manusia adalah bagian terpenting dalam kegiatan operasional usaha cuci sepeda motor ini. Usaha ini memiliki dua orang karyawan yang memiliki keahlian dalam bidang mencuci sepeda motor dengan cepat dan bersih yang hingga saat ini masih bekerja di usaha cuci sepeda motor ini. Dan sebagai karyawan tambahan, hanya datang membantu ketika usaha cuci sepeda motor ini ramai dikunjungi oleh pelanggan atau konsumen. Pemilik usaha bergantung kepada karyawan yang bekerja. Mereka hanya datang ketika keinginan mereka ada untuk mencari uang, namun ketika keinginan itu tidak ada maka mereka tidak akan membuka doorsmeer ini. Bahkan dalam seminggu, usaha cuci sepeda motor ini dapat tutup hingga tiga hari berturut-turut karena tidak ada karyawan yang bekerja, tetapi keinginan mereka akan uang selalu ada sehingga mereka lebih sering bekerja daripada tidak bekerja. Hanya saja mereka membutuhkan waktu libur. Menurut karyawan yang bekerja, melakukan pekerjaan sampingan bukan pekerjaan yang tetap untuk mendapatkan uang tambahan akhir pekan dan uang tambahan untuk membeli sesuatu yang mereka inginkan. Mereka juga mengatakan bahwa bekerja di Doorsmeer Saudara menyenangkan karena mendapatkan perhatian dari pemilik usaha. Mereka sering mendapatkan sarapan jika mereka buka lebih awal. Dan akan mendapatkan makan siang jika keadaan Doorsmeer sedang ramai dan pada saat hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri mereka akan mendapatkan bingkisan dari pemilik usaha.
Universitas Sumatera Utara
c. Aspek kegiatan operasional Dalam menjalakan kegiatan operasional, usaha jasa cuci sepeda motor ini menggunakan peralatan minimal seperti, air dari sumur yang dipompa oleh alat pemompa air, sikat, busa (spons), kain lap, selang air, shampoo kendaraan dan sabun, kuas, ember, kompresor, peralatan semprot air. Dalam melakukan kegiatan operasional usaha cuci sepeda motor ini sangat cepat dan terjamin kebersihannya. Menurut pelanggan, mereka senang datang kembali karena segala yang diinginkan untuk kebersihan sepeda motor mereka terpenuhi. Kecepatan dan kebersihan terjamin. Dan menurut konsumen yang baru sekali menggunakan jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara, mereka mengatakan bahwa cara kerja karyawan usaha ini baik dan bagus. Keinginan untuk sepeda motor mereka terpenuhi. Dan tidak terlalu memakan waktu yang banyak. Walaupun cara kerja karyawan sama dengan karyawan doorsmeer lain tetapi merasa puas saja ketika menggunakan jasa cuci sepeda motor di Doorsmeer Saudara ini. Namun, dalam wawancara (terlampir) pelanggan dan konsumen berkomentar tentang teknologi yang masih manual dengan menggunakan mesin dan peralatan yang masih sederhana. Menurut pemilik usaha, kendala terjadi ketika mesin rusak karena sudah lama. Namun karyawan I dapat mengatasi dengan segera untuk memperbaiki mesin yang rusak atau ada peralatan lain yang rusak. Dari hasil observasi yang dilakukan terlihat bahwa usaha jasa cuci sepeda motor mengalami permasalah usaha jasa yang berkaitan dengan karakteristik intangibility, yaitu jasa tidak dapat disimpan, jasa tidak dapat dilindungi hak patennya.
Universitas Sumatera Utara
d. Aspek Pemasaran Dalam aspek pemasaran tidak terlepas dari bauran pemasaran atau marketing mix. Dalam bauran pemasaran terdapat variabel – variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran. Variabel – variabel bauran pemasaran tersebut adalah produk, harga, tempat dan promosi. 1. Produk Produk yang dihasilkan dalam usaha ini adalah jasa. Jasa mencuci sepeda motor. Memberikan pelayanan berupa jasa yang terbaik kepada pelanggan dan konsumen. Jasa merawat kebersihan sepeda motor pelanggan sesuai dengan harapan pelanggan dan konsumen. 2. Harga Harga merupakan hal yang menjadi pertimbangan kembali dalam penggunaan jasa cuci sepeda motor ini. Namun harga yang diberlakukan pada usaha jasa cuci sepeda motor di Doorsmeer Saudara sudah mengikuti standar harga dan disamakan dengan usaha cuci sepeda motor lainnya. Menurut pemilik usaha dalam wawancara (terlampir), harga yang diberlakukan sudah mengikuti harga pada doorsmeer lainnya yang sejenis. Pemilik usaha memberlakukan harga dengan penetapan harga berdasarkan biaya (Cost Based Pricing). Menurut pelanggan dan konsumen dalam wawancara (terlampir), harga yang diberlakukan sudah biasa diterapkan oleh usaha yang sejenis. Pelanggan dan konsumen juga menyadari akan hal harga bahan baku yang semakin hari meningkat. Harga dengan jasa yang dihasilkan sudah seimbang. 3. Tempat
Universitas Sumatera Utara
Tempat merupakan lokasi dimana usaha atau kegiatan berlangsung. Lokasi yang tergambar dari hasil observasi bahwa lokasi terletak di sebuah jalan alternatif untuk segala kendaraan (kecuali truk) yang menghindar dari kemacetan di Simpang Pos atau Jalan Pintu Air I. Tempat usaha yang merupakan halaman rumah dari pemilik usaha. Memiliki tempat tunggu yang biasa saja namun terkesan nyaman. Menurut pelanggan dan konsumen dari hasil wawancara (terlampir), lokasi usaha yang strategis, mudah dijangkau dan jalan yang dilalui oleh banyak orang yang menggunakan sepeda motor, lalu tempat tunggu lumayan nyaman seperti usaha jasa cuci sepeda motor lainnya. 4. Promosi Dari hasil observasi yang dilakukan, promosi hanya dilakukan dengan menggunakan spanduk. Namun spanduk hanya bertahan 3 bulan setelah berdirinya usaha cuci sepeda motor (wawancara). Sekarang hampir tidak ada kegiatan promosi yang dilakukan oleh pemilik usaha karena pemilik beranggapan, tanpa melakukan promosi usaha ini sudah ramai dikunjungi diakhir pekan. Dan sudah melebihi harapan pemilik usaha. 2. Lingkungan Eksternal a. Aspek pasar Pasar adalah tempat dimana pelaku usaha memasarkan produk yang dihasilkannya. Menurut pemilik usaha, usaha jasa cuci sepeda motornya menargetkan pada orang-orang yang memiliki kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda dua bagi yang berada disekitar usaha maupun yang melintas.
