BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang merupakan salah satu model dalam penyusunan skripsi. 3.1.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Satuan Unit Kerja SD Negeri 4 Katekan. 3.2 Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Negeri 4 Katekan. SD Negeri 4 Katekan merupakan salah satu sekolah dasar yang berada di wilayah Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan. Letak sekolah kira-kira 4 kilo meter dari pusat kecamatan dan 15 kilo meter dari pusat kabupaten menuju ke arah pegunungan Kapur Utara yang berbatasan dengan wilayah kabupaten Pati. Kondisi sekolah cukup lumayan meskipun jumlah seluruh peserta didiknya sekitar 80 orang siswa dengan 6 orang guru, 1 orang kepala sekolah dan 1 orang tenaga kependidikan. SD Negeri 4 Katekan pada tahun pelajaran 2013/2014 memiliki murid sejumlah 13 orang pada kelas 4 yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Sebagai guru kelas peneliti bermaksud melakukan penelitian serta tindak lanjutnya dengan pertimbangan nilai rata-rata ulangan mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SD Negeri 4 Katekan pada materi Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya sangatlah rendah dibandingkan dengan materi pelajaran lainnya. Rendahnya hasil belajar para siswa kelas 4 SD Negeri 4 Katekan disebabkan kurangnya motivasi dan minat siswa dalam belajar IPA. Kurangnya motivasi berasal dari guru yang kurang kreatif serta cenderung kurang peduli dengan kondisi belajar siswa dan sebatas hanya mengingatkan siswa untuk belajar dan belajar di rumah. Demikian pula motivasi yang bersumber dari dalam keluarga siswa sangat kurang sekali karena dari 13 orangtua siswa 3 orang diantaranya hidup sebagai buruh tani, 10 orang lainnya sebagai perantau di Jakarta dan seluruhnya berpendidikan setingkat sekolah dasar (SD). Sedangkan minat belajar pada diri siswa lemah yang disebabkan
19
20
ketertarikan pada tayangan acara di televisi sehingga menyita waktu belajarnya yang mengakibatkan hasil belajar IPA siswa rendah. Usia siswa kelas 4 diantara 8-9 tahun karena ketika diterima di kelas 1 rata-rata usianya dibawah 6 tahun. Siswa masih belum mampu untuk diajak berpikir kreatif, analitis maupun kritis. Pada masa ini anak memiliki karakter antara lain : sulit diatur, mudah bertengkar, suka berkelompok, dan senang bermain. Sehingga terdapat kesulitan untuk memahami konsep-konsep materi pelajaran. 3.3 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 dengan jadwal kegiatan sebagai berikut : Tabel. 3.1 Jadwal Penelitian
No.
Kegiatan
Juli
Agustus
September
2013
2013
2013
3 1
Pengumpulan data awal
2
Persiapan dan tindakan
3
Pelaksanaan : Siklus 1
4
1
2
3
4
1
2
Siswa libur Lebaran
Siklus 2 4
Analisa data
5
Penyusunan pelaporan Nampak dalam tabel 3.1 bahwasanya kegiatan awal berupa pengumpulan data
awal yang dilaksanakan pada minggu ke 3 dan 4 bulan Juli 2013. Kegiatan ini merupakan akibat dari ketidakberhasilan siswa dalam belajar IPA khususnya pada materi Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya. Kondisi ini berada pada saat pra siklus. Berdasarlan hasil belajar IPA siswa Kelas 4 ini, maka dibahaslah upaya peningkatan hasil belajar tersebut dengan menemukan penyebab ketidakberhasilan baik yang bersumber dari siswa , guru maupun sarana atau prasarana dalam kegiatan
3
21
pembelajaran. Setelah faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan siswa ditemukan, selanjutnya ditentukan langkah / solusi yang sesuai guna dilakukan perbaikan. Kegiatan selanjutnya adalah persiapan dan tindakan berdasarkan kondisi perolehan hasil belajar pada masa prasiklus dan hasil pembahasan permasalahan serta solusi yang dianggap tepat, maka disusunlah proposal tentang Penelitian Tindakan Kelas. Pada minggu ke 4 bulan Juli 2013 dilaksanakan perbaikan pembelajaran dengan mengacu pada solusi yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini ditandai dengan dilaksanakannya 2 (dua) kali uji kompetensi yang terbagi dalam dua siklus yaitu Siklus I dan Siklus II. Data kemajuan hasil belajar IPA siswa Kelas 4 melalui dua siklus tersebut selanjutnya dianalisa secara bersama-sama dengan Kepala Sekolah serta teman sejawat hingga dapat diketahui hasil dari pembelajaran IPA yang telah diperbaiki. Proses ini dilaksanakan pada minggu 1 bulan September 2013. Kegiatan akhir dari penelitian adalah Penyusunan Pelaporan yang dilaksanakan pada minggu ke 3 bulan September 2013. 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.4.1 Variabel Penelitian Ada dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas atau independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel tersebut adalah sebagai berikut : 1)
Variabel bebas Menurut Sugiono (Megi Maulan, 2006) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel terikat. Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi variabel yang lain. Oleh sebab itu variabel bebasnya dalam penelitian ini adalah penggunaan media gambar dan penerapan metode diskusi Whole Group.
