BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian. Jenis
penelitian
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1990:326) menyatakan, penelitian korelasi onal adalah penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasi, peneliti akan mengetahui hubungan
satu
variabel
dengan
variabel
lainnya.
Besarnya hubungan antara variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Lokasi dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Temanggung yang
meliputi
kecamatan
Parakan,
Candiroto,
Pringsurat dan kota Temanggung.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian. 3.2.1 Populasi. Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian, atau disebut juga universe (Ali, 1985: 54) Menurut
Nawawi
(2000:
4)
populasi
adalah
keseluruhan subyek yang terdiri dari manusia, benda benda, hewan, tumbuhan, gejala- gejala atau peristiwaperistiwa
sebagai
sumber.
Sedangakn
menurut
Arikunto (2003: 108) menyatakan bahwa populasi adalah
merupakan
keseluruhan
subyek
penelitian
sedangkan Arikunto (2003: 108), menyatakan bahwa populasi
adalah
keseluruhan
subjek
penelitian. 45
Farchan (2005: 193) menyatakan Populasi dirumuskan sebagai “semua anggota sekelompok orang kejadian atau obyek yang telah dirumuskan secara jelas”. Atau kelompok
lebih
besar
yang
menjadi
sasaran
generalisasi. Dilihat
dari
jumlahnya,
populasi
dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu: 1. Populasi yang jumlahnya terhingga/terbatas, yakni populasi yang memiki sumber sumber data yang jelas batas batasnya secara kuantitatif. 2. Populasi yang jumlahnya tak terhingga, yakni populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat
di
tentukan
batas
batasnya
secara
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru di SMA Negeri di Kabupaten Temanggung
baik yang
berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau yang masih berstatus sebagai Guru Honorer atau Guru Tidak Tetap. Rincian guru berdasarkan status negeri (PNS) atau swasta (GTT atau Guru Honorer) seperti terlihat pada tabel 3.1 . Tabel 3.1 Jumlah Guru SMA Negeri Di Kabupaten Temanggung
Jumlah Guru Nama Sekolah SMA N 1 TEMANGGUNG 50 SMA N 2 TEMANGGUNG 41 SMA N 3 TEMANGGUNG 49 SMA N 1 PARAKAN 43 41 SMA N 1 CANDIROTO 36 SMA N 1 PRINGSURAT 260 TOTAL Sumber: Dokumen Sekolah masing-masing SMA No 01 02 03 04 05 06
46
3.2.2. Sampel Sampel
dapat
diartikan
bagian
atau
wakil
populasi yang di teliti. Menurut Arikunto (1996:117), dan
Ali
(1985:54)
penelitian
adalah
menyebutkan, sebagian
bahwa
yang
sampel
diambil
dari
keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap
seluruh
keseluruhan
objek
populasi yang
dan
diteliti
diambil
terhadap
dari
seluruh
populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu. Sampel juga berarti sebagian dari populasi, atau kelompok kecil yang diamati (Furchan:193). Menurut Bungin (2010:104) ada beberapa faktor yang harus di pertimbangkan dalam menentukan sampel dalam suatu penelitian, agar sampel penelitian memiliki bobot yang representatif
yang diharapkan,
yaitu: 1. Derajad keseragaman (degree of homogeneity) populasi.
Semakin
komplek
populasinya,
semakin besar sampelnya. 2. Derajad kemampuan peneliti mengenal sifat sifat khusus populasinya. 3. Presisi
(kesaksamaan)
yang
dikehendaki
penelitian . 4. Penggunaan teknik sampling yang tepat. Ada beberapa keuntungan penelitian dengan pengambilan sampel, seperti: 1. Adanya penghematan biaya, waktu, dan tenaga. 2. Kemungkinan akan di peroleh hasil yang lebih baik, lebih tepat, karena penelitian dilakukan lebih
hati
hati,
kesalahan
yang
mungkin
47
dilakukan lebih sedikit, dan adanya tenaga ahli yang mencukupi (Marzuki, 1989 : 43). Jumlah
atau
besarnya
sampel
ditentukan
dengan pertimbangan dua hal yaitu (1) secara teoritis, semakin banyak sampel yang diambil, semakin kecil kemungkinan keseragaman seragam
kesalahan atau
populasi,
penelitian;
keragaman semakin
(2)
populasi,
banyak
yang
tingkat semakin diambil
(Nurastuti, 2007:128) Roscoe (1982:253) dalam Sugiyono (2006:91) memberikan saran-saran tentang ukuran sample untuk penelitian sebagai berikut: 1. Ukuran sample yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. 2. Bila sample di bagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri- swasta, dan lain lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30. 3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya). Maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variable yang di teliti. Jika variable penelitianya ada 5 (independen + dependen) maka jumlahnya sampel adalah = 10 x 5 = 50. 4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok control, jumlah anggota sampel masing masing antara 10 ampai dengan 20.
Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan teknik random sampling. Random sampling adalah proses pemilihan sampel dimana seluruh anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Masing-masing anggota pada populasi tersebut memiliki kemungkinan (probabilitas) yang sama untuk 48
dipilih, dimana jika sudah dipilih tidak dapat dipilih lagi.
No 01 02 03 04 05 06
Tabel 3.2 Jumlah Responden Penelitian Nama Sekolah Jumlah Guru 18 SMA N 1 TEMANGGUNG SMA N 2 TEMANGGUNG 30 SMA N 3 TEMANGGUNG 35 SMA N 1 PARAKAN 25 25 SMA N 1 CANDIROTO SMA N 1 PRINGSURAT 25 TOTAL 158
Tabel Krejcie dan Morgan dalam Buku Research Method
For
Business
(1992:253)
dalam
Sugiyono
(2012:12) memberikan panduan dalam menentukan jumlah anggota sampel dari populasi tertentu dengan taraf kepercayaan 95%.
Dalam penentuan jumlah
sampel dari suatu populasi dengan taraf kepercayaan 95% didapatkan jumlah (N) jumlah anggota Populasi antara 260 dengan S jumlah anggota sampel 158. Yang di ambil dari guru guru di 6 sekolah SMA Negeri di Kabupaten Temanggung yang terdiri dari
guru PNS
dan guru tidak tetap atau honorer supaya bervariatif karena pada kenyataannya tidak semua guru SMA Negeri di Temanggung berstatus Pegawai Negeri Sipil atau PNS.
3.3. Variabel Penelitian Menurut
Sugiyono,
(2011:60-64)
variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti-peneliti untuk di pelajari
dan
ditarik
kesimpulan.
Variabel
dalam 49
penelitian ini ada dua jenis yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas sering disebut variabel
independen
(independent
variable)
karena
variabel ini menjadi sebab perubahan atau timbulnya perubahan pada variabel terikat. variabel terikat sering juga disebut variabel dependen (dependen variabel) karena variabel ini menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini sebagai variabel terikat (Y) adalah kinerja guru sedangkan variabel bebasnya adalah (X1) motivasi kerja guru dan (X2) kepuasan kerja guru.
3.4 Jenis dan Instrumen Pengumpulan Data. Instrumen
penelitian
digunakan
untuk
mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah
instrumen
yang
akan
digunakan
untuk
penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang akan
diteliti.
digunakan
Karena
untuk
instrument
melakukan
penelitian
pengukuran
akan
dengan
tujuan menghasilkan data yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Skala pengukuran merupakan
kesepakatan
yang
digunakan
sebagai
acuan untuk mengukur penjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan skala pengukuran maka nilai variabel yang diukur dengan instrument tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien, dan komunikatif (Sugiyono 2010:92)
50
Pada
penelitian
ini
menggunakan
skala
pengukuran Likert, Menurut Sugiyono (2010:93) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, skala ini menggunakan respon yang dikategorikan dalam empat macam kategori jawaban yaitu : (SS) Sangat Setuju (S) Setuju (TS) Tidak Setuju , (STS) Sangat Tidak Setuju.Skala Likert ini meniadakan kategori jawaban yang di tengah yaitu (R) berdasarkan pada alas an yaitu : kategori undecided yang berarti ganda dapat diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban. Dalam
penelitian
ini
peneliti
menggunakan
Angket (questionnaire). Questionaire merupakan suatu daftar
pertanyaan
atau
pernyataan
tentang
topik
tertentu yang diberikan kepada subyek, baik secara individual
atau
kelompok,
untuk
mendapatkan
informasi tertentu, seperti preferensi, keyakinan, minat dan perilaku. Untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan angket ini, peneliti tidak harus bertemu langsung
dengan
subyek
tetapi
cukup
dengan
mengajukan pertanyaan dan pernyataan tertulis untuk mendapatkan respon (Hadjar, 1999;181). Dalam penelitian ini instrument penelitian yang di gunakan adalah questionnaire tertutup , yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Adapun instrument untuk penelitian tersebut digunakan
Teacher’ Job Performance Scale yang
disusun oleh Hanif (2004:Appendix-G) untuk mengukur kinerja guru yang terdiri dari 25 item. Instrumen penelitian
untuk Kepuasan
kerja guru di gunakan 51
TJSQ (teacher job satisfaction Questionaeire)
yang
dikembangkan
Knox
dari
Lester;
1987
dalam
(2011:296-299) karena questionaeire ini mempunyai banyak keuntungan untuk memperoleh informasi dari responden. Disamping hal tersebut Questionaire ini sifatnya ekonamis dan anonim. Instrumen ini terdiri dari 66 item. Instrumen penelitian untuk motivasi kerja guru adalah The Teacher Motivation Questionaire yang di gunakan
oleh
MC
Kinney
(2000:98-101)
untuk
memperoleh informasi yang berkaitan dengan faktor motivasi instrinsik (instrinsic motivation) dan motivasi ekstrinsik (extrinsic motivation) dari Frederick Herzberg yang di gunakan sebagai dasar teori. Instrumen ini terdiri dari 45 item.