Universitas Sumatera Utara
b. Aspek kompetitor atau pesaing Dari hasil observasi yang telah dilakukan, pesaing untuk usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara hampir tidak ada. Bahkan pada observasi berikutnya, usaha jasa ini tidak memiliki pesaing sama sekali. Untuk jarak 500m kekanan atau jalan menuju Jalan A.H Nasution hingga kekiri menuju jalan besar Jalan Jamin Ginting tidak ditemukan pesaing yang sejenis usahanya. c. Aspek Pemasok Usaha ini membutuhkan pemasok bahan baku yaitu, sabun, shampoo kendaraan, pengkilat sepeda motor, dan sikat. Menurut pemilik usaha, pemasok dibutuhkan ketika salah satu bahan baku habis dari persediaan. beberapa bahan baku ditemukan oleh beberapa pemasok. Setiap bahan baku memiliki pemasok yang berbeda sehingga memperolehnya pun ditempat dan waktu yang berbeda. Pemasok juga termasuk penentu pemberlakuan harga pada penggunaan jasa pada Doosmeer Saudara. d. Aspek pemerintah Aspek pemerintah yang dimaksud adalah kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah. Seperti kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) dimana segala sesuatu dipengaruhi oleh harga bahan baku yang diterapkan oleh pemerintah. 4.3 Analisis data Untuk memperjelas segala sesuatu yang menjadi kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman dari usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara maka dilakukan analisis SWOT. Analisis SWOT juga membantu pemilik usaha dalam
Universitas Sumatera Utara
mengetahui segala kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman dari usaha yang didirikan. Selain itu analisis SWOT membantu pemilik usaha dalam menentukan strategi yang akan digunakan dalam mengembangkan usaha untuk meningkatkan penjualan. Faktor internal usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara Faktor internal adalah faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang ditinjau dari aspek keuangan, aspek sumber daya manusia, aspek kegiatan operasional, dan aspek pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
Adapun aspek – aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Faktor internal Doorsmeer Saudara Kekuatan (strength) Kelemahan (weakness) Aspek sumber daya manusia 1. Tanggap tehadap pelanggan dan konsumen 2. Fisik yang kuat 3. Ketelitian dalam hal kebersihan serta kecepatan dalam melayani konsemen dan pelanggan
Aspek sumber daya manusia 1. karyawan yang tidak disiplin
Aspek kegiatan operasional 1. Ketersediaan bahan baku yang selalu ada. 2. Kecepatan dan kebersihan yang terjamin
Aspek kegiatan operasional 1. Pengguanaan alat yang masih minim. 2. Tidak hak paten dari usaha jasa yang ditawarkan
Aspek pemasaran 1. Lokasi yang strategis 2. Harga yang sesuai standar cuci sepeda motor sejenis 3. Tempat tunggu yang sederhana namun nyaman
Aspek Pemasaran 1. Tidak melakukan pemasaran yang besar.
Aspek keuangan 1. Modal yang rendah namun menghasilkan untung yang besar. 2. Menejemen keuangan yang tidak rumit. 3. Memiliki cacatan keuangan Sumber: hasil penelitian, Februari 2014 Faktor eksternal usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara Faktor eksternal adalah faktor – faktor peluang dan ancaman yang ditinjau dari aspek pasar, aspek kompetitor atau pesaing, aspek pemasok, aspek pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Adapun beberapa aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Faktor eksternal Doorsmeer Saudara Peluang (Opportunity)
Ancaman (Threat)
Aspek Pasar 1. Target pasar yang luas (tidak memandang status, gaya hidup, penghasilan, maupun umur dan gender)
Aspek Kompetitor 1. Timbulnya pesaing baru
Aspek Kompetitor 1. Tidak memiliki pesaing dalam usaha yang sejenis
Aspek Pemerintah 1. Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak)
Aspek Pemasok 1. Pemasok yang selalu menyediakan kebutuhan Doorsmeer Saudara 2. Rendahnya daya tawar pemasok (Banyak penjual bahan baku yang dibutuhkan) Sumber: hasil penelitian, Februari 2014 4.4 Pengambilan Keputusan Strategi Melakukan Perumusan dengan Matriks IFAS dan EFAS 1. Matriks IFAS Pada faktor – faktor yang tertera pada tabel 4.2 dimasukkan kedalam matriks IFAS. Dengan tahap – tahap sebagai berikut: memberikan bobot pada masing – masing faktor dengan skala 1,0 (paling penting) hingga 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut dalam usaha ini. Lalu menghitung rating untuk masing – masing faktor dengan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh terhadap usaha ini. Lalu mengalikan bobot dan rating sehingga memperoleh pembobotan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Matriks IFAS ( Internal Factors Analysis Summary ) Faktor-faktor Internal Bobot Rating Bobot Komentar x Rating Strengths (S) Aspek Sumber daya manusia a. Tanggap terhadap pelanggan b. Fisik yang kuat
0,12
3
0,36
Kunci pelayanan
0,09
2
0,18
Baik, cenderung turun
c. Teliti dalam kebersihan
0,12
3
0,24
Kualitas yang harus tetap dijaga
Aspek Kegiatan operasional a. Ketersediaan bahan baku
0,08
2
0,16
b. Kecepatan dan kebersihan yang terjamin Aspek Pemasaran
0,12
3
0,36
Hubungan yang baik namun tidak terikat Kualitas kunci sukses
a. Lokasi yang strategis
0,12
4
0,48
b. Harga yang sesuai
0,06
2
0,12
c. Fasilitas tempat tunggu yang nyaman Aspek Keuangan
0,03
2
0,06
a. Modal yang rendah
0,03
2
0,06
b. Menejemen keuangan yang tidak rumit c. memiliki catatan keuangan
0,02
1
0,02
0,04
2
0,08
Sub Total
0,83
Menentukan reputasi usaha Harga ditentukan oleh biaya Dapat disesuaikan
Tidak memerlukan modal yang besar Pemilik yang mengatur keuangan Laporan keuangan sederhana namun dibutuhkan
2,12
Weakness (W) Aspek Sumber daya manusia a. Karyawan tidak disiplin Aspek Kegiatan Operasional a. Penggunaan alat yang masih minim b. Tidak ada hak paten (intangibility)
0,04
2
0,08
Perlu diperhatikan
0,06
1
0,06
Perlu diperhatikan
0,04
1
0,04
Perhatikan
Universitas Sumatera Utara
Aspek Pemasaran a. Tidak melakukan pemasaran yang besar
0,03
Sub Total TOTAL
0,17 1,00
2
0,06
Tanpa pemasaran usaha tetap berjalan
0,24 2,36
Sumber: Hasil Penelitian, Februari 2014 Dari hasil analisis pada matriks IFAS (Internal Factors Analysis Summary), Strength (S) memiliki faktor yang paling menonjol yaitu faktor dari lokasi yang strategis dengan nilai sub total 2,12. Dan pada Weakness (W), memiliki nilai sub total 0,24 dengan faktor yang menonjol adalah faktor penggunaan alat yang masih minim dan karyawan yang tidak disiplin. 2. Matriks EFAS Pada faktor – faktor yang tertera pada tabel 4.3 dimasukkan kedalam matriks EFAS. Dengan tahap – tahap sebagai berikut: memberikan bobot pada masing – masing faktor dengan skala 1,0 (paling penting) hingga 0,0 (tidak penting) berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut dalam usaha ini. Lalu menghitung rating untuk masing – masing faktor dengan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh terhadap usaha ini. Lalu mengalikan bobot dan rating sehingga memperoleh pembobotan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Matriks EFAS ( Eksternal Factors Analysis Summary ) Faktor- faktor Eksternal Bobot Rating Bobot Komentar x Rating Opportunities (O) Aspek Pasar a. target pasar yang luas 0,20 4 0,80 Diperhatikan, di pergunakan. Aspek Kompetitor (pesaing) a.Tidak memiliki pesaing Aspek Pemasok a. Pemasok yang selalu menyediakan bahan baku
0,25
4
1,00
Diperhatikan
0,15
1
0,15
Tidak selalu terikat
b. Rendahnya daya tawar pemasok
0,08
3
0,24
diperhatikan
Sub Total
0,68
2,19
Threaths (T) Aspek Kompetitor a. Timbulnya pesaing baru
0,22
1
0,22
Perlu hatihati
a. Kebijakan kenaikkan BBM (bahan bakar minyak)
0,10
2
0,20
Perhatikan
Sub Total
0,32
0,42
1,00
2,61
Aspek Pemerintah
TOTAL
Sumber: Hasil Peneletian, Februari 2014 Dari hasil analisis yang dilakukan, maka faktor opportunity memiliki sub total 2,19 dengan menunjukkan faktor tidak memiliki pesaing yang paling menonjol dari pada faktor yang lainnya. Lalu, pada faktor threat memiliki subtotal sebesar 0,42 yang paling menonjol adalah faktor timbulnya pesaing baru.
