BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terletak di Desa Glagahombo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Sekolah tersebut terletak diperbatasan antara Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Boyolali. Sekolah ini dikategorikan sebagai sekolah yang berprestasi terbukti diberbagai perlombaan baik tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten sekolah ini termasuk dalam juara 1, 2, ataupun 3. Tahun pelajaran 2012/2013 tenaga pengajar SD Negeri Sukorejo terdiri dari: 1 Kepala Sekolah dan 6 guru kelas, 1 guru agama Islam, 1 guru olahraga, 2 guru Wiyata Bakti yang bertugas menjadi guru kelas, dan 1 penjaga sekolah. SD Negeri Sukorejo dipimpin oleh Ibu Anik Kristiyati, S.Pd. Bangunan SD Negeri Sukorejo terdiri dari 6 ruang kelas I-VI, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang gudang, 1 ruang kantin, 1 mushola, 1 ruang aula terbuka, 1 ruang kamar mandi guru, dan 4 ruang kamar mandi siswa. Sekolah ini terletak di desa yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo, Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2012/2013. Siswa Kelas 5 berjumlah 19 orang, 12 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Ada satu siswa di kelas ini yang berkebutuhan khusus, dua siswa yang merupakan siswa tinggal kelas dari tahun pelajaran 2011/2012. Siswa bertempat tinggal sebagian besar dekat dari sekolah. 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok. Metode kerja kelompok merupakan kegiatan belajar yang dilakukan secara berkelompok untuk menyelesaikan suatu tugas secara bersamasama. Langkah-langkah dalam pembelajaran dengan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok yaitu menyampaikan tujuan dan memotivasi
32
33
siswa, mengarahkan perhatian (directing attention), merangsang ingatan (stimulating recall ) dan/atau menyajikan informasi, menyediakan bimbingan belajar
(mengorganisasikan
siswa
dalam
kelompok-kelompok
belajar),
meningkatkan retensi (enhancing retention) atau membimbing kelompok bekerja dan belajar, melancarkan transfer belajar (evaluasi), mengeluarkan penampilan dan/atau memberikan umpan balik (memberikan penghargaan). Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan. Pada penelitian ini akan difokuskan mengenai hasil belajar yang termasuk pada ranah kognitif. Hasil belajar tersebut diperoleh dari tes formatif pilihan ganda dengan Kompetensi Dasar mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. 3.3 Prosedur Penelitian Model penelitian yang akan digunakan adalah model PTK dari Kemmis (Rochiati 2009: 62-63). Model Kemmis menggambarkan sebuah spiral dari beberapa kegiatan. Berikut adalah gambar PTK model spiral dari Kemmis.
Gambar 2 Model PTK Spiral Kemmis Adapun penjabaran prosedur penelitiannya adalah sebagai berikut: a. Tahap perencanaan tindakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut: 1) membuat skenario pembelajaran 2) mempersiapkan instrumen penelitian
34
3) mempersiapkan dan merancang tindakan yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar 4) mengajukan solusi alternatif b. Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan
melaksanakan
proses
pembelajaran sesuai rancangan. Setiap tindakan dan proses pembelajaran tersebut selalu diikuti kegiatan pemantauan. c. Tiap pengamatan dan interprestasi dilakukan dengan mengamati dan menginterprestasi aktivitas penerapan tindakan pada pembelajaran. Pada tahap interprestasi proses koreksi hasil kerja dilakukan oleh peneliti dan kolaborator. Interprestasi ini berguna untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dapat mengatasi permasalahan yang ada. d. Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil pengamatan dan interprestasi sehingga diperoleh simpulan tentang bagian yang perlu diperbaiki dan bagian yang telah mencapai tujuan penelitian. Dari hasil penarikan kesimpulan tersebut, dapat diketahui apakah penelitian ini mencapai keberhasilan atau tidak. Tahap-tahap dalam kegiatan tersebut dilakukan terurut dari perencanaan sampai refleksi. Dari siklus 1 apabila ditemukan kesalahan atau kekurangan dapat memperbaiki atau memodifikasi dengan mengembangkannya dalam spiral perencanaan siklus 2. Siklus dihentikan apabila data yang dikumpulkan untuk penelitian sudah jenuh atau kondisi kelas sudah stabil. 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian yang reflektif. Kegiatan penelitian dimulai dari permasalahan yang riil yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Setelah itu, masalah tersebut ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan terencana dan terukur. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas membutuhkan kerjasama antara peneliti, guru, peserta didik dan staf sekolah lainnya untuk menciptakan suatu kinerja sekolah yang lebih baik. Jadi penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif antara guru kelas dengan peneliti.