3.5.Teknik Pengukuran Konsep. Di dalam penelitian ini digunakan tiga konsep penelitian yang dipilih yaitu konsep kinerja guru, motivasi kerja guru, dan kepuasan kerja guru. Konsep konsep tersebut diukur agar bisa di teliti. Dibagian ini dikemukakan pengkuran konsep, epistemic correlation dan indikator empirik. Setiap konsep akan diukur dengan indikator empirik sebanyak mungkin dengan tujuan
untuk
menangkap
secara
empirik
makna
konsep yang sedang diukur. Berikut diuraikan setiap konsep dan indikator empirik yang di gunakan didalam penelitian.
52
1) Konsep Kinerja Guru. (Y) Kinerja Guru merupakan suatu konsep yang berada pada tingkat pengukuran abstrak dan diukur dengan skala pengukuran ordinal. Kinerja Guru pada dasarnya digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam tugas tugasnya sebagai guru. Konsep Kinerja Guru untuk selanjutnya diuraikan kedalam indikator empirik yang tergabung dalam sub-konsep yaitu : a. TS.(Teaching Skills). b. MS.(Management Skills) c. DR.(Discipline and Regularity) d. IS (Interpersonal Skills) Keterkaitan antara konsep, sub konsep dan indikator empirik dihubungkan melalui epistemic correlation. Adapun kisi-kisi instrument konsep kinerja guru dapat dilihat pada lampiran 1 2) Konsep Motivasi Kerja Guru (X1) Motivasi Kerja Guru merupakan suatu konsep yang berada pada tingkat pengukuran abstrak dan diukur dengan skala pengukuran ordinal. Konsep motivasi kerja guru terbagi dalam 45 indikator yang tergabung dalam 9 sub- konsep yaitu : A. Instrinsic motivation 1. Achievement 2. Recognition 3. Work itself 4. Responsibility 5.Advancement
53
B. Extrinsic Motivation. 1. Supervision. 2. Salary. 3. Working Condition. 4. Job Security. Penjabaran konsep ke indikator empiris ditunjukkan oleh Epistemic Correlation yang dapat di lihat pada lampiran 2, dengan jabaran konsep Motivasi kerja guru sebagai suatu proses yang mengatur pilihan yang dibuat oleh orang diantara bentuk-bentuk alternatif dari aktifitas aktifitas sukarela. 3) Konsep Kepuasan Kerja Guru (X2) Kepuasan kerja guru merupakan suatu konsep yang berada pada tingkat pengukuran abstrak dan diukur dengan skala pengukuran ordinal. Konsep kepuasan kerja
guru
digunakan
untuk
mengukur
tingkat
kepuasan guru yang selanjutnya dimasukkan ke dalam 66 indikator empiric yang tergabung dalam 9 sub konsep yaitu: 1. Supervisi 2. Rekan Kerja 3. Kondisi Kerja. 4. Gaji. 5. Tanggung Jawab. 6. Pekerjaan itu sendiri. 7. Kemajuan jabatan. 8. Keamanan kerja. 9. Pengakuan. Penjabaran konsep ke indikator empirik ditunjukkan oleh epistemic correlation yang dapat dilihat lampiran 3, dengan jabaran kepuasan kerja guru menurut Lester (dalam Knox 2011) sebagai reaksi sikap terhadap 54
pekerjaan seseorang akibat dari perbandingan hasil aktual dari posisi sekarang dengan hal-hal yang diinginkan
atau
diharapkan
diterima
dan
lain
sebagainya.