Universitas Sumatera Utara
Setelah melakukan pembobotan IFAS dan EFAS maka, hasil pembobotan akan dijumlahkan dalam tabel berikut:
Sub Total Strength
Tabel 4.6 Matriks IFAS+EFAS = 2,12 Sub Total Weakness
= 0,24
Sub Total Opportunity = 2,19
Sub Total Threat
= 0,42
Total S+O = 4,31 Sumber: Hasil Penelitian, 2014
Total W+T
= 0,66
Dari hasil penjumlahan IFAS+EFAS pada tabel 4.6 bahwa total S+O > W+T, maka faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya jalan keluar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan. Dapat digambarkan dalam diagram analisis SWOT pada tabel berikut: Gambar 4.2 Diagram Analisis SWOT Doorsmeer Saudara Peluang (2,19)
3. Mendukung
1. Mendukung
Strategi Trun
Strategi Agresif
Around kekuatan (2,12)
kelemahan (0,24)
4. Mendukung
2. Mendukung
Strategi Defensif
Strategi Diversifikasi
ancaman (0,42)
Sumber: Hasil Penelitian, Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil diagram SWOT menunjukkan bahwa strategi yang dibutuhkan oleh usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara adalah strategi kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategi). Karena usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara memiliki peluang dan kekuatan. Sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan kekuatan yang mendukung. Adapun strategi ditunjukkan dalam matriks SWOT yang menunjukkan kekuatan dan peluang usaha untuk menetapkan strategi – strategi yang akan digunakan
oleh
usaha
jasa
cuci
sepeda
motor
Doorsmeer
Saudara.
Memperlihatkan aspek-aspek kekuatan dan peluang dari usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer saudara dijadikan satukan untuk mendapatkan cara yang digunakan untuk mengembangkan usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah Matriks SO dari penggabungan IFAS+EFAS dapat dilihat pada tabel berikut:
lnternal Eksternal Peluang
Tabel 4.7 Matriks SO Doorsmeer Saudara Kekuatan (Strenght)
Aspek Keuangan a. modal yang rendah b. Menejemen keuangan yang tidak rumit c. Memiliki cacatan keuangan Aspek Pasar 1.Meningkatkan 3.Memberikan 4.Melakukan 7. Melalukan a. target pasar kualitas pelayanan pemasaran sistem yang luas kebersihan dan yang lebih dari yang lebih pembukuan kecepatan yang baik yang praktis diharapkan 2.Merubah 5.Menjalin namun sistem bekerja hubungan bermanfaat komunitas besar motor 6. Memberlaku kan vocher gratis (Opportunitie)
Aspek Kompetitor a.Tidak memiliki pesaing
Aspek SDM a. Tanggap terhadap pelanggan b. fisik yang kuat c. teliti dalam kebersihan
Aspek Kegiatan Operasional a. Ketersediaan bahan baku b. Kebersihan dan kecepatan yang terjamin
Aspek Pemasaran a. lokasi yang strategis b. Harga yang sesuai c. Fasilitas temapt tunggu yang nyaman
8.Selalu mewaspasi pesaing yang muncul dimasa mendatang
9. Menciptakan pelayan yang berbeda dengan usaha sejenis lainnya
10. Membuat fasilitas tempat tunggu yang lebih nyaman
11.Sistem Upah yang rata dan standar
12.Selalu Aspek menjalin Pemasok a. Pemasok kerjasama yang yang selalu baik dengan para menyediakan pemasok yang bahan baku harga dibawah b. Rendahnya rata-rata. daya tawar pemasok. Sumber: Hasil Penelitian, Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
Adapun rincian dari strategi yang harus diterapkan oleh usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara setelah melakukan perumusan strategi dengan pendekatan analisis SWOT, yaitu: 1. Meningkatkan kualitas kebersihan dan kecepatan Yang dimaksud dengan meningkatkan kualitas dan kecepatan adalah karyawan dituntut untuk selalu memberikan hasil yang maksimal. Hasil maksimal adalah hasil jasa yang lebih dari harapan pelanggan maupun konsumen. Kecepatan merupakan hal yang terpenting karena pelanggan dan konsumen selalu menginginkan hasil jasa cucian yang maksimal dan dalam waktu yang singkat. 2. Merubah sistem kerja Setelah mendapatkan karyawan yang sesuai, maka sistem kerja dapat diatur oleh pemilik usaha dengan memberlakukan sistem kerja yang adil untuk karyawan – karyawan yang bekerja. Dengan menjaga kecemburuan yang mungkin timbul diantara karyawan, menciptakan pemerataan keahlian dalam bekerja masing – masing karyawan, memberikan motivasi agar tercipta rasa tanggung jawab akan tugas masing-masing, memberlakukan sistem gaji yang adil dengan memberikan gaji pokok atau dengan sistem bagi hasil atau dengan keduanya. Dan menyesuaikan penggajian dengan jangka waktu perhari, perminggu atau perbulan. Dengan menyesuaikan omzet yang diperoleh. 3. Memberikan pelayanan yang lebih dari diharapkan Memberikan pelayanan yang lebih diharapkan dengan selalu menganggap konsumen adalah raja. Memberikan pelayanan yang lebih merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
keharusan dalam menjalakan bisnis jasa. Jika lebih dari yang diharapkan akan memberikan keuntungan bagi usaha jasa ini dan akan memberikan rasa puas terhadap konsumen dan pelanggan. Maka pasien yang datang yang hanya sekali datang akan terus menerus datang untuk menggunakan jasa usaha cuci sepeda motor. 4. Melakukan program pemasaran yang lebih baik Melakukan program pemasaran yang lebih adalah melakukan promosi yang sederhana namun membawa hasil yang baik untuk usaha jasa cuci sepeda motor. Beberapa hal yang harus dilakukan adalah menentukan target pasar agar dapat menetukan apa yang menjadi fasilitas, pelayanan, sarana, serta harga yang diberlakukan. Menetukan target pasar menengah atau kebawah atau keatas. Melakukan penyebaran brosur tentang pelayan usaha jasa, lokasi, dan harga. Melakukan promosi dengan menggunakan internet. Membuat spanduk yang terbaru agar pelanggan atau konsumen yang mengunjungi dapat mengenal keberadaan usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara. 5. Menjalin hubungan dengan komunitas sepeda motor Hal baik jika pemiliki menjalin hubungan baik dengan komunitas motor jenis apapun. Akan memberikan efek positif pada usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara. Karena komunitas motor selalu memperhatikan perawatan akan sepeda motornya. Maka peluang bagi pemilik memberikan jasa cuci sepeda motor serta fasilitas yang nyawan untuk komunitas ini berkumpul di Doorsmeer Saudara.