35
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tindakan model siklus dengan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari: perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengumpulan data (observing), menganalisis data atau informasi untuk memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting). 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Sesuai bentuk penelitian tindakan kelas dan juga jenis sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Dokumentasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan dokumen resmi dan dokumen pribadi. Dokumen resmi untuk menjaring data awal berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum tindakan, daftar nilai Matematika siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo. Dokumen pribadi digunakan untuk mengetahui perkembangan anak dalam pembelajaran berupa RPP pembelajaran, foto pembelajaran, produk hasil kerja kelompok dan evaluasi siswa dalam pembelajaran sifat-sifat bangun ruang dengan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok; 2) Observasi. Observasi digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi langsung. Observasi terhadap guru yang difokuskan pada kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran sifat-sifat bangun ruang Matematika. Sementara itu, observasi langsung terhadap siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo difokuskan pada pengamatan perilaku siswa selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan dengan format check list. Alat ini berisikan serangkaian daftar kejadian penting yang akan diamati. Ketika pengamatan berlangsung, secara objektif peneliti memilih dengan cepat dan memberi tanda cek pada daftar kejadian. Observasi dilaksanakan pada setiap pertemuan siklus 1 dan siklus 2; 3) Tes. Tes digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan. Tes yang digunakan adalah tes hasil belajar individu pada akhir kegiatan pembelajaran serta produk kerja kelompok. Dengan diketahui hasil tes ini maka peneliti dapat merencanakan kegiatan yang akan dilakukan agar dapat
36
memperbaiki proses pembelajaran. Selain itu tes digunakan untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan pelaksanaan tindakan. 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data berupa soal evaluasi dan lembar observasi. 3.4.2.1 Lembar Observasi Lembar observasi meliputi lembar keterlaksanaan sintak yang dilakukan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. Berikut akan disajikan tabel lembar observasi kegiatan guru. Tabel 6 Lembar Observasi Kegiatan Guru SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Fase Pembelajaran Dengan Penerapan Teori Gagne Melalui Metode Kerja Kelompok Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Mengarahkan perhatian (directing attention) Merangsang ingatan (stimulating recall ) dan/atau menyajikan informasi Menyediakan bimbingan belajar (Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar) Meningkatkan retensi (enhancing retention) (Membimbing kelompok bekerja dan belajar Melancarkan transfer belajar (Evaluasi)
Mengeluarkan penampilan dan/atau memberikan umpan balik. (Memberikan penghargaan)
Aspek yang Diamati
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru memotivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik Guru menyampaikan kegiatan dan materi yang akan dilakukan Guru meminta siswa untuk menyebutkan bangun ruang lainnya setelah guru mendemonstrasikan salah satu bangun ruang Guru memandu siswa untuk membentuk kelompok Guru menjelaskan alur kerja kelompok Guru melakukan pemantauan dan pemfasilitasan bagi kelompok yang mengalami kesulitan Guru memandu siswa dalam presentasi hasil kerja kelompok Guru memberikan penguatan terhadap hasil kerja kelompok Guru memberikan penghargaan terhadap hasil kerja kelompok yang paling baik Guru melakukan kegiatan evaluasi Guru memandu siswa dalam merangkum materi
