1
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Observational Analitik, dengan tinjauan Cross Sectional 3.2. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr.R.Soeharso (RSOS), Surakarta 3.3. Obyek Penelitian Foto Rontgen Pelvis Anteroposterior dari Pasien Wanita Geriatri (Usia ≥ 65 th) yang mengalami Fraktur Collum Femur atau Intertrochanter Femur oleh karena Trauma minor (simple fall). 3.4. Besar Sampel Besar sampel ditentukan dengan Rumus Jumlah sampel untuk membedakan Mean dua populasi (Murti, 2010) :
n=
2σ 2 ⎡⎣ Z1−α + Z1− β ⎤⎦
2
2
[ µ1 − µ2 ]
n = besar sampel δ = standar deviasi (0.7) Z = level of signifikan α
(95%)
Z = power of the test (80%) β
µ1 = rata-rata kelompok perlakuan (5,1) µ 2 = rata-rata kelompok kontrol (8,2) Nilai di atas didapat dari penelitian sebelumnya (Challa,2013), sehingga dapat dihitung besarnya sampel untuk penelitian ini yaitu:
2
2
n=
2(70) 2 [0.05 + 0.2] 2
[5.1 − 8.2]
= 63.7
Sampel dibulatkan menjadi 64 dengan masing-masing kelompok 32 pasien. 3.5. Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan Purposive Quota Sampling, dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut: 3.5.1. Kriteria Inklusi: 1. Foto Rontgen Pelvis True Anteroposterior dari Pasien Wanita Geriatri (usia ≥ 65th) yang mengalami Fraktur Collum Femur atau Intertrochanter Femur karena simple falls 3.5.2. Kriteria Ekslusi: 1. Foto Pelvis berasal dari pasien yang mengalami fraktur akibat selain simple falls 2. Foto bukan True Anteroposterior 3. Foto dari pasien dengan Fraktur patologis 4. Foto Pelvis dengan Fraktur Femur Collum atau Intertrochanter Femur > 4 minggu 5. Foto Pelvis dengan Fraktur Femur Collum atau Intertrochanter Femur Bilateral 6. Foto berasal dari pasien yang mengalami Penyakit malignansi , Penyakit Inflamasi Sendi, infeksi sendi, penyakit tulang Metabolik, Avascular head femur, Coxaarthrosis selain osteoporosis senilis/postmenopause
3
7. Foto pelvis dari pasien yang mengalami malunion Femur Proksimal sisi kontralateral, atau malunion Fraktur Pelvis 8. Pasien dengan kelainan Kongenital Femur proksimal atau Pelvis 3.6. Variabel Penelitian 3.6.1. Variabel Bebas: 1. Modified Singh Index Grade Normal 2. Modified Singh Index Grade A 3. Modified Singh Index Grade B 4. Modified Singh Index Grade C 5. Umur 3.6.2. Variabel Terikat 1. Lokasi Fraktur Femur Proksimal
3.7. Definisi Operasional Variabel Penelitian Modified Singh Index Grade Normal : primary dan secondary compressive trabecula, primary dan secondary tensile trabecula, greater trochanter trabecula, terlihat pada rontgen pelvis. Ward Triangle menunjukkan beberapa trabekula yang tipis dan memiliki batas yang tak jelas Modified Singh Index Grade A : tensile dan compressive trabecula mengalami pengaburan dengan tensile trabecula masih bisa dilacak kontinuitasnya. Ward Triangle masih prominen atau terbuka pada bagian lateral
4
Modified Singh Index grade B : Kontinuitas dari primary tensile trabecula terputus pada greater trochanter. Tensile trabecula hanya terlihat jelas pada bagian atas dari collum femur dimana densitasnya dapat dikomparasikan dengan primary compressive trabecula Modified Singh Index grade C : Hanya primary compressive trabecula yang masih tampak Fraktur Collum Femur : Fraktur Femur proksimal dimana garis fraktur berada pada area setinggi atau lebih proksimal dari basis colum Femur dan lebih distal dari Caput Femur Fraktur Intetrochanter Femur : Fraktur Femur proksimal dimana garis fraktur berada pada area lebih distal dari basis colum Femur sampai dengan regio mulai terbentuknya canalis medullaris. Simple Falls : Terjatuhnya seseorang ketika berjalan saat melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (Activity Daily Living).
3.8. Pengumpulan Data Data diambil dari Soft File Data Base Foto Rontgen Pelvis Anteroposterior di Bagian Radiologi RSO Prof.Dr. R Soeharso, Surakarta. Kemudian Foto diseleksi dengan dasar kriteria inklusi dan eksklusi. Data dasar pasien diambil dari Catatan Medis. Data kemudian di analisis oleh Konsultan Radiologi RSO Prof.Dr. R Soeharso untuk ditentukan grade dari Modified Singh Index.
5
3.9. Analisis data Analisis statistik komparasi dilakukan dengan menggunakan independent t-test untuk variabel umur terhadap pola fraktur, chi-square test untuk variabel singh index terhadap pola fraktur, dan korelasi bivariat antar variabel. Analisis dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17 for windows. 3.10. Kerangka Penelitian
Rontgen Pelvis AP l
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
CF Collum Femur
CF Intertrochanter Femur
Grading Modified Singh Index
Grading Modified Singh Index
Gambar 3.1 Kerangka penelitian