Universitas Sumatera Utara
6. Memberikan voucher gratis Pemberian vocher gratis akan diberikan kepada para pelanggan yang telah menggunakan jasa cuci sepeda motor. Misalkan, setiap pelanggan yang menggunakan jasa cuci sepeda motor, akan mendapatkan kartu anggota yang dimana
ditandai
tanggal,
bulanmdan
tahun
penggunaan
jasa,
setelah
mengumpulkan hingga sepuluh kali penggunaan jasa akan mendapatkan gratis penggunaan jasa dalam kurun waktu tertentu. 7. Melakukan sistem pembukuan yang lebih praktis namun bermanfaat besar Catatan keuangan saja tidak cukup untuk mengetahui kegiatan keuangan yang dilakukan oleh usaha. Maka dari itu laporan keuangan adalah salah satu yang dapat membantu pelaku usaha dalam melakukan evaluasi dalam aspek keuangan. Dibutuhkan orang yang ahli dalam bidang ilmu akuntansi untuk membuat laporan keuangan. Laporan keuangan sangat penting karena akan memudahkan pemilik usaha dalam melakukan penentuan pengeluaran dari pendapat yang diperoleh. Yang dimaksud dengan praktis adalah melakukan pencatatan perharian pada setiap pemasukan yang diterima dan melakukan penjumlahan pada seluruh pemasukan serta melakukan pencatatan pada setiap pengeluaran. Lalu pada setiap bulannya menentukan berapa pengeluaran dan penerimaan yang diterima dan mendapatkan hasil laba yang diterima. Maka sistem penggajian tidak rumit dilakukan. 8. Selalu mewaspadai pesaing yang akan muncul dimasa yang akan datang Pesaing akan muncul ketika usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer saudara tidak mampu lagi menampung pelanggan. Maka, pesaing akan melakukan
Universitas Sumatera Utara
melakukan hal yang sama untung mendapat keuntungan dari peluang yang ada. Maka dari itu, pemilik harus teliti dalam bertindak. Dengan adanya masalah itu, maka hal yang harus diperhatikan adalah karyawan yang harus ditambah. 9. Menciptakan pelayanan yang berbeda dengan usaha sejenis lainnya Dalam usaha jasa selalu membicarakan tentang kualitas pelayanan. Pelayan merupakan ujung tombak dari usaha jasa itu berhasil atau tidak. Meciptakan pelayan yang berbeda dengan usaha sejenis lainnya adalah dengan memberikan saran akan perawatan sepeda motor pelanggan dan konsumen, memberikan solusi yang terbaik untuk konsumen dalam perawatan sepeda motor, dengan memenuhi segala keinginan pelanggan dan konsumen dalam perawatan sepeda motornya. 10. Membuat fasilitas ruang tunggu yang nyaman Mensiasati kebosanan pelanggan yang menuggu sepeda motor yang sedang dicuci adala dengan memberikan fasilitas ruang tunggu yang nyaman. Seperti menyediakan layanan wifi dan televisi, atau dengan memberikan layanan pesan makanan dan minuman untuk pelanggan dan konsumen yang bosan menunggu. 11. Sistem upah yang standar Sistem penggajian yang rata dan standar adalah sistem upah kerja agar karyawan menjadi loyal terhadap hasil jasa yang dihasilkan oleh karyawan. Memberlakukan sistem gaji yang adil dengan memberikan gaji pokok atau dengan sistem bagi hasil atau dengan keduanya. Dan menyesuaikan penggajian dengan
Universitas Sumatera Utara
jangka waktu perhari, perminggu atau perbulan. Dengan menyesuaikan omzet yang diperoleh. Sistem bagi hasil dengan perhitungan seberapa persen untuk karyawan dan pemilik usaha (misalkan, 50:50 ; 40:60 ; atau 30:70 dari harga yang ditetapkan). Atau dengan menentukan gaji pokok yang didapatkan perbulan yang ditentukan pemilik atas kesepakatan oleh karyawan dan pemilik usaha. Sesuai dengan omzet yang didapat perbulan. 12. Selalu menjalin kerjasama yang baik dengan para pemasok yang harga dibawah rata-rata. Dengan mendapatkan bahan baku yang memiliki harga dibawah rata-rata atau dibawah rata-rata, pemilik akan mendapatkan keuntungan sedikit lebih dari biasanya. Pemasok juga akan mendatangi usaha jasa ini dengan sendirinya jika akan menawarkan bahan baku yang dibutuhkan oleh usaha jasa ini dengan harga yang relatif murah atau dibawah standar. Dari beberapa strategi yang diperoleh dari analisis SWOT (Strenght, Weakness, Oppoturnity, Threat) dalam matriks SO (Strenght Oppoturnity) maka pelaku usaha dapat melakukan pemilihan strategi yang akan digunakan, lalu pelaku usaha dapat melakukan keseluruhan langkah strategi atau beberapa strategi dilakukan secara bertahap. Setelah itu melakukan evaluasi untuk memberikan koreksi dan perbaikan dalam setiap langkah strategi yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Pembahasan Beberapa tahapan pengembangan usaha yang dapat dilakukan menurut Pandji Anoraga, (2007: 145) adalah sebagai berikut, menganalisis peluang, merumuskan alternatif usaha, seleksi alternatif, pelaksanaan alternatif, dan evaluasi. 4.5.1 Peluang Jasa Cuci Sepeda Motor Dalam Ismail Solihin, (2012: 128) Peluang (oppoturnities) merupakan tren positif yang berada dilingkungan eksternal perusahaan, dan apabila peluang tersebut dieksploitasi oleh perusahaan, maka peluang usaha tersebut berpotensi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan secara berkelanjutan. Dalam penelitian hasil pada usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara ditemukan peluangpeluang yang mendukung usaha ini untuk berkembang. Beberapa peluang yang ditemukan dalam penelitian adalah tidak memiliki pesaing, daya tawar pemasok yang rendah, dan target pasar yang luas. Dan kelemahan-kelemahan yang ada pada usaha jasa ini dapat diperkecil dengan memperbaiki dibeberapa aspek. Kelemahan yang ada pada usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara ini adalah karyawan yang tidak disiplin, masih menggunakan alat atau teknologi yang masih sederhana, dan tidak adanya promosi yang besar dilakukan. Mengurangi kelemahan dengan melakukan kedisiplinan harus diterapkan dengan membuat peraturan baru, mengganti atau menambah alat dan teknologi yang terbaru untuk mempermudah pekerjaan dan menarik minat konsumen. Namun, ada beberapa peluang yang dapat dikembangkan jika melihat dari keseluruhan aspek yang dapat lebih dieksploitasi. Beberapa peluang ini