2)
Variabel terikat Menurut Sugiono (Megi Maulan, 2006) variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sehingga variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA pada materi Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya.
22
3.4.2 Definisi Operasional 1) Metode Diskusi Whole Group adalah diskusi kelompok utuh dimana kelas dimodifikasi menjadi satu kelompok membentuk huruf U dengan posisi guru berada di hadapan suatu kelas dan memberi informasi serta pertanyaan kepada para siswa dan siswa juga mengambil bagian dengan menjawab pertanyaan. Metode Diskusi Whole Group ideal digunakan pada kelas yang memilki siswa kurang dari 15 orang. 2) Hasil Belajar IPA siswa SD Negeri 4 Katekan pada materi Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya adalah perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas belajar yang ditunjukkan dalam bentuk angka-angka seperti yang dapat dilihat pada nilai ulangan harian. Hasil belajar juga diartikan sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan program pendidikan yang ditetapkan.
3.5 Rencana Tindakan Rencana tindakan dalam penelitian akan dilaksanakan dalam 2 ( dua) siklus dengan langkah-langkah sebagai berikut : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Perincian langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.5.1 Siklus 1 1) Perencanaan (1)
Menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan menerapkan metode diskusi Whole Group dan menggunakan media gambar sebagai objek atau sumber masalahnya pada Kompetensi Dasar Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya.
(2) Menyiapkan media yang digunakan yaitu gambar rangka manusia. (3) Menyiapkan tes akhir tiap siklus dengan materi Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya (4) Lembar observasi kegiatan belajar mengajar guru dan siswa dalam pembelajaran menggunakan metode diskusi Whole Group (5) Menyiapkan soal perbaikan dan pengayaan.
23
2) Implementasi Setiap siklus dilaksanakan 3 kali pertemuan. Dalam setiap kali pertemuan siklus 1 maupun siklus 2 akan dilaksanakan dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut : (1) Menyuruh siswa untuk membentuk kelompok diskusi kelas dalam formasi membentuk huruf U dengan guru sebagai pemimpin diskusi. (2) Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi yang akan dibahas. (3) Memotivasi siswa dengan cerita kegiatan manusia yang ada kaitannya dengan materi pelajaran yang diajarkan. (4) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang akan dilakukan. (5) Menjelaskan materi pelajaran melalui pengamatan gambar yang sudah ditetapkan. (6) Mengemukakan masalah yang akan dicari jawabannya, melalui pengamatan gambar untuk menemukan jawaban melalui lembar tugas. (7) Membagikan lembar tugas siswa. (8) Menyuruh siswa untuk melakukan diskusi kelas dengan mengamati gambar yang sudah ditentukan. (9) Menyuruh siswa menghimpun informasi atau data dari hasil pengamatannya. (10) Membantu siswa melakukan analisis data hasil diskusi. (11) Menyuruh siswa melaporkan hasil diskusi. (12) Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan diskusi kelas. (13) Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil diskusi. (14) Melakukan evaluasi. (15) Melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan pengerjaan ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah menguasai materi dengan baik. 3) Observasi. Observasi pada siklus 1 diamati oleh 2 observer. Observasi dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar dengan penggunaan media gambar dalam penerapan metode diskusi Whole Group.