37
Aspek yang diamati dalam Tabel 6 merupakan penjabaran dari sintak pembelajaran dengan penerapan teori Gagne melalui metode kerja kelompok. Lembar Observasi kegiatan siswa mempunyai 10 item. Setiap item memiliki 3 indikator penilaian. Berikut akan dijabarkan setiap item dan indikatornya. 1) perhatian siswa terhadap pembelajaran yang disampaikan guru a. menyimak penjelasan guru dengan sungguh-sungguh. b. menunjukkan antusias dalam pembelajaran. c. menunjukkan rasa senang 2) kemauan untuk menerima pelajaran a. mendengarkan penjelasan guru. b. mengerjakan tugas kelompok. c. mengerjakan tugas individu. 3) keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran a. berani menyatakan pendapat. b. memanfaatkan media pembelajaran. c. berani mengajukan pendapat. 4) keaktifan siswa dalam memanfaatkan media yang digunakan a. paham cara penggunaan media. b. menggunakan media dengan benar. c. dapat menyelesaikan soal dengan benar. 5) keinginan untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat a. mengacungkan jari. b. mengajukan pertanyaan dengan sopan. c. bertanya tentang materi yang kurang jelas. 6) kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran a. memberi bantuan pada teman. b. menghargai pendapat teman. c. menunjukkan kekompakan. 7) kesungguhan siswa mengerjakan tugas individu maupun kelompok a. siswa tenang dalam mengerjakan tugas.
38
b. tidak menganggu teman/kelompok lain. c. kerjasama teman satu kelompok. 8) kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran a. aktif dalam kerja kelompok. b. mampu mengerjakan soal evaluasi. c. mampu membuat kesimpulan pembelajaran. 9) keaktifan untuk membuat kesimpulan pelajaran a. menjawab pertanyaan guru dengan tepat. b. membuat catatan tentang pelajaran yang dilaksanakan. c. secara bersama-sama siswa mampu menyimpulkan pembelajaran. 10) kesungguhan siswa dalam mengerjakan evaluasi a. tenang dalam mengerjakan soal evaluasi. b. tidak bertanya pada teman saat tes evaluasi. c. mengerjakan soal dengan cepat dan tepat. Pedoman penskorannya adalah skor 4 kategori sangat baik sekali apabila semua indikator dilaksanakan, skor 3 kategori baik apabila hanya dua indikator dilaksanakan, skor 2 kategori cukup apabila hanya satu indikator yang dilaksanakan, skor 1 kategori kurang apabila tidak satupun indikator dilaksanakan. Lembar penilaian hasil observasi akan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:
39
Tabel 7 Lembar observasi kegiatan Siswa kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Uraian Tindakan
Skor 1 2 3 4
Perhatian siswa terhadap pembelajaran yang disampaikan guru. Kemauan untuk menerima pelajaran. Keterlibat siswa dalam kegiatan pembelajaran. Keaktifan siswa dalam memanfaatkan media yang digunakan. Keinginan untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat.
Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran. Kesungguhan siswa mengerjakan tugas individu maupun kelompok. Kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran. Keaktifan untuk membuat kesimpulan pelajaran. Kesungguhan siswa dalam mengerjakan evaluasi.
3.4.2.2 Butir Soal Tes Hasil Belajar Dalam membuat soal tes hasil belajar, berpedoman pada kisi-kisi sesuai indikator yang ingin dicapai. Soal tes hasil belajar secara keseluruhan akan disajikan dalam lampiran. Berikut adalah kisi-kisi soal tes hasil belajar siklus 1 dan siklus 2.
40
Tabel 8 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 1 Kompetensi Dasar
Indikator
Mengidentifikasi Kognitif sifat-sifat Menyebutkan bangun ruang bangun ruang
bangun-
Jumlah Soal
No. Soal
5
1, 2, 4, 10, 17
Menyebutkan nama bangun ruang berdasarkan ciri-cirinya
2
9, 3
Membandingkan sifat antar bangun ruang
2
27, 16
Menemukan sifat-sifat bangun ruang.