Universitas Sumatera Utara
dikategorikan sebagai kelebihan dari membuka usaha jasa cuci sepeda motor yang dapat dimanfaatkan oleh pemilik usaha sejenis, seperti: 1. Kemudahan dalam persiapan usaha. Karena untuk memulai usaha sederhana ini, pemilik hanya memerlukan beberapa peralatan sederhana (jika usaha jasa sepeda motor manual). Namun, memberikan dampak yang besar bagi pemilik usaha. Dampak yang besar tersebut adalah pendapatan yang diperoleh dengan modal yang tidak terlalu besar. 2. Pengelolaan bisnis yang tidak rumit. Dalam praktiknya, usaha jasa cuci sepeda motor tidak memerlukan pembukuan yang terlalu sulit dan rumit. Tidak ada catatan stok barang, hanya catatan pengeluaran dan pemasukan. Pembukuan akan lebih baik jika menggunakan laporan keuangan agar lebih terlihat laba dan rugi yang sebenarnya. Jika hanya mengandalkan buku catatan pemasukan dan pengeluaran tidak akan mendapat nilai laba rugi yang pasti. 3. Mudah untuk membuka bisnis lain Pemilik usaha dapat melakukan dengan membuka usaha tambahan seperti cuci karpet, cuci helm, dan cuci sofa., menjual aksesoris motor, dan jasa service sepeda motor, tambal ban dan lain – lain yang berkaitan dengan perawatan sepeda motor.
Universitas Sumatera Utara
4. Tidak mengenal musim Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Pada saat musim panas, maka sepeda motor akan mudah berdebu dan terkesan sangat kotor. Dan pada saat musim hujan, sepeda motor akan mudah kotor akibat terkena lumpur akibat air hujan yang membasahi permukaan jalan yang dilalui pengendara. Maka peluang bagi usaha jasa cuci sepeda motor, dimana masyarakat akan membutukan jasa cuci sepeda motor untuk membersihkan dan merawat sepeda motor. 5. Membantu masyarakat dalam merawat sepeda motor. Masyarakat terbantu dengan adanya usaha jasa cuci sepeda motor, karena untuk mencuci sepeda motor sangat membutuhkan waktu dan peralatan yang lengkap untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 6. Mudah dalam merekrut karyawan Karayawan yang diperlukan hanya membutuh tenaga dan ahli dalam membersihkan motor. Pada Doorsmeer Saudara, karyawan yang dibutuhkan tidak memerlukan kemapuan yang tinggi dan pendidikan yang tinggi. Yang diperlukan hanya kemauan untuk bekerja dan memiliki kemampuan dalam membersihkan dan mengerti dalam hal sepeda motor. 7. Mudah dalam kegiatan operasional Hanya dengan memberikan hasil cucian yang cepat dan bersih kepada pelanggan atau konsumen, dengan mudahnya konsumen akan kembali lagi untuk menggunakan jasa usaha cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara. Usaha cuci
Universitas Sumatera Utara
sepeda motor adalah usaha jasa yang melakukan kegiatan operasionalnya hanya dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan melebihi harapan konsumen dan pelanggan. 8. Kepadatan penduduk didaerah sekitar Peluang terbaik jika melihat pertumbuhan penduduk disekitar usaha dalam hal penggunaan sepeda motor dengan kebutuhan masyarakat untuk
merawat
sepeda motor mereka. Dalam hal ini, jika suatu wilayah memiliki jumlah penduduk yang besar dan memiliki kendaraan pribadi minimal satu sepeda motor maka akan memberikan peluang yang besar bagi pemilik usaha, dan ditambah lagi jika usaha ini berlokasi dijalan yang ramai dilewati oleh masyarakat sekitar maupun dari luar wilayah sekitar. 6. Program pemerintah Dengan adanya program pemerintah yang memberikan KUR (Kredit Usaha Rakyat) kepada pelaku usaha kecil menengah merupakan salah satu peluang bagi pelaku usaha untuk mendapatkan pinjaman modal guna mengembangkan usaha jasa cuci sepeda motornya. 4.5.2 Strategi Alternatif Dilihat dari matriks IFAS dan EFAS yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai subtotal dari peluang, ancaman serta kekuatan dan kelemahan dari usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara. Peluang memiliki nilai sub total sebesar 2,19, ancaman memiliki nilai sub total sebesar 0,42 serta kekuatan memiliki kekuatan sebesar 2,12 dan kelemahan memiliki sub total sebesar 0,24.
Universitas Sumatera Utara
Kekuatan dan peluang memiliki nilai yang lebih unggul daripada nilai kelemahan dan ancaman. Maka dapat ditentukanlah strategi yang digunakan. Yang terlihat pada gambar 4.2 menunujukkan bahwa strategi yang dilakukan adalah strategi agresif dimana kekuatan dan peluang jika digabungkan akan memberikan berbagai cara untuk menumbuhkan atau mengembangkan usaha untuk menigkatkan penjualan dan keuntungan (dalam Freddy Rangkuti, 2009: 20). Dalam Husein Umar, (2001: 43) menurut F.R David 1985, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh usaha jasa cuci sepeda motor ini dengan mengandalkan kekuatan dan peluang yang ada. Strategi yang digunakan adalah strategi intensif dan strategi diversifikasi. Strategi intensif terbagi atas tiga kelompok yaitu: strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, dan strategi penetrasi pasar. Strategi diversifikasi dibagi atas tiga kelompok yaitu: strategi diversifikasi konsentrik, strategi diversifikasi konglomerat, dan strategi diversifikasi konglomerat. Dari hasil penelitian, usaha jasa cuci sepeda jasa sepeda motor Doorsmeer Saudara dapat menggunakan strategi pengembangan produk, strategi penetrasi pasar, dan strategi diversifikasi konsentrik. 1. Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang termasuk kedalam strategi intensif dimana strategi ini bertujuan untuk dapat meningkatkan penjualan dengan cara memberikan sesuatu yang berbeda dari usaha sejenis yang lainnya. 2. Strategi penetrasi pasar merupakan strategi yang ditujukan kepada pelaku usaha agara melakukan pemasaran secara besar-besaran.