24
4) Refleksi Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Refleksi pada siklus 1 dilaksanakan segera setelah tahap implementasi dan observasi selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik data hasil evaluasi siswa maupun hasil observasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil refleksi dari siklus 1 digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan merencanakan tindakan pada siklus berikutnya apabila peneliti merasa belum adanya peningkatan hasil belajar pada siswa seperti yang diharapkan. 3.5.2 Siklus 2 1) Perencanaan (1) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan Kompetensi Dasar Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya dengan menerapkan metode diskusi Whole Group dan menggunakan media gambar sesuai dengan kompetensi dasarnya. (2) Menyiapkan media yaitu gambar rangka manusia dan kelainan-kelainan pada rangka badan manusia. (3) Menyiapkan evaluasi dengan Kompetensi Dasar Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya . (4) Menyiapkan soal perbaikan dan pengayaan. 2) Implementasi Siklus
2
dilaksanakan
3
kali
pertemuan
dengan
menyajikan
materi
Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut : (1) Menyuruh siswa untuk membentuk kelompok diskusi kelas dalam formasi membentuk huruf U dengan guru sebagai pemimpin diskusi. (2) Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi yang akan dibahas. (3) Memotivasi siswa dengan cerita kegiatan manusia yang ada kaitannya dengan materi pelajaran yang diajarkan. (4) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang akan dilakukan.
25
(5) Menjelaskan materi pelajaran melalui pengamatan gambar yang sudah ditetapkan. (6) Mengemukakan masalah yang akan dicari jawabannya, melalui pengamatan gambar untuk menemukan jawaban melalui lembar tugas. (7) Membagikan lembar tugas siswa. (8) Menyuruh siswa untuk melakukan diskusi kelas dengan mengamati gambar yang sudah ditentukan. (9) Menyuruh siswa menghimpun informasi atau data dari hasil pengamatannya. (10) Membantu siswa melakukan analisis data hasil diskusi. (11) Menyuruh siswa melaporkan hasil diskusi. (12) Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan diskusi kelas. (13) Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil diskusi. (14) Melakukan evaluasi. (15) Melakukan tindak lanjut, yaitu meminta siswa melakukan pengerjaan ulang jika ia belum menguasai materi, dan meminta siswa mengerjakan tugas pengayaan bagi siswa yang telah menguasai materi dengan baik. 3) Observasi. Observasi pada siklus 2 diamati oleh 2 observer. Observasi dilakukan terhadap kegiatan belajar mengajar pada penggunaan media gambar dalam penerapan metode diskusi Whole Group. 4) Refleksi. Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan dan hasil tes. Refleksi pada siklus 2 dilaksanakan segera setelah tahap implementasi/tindakan dan observasi selesai. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan baik data hasil evaluasi siswa maupun hasil observasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil refleksi dari siklus 2 diharapkan dapat memenuhi pencapaian indikator yang telah ditetapkan sehingga ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 4 Katekan dapat tercapai maksimal.