3.6. Teknik Analisis Data. Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis korelasi. 3.6.1 Analisis deskriptif Analisis memperoleh
deskriptif
gambaran
di
gunakan
mengenai
profil
untuk
dari
tiap
variable tertentu. Ukuran yang di gunakan dalam analisis ini meliputi mulai terendah, tertinggi, rata-rata dan standar deviasi. 3.6.2. Analisis Korelasi Teknik
analisis
pengujian
validitas
penelitian,
serta
korelasi dan
untuk
digunakan
reliabilitas,
melihat
dalam
Instrumen
hubungan
antara
motivasi kerja guru (X1), dengan kinerja guru (Y), kepuasan kerja guru (X2) dengan kinerja guru (Y). Koefisien Korelasi bergerak di antara -1 sampai +1. Koefisien korelasi yang bertanda positif menunjukkan arah korelasi positif. sedangkan koefisien korelasi bertanda
negative
menunjukkan
arah
koefisien
negative. Jika koefisisen korelasi 0.000 ≥ 0.05 berarti tidak ada korelasi di antara dua variable dan jika korelasi 0.00 ≤ 0.05 berarti ada korelasi
55
3.6.1. Validitas Item Menurut pendapat Sugiyono (2012;121), “hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesunguhnya terjadi pada obyek yang diteliti” validitas”. Suatu instrument yang valid atau sah mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Kriteria
untuk
menentukan
validitas
item
instrumen menurut Ali (1987), adalah Corrected Item Total Correlation. Pedoman untuk menentukan koefisien Validitas adalah sebagai berikut: 0,00 - 0,20 = Tidak ada validitas 0,21 - 0,40 = Validitas rendah 0,41 - 0,60 = Validitas Sedang 0,61 - 0,80 = Validitas Tinggi. 0,81 - 1,00 = validitas Sangat Tinggi. Item
instrumen
dikatakan
valid
apabila
mempunyai koefisien korelasi atau Corrected Item-Total Correlation diatas 0,20 Pada penelitian ini instrument yang akan diuji validitas itemnya adalah instrument kinerja guru yaitu Teacher Job Performance Scale (TJPS), Motivasi Kerja Guru yaitu Teacher Motivation Questionaire (TMQ) dan untuk Kepuasan Kerja guru digunakan Teacher Job Satisfaction Questionaire (TJSQ). Hasil uji validitas item Teacher Job Performance Test disajikan dalam tabel di bawah ini
56
Tabel 3.3 Validity Item Analysis Kinerja Guru No 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Item Total Corrected 0.283 0.321 0.323 0.345 0.678 0.491 0.360 0.535 0.323 0.716 0.394 0.449 0.596
Keteran gan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan
No 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
pada
Total Item Corrected 0.537 0.265 0.613 0.456 0.269 0.205 0.447 0.512 0.319 0.295 0.477 0.232
hasil
uji
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
validitas
item
Teacher Job Performance Scale (TJPS) tersebut maka dapat diketahui bahwa seluruh item TJPS adalah valid. Item
Item
pada
TJSQ
(Teacher
Job
Satisfaction
Questionnaire) juga dilakukan uji validitas dan hasilnya setiap item adalah valid. Hasil Uji validitas pada TJMQ ( Teacher Job Motivation Questionaire) hasilnya setiap item terbukti valid. Hasil Uji validitas item Teacher Job Satifaction Questionaire dan Teacher Job Motivation Questionaire ditampilkan dalam Tabel 3.4. dan 3.5
57
Tabel 3.4. Validity Item Analysis Motivasi Kerja Guru. No Item 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Total-Item Correlation 0.509 0.553 0.586 0.558 0.547 0.296 0.203 0.475 0.250 0.494 0.463 0.381 0.528 0.380 0.601 0.552 0.340 0.513 0.678 0.564 0.685 0.370 0.653
Keterangan
No
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
24. 25. 26 27. 28. 29. 30 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45
Total-Item correlation 0.451 0.576 0.421 0.524 0.376 0.521 0.470 0.582 0.604 0.310 0.398 0.379 0.637 0.347 0.586 0.610 0.677 0.470 0.464 0.283 0.450 0.564
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil uji validitas instrument motivasi kinerja guru di atas menunjukkan, dari 45 item semua sudah valid,
dikarenakan
Corrected
Item-Total
Correlation
diatas 0,20. Jadi instrument ini layak digunakan untuk pengambilan ata penelitian. Tabel 3.5 di bawah ini merupakan hasil uji validitas instrument Kepuasan Kerja Guru, menunjukkan bahwa
sejumlah
ditunjukkan
66
dengan
item
sudah
Corrected
valid.