4
12, 14, 19, 39
Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang.
5
26, 29, 20, 21, 30
Membedakan sifat-sifat bangun ruang.
2
22, 40
Afektif Melaporkan kesimpulan hasil diskusi sifat-sifat bangun ruang.
Proses
41
Tabel 9 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri Sukorejo Semester 2/2012-2013 Siklus 2 Kompetensi Indikator Jumlah Dasar Soal Mengidentifikasi Kognitif sifat-sifat Menyebutkan bangun4 bangun ruang bangun ruang. Menyebutkan nama 1 bangun ruang berdasarkan ciri-cirinya Membandingkan sifat 2 antar bangun ruang Menemukan sifat-sifat 5 bangun ruang. Menyebutkan sifat-sifat 6 bangun ruang. Membedakan sifat-sifat bangun ruang Afektif Melaporkan kesimpulan hasil diskusi sifat-sifat bangun ruang.
2
No. Soal
1, 2, 4, 23 3
16, 31 12, 19, 32, 38, 39 8, 13, 15, 18, 21, 29
22, 40
Proses
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Sebelum soal tes hasil belajar dilakukan pada siswa kelas 5 SD Negeri Sukorejo sebagai subjek penelitian, terlebih dahulu soal tersebut diujicobakan untuk mendapatkan data sebagai bahan untuk uji validitas dan reabilitas instrument. Uji coba soal tes hasil belajar dilakukan di kelas 6 SD Negeri Bergaskidul 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013. Pelaksanaan uji coba pada hari Kamis tanggal 20 Februari 2013 jam 11.00-12.00 WIB. Uji coba soal tes hasil belajar ini dilakukan di kelas 6 SD Negeri Bergaskidul 01 dengan jumlah 41 siswa. 3.5.1 Validitas Instrumen Semua data yang dikumpulkan dalam penelitian hendaklah mencerminkan apa yang sebenarnya diukur atau diteliti. Karena itu diperlukan validitas data.
42
Untuk menguji kesahihan data dalam penelitian ini, digunakan validitas isi. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Prinsip kerja dari validitas isi adalah mengukur derajat keabsahan dengan berdasar pada kemampuan tes dalam menggambarkan topiktopik dan ruang lingkup cakupan materi yang akan diukur. Jika alat ukur telah representatif (mewakili cakupan materi), maka alat ukur tersebut telah memenuhi syarat validitas isi. Uji validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 18,0. Kriteria validitas instrumen menurut Azwar dalam Wardani (2012:35) menyatakan bahwa suatu item instrument dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,20 dengan responden ≥ 30. Kategori yang digunakan untuk menentukan apakah item instrumen valid atau tidak adalah jika rentang indeks validitas 0,81-1.00 sangat tinggi, 0.61-0.80 tinggi, 0.41-0.60 cukup, 0.21-0.40 rendah, 0.00-0.20 sangat rendah. Data mengenai Validitas Instrumen akan disajikan dalam lampiran. Berikut adalah rekap mengenai data Validitas Instrumen.
Indikator
Tabel 10 Rekapitulasi Validitas Instrumen No. Soal Valid
Tidak Valid
Menyebutkan bangun-bangun ruang.
1, 2, 4, 10, 17, 23
Menyebutkan nama bangun ruang berdasarkan ciri-cirinya Membandingkan sifat antar bangun ruang Menemukan sifat-sifat bangun ruang.
3, 9, 11, 35
3, 9
11, 35
16, 27, 31, 40
16, 27, 31
40
Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang.
6, 8, 13, 15, 18, 6, 8, 13, 15, 37,
1, 2, 4, 10, 17, 23
5, 7, 12, 14, 19, 5, 7, 12, 14, 33 32, 33, 38, 39
19, 32, 38, 39 36,
37, 20, 21, 36, 25, 18, 20, 21, 26, 25, 28 26, 28, 29, 30
Membedakan sifat-sifat bangun 22, 24, 34 ruang.
29, 30 22, 24, 34
-
43
Berdasarkan Tabel 10, indikator menyebutkan bangun-bangun ruang jumlah soalnya adalah 6, semuanya valid. Indikator menyebutkan nama bangun ruang berdasarkan ciri-cirinya ada 4 soal, 2 soal valid dan 2 soal tidak valid. Indikator membandingkan sifat antar bangun ruang jumlah soalnya ada 4, valid 3 soal dan tidak valid 1 soal. Indikator menemukan sifat-sifat bangun ruang ada 9 soal, 8 soal valid dan 1 soal tidak valid. Indikator menyebutkan sifat-sifat bangun ruang ada 14 soal, 10 soal valid dan 4 soal tidak valid. Indikator membedakan sifat-sifat bangun ruang ada 3 soal, semuanya valid. Jadi total soal yang valid ada 32 soal. 3.5.2 Reliabilitas Instrumen Selain data atau instrumen valid, data atau instrumen juga harus reliabel. Instrumen yang dibuat belum tentu semuanya reliabel. Oleh karena itu instrumen harus diuji reliabilitasnya melalui uji data hasil. Dalam menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Wardani (2010:35) yaitu α ≤ 0,7 tidak dapat diterima, 0,7< α ≤0,80 dapat diterima, 0,8< α ≤0,9 reliabilitas bagus, α >0,9 reliabilitas memuaskan. Data mengenai reliabilitas instrumen akan disajikan dalam lampiran. Berikut adalah hasil uji SPSS mengenai reliabilitas instrumen: Cronbach's Alpha ,889
N of Items 32
Berdasarkan hasil uji SPSS didapatkan hasil perhitungan reliabilitas dengan cronbach alpha sebesar 0,889. Sehingga reliabilitasnya masuk dalam kategori bagus. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka instrumen dapat digunakan untuk penelitian. 3.5.3 Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Slameto (2011) menyatakan bahwa tingkat kesukaran soal adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal. Semakin besar tingkat kesukaran berarti soal itu semakin mudah begitu pula sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran serarti soal itu semakin sukar. Dalam menguji tingkat kesukaran soal menggunakan SPSS dan pedoman klasifikasi menurut Wardani (2009:87). Klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah
44
sebagai berikut: a) rentang skor 0.00-0.25 kategori sukar; b) rentang skor 0.260.75 kategori sedang; c) rentang skor 0.76-1.00 kategori mudah. Hasil perhitungan mengenai tingkat kesukaran akan disajikan dalam tabel berikut. Tabel 11 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Kategori
Frekuensi
No. soal
Sukar
3
4, 21, 23
Sedang
10
2, 3, 6, 10,13, 17, 19, 20, 24, 30
Mudah
19
1, 5, 7, 8, 9, 12, 14, 15, 16, 18, 22, 26, 27, 29, 31, 32, 34, 38, 39 Dari Tabel 11 didapat bahwa ada 3 soal yang masuk dalam kategori sukar,
10 soal yang masuk kategori sedang, 19 soal yang masuk kategori mudah. 3.6 Indikator kinerja Indikator kinerja memuat acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan tindakan. Yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah jumlah siswa yang nilainya di atas KKM dapat mencapai >80% dari 19 siswa. Hal ini disesuaikan dengan KKM mata pelajaran Matematika SD Negeri Sukorejo yang telah ditentukan untuk penelitian ini yaitu 70. 3.7 Teknik Analisis Data Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Dikategorikan sebagai bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) karena penelitian ini berupa suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan terkait kegiatan belajar mengajar pada suatu kelas dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan deskriptif komparatif. Deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil kondisi awal, setelah siklus 1, dan setelah siklus 2 untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa. Sedangkan deskriptif kualitatif yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat kualitatif artinya penelitian menggunakan kualitas tanpa mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolok ukur keberhasilannya. Deskriptif kualitatif diperoleh dari lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan metode kerja kelompok.