Universitas Sumatera Utara
3. Strategi diversifikasi konsentrik merupakan strategi yang termasuk kedalam strategi diversifikasi dimana pelaku usaha dapat menambah jumlah produk atau jasa yang mana tidak jauh dari dari bisnis inti. 4.5.3 Seleksi Strategi Alternatif Setelah melakukan perumusan strategi, ditemukan beberapa strategi alternatif yang telah disebutkan sebelumnya. Strategi alternatif tersebut adalah strategi pengembangan produk, strategi penetrasi pasar, dan strategi diversifikasi konsentrik. Maka dapat dirincikan beberapa cara dan dampak dari penggunaan strategi alternatif tersebut. 1. Strategi pengembangan produk Strategi pengembangan produk adalah strategi yang dilakukan perusahaan dengan melakukan pengembangan produk, memodifikasi jasa yang dihasilkan. Doorsmeer Saudara dapat melakukan inovasi jasa yang dihasilkan agar pasar tidak jenuh. Walaupun pesaing dapat melakukan hal sejenis yang dilakukan oleh perusahaan, namun jika usaha jasa ini memiliki hal lain dari pesaing maka pelanggan dan konsumen akan loyal terhadap Doorsmeer Saudara. Dalam kegiatan operasional menggunakan teknologi baru seperti cuci sepeda motor salju atau dengan melakukan perbaikan cara cuci sepeda motor dengan menggunakan hidrolik.
Universitas Sumatera Utara
Adapun
beberapa
keuntungan
menggunakan
strategi
alternatif
pengembangan produk sebagai berikut: a. Penggunaan hidrolik akan lebih memudahkan karyawan dalam melakukan kegiatan mencuci sepeda motor. Sela- sela terdalam sepeda motor akan lebih mudah dijangkau dibanding dengan menggunakan cuci sepeda motor manual. Pelanggan akan lebih percaya kebersihannya ketika menggunakan teknologi seperti hidrolik. b. Beberapa pelanggan akan lebih percaya ketika menggunakan cuci motor salju karena menganggap cuci sepeda motor salju menggunakan shampoo atau sabun khusus cuci sepeda motor. Beberapa risiko ketika melakukan strategi alternatif pengembangan usaha adalah: a. Dalam penggunaan hidrolik akan adanya tanggung jawab besar yang akan ditanggung oleh pemilik usaha dan karyawan. Kurangnya hati-hati dalam kegiatan mencuci menggunakan hidrolik akan menimbulkan dampak kerugian. Misalnya sepeda motor dapat saja jatuh dari hidrolik. b. Penggunaan cuci sepeda motor salju hanya akan menarik minat pelanggan hanya sebentar saja. Karena mereka hanya penasaran terhadap penggunaan kata “salju”. bahkan jika mereka mengetahui adanya perbedaan harga dengan cuci manual atau biasa saja. Jika pelaku usaha melakukan strategi ini, penjualan akan meningkat. Membuat sesuatu yang baru dalam usaha yang kita lakukan akan menarik minat
Universitas Sumatera Utara
pelanggan untuk menggunakan usaha jasa cuci sepeda motor. Melakukan strategi pengembangan produk dilakukan ketika pelanggan atau konsumen sudah jenuh dengan produk yang telah ditawarkan. Cuci sepeda motor manual sudah sangat biasa dikalangan masyarakat yang sekarang sudah mengetahui perkembangan cuci sepeda motor. Maka dari itu butuh perubahan dalam hal teknologi yang digunakan. Tanpa mengurangi kualitas kebersihan dan kecepatan waktu dalam mencuci sepeda motor pelanggan. 2. Strategi penetrasi pasar Strategi penetrasi pasar adalah strategi dengan menggunakan program pemasaran besar – besaran. Namun usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara adalah usaha yang termasuk Usaha Kecil Menengah ( UKM ). Maka dari itu program pemasaran dapat dilakukan secara bertahap. Melakukan pemasaran dimulai dengan menggunakan spanduk baru didepan pintu masuk usaha cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara, lalu penyebaran brosur tentang jasa yang ditawarkan, harga yang ditetapkan dan fasilitas yang diberikan. Lalu melakukan promosi dengan membagikan voucher gratis sekali penggunaan jasa dengan syarat penggunaan jasa sepuluh kali dalam kurun waktu tertentu. Adapun beberapa keuntungan menggunakan strategi alternatif penetrasi pasar: a. Pasar akan lebih luas. Luas dalam arti akan banyak masyarakat yang mengetahui usaha jasa cuci sepeda motor. Lebih banyak masyarakat tahu maka akan meningkatkan penjualan karena akan berdatangan konsumen baru yang penasaran akan kalimat promosi yang digunakan atau kualitas yang ditawarkan
Universitas Sumatera Utara
oleh pelaku usaha. Konsumen akan menilai sendiri apakah yang ditawarkan sesuai dengan harapan mereka sebagai konsumen. b. Konsumen akan loyal terhadap jasa yang ditawarkan. Loyalnya konsumen tentu menjadi pelanggan merupakan suatu keberhasilan dari strategi ini. Apalagi dengan membuat kartu anggota (member) yang memberikan keuntungan bagi pelanggan atau pelaku usaha. Adapun beberapa risiko yang akan diterima oleh pelaku usaha ketika menggunakan strategi alternatif penetrasi pasar adalah: a. Akan membutuhkan biaya tambahan dalam melakukan promosi. Penambahan biaya yang tidak sedikit ketika pelaku usaha melakukan penyebaran brosur dan pembuatan kartu anggota. b. Brosur yang sia-sia. Terkadang saat melakukan pembagian brosur tentang usaha, masyarakat akan membuang begitu saja tanpa membacanya terlebih dahulu. Tujuan dari strategi penetrasi pasar adalah meningkatkan pangsa pasar dengan melakukan pemasaran yang besar. Maka jika pelaku usaha melakukan strategi penetrasi pasar akan memberikan dampak positif. Keuntungan dari strategi adalah membuat konsumen menjadi pelanggan yang loyal. Tentu saja akan meningkatkan penghasilan. 3. Strategi diversifikasi konsentrik Strategi ini adalah strategi pengembangan usaha dengan menambah produk baru atau jasa baru, namun tetap berkaitan dengan usaha utamanya.
Universitas Sumatera Utara
Dengan melakukan menambah usaha jasa cuci karpet dan jasa cuci helm, jasa cuci sofa, menjual kebutuhan perawatan sepeda motor, aksesoris motor, dan suku cadang motor. Adapun beberapa keuntungan menggunakan strategi alternatif diversifikasi konsentrik adalah: a. Memperluas pangsa pasar. Pasar akan lebih luas ketika akan adanya penambahan produk yang ditawarkan. Konsumen atau pelanggan yang datang tidak lagi hanya ingin menggunakan jasa cuci sepeda motor. Namun ingin menggunakan jasa cuci helm atau karpet, dan atau melakukan service sepeda motor. b. Adanya keberagaman dari jasa yang ditawarkan. Sehingga akan memberikan keuntungna bagi pelaku usaha. Ketika produk jasa utama tidak begitu berjalan, ada produk tambahan yang menutupi produk utama. Maksudnya adalah ketika usaha jasa cuci sepeda motor tidak begitu berjalan dalam minggu ini, masih ada usaha jasa cuci karpet atau pun cuci helm yang menutupi kurangnya target penjualan cuci sepeda motor. Adapun beberapa risiko menggunakan strategi alternatif diversifikasi konsentrik adalah: a. Kecenderungan pemilik usaha menekuni usaha yang kedua. Ketika pelaku usaha menambah produk baru, usaha utama akan ditinggalkan. b. Biaya tambahan. Akan ada biaya tambahan ketika menambah produk baru. Penambahan produk baru akan membutuhkan peralatan baru sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
produk yang ditambah. Ketika produk tidak berhasil maka akan menimbulkan kerugian bagi pelaku usaha. Tujuan strategi alternatif diversifikasi konsentrik adalah memberikan keberagaman dari jasa yang ditawarkan namun tidak jauh dari usaha jasa utama yang ditawkan sebelumnya. Ini dilakukan agar pasar tidak jenuh. Akan memberikan dampak positif jika pelaku usaha melakukan strategi diversifikasi konsentrik dengan memilih diantara satu penambahan produk dengan pasti untuk ditekuni dan tidak meninggalkan usaha utamanya yaitu usaha jasa cuci sepeda motor. Dengan beberapa strategi alternatif tersebut diperbuat untuk meningkatkan perkembangan pada usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara dengan tujuan untuk meningkatkan laba penjualan dari jasa yang ditawarkan sehingga usaha ini mampu berkembang lebih dari yang diinginkan oleh pemilik usaha. 4.5.4 Pelaksanaan pengembangan usaha Setelah memilih dan menentukan strategi apa yang akan digunakan, maka hal selajutnya yang digunakan adalah melakukan pengembangan usaha dengan strategi yang dipilih. Alangkah baiknya strategi dilakukan secara bertahap agar mengetahui
hasil
yang
diperoleh
dalam
mengimplementasikan
strategi
pengembangan. Untuk pengembangan usaha, pelaku usaha membutuhkan dana lebih atau modal. Kebutuhan modal dapat diambil dari tabungan pemilik usaha atau dengan meminjam kepada bank atau yang disebut dengan KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Universitas Sumatera Utara
Jika pelaku usaha ingin melakukan pengembangan usaha dengan menggunakan strategi secara bersamaan, maka berikut adalah rincian dari strategi tersebut. Pertama melakukan renovasi tempat usaha, lalu mengadakan rekrutmen anggota atau karyawan tambahan yang ahli dalam mencuci sepeda motor sekitar dua orang atau lebih sesuai kebutuhan pemilik usaha, dan melakukan negosiasi tentang sistem upah yang diberlakukan oleh pemilik usaha dengan penetepan upah sebelumnya sistem upah 40:60 dari harga jasa yang ditawarkan. Lalu mempelajari teknik cuci sepeda motor sesuai standar pemilik usaha. Menambah fasilitas seperti pengadaan kursi atau bangku yang lebih nyaman serta pengadaan televisi. Ini dilakukan agar pelanggan atau konsumen tidak bosan untuk menunggu antrian cucian sepeda motor mereka Persiapan yang dilakukan dalam strategi alternatif pengembangan produk adalah persiapan peralatan baru, seperti membeli mesin-mesin terbaru dan terbaik, peralatan semprot air, tabung snow wash jika usaha yang dikembangkan dengan produk pelayanan baru, mesin hidrolik, dan vacuum cleaner (untuk usaha tambahan cuci helm dan karpet), lalu pemompa air dan penampungan air yang memuat kapasitas air yang besar. Jika pengembangan yang dilakukan adalah usaha jasa cuci sepeda motor lengkap maka teknik mencuci sepeda motor lengkap (snow wash dengan menggunakan hidrolik) adalah sebagai berikut: 1. Buka jok sepeda motor, pastikan isi jok dalam keadaan kosong. 2. Lalu sepeda motor dinaikkan dengan menggunakan hidrolik.
Universitas Sumatera Utara
3. Lalu hidupkan mesin penyemprot air dan semprotkan air keseluruh bagian sepeda motor hingga kotoran dan rontok. 4. Lalu gunakan sabun untuk menggosok bagian bawah sepeda motor dengan menggunakan sikat, untuk badan sepeda motor menggunakan busa atau kain kalus. 5. Setelah itu semprot kembali untuk memastikan kotoran sudah tidak ada. Lalu menyemprotkan salju dengan maksud badan sepeda motor dapat kilat dan lebih bersih lagi. 6. Setelah itu, turunkan kendaraan dan proses pengeringan dimulai dengan menggunakan handuk atau kanebo. 7. Lalu poleskan pengkilat badan motor agar lebih terlihat bersih. 8. Setelah itu, bersihkan kembali dengan menggunakan kain halus. Hasil yang diperoleh pun akan memuaskan. Jika pemilik usaha jasa cuci sepeda motor mengembangkan usaha dengan menggunakan strategi alternatif diversifikasi konsentrik dengan membuka usaha jasa cuci helm, berikut adalah persiapan yang harus dilakukan: mesin pengering helm, pompa air, vakum, hair dryer, selah air, sikat lembut, obeng, deterjen, pewangi helm, bahan pelembut, obat poles. Jasa cuci helm merupakan usaha yang tidak jauh dari usaha cuci sepeda motor dengan memanfaatkan peluang bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor yang menggunakan helm. Helm yang selalu digunakan akan menjadi kotor dan menyebabkan sumber kuman. Hal ini tidak diinginkan oleh pengendara motor, maka ini adalah peluang untuk membuat usaha ini. Menggunakan strategi diversifikasi konsentrik dengan melakukan usaha jasa cuci karpet yaitu pengembangan usaha dengan memanfaatkan peluang dari
Universitas Sumatera Utara
masayarakat yang memiliki karpet yang biasa jenis permadani (ukurannya tidak terlalu lebar dan luas). Dimana mereka sangat repot untuk membersihkan karpet mereka yang kotor dengan ukuran yang lebar. Pemilik usaha dapat memberikan harga yang relatif terjangkau kepada konsumen atau pelanggan untuk memberikan pelayan jasa cuci karpet. Berikut adalah teknik mencuci karpet: 1. Karpet diletakkan di lantai. 2. Siram bagian depan dan belakang karpet dengan menggunakan selang air agar kotoran keluar. 3. Keluarkan air dengan menggukan serokan air. 4. Cuci karpet dengan menggunakan detergen. 5. Lalu sikat karpet hingga bersih. (perhatikan: jangan terlalu kuat) 6. Setelah itu siram karpet dengan air bersih dan ulangi hingga bersih. Lalu memberikan pewangi agar karpet wangi. 7. Jemur dibawah sinar matahari. Ketika pemilik usaha jasa cuci sepeda motor akan melakukan strategi diversifikasi konsentrik, dengan membuat usaha jasa cuci helm dan cuci karpet, maka yang harus diperhatikan adalah usaha utama yang dijalani yaitu jasa cuci sepeda motor. Usahakan usaha jasa cuci sepeda motor merupakan usaha sampingan atau tambahan yang membutuhkan tenaga kerja tambahan yaitu satu atau dua orang tergantung kebutuhan pemilik usaha. Sistem gaji atau upah yang adil. Lalu tidak membedakan peraturan untuk karyawan cuci sepeda motor dengan cuci helm dan cuci karpet.
