29
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunanakan penelitian pengembangan (Research and Development/ R&D) yaitu sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Hasil penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan sebuah produk yang sudah ada tetapi untuk menemukan pengetahuan atau jawaban atas permasalahan praktis. Pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2015:407) bahwa, metode penelitian dan pengembangan (R&D) adalah
metode
penelitian
yang
digunakan
untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Sugiyono (2015:409), menjelaskan tentang 10 langkah-langkah penelitian dalam R & D yang terdiri dari: potensi dan masalah, pengumpulan data (desain produk), validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, dan produksi masal. Revisi desain merupakan langkah akhir dalam penelitian ini untuk menghasilkan model final. Pengembangan model pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter di kelas tinggi dalam penelitian ini menggunakan tiga langkah yaitu: studi pendahuluan, tahap pengembangan dan tahap validasi.
30
3.3 Sumber Data dan Teknik Penelitian Sumber data dalam penelitian pengembangan model
manajemen
pembelajaran
pendidikan karakter Karangtengah
IPS
berbasis
di kelas tinggi SDN Rejosari 1
Demak
diambil
dari
studi
literatur
pustaka, studi teoritik, regulasi legal formal dan studi lapangan. Subjek penelitian adalah guru kelas 4 dan guru kelas 5 sebagai guru kelas tinggi di sekolah dasar yang mengajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Teknik purposive
penelitian
sampling.
yang
Rulam
digunakan Ahmadi
adalah
(2014:
86)
mengemukakan bahwa purposive sampling digunakan untuk menentukan informan-informan yang mewakili sejumlah informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Peneliti akan mencari data dari pihak-pihak yang tahu model
manajemen
pendidikan karakter
pembelajaran
IPS
berbasis
kelas tinggi SDN Rejosari 1
Karangtengah Demak. Sumber data diperolah dari wawancara dengan guru kelas 4 dan guru kelas 5 sekolah dasar.
3.4 Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data terdiri dari pengumpulan data untuk studi lapangan, validasi praktisi, dan validasi ahli.
Pengumpulan
data
untuk
studi
lapangan
dilakukan dengan teknik wawancara, observasi serta studi dokumenter. Pengumpulan
data
untuk
validasi
praktisi
dilakukan dengan teknik wawancara. Para praktisi yang dijadikan sumber penelitian yaitu Bapak Kasmudi
31
selaku guru kelas 4 dan Ibu Puryani Hera Ristyani, S.Pd.SD selaku guru kelas 5. Adapun
kisi-kisi
yang
disusun
untuk
pengumpulan data adalah sebagai berikut: Kisi-kisi Instrumen Pengumpulan Data Penelitian Tentang Model Manajemen Pembelajaran IPS Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 No 1
Aspek yang diteliti Planning (Perencanaan)
Indikator 1. Menetapkan apa, kapan dan bagaimana implementasi pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter. 2. Membatasi sasaran atas dasar tujuan instruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter. 3. Mengembangkan pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter. 4. Mengumpulkan dan menganalisis informasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter. 5. Mempersiapkan dan mengkomunikasikan pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter kepada pihak yang berkepentingan.
2
Organizing 1. Menyediakan media untuk pembelajaran (pengorganisasi IPS berbasis pendidikan karakter. an) 2. Pengelompokan SK dan KD dalam pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter. 3. Merumuskan dan menetapkan metode dan prosedur pembelajaran IPS berbasis
32
pendidikan karakter. 4. Memilih penilaian hasil pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter. 3
Actuating (penggerakan/ pelaksanaan)
1. Melaksanakan
silabus
dan
RPP
IPS
berbasis pendidikan karakter. 2. Mengeluarkan instruksi yang spesifik ke arah pencapaian tujuan pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter. 3. Membimbing, memotivasi dan melakukan pengawasan pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter. 4. Memberi
tuntunan
atau
arahan
pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter. 4
Controlling (pengawasan)
1. Pengawasan proses pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter. 2. Pengawasan pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi. 3. Kegiatan pengawasan pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter dilaksanakan oleh guru kelas.
Kisi-kisi tentang manajemen pembelajaran IPS berbasis pendidikan karakter diatas dijadikan acuan dalam wawancara. Hasil wawancara mengenai model yang dikembangkan dan masukan untuk perbaikan model kemudian dimintakan pendapat oleh para ahli dari
UKSW. Ahli yang ditunjuk untuk melakukan
validasi model manajemen pembelajaran IPS berbasis
33
pendidikan
karakter
di
kelas
tinggi
adalah
Dr.
Bambang Ismanto, M.Si dan Dr. Wasitohadi, M.Pd.
3.5 Analisis Data Analisis
data
penelitian
dilakukan
dengan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dikaji sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan untuk disampaikan kepada orang lain. Proses analisis data dalam
penelitian
dimulai
sejak
sebelum
peneliti
memasuki lapangan. Analisis data dilanjutkan pada saat
peneliti
berada
di
lapangan
sampai
peneliti
menyelesaikan kegiatan di lapangan. Sebelum peneliti memasuki lapangan, analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder. Analisis data diarahkan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian yang ditentukan sebelum peneliti memasuki lapangan masih bersifat sementara.
Fokus
penelitian
mengalami
perubahan
atau
ada
kemungkinan
berkembang
setelah
peneliti berada di lapangan. Ketika peneliti mulai memasuki kegiatan lapangan untuk mengumpulkan data, peneliti melanjutkan analisis data. Misalnya, ketika
peneliti
melakukan
wawancara
analisis
dilakukan terhadap informasi hasil wawancara. Apabila jawaban
tersebut
dirasakan
belum
memuaskan,
peneliti melanjutkan wawancara dengan mengajukan pertanyaan memuaskan.
lanjutan Miles
sampai and
diperoleh
Huberman
data
(1984
yang dalam
Sugiyono :2015:337), mengemukakan bahwa aktivitas
34
dalam analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung sehingga
secara
datanya
terus-menerus jenuh.
Ukuran
sampai
tuntas,
kejenuhan
data
ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru.
Aktivitas dalam analisis meliputi
reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/ verification).