26
3.6 Data dan Cara Pengumpulannya 3.6.1 Jenis Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Data kualitatif yaitu hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran menggunakan media gambar yang dilakukan guru. 2) Data kuantitatif yaitu hasil belajar siswa kelas 4 melalui tes tertulis pada setiap akhir pertemuan pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. 3.6.2 Cara Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri 4 Katekan adalah : 1)
Lembar Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan mengambil bagian dalam domain objek yang diamati. Data yang ingin diperoleh dari kegiatan observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode diskusi Whole Group dengan menggunakan media gambar sebagai objek dalam pembelajaran serta kegiatan belajar siswa. Guna mendapatkan data peneliti mempersiapkan kisi-kisi instrumen observasi sebagai berikut : Tabel 3.2 Kisi-kisi pengembangan instrumen observasi pembelajaran dalam penerapan metode diskusi Whole Group Kelas 4 SD Negeri 4 Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2013/2014 KD : Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya. Langkahlangkah Kegiatan Pra Pembelajaran
Kegiatan Awal
Indikator
Item
1. Menyiapkan alat dan bahan 1. Menyiapkan alat dan pembelajaran bahan pembelajaran 2. Membentuk kelompok diskusi 2. Membentuk kelompok model Whole Group dengan diskusi model Whole format bentuk huruf U Group dengan format bentuk huruf U 1. Memotivasi siswa dengan 3. Memotivasi siswa dengan cerita pendek yang ada cerita pendek yang ada kaitannya dengan materi kaitannya dengan materi
No Item 1 2
3
27
yang diajarkan 2. Melakukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang akan diajarkan
Kegiatan Inti
Kegiatan Akhir
yang diajarkan 4. Melakukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang akan diajarkan. 5. Menyampaikan tujuan 1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang akan kegiatan/tugas yang akan dilakukan dilakukan 2. Menjelaskan materi pelajaran 6. Menjelaskan materi pelajaran dengan gambar dengan gambar melalui melalui media gambar media gambar yang sudah yang sudah ditetapkan ditetapkan 7. Mengemukakan masalah 3. Mengemukakan masalah yang akan dicari yang akan dicari jawabannya jawabannya melalui melalui pengamatan gambar pengamatan gambar untuk untuk menemukan jawaban menemukan jawaban melalui lembar kerja melalui lembar kerja 8. Membagikan lembar kerja 4. Membagikan lembar kerja siswa siswa 5. Memimpin siswa melakukan 9. Menyuruh siswa melakukan diskusi diskusi kelompok dengan kelompok dengan mengamati gambar yang mengamati gambar yang sudah ditentukan sudah ditentukan 10. Menyuruh siswa 6. Menyuruh siswa menghimpun informasi menghimpun informasi atau atau data dari hasil diskusi data dari hasil diskusi kelompok kelompok 7. Membantu siswa melakukan 11. Membantu siswa melakukan analisis data analisis data hasil diskusi hasil diskusi 8. Menyuruh siswa melaporkan 12. Menyuruh siswa melaporkan hasil diskusi hasil diskusi kelompok kelompok 13. Memuji siswa yang giat 9. Memuji siswa yang giat dalam melaksanakan dalam melaksanakan diskusi diskusi kelompok kelompok 1. Meminta siswa membuat 14. Meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil rangkuman hasil-hasil diskusi kelompok diskusi kelompok 2. Melakukan evaluasi 15. Melakukan evaluasi 3. Melakukan tindak lanjut 16. Melakukan tindak lanjut
4
5
6
7
8 9
10
11
12
13
14
15 16
28
Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan mengguna-kan media gambar dalam penerapan metode diskusi Whole Group dinilai dengan rumus sebagai berikut
Nilai =
S S
x 100
Kriteria Nilai : 1. 2. 3. 4.
24 – 44 : KURANG 45 – 64 : SEDANG 65 – 84 : CUKUP 85 – 100 : BAIK
1) Tes Tertulis ( Evaluasi ) Tes tertulis digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dengan memanfaatkan media gambar dalam penerapan metode diskusi Whole Group pada pelajaran IPA kelas 4 SD Negeri 4 Katekan untuk mengukur ketuntasan hasil belajar siswa. Tes diberikan pada akhir putaran setiap siklus dengan mengacu pada kisi-kisi instrumen tes yang telah disusun peneliti yaitu : Tabel 3.3 Kisi-kisi pengembangan instrumen penilaian tertulis pada pelajaran IPA Kelas 4 SDN 4 Katekan Tahun Pelajaran 2013/2014 Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.