Universitas Sumatera Utara
Setelah melakukan persiapan pengembangan usaha yang akan dilakukan, maka yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan strategi alternatif penetrasi pasar. Dimana pemilik usaha melakukan promosi besar-besaran. Namun, pada usaha jasa cuci sepeda motor ini pemilik usaha dapat melakukan persiapan dana untuk promosi secara bertahap, memasang spanduk baru agar terlihat lebih menarik. Melakukan penyebaran brosur dan melakukan sistem diskon menggunakan voucher gratis mencuci sepeda motor dengan syarat dan ketentuan yang diberlakukan oleh pemilik usaha. 4.5.5 Evaluasi Setelah melakukan beberapa strategi secara bertahap maupun secara bersamaan, maka hal yang harus dilakukan berikutnya adalah evaluasi. Evaluasi dalam hal ini adalah mengoreksi setiap langkah strategi yang digunakan yang dapat mengarah kepada langkah strategi yang lebih baik. Evaluasi dapat dilakukan pemilik usaha dengan memiliki catatan setiap kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan usahanya. Memiliki orang tertentu yang memiliki keahlian khusus dibidang akuntansi. Atau jika pemilik usaha tidak ingin menambah biaya, pemilik usaha dapat mempelajari langsung tentang akuntansi khususnya laporan keuangan. Yang mana dapat membantu pemilik usaha dalam melakukan aktivitas keuangan usahanya, seperti mengetahui segala pengeluaran dan pemasukan. Membantu
pemilik
mendapatkan
kredit
dari
bank
untuk
melakukan
pengembangan usaha agar usaha agar lebih maju lagi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian dan analisis data yang dilakuka, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil analisis data yang diperoleh, usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara memiliki peluang dan kekuatan yang mampu mendukung usaha jasa cuci sepeda motor ini dapat berkembang. Diperoleh dari hasil analisis matiks IFAS dan EFAS bahwa peluang memiliki bobot sebesar 2,19 dan kekuatan memiliki bobot sebesar 2,12. Dengan strategi alternatif yang diperoleh dari matriks SWOT menunjukkan strategi SO sebagai berikut: meningkatkan kualitas kebersihan dan kecepatan, merubah sistem kerja, memberikan pelayan yang lebih diharapkan oleh konsumen, melakukan program pemasaran secara bertahap, menjalin hubungan dengan komunitas motor, memberlakukan vocher gratis, membuat sistem pembukuan yang praktis dan mudah dipahami, mewaspadai pesaing, menciptakan inovasi layanan, menyediakan fasilitas ruang tunggu yang lebih nyaman, sistem upah standar, dan menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok. 2. Kelemahan dan ancaman juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Namun pemilik mengabaikan kelemahan dan ancaman usaha jasa ini. Dalam matriks IFAS dan EFAS kelemahan memiliki bobot 1,65 dan ancaman sebesar 3,8.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran Beberapa saran yang diberikan oleh peneliti dan diharapkan dapat bermanfaat bagi usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara, sebagai berikut: 1. Ada baiknya pemilik usaha selalu memperhatikan sekitar lingkungan usahanya, termasuk yang terpenting adanya kendala internal seperti: karyawan yang tidak disiplin, penggunaan alat yang masih sederhana, tidak melakukan pemasaran yang besar. Yang harusnya dapat diminimalisir. 2. Pemilik usaha dapat melakukan beberapa strategi alternatif yaitu: strategi pengembangan produk, strategi penetrasi pasar, dan strategi diversifikasi konsentrik. Adapun penjelesan telah disebutkan dalam bab pembahasan. Dengan adanya beberapa strategi yang disebutkan semoga pihak pemilik usaha jasa cuci sepeda motor Doorsmeer Saudara dapat melakukannya secara bertahap dan perlahan. 3. Dalam kegiatan operasional yang memiliki kelemahan berkaitan dengan masalah karakteristik intangibility, dapat diatasi dengan menciptakan citra (image) seperti logo usaha dan memiliki motto usaha. Usaha yang dijalankan adalah usaha jasa yang memprioritaskan pelayan dengan sepenuh hati untuk memberikan rasa puas kepada konsumen lebih dari yang diharapkan oleh konsumen. 4. Melakukan evaluasi dari setiap langkah strategi yang dipergunakan, karena akan mempengaruhi hasil strategi yang digunakan. Apakah usaha mengahasilkan keuntungan atau kerugian. Dapat membantu pemilik usaha untuk mengukur
Universitas Sumatera Utara
seberapa jauh potensi peluang yang ada dan mengukur modal serta memprediksikan untung dan rugi dari perkembangan usahanya. 5. Selalu mencari informasi tentang perkembangan usaha apa yang dapat dilakukan. Selalu menggali potensi peluang dan kekuatan dan menghindari ancaman serta mengecilkan kelemahan yang ada. 6. Mencari informasi tentang KUR (Kredit Usaha Rakyat) dimana akan memberikan dampak positif bagi perkembangan usaha. KUR (Kredit Usaha Rakyat) sangat membantu pelaku usaha untuk lebih mengembangkan usahanya. Misalnya, pemilik usaha dapat menambah peralatan baru dengan teknologi yang canggih, fasilitas yang membuat konsumen dan pelanggan nyaman, dan merenovasi tempat usaha.
Universitas Sumatera Utara