BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif pada penerapan model pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint pada kelas 5 SD Negeri Gombong Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang. Data diperoleh dari : a. Data Kuantitatif Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar IPS yang diperoleh siswa. b. Data Kualitatif Diperoleh dari data hasil lembar pengamatan aktivitas siswa, keterampilan guru, serta catatan di lapangan. 3.1.2.
Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Gombong Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang pada siswa kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014. 3.1.3. Subyek Penelitian Subyek Penelitian ini yaitu siswa Kelas 5 pada SD Negeri Gombong, Desa Gombong Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 16 ( enam belas ) siswa yang terdiri dari 8 siswa putra dan 8 siswa putri. SD Negeri Gombong terletak di pedesaan yang berlokasi sebelah selatan Pasar Subah dengan medan naik turun. Lima tahun yang lalu SD Negeri Gombong masuk wilayah kecamatan Subah, karena pemekaran wilayah pada tahun 2008 SD Negeri Gombong masuk wilayah kecamatan baru, kecamatan Pecalungan. Kondisi siswa-siswi SD Negeri Gombong sebagian besar berlatar belakang dari keluarga petani, buruh perkebunan dan buruh luar negeri. Perekonomian mereka meningkat tahun terakhir ini dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu. Prestasi siswa-siswi SD negeri Gombong dapat dikatakan sedang, hal ini terlihat dengan banyaknya piala yang diperoleh setiap kegiatan POPDA. Kegiatan SD Negeri Gombong yang menonjol sebagai unggulan yaitu kegiatan ekstrakurikuler drum band dan muatan lokal TIK. 24
25
3.1.4. Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 jadwal penelitian sebagai berikut : Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No. 1 2
3
4
Pelaksanaan Penelitian Proposal PTK Siklus 1 Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi Siklus 2 Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi Pelaporan
Juni 2013 1 x
2 x
3 x
Juli 2013 4 x
1 x
2 x
3
Agustus 2013 4
1
2
3
4
September 2013 1 2 3 4
x x x x x x x x x
x
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Setiap siklus atau putaran terdiri empat tahapan yaitu perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Sesudah satu siklus selesai diimplementasikan, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya, atau dengan beberapa siklus (Aqib, Z., 2006). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Istilah “deskriptif” dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang fenomena yang diteliti, misalnya kondisi sesuatu atau kejadian, disertai dengan informasi tentang faktor penyebab sehingga mungkin muncul kejadian yang dideskripsikan secara rinci, urut dan jujur (Arikunto, S. dkk. 2007: 26). Penelitian ini berupaya memperoleh pembelajaran IPS dari perilaku guru dan siswa yang diteliti yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas 5 SD Negeri Gombong.
26
Pelaksanaan penelitian bersifat kolaboratif bersama teman guru sebagai upaya bersama untuk mewujudkan perbaikan yang diinginkan. 3.2.1. Variabel Penelitian Variababel peneliti adalah sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitihan sering pula dinyatakan variabel, peneliti itu sebagai factor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Jadi vareabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbebtuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehinga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Kemudian ditarik kesimpulan secara teoritis variabel dapat didefisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). variabel tersebut adalah sebagai berikut. 1) Variabel bebas Menurut Y.W Best yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristik –serenteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau dioservasikan dalam suatu penelitian. Sedangkan Derektorat Pendidikan Tinggi Depdikbub menjelaskan bahwa yang dimaksud variable penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan peneliti. Kedua pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel pengertian itu meliputi factor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.Variabel bebas dalam penelitian adalