BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, dengan waktu pelaksanaan pengumpulan data pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli tahun 2013.
3.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study) dengan satuan kasusnya adalah pembudidaya KJA di Waduk Jatiluhur Purwakarta, yang memakai bantuan kredit perbankan. Menurut Nazir (1999), tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakteristik yang khas dari kasus, ataupun status dari individu.
3.3 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Berdasarkan sumbernya, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan, pengisian kuisioner, wawancara langsung dengan pihak-pihak yang akan berhubungan dengan kegiatan budidaya KJA di tempat penelitian. Data responden secara garis besar meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kelayakan finansial serta informasi yang mendukung seperti profil usaha, keterangan umum kegiatan usaha, serta manfaat dari pembiayaan yang diterima. Data dari pihak perbankan berupa keterangan sistem pembiayaan atau kredit khususnya sektor riil dan mekanisme pengajuan pembiayaan atau kredit. Sementara itu data sekunder merupakan data yang mendukung penelitian. Data dikumpulkan dari arsip-arsip yang ada di tingkat Kecamatan Jatiluhur, Kantor Dinas Perikanan Purwakarta dan intansi terkait lainnya serta literatur.
28
29
3.4 Metode Pengambilan Responden Metode pengambilan responden yaitu dengan teknik purposive sampling. Dalam metode ini anggota populasi dipilih sebagai sampel untuk memenuhi tujuan tertentu, sehingga semua anggota atau subjek tidak memiliki peluang untuk dipilih sebagai contoh, karena dalam pelaksanaannya digunakan pertimbanganpertimbangan tertentu. purposive sampling ini hanya didasari semata-mata dari judgement si peneliti (Fauzi 2001). Pertimbangan pemilihan responden yaitu pembudidaya KJA yang masih aktif menjalankan usahanya serta mendapatkan kredit perbankan dan yang memanfaatkan modal pribadi. Jumlah pembudidaya KJA yang diambil sebagai responden dengan menggunakan rumus dari Slovin (1843) dalam Fauzi (2001), yaitu
Keterangan n N Z D
: = Jumlah sampel yang diambil = Jumlah populasi (diketahui dan diperkirakan) = Standar defisiasi yang berhubungan dengan tingkat kepercayaan (berdasarkan tabel Z statistik) = Tingkat akurasi/presisi
Hasil perhitungan populasi pembudidaya KJA di Jatiluhur sebanyak 194, tingkat kepercayaan 95% (Z = 1,65) dan tingkat presisi ± 10% sehingga diperoleh :
Jumlah sampel yang harus diambil adalah sebanyak tiga puluh lima petani KJA yang menggunakan kredit perbankan dan untuk simulasi atau pembanding diambil lima belas petani KJA yang menggunakan modal pribadi, sehingga jumlah keseluruhan responden petani KJA yang diambil sebanyak lima puluh petani.
30
3.5 Analisis Data Analisis data merupakan proses penyederhanaan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan (Singarimbun dan Effendi 1985). Data kualitatif yang dikumpulkan, dikelompokan dan disusun dalam sistem tabulasi, persentase dan analisis menggunakan analisis deskriptif. Data kuantitatif dianalisis menggunakan analisis pendapatan dan kelayakan usaha. Analisis finansial dalam penelitian ini terdiri dari analisis pendapatan usaha dan analisis imbangan penerimaan dan biaya ( R-C Ratio ) serta analisis regresi.
3.5.1 Analisis Kinerja usaha Kajian mengenai analisis usaha pada setiap usaha yang di dalamya terdapat modal, tenaga kerja dalam proses produksi maupun jasa, industri maupun perikanan sangat perlu dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sampai sejauh mana usaha tersebut memberikan manfaat yang dilihat dari tingkat keuntungan sehingga menjadi pedoman untuk pengembangan usaha selanjutnya (Damayanti 2006).
1. Profitabilitas Profitabilitas
merupakan
kemampuan
suatu
perusahaan
untuk
mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Menurut Husnan 2001, bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan profit (keuntungan) pada tingkat penjualan, asset dan modal dalam saham tertentu.
3.5.2 Analisis Usaha 3.5.2.1 Analisis Pendapatan Usaha Menurut Soekartawi (1995), pendapatan usaha adalah selisih antara penerimaan dengan semua biaya. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan.
31
π = TR –TC Keterangan : : Keuntungan TR : Total Revenue TC : Total Cost Kriteria : TR > TC maka usaha menguntungkan TR < TC maka usaha rugi 3.5.2.2 Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (R-C Ratio) Analisis R-C Ratio adalah perbandingan antara penerimaan dan biaya (Soekartawi 1995). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang
diperoleh
dari
kegiatan
usaha
selama
periode
tertentu
cukup
menguntungkan. Rumus yang digunakan sebagai berikut :
Kriteria : R/C> 1, usaha untung R/C< 1, usaha rugi 3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui pola hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Sehingga analisis regresi dapat digunakan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi variabel dependen. Pada analisis regresi linier berganda, maka hubungan antara variabel dependen dan independen adalah hubungan linier. Variabel dependen (Y) terdapat satu variabel dan varibel independen (X) terdapat lebih dari satu variabel. Skala data untuk variabel dependen dan independen adalah interval atau rasio. Perhitungan regresi akan dianalisis dengan menggunakan software SPSS 15.0.
32
a) Analisis Regresi Linier Berganda dengan Dummy Kredit untuk Melihat Faktor yang Berpengaruh pada Variabel Lain dan Dummy Kredit Terhadap Produksi Pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) di Jatiluhur Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5+ b6X6 + b7X7 + b8Di + Keterangan
:
Y α b1-b7 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Di
= Faktor dependen (produksi) = Konstanta = Koefisien Regresi = Faktor Umur (tahun) = Faktor Pendidikan = Faktor Pengalaman (tahun) = Faktor Luas lahan (m2) = Faktor Jumlah tenaga kerja = Faktor Jumlah Benih (Rp) = Faktor Jumlah Pakan (Rp) = 1 untuk kredit = 0 untuk non kredit = galat
b) Analisis Regresi Linier Berganda dengan Dummy Kredit untuk Melihat Faktor yang Berpengaruh pada Variabel Lain dan Dummy Kredit Terhadap Pendapatan Pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) di Jatiluhur Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5+ b6X6 + b7X7 + b8Di + Keterangan Y α b1-b7 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Di
: = Faktor dependen (pendapatan) = Konstanta = Koefisien Regresi = Faktor Umur (tahun) = Faktor Pendidikan = Faktor Pengalaman (tahun) = Faktor Luas lahan (m2) = Faktor Jumlah tenaga kerja = Faktor Jumlah Benih (Rp) = Faktor Jumlah Pakan (Rp) = 1 untuk kredit = 0 untuk non kredit = galat
33
3.5.4 Syarat - Syarat Regresi Tujuan pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Perlu diketahui, terdapat kemungkinan data aktual tidak memenuhi semua asumsi klasik ini. Beberapa perbaikan, baik pengecekan kembali data outlier maupun collect error data dapat dilakukan. Uji asumsi klasik yang dikemukakan dalam modul ini antara lain: uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji linearitas.
1. Uji asumsi Normalitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Suatu model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Perhitungan regresi akan dianalisis dengan menggunakan software SPSS 15.0.
2.
Uji Asumsi Linearitas Uji linieritas dilakukan dengan melihat scatterplot antara standar residual
dengan prediksinya. Bila sebaran tidak menunjukkan pola tertentu maka dikatakan asumsi linieritas memenuhi syarat. Perhitungan regresi akan dianalisis dengan menggunakan software SPSS 15.0.
3. Uji Asumsi Multikolinieritas Tujuan digunakannya uji ini adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terdapat atau terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas (multiko). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Perhitungan regresi akan dianalisis dengan menggunakan software SPSS 15.0.
34
4. Uji Asumsi Heteroskedastisitas. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi atau terdapat ketidaksamaan varians dari rersidual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari nilai residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut dengan Homokedastisitas. Dan jika varians berbeda dari satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya, maka disebut Heteroskedastisitas. Menurut Santoso (2010), menyebutkan bahwa model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi Heteroskedastisitas, atau dengan kata lain model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas. Perhitungan regresi akan dianalisis dengan menggunakan software SPSS 15.0.
5. Uji Asumsi Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Perhitungan regresi akan dianalisis dengan menggunakan software SPSS 15.0. Kriteria pengambilan kesimpulan : • Jika DW < dL atau DW > 4 – dL, maka terdapat autokorelasi. • Jika dU < DW < 4 – dU, maka tidak terdapat autokorelasi. • Jika dL ≤ DW ≤ dU atau 4 – dU ≤ DW ≤ 4 – dL, uji Durbin Watson tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti (inconclusive).
Pengujian Koefisien Regresi Secara Bersama-Sama (Over All) Pengujian koefisien regresi secara bersama-sama dimaksudkan untuk menyelidiki apakah terdapat pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Pengujian regresi secara bersama-sama dilakukan untuk menguji hipotesis: H0 : βi = 0. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari umur, pendidikan, pengalaman, luas lahan, jumlah tenaga kerja, jumlah benih (kg), jumlah pakan (kg) terhadap produksi pembudidaya KJA di Jatiluhur
35
H1 : βi ≠ 0. Terdapat pengaruh
yang signifikan
dari umur,
pendidikan,
pengalaman, luas lahan, jumlah tenaga kerja, jumlah benih (kg), jumlah pakan (kg) terhadap produksi pembudidaya KJA di Jatiluhur α
= 5% Dengan perhitungan regresi di atas oleh peneliti akan dianalisis dengan
menggunakan SPSS 15.0.
3.6 Konsep dan Batasan Pengukuran a)
Pembudidaya dalam penelitian ini yaitu pembudidaya yang memiliki usaha budidaya Keramba Jaring Apung (KJA).
b)
Pengembangan usaha yang dilakukan adalah usaha yang menggunakan modal pribadi lalu dikembangkan dengan bantuan perbankan.
c)
Analisis usaha merupakan pemeriksaan keuntungan untuk mengetahui sampai dimana keberhasilan yang telah dicapai dalam usaha budidaya ikan Keramba Jaring Apung (KJA) tersebut berlangsung dengan alat ukur yang digunakan adalah pendapatan usaha, imbangan penerimaan.
d)
Analisis pendapatan usaha adalah selisih antara penerimaan dengan semua biaya.
e)
Penerimaan adalah perkalian total hasil budidaya dengan harga ikan yang dinyatakan dalam rupiah.
f)
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu
g)
Keuntungan usaha adalah selisih antara total penerimaan (Total Revenue) hasil budidaya dengan total biaya (Total Cost) yang digunakan dalam rupiah.
h)
Imbangan penerimaan dan biaya (R-C ratio) adalah perbandingan antara penerimaan total dengan biaya total.
i)
Analisis regresi adalah salah satu jenis analisis parametrik yang dapat memberikan dasar untuk memprediksi serta menganalisis varian.
j)
Nilai sisa adalah nilai dari barang modal yang tidak habis dipakai selama umur proyek, dinyatakan dalam rupiah.
36
k)
Nilai penyusutan adalah nilai yang dihasilkan dari pembagian antara harga pembelian dengan umur teknis barang.
l)
Proyek adalah keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan hasil diwaktu yang akan datang yaitu dengan adanya pembiayaan dari bank.
m) Tanpa proyek yaitu suatu aktivitas atau pemanfaatan sumber-sumber yang selama ini berlangsung tanpa adanya bantuan kredit atau pembiayaan dari pihak manapun. n)
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan secara rutin tiap bulannya yang besarnya tidak terkait langsung dengan jumlah produksi atau penjualan produk perusahaan.
o)
Biaya variable adalah biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah output yang dihasilkan oleh perusahaan.
p)
Investasi adalah dana yang dikeluarkan satu kali untuk memperoleh manfaat secara ekonomis hingga tidak menguntungkan lagi dan dinyatakan dalam rupiah.
q)
Cash flow adalah arus bersih manfaat tambahan yang diperoleh selama proyek berjalan dengan mengurangi biaya-biaya tambahan ke dalam penerimaan total tambahan pada setiap tahun proyek, tambahan ini berupa perbedaan antara kegiatan dengan adanya proyek dan tanpa proyek yang dinyatakan dalam satuan rupiah.
r)
Analisis usaha adalah evaluasi keuangan untuk mengetahui keberhasilan usaha yang telah dicapai.
s)
Bank adalah lembaga intermediasi yang dalam menjalankan kegiatan usahanya bergantung pada dana masyarakat dan kepercayaan baik dari dalam maupun luar negeri.