1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya
Indikator Siklus 1 1. Menjelaskan pengertian tulang merupakan jaringan hidup. 2. Menyebutkan zat yang terkandung dalam tulang. 3. Menyebutkan bagianbagian rangka manusia. 4. Menyebutkan nama tulang penyusun rangka kepala bagian depan. 5. Menyebutkan nama tulang penyusun rangka kepala bagian belakang. 6. Menyebutkan 3 kelompok ruas rangka badan. 7. Menyebutkan jumlah
Nomor Item 1
3,6
2 , 8 , 13 4,9
7 , 15
5 , 14
10 , 17
29
ruas dalam rangka badan. 8. Menyebutkan susunan tulang pembentuk rangka tangan. 9. Menyebutkan susunan tulang pembentuk rangka kaki. 10. Menyebutkan 3 bentuk tulang pada rangka manusia. 11. Menyebutkan guna rangka.
11 , 19
12
15 , 20
16 , 18
Siklus 2 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya.
1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya. 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh.
1. Menyebutkan 5 macam sendi. 2. Menjelaskan pengertian sendi engsel. 3. Menjelaskan pengertian sendi pelana. 4. Menjelaskan pengertian sendi peluru. 5. Menjelaskan pengertian sendi putar. 6. Menjelaskan pengertian sendi geser. 7. Menyebutkan 2 letak kelainan yang terjadi pada rangka. 8. Menyebutkan 3 macam kelainan pada tulang belakang. 9. Menyebutkan 2 macam kelainan pada tulang kaki. 10. Menyebutkan 3 macam penyakit pada tulang. 11. Menjelaskan cara merawat rangka tubuh.
4 1 , 11 2 , 12 3 , 13 4 , 14 9 6 , 15
7 , 16
8 , 18
10 , 20 17 , 19
30
Data hasil penilaian tertulis yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan media gambar dalam penerapan metode diskusi Whole Group dinilai dengan rumus sebagai berikut. Nilai =
S
S
Kriteria Nilai : 1. 0 - 59 2. 60 - 75 3. 76 - 85 4. 86 - 100
x 100
: KURANG : CUKUP : BAIK : BAIK SEKALI
3.6.3 Alat Pengumpul Data Langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam penyusunan alat pengumpul data terdiri dari beberapa tahap yang meliputi : penyusunan kisi-kisi soal, penentuan skor,naskah soal, uji coba tes, revisi dan soal jadi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bagan berikut ini.
Penyusunan kisi-kisi soal (1)
Penentuan Skor (2)
Revisi dan soal jadi (5)
Naskah Soal (3)
Uji coba tes (4)
Gambar 3.1 Prosedur penyusunan instrumen penelitian. Langkah-langkah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Penyusunan kisi-kisi pengembangan instrumen. Penyusunan kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum penulisan soal. Agar evaluasi sesuai dengan program pembelajaran, maka guru berkewajiban menyusun kisi-kisi soal. Pengertian Kisi-kisi (Sopyanudin, 2006: 41)
31
adalah suatu format yang dapat berupa matriks yang memberikan informasi dan dijadikan pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi tes. Dengan demikian kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi dari materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal. Kisi-kisi yang disajikan dapat berbentuk format atau matriks. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada lampiran. 2) Penentuan skor. Skor merupakan nilai mentah yang diperoleh oleh siswa dalam melaksanakan kegiatan baik penilaian produk maupun penilaian hasil. Skor ini diperoleh berdasarkan kriteria penilaian hasil evaluasi pembelajaran. Ketercapaian kompetensi diukur berdasarkan pada skor total yang diperoleh oleh siswa. Kriteria pemberian skor pada uji kompetensi ini misalnya: Jawaban tepat skor 3 Jawaban kurang tepat skor 2 Jawaban salah skor 1 Jika soal uji kompetensi berjumlah 10, maka skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 30, sedangkan skor minimal adalah 10. Untuk penilaian produk akan menghasilkan skor yang kemudian dikonversi ke dalam nilai kualitatif, sedangkan pada penilaian hasil belajar menghasilkan skor yang selanjutnya dikonversi menjadi nilai kuantitatif / bentuk angka. 3) Naskah soal. Naskah soal disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah ditetapkan sesuai dengan materi pembelajaran yang disajikan dengan mengacu pada indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan. 4) Uji coba tes merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengukur kevalidan dan tingkat kesukaran soal yang dipersiapkan untuk melaksanakan evaluasi pada akhir siklus 5) Revisi dan soal jadi. Setelah dilakukan analisa terhadap butir soal yang diujicobakan, maka peneliti dapat mengetahui kevalidan serta tingkat kesukaran soal sehingga dapat ditentukan tindakan untuk menggunakan butir soal tersebut atau merevisinya dengan mengacu pada kemampuan daya pikir siswa. Selanjutnya peneliti dapat menyusun soal tes secara sistematis dalam bentuk soal jadi dan siap untuk diujikan kepada siswa.