Item-Total
Hal
tersebut
Correlation
diatas 0,20.
58
Table 3.5 Validity Item Analysis Kepuasan Kerja Guru No Ite m 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Total-Item Correlation
Keteranga n
0.385 0.250 0.278 0.328 0.231 0.458 0.340 0.556 0.453 0.473 0.328 0.241 0.478 0.611 0.560 0.556 0.490 0.443 0.502 0.545 0.261 0.365 0.232 0.472 0.486 0.346 0.556 0.337 0.556 0.556 0.344 0.431 0.270 0.482 0.556
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
No Ite m 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66
Total-Item Correlation
Ketera ngan
0.332 0.457 0.512 0.559 0.497 0.556 0.541 0.556 0.250 0.539 0.498 0.556 0.556 0.486 0.480 0.479 0.556 0.459 0.386 0.478 0.475 0.556 0.351 0.573 0.522 0.484 0.534 0.403 0.485 0.484 0.556
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
59
3.6.2. Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai
alat
pengumpul
data
karena
instrumen sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai kenyataan, maka berapa kali
pun
diambil,
akan
tetap
sama.
Reliabilitas
menunjuk pada suatu tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2011;75). Sedangkan instrument
untuk
digunakan
menguji
rumus
reliabilitas
“Alpha
Cronbach”
sebagai berikut : George
dan
Mallery
(1995:226)
menggunakan
interprestasi terhadap besarnya nilai
Alpha sebagai
berikut : α > 0,9 kategori baik sekali (excellent) α > 0,8 kategori baik (good) α > 0,7 kategori dapat diterima (acceptable) α > 0,6 kategori dipertanyakan (questionably) α > 0,5 kategori jelek (poor) α < 0,5 kategori ditolak (unacceptable). Tabel
berikut
adalah
hasil
uji
reliabilitas
instrument Teacher Job Performance Scale (TJPS), Teacher Motivation Questionaire (TMQ), dan Teacher
60
Job satisfaction Questionaire (TJSQ) terbukti sangat reliable. Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrument Cronbach Alpha Based on Standardized items 0.864
Instrumen
Teacher Job Performance Scale Teacher job Motivation Questionaire Teacher Job Satisfaction Questionaire
Keterangan
Good
0.937
excellent
0.950
excellent
3.7. Mengukur Konsep Penelitian Dalam
penelitian
ini
terdapat
tiga
variable
penelitian yang diukur yaitu: Variabel Kinerja Guru sebagai Variabel terikat (dependence variable), Motivasi Kerja
Guru
sebagai
variable
bebas
(independence
variable), dan Kepuasan Kerja guru sebagai variabel bebas (dependence variable). Sebagai alat ukur penelitian akan digunakan skala. Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan penjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur , sehingga alat ukur tersebut bisa digunakan dalam pengukuran yang akan menghasilkan data kuantitatif. Sugiyono (2004:84) menyatakan bahwa data rasio dapat disusun kedalam data interval. Hal yang tidak terpisahkan dengan pengukuran adalah metode penskoran yaitu cara menunjukkan angka atau simbol terhadap kategori jawaban dalam angket penelitian,
61
untuk
konsep
konsep
yang
berada
aras
interval
digunakan Likert Scale. 1. Untuk
menentukan
pengukuran
kinerja
guru
digunakan interval dengan ukuran: max −
Interval =
ℎ
(5)
=
100 − 25 = 5
= 15
Berdasarkan lebar interval maka tinggi rendahnya hasil pengukuran adalah sebagai berikut : Tabel 3.7 Kategori Skor Kinerja Guru Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Interval 86 – 100 71 - 85 56 - 70 41 - 55 25 - 40
2. Untuk menentukan Pengukuran Motivasi Kerja Guru digunakan interval dengan ukuran: Interval =
max −
Berdasarkan
ℎ
lebar
(5)
=
180 − 45 = 5
interval
= 27
maka
tinggi
rendahnya hasil pengukuran adalah sebagai berikut : Tabel 3.8. Kategori Skor Motivasi Kerja Guru Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Interval 153 – 180 126 – 152 99 – 125 72 – 98 45 – 71
3. Untuk menentukan pengukuran Kepuasan Kerja Guru digunakan interval dengan ukuran:
62
Interval =
max − ℎ
(5)
=
264 − 66 = 5
= 39
Berdasarkan lebar interval maka tinggi rendahnya hasil pengukuran adalah sebagai berikut : Tabel 3.9 Kategori Skor Kepuasan Kerja Guru Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Interval 225-264 186-224 147-185 107-146 66-106
63