perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD. Subjek penelitian adalah siswa kelas V semester II tahun pelajaran 2013/ 2014. Alasan peneliti memilih SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar sebagai tempat penelitian karena tempat peneliti PPL, adanya keterbukaan dari pihak tempat penelitian dalam memberikan informasi yang membantu pelaksanaan penelitian dan tempat penelitian tersebut juga belum pernah digunakan sebagai objek penelitian yang sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan adanya penelitian ulang.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan yang meliputi tahap persiapan penelitian, pelaksanaan sampai dengan penyusunan laporan serta ujian skripsi. Penelitian ini dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei tahun 2014. Adapun rinciannya jadwal penelitiannya terlampir (Lampiran 1 halaman 87).
B. Rancangan/ Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (Quasi exsperiment research) karena peneliti tidak dapat mengontrol semua variabel. Seperti yang dikemukakan Suwarto dan Slamet (2007: 42) bahwa semu adalah untuk memperoleh perkiraan informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Control Group PreTest Post-Test dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal apakah terdapat 511
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pre-test yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: E
X
K
X
Keterangan: E
= kelompok eksperimen
K
= kelompok kontrol = pre-test siswa kelompok eksperimen = post-test siswa kelompok eksperimen = pre-test akhir siswa kelompok kontrol = post-test akhir siswa kelompok kontrol
X
= perlakuan (Sugiyono, 2010: 112) Langkah pertama sebelum pembelajaran berlangsung, diadakan tes
awal (pre-test) untuk mengetahui kemampuan awal siswa baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Setelah diketahui hasilnya, masingmasing kelompok mendapatkan pembelajaran dari guru menggunakan media pembelajaran yang berbeda. Pada kelompok eksperimen kegiatan belajar mengajar dilaksanakan menggunakan media pembelajaran komik, sedangkan pada kelompok kontrol kegiatan belajar mengajar dilaksanakan menggunakan media pembelajaran gambar. Setelah diberikan perlakuan, guru mengadakan tes akhir (post-test) untuk
mengetahui
pengurangan pecahan.
perbedaan
pemahaman
konsep
penjumlahan
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian si dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V semester II SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada tahun pelajaran 2013/ 2014 dengan jumlah siswa sebanyak 197 siswa dari 8 SD (Lampiran 6 halaman 130). 2. Sampel jumlah dan
akan diambil sebagian untuk disajikan sebagai sampel. SD sebagai sampel tersebut diambil tiga SD sebagai kelas eksperimen, kelas kontrol, dan kelas uji coba instrumen.
D. Teknik Pengambilan Sampel
cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebar (Teknik sampling yang akan digunakan adalah teknik cluster random sampling. Menurut Margono (2000),
digunakan bilamana
populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompokkelompok individu atau
(hlm. 127). Berdasarkan pendapat tersebut,
semua anggota sampel mendapat peluang samauntuk menjadi sampel bukan siswa secara individual melainkan sekolah (jadi siswa secara kelompok). Adapun langkah
langkah pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54 1. Menentukan populasi mana yang akan digunakan sebagai penelitian, populasi yang digunakan adalah SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 8 SD. 2. Melakukan pengundian sebanyak tiga kali untuk menentukan tiga sekolah yang akan digunakan penelitian. 3. Melakukan pengundian kembali sebanyak tiga kali dari tiga sekolah untuk menentukan mana yang kelompok kontrol, kelompok eksperimen dan kelompok uji coba instrumen. 4. Setelah melakukan pengundian sebanyak beberapa kali akhirnya peneliti bisa menentukan mana sekolah yang akan dilakukan penelitian baik sebagai kelompok eksperimen, kelompok kontrol maupun kelompok ujicoba instrumen. Hasil dari pengundian yang sudah dilakukan yaitu kelompok eksperimen adalah SD Negeri 02 Bolon kelas V sebanyak 21 siswa, kelompok kontrol SD Negeri 02 Ngasem kelas V sebanyak 27 siswa, dan sekolah dasar yang digunakan sebagai kelompok uji coba instrumen adalah SD Negeri 01 Bolon
kelas V
sebanyak 36 siswa.
E. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Metode pengumpulan data yang dipilih untuk penelitian ini adalah metode tes, dokumentasi, dan wawancara. 1. Teknik Tes Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Riduwan, 2010:105). Teknik tes merupakan teknik utama dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur pemahaman konsep matematika tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan. Bentuk tes yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa tes objektif. Adapun tes akan dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pre test dan post-test. Pada penelitian ini soal pre test
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 dan post-test sama yaitu tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan. pre test dilakukan sebelum perlakuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan untuk mengetahuan apakah kedua kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi normal, homogen sedangkan post-test dilakuan setelah siswa mempelajari materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Post-test ini diberikan kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang kemudian hasilnya akan dianalisis untuk menjawab permasalahan penelitian. Langkah-langkah pembuatan tes: a. Penyusunan Kisi-Kisi Tes Penyusunan kisi-kisi tes berdasarkan indikator yang sesuai dengan variabel. Indikator yang digunakan berdasarkan silabus pembelajaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran matematika. Standar Kompetensi yaitu 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar yaitu 5.2 Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan b. Penyusunan Item Tes Berdasarkan kisi-kisi tes yang sudah dibuat, dapat disusun soal yang dibutuhkan sesuai dengan pemahaman konsep matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Item
soal
berbentuk
kemampuan pemahaman (C2) dan penerapan (C3). c. Uji Coba Soal Tes Setelah penyusunan tes selesai soal tes tidak diteskan langsung di SD ekperimen yaitu SD Negeri 02 Bolon maupun kontrol yaitu SD Negeri 02 Ngasem. Terlebih dahulu soal tes harus melalui uji coba untuk mengetahui validitas soal, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas soal yang dilakukan di SD Negeri 01 Bolon. Apabila tes sudah valid tes tersebut dapat diujikan di SD eksperimen dan kontrol. Instrumen uji coba tes pretest dan tes posttest pada Lampiran 9 halaman188.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 2. Metode Dokumentasi Menurut Riduwan (2010 memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film
dokumentasi sebagai pendukung untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan proses belajar mengajar matematika maka digunakan teknik
dokumentasi
sebagai
pendukung
penelitian.
Data
yang
dikumpulkan dengan metode ini adalah data nilai Ulangan Akhir Semester gasal tahun pelajaran 2012/2013 mata pelajaran matematika mengenai penjumlahan dan pengurangan pecahan. Data ini digunakan sebagai data awal yang digunakan untuk melatar belakangi bahwa pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan di SD Se-Gugus Gajah Mada kurang. 3. Metode Wawancara Menurut Riduwan (2010) mengungkapkan bahwa adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari
hlm. 102). Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan wawancara bebas (tak berstruktur) sehingga responden dapat bebas mengemukakan pendapatnya. Wawancara dilakukan terhadap beberapa guru kelas V di SD Negeri Se-gugus Gajah Mada Colomadu, Karanganyar sebelum pelaksanaan penelitian yang bertujuan menggali informasi untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran, kemampuan memahami konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan pada siswa kelas V, serta media yang sering digunakan untuk mengajarkan materi pecahan. Alat pengumpul datanya adalah panduan wawancara terbuka.hasil wawancara terlampir (Lampiran 7 halaman 182).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 F. Validasi Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas
validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu Sehingga suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang tidak valid berarti mempunyai validitas rendah. Untuk menguji validitas instrumen menggunakan rumus korelasi point biserial dikarenakan datanya dikotomi sebagai berikut:
rpbis =
dengan : rpbis
= koefisien korelasi point biserial
Mi
= mean skor x dari seluruh subyek yang mendapat angka 1 pada variable dikotomi i.
Mx
= mean skor dari seluruh obyek
Sx
= deviasi standar skor x
p
= proporsi subyek yang mendapat angka 1 pada variable dikotomi.
i
= skor pada variable dikotomi. (Azwar, 2007: 19) Tingkat hubungan dinyatakan sebagai koefisien-koefisien yang
dihitung berdasarkan dua kelompok nilai. Jika variable sangat erat hubungannya, maka koefisien korelasi mendekati +1,00 atau -1,00 hasil selanjutnya dikonsultasikan dengan table validitas untuk mengerahui apakah instrument tersebut valid atau tidak. Item dikatakan valid jika rhitung pada taraf signifikansi 5%.
rtabel
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 Untuk menarik kesimpulan mengenai validitas suatu item, statistik rpb (rhitung) diperbandingkan dengan nilai rtabel untuk N = 36 dan signifikansi 5% yaitu sebesar 0,329. Kriteria pengambilan keputusan yang dipergunakan adalah rhitung
rtabel maka disebut valid.
2. Uji Reliabilitas Reliabel artinya dapat dipercaya. Azwar (2007) menyatakan bahwa reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability Richardson (KR-20) sebagai berikut:
Keterangan: r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan = Varians total P = proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi subjek yang mendapat skor 1) p
=
q
= = Jumlah hasil perkalian antara p dan q (Arikunto, 2006: 188) Adapun acuan penilaian dalam reliabilitas dari butir soal dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: 0.800
1.000
: sangat tinggi
0.600
0.799
: tinggi
0.400
0.599
: cukup tinggi
0.200
0.399
: rendah
0.000
0.199
: sangat rendah (Riduwan, 2010: 110)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 1. Uji Daya Beda Soal Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Langkahlangkah untuk menentukan daya pembeda suatu item adalah: 1) Merangking skor hasil tes uji coba, yaitu mengurutkan hasil tes siswa mulai dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah. 2) Mengelompokkan seluruh peserta tes menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. Untuk menganalisis daya beda butir soal penalaran formal digunakan
rumus:
D=
Keterangan: D
: indeks diskriminasi
BA
: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB
: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA
: banyaknya peserta kelompok atas
JB
: banyaknya peserta kelompok bawah
Klasifikasi daya pembeda: D
: 0,00
0,20
: jelek (poor)
D
: 0,21
0,40
: cukup (satisfactory)
D
: 0,41 -0,70
: baik (good)
D
: 0,71
: baik sekali (excellent)
D
: negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang
1,00
mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60 (Arikunto, 2012: 226-228) Dalam penelitian ini butir soal yang digunakan adalah butir soal yang mempunya
0,21.
2. Uji Taraf Kesukaran Soal Butir soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang memadai artinya tidak mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran tiap-tiap butir tes digunakan rumus:
Keterangan: I
= indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban soal yang dimaksud Kriteria indeks kesulitan soal tersebut adalah sebagai berikut: 0.00
0.30
=
soal kategori sukar
0.31
0.70
=
soal kategori sedang
0.71
1.00
=
soal kategori mudah
Pada penelitian ini butir soal yang digunakan ialah butir soal yang memiliki indeks kesukara (Sudjana, 2005: 137)
G. Analisis Data Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan dalam mengolah kumpulan data untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji keseimbangan, uji prasyarat analisis, dan uji hipotesis. Ketiganya dapat diuraikan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61 1. Uji Keseimbangan Uji keseimbangan ini dilakukan untuk mengetahui keseimbangan antara kedua sampel sebelum mendapat perlakuan. Tujuannya adalah agar kedua sampel seimbang sehingga keduanya berangkat dari titik tolak yang sama. Sebelum melakukan perlakuan/eksperimen, peneliti mengadakan matching antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk perhitungan uji keseimbangan statistik uji yang digunakan adalah uji t (treatment). a) Hipotesis: :
=
:
(kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama) (kedua kelompok mempunyai kemampuan awal tidak sama)
b) Taraf signifikansi (
)
c) Statistik Uji =
Dengan :
Keterangan: = rata-rata kelompok eksperimen = rata-rata kelompok kontrol = simpangan baku kelompok eksperimen s = standar deviasi = simpangan baku kelompok kontrol = jumlah sampel kelompok eksperimen = jumlah sampel kelompok control d) Daerah Kritik (dk) = (
dan peluang (1-
e) Keputusan Uji = diterima jika
< t<
)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62 f) Kesimpulan Kemampuan awal kelompok sama jika
diterima.
Kemampuan awal kelompok tidak sama jika
ditolak. (Sudjana, 2005: 239)
2. Uji Prasyarat Analisis Sebelum
mengadakan
pengujian,
terlebih
dahulu
diadakan
pengujian prasyarat. Pengujian prasyarat untuk memeriksa persyaratan yang harus dipenuhi, agar pengujian dengan analisis varian dapat dilakukan. Pengujian prasyarat pada penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji data tersebut memiliki sebaran normal atau tidak. Uji normalitas data pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan siswa kelas V yang belajar dengan menggunakan media pembelajaran komik dan media pembelajaran gambar dilakukan dengan teknik uji Lilliefors pada taraf signifikansi 5% sebagai berikut: 1) Hipotesis H0 sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H1 sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal 2) 3) Statistik uji yang dgunakan:
Dengan F =P ;Z N S = proporsi cacah Z 4) Daerah Kritis =
; terhadap seluruh dengan n adalah ukuran sampel
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63 5) Keputusan Uji H0 ditolak jika
terletak di daerah kritik
6) Kesimpulan 1) Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika diterima 2) Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika ditolak (Budiyono, 2004: 170) b. Uji Homogenitas Uji homogenitas varians antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan menggunakan rumus uji Bartlett dengan tingkat signifikansi 5%. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen. Untuk mendapatkan uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett sebagai berikut: a) Hipotesis : ( variansi populasi homogen ) ( variansi populasi tidak homogen ) b) Taraf signifikansi (
= 0,05)
c) Statistik uji yang digunakan: Dengan varians gabungan semua sampel :
Harga satuan B dengan rumus:
Ternyata bahwa uji Bartlett menggunakan uji statistik Chi-kuadrat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
Keterangan :
d) Daerah Kritik (dk) = (k-1) dan peluang (1- ) e) Keputusan Uji
f) Kesimpulan 1. 2. (Sudjana, 2005: 263)
3. Uji Hipotesis Setelah data lulus uji normalitas dan homogenitas di atas, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan uji hipotesis. Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui media pembelajaran manakah yang lebih efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan, yaitu antara media komik dan menggunakan media pembelajaran gambar. a. Hipotesis 1) H0 :
=
(tidak ada pengaruh media pembelajaran komik terhadap
pemahaman konsep matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan) 2)
:
(ada pengaruh media pembelajaran komik terhadap
pemahaman konsep matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan) b. Taraf signifikasi ( c. Statistik Uji t
)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
Dengan :
Keterangan: = rata-rata kelompok eksperimen = rata-rata kelompok kontrol s = standar deviasi = simpangan baku kelompok eksperimen = simpangan baku kelompok kontrol = jumlah sampel kelompok eksperimen = jumlah sampel kelompok control d. Daerah Kritik (dk) = (
dan peluang (1-
)
e. Keputusan Uji = diterima jika
< t<
f. Kesimpulan 1) Tidak ada pengaruh media pembelajaran komik terhadap pemahaman konsep matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan jika diterima. 2) Ada pengaruh media pembelajaran komik terhadap pemahaman konsep matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan jika ditolak. (Sudjana, 2005:239)