32
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Uji Validitas merupakan upaya awal untuk mengetahui tingkat validitas soal yang dibuat. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Melalui uji validitas soal ini akan dihasilkan ukuran kevalidan soal berdasarkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. Sebelum soal dibagikan kepada siswa, maka terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diujicobakan kepada 30 orang siswa dari sekolah lain dengan tujuan untuk mengukur dan memperoleh kevalidan soal. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4 Validitas Instrumen Soal Evaluasi Valid Tidak valid 1.,2.,3.,5.,6.,7.,9.,10.,11.,12.,14.,16.,17.,18. 4.,8.,13.,15.,19., 21.,22.,24.,26.,28.,29.,30. 20.,23.,25.,27.,30. 1.,3.,4.,6.,8.,10.,11.,13.,14.,15.,16.,18.,19., 21.,22.,23.,24.,26.,27.,30.
2.,5.,7.,9.,12., 17.,20.,25.,28.,29
Keterangan Soal siklus 1
Soal siklus 2
Nampak dalam tabel 3.4 bahwa pada siklus 1 dari 30 butir soal yang akan digunakan setelah diuji validitasnya terdapat 10 butir soal yang tidak valid yaitu nomor 4.,8.,13.,15.,19.,20.,23.,25.,27.,serta 30 dan pada siklus 2 yang tidak valid adalah 2.,5.,7.,9.,12.,17.,20.,25.,28., dan 29. Sedangkan butir soal yang valid pada siklus 1 yaitu nomor 1.,2.,3.,5.,6.,7.,9.,10.,11.,12.,14.,16.,17.,18.,21.,22.,24.,26.,28.,29.,30. Sedangkan pada siklus 2 butir soal yang valid adalah nomor 1.,3.,4.,6.,8.,10.,11.,13., 14.,15.,16.,18.,19.,21.,22.,23.,24.,26.,27.,30. 2. Reliabititas Instrumen 1) Reliabilitas Reabilitas adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif. Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur.
33
Dalam penelitian, reliabilitas merupakan pengukuran sejauh mana suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. 1) Instrumen Instrumen adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang melakukan tugas atau mencapai tujuan secara efektif atau efisien (Suharsimi Arikunto dalam Ayu Rahayu, 2013). Dengan demikian maka instrumen dapat dimaknai sebagai seperangkat alat yang sesuai untuk digunakan di dalam suatu kegiatan. 2) Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrumen adalah konsistensi dan efektifitas alat pengukur tes dalam hal memperoleh hasil yang stabil pada pengulangan tes yang sama.Untuk menguji reliabilitas instrumen dilakukan analisis faktorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach. Menurut Sekaran (Priyatno, 2010:98) kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen sebagai berikut: ≤ 0,7
: Tidak dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8
: Dapat diterima
0,8 < a ≤ 0,9
: Reliabilitas bagus
> 0,9
: Reliabilitas memuaskan
3.8 Teknik Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh akan dianalisis dalam bentuk kata atau penjelasaan yaitu data deskriptif kualitatif dan dalam bentuk angka yaitu data kuantitatif. Data deskriptif kualitatif merupakan hasil observasi peneliti terhadap siswa selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPA dalam penerapan metode diskusi Whole Group yang dilakukan oleh guru. Data tersebut didapat dari penilaian produk maupun penilaian performansi seperti tabel berikut. Sedangkan untuk keperluan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes tertulis.
34
3.9 Indikator kinerja Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah dengan penggunaan media gambar dalam penerapan metode diskusi Whole Group dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 4 Katekan , Kecamatan Brati . Sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah nilai hasil belajar siswa yang mencapai ≥ 60 atau lebih dari 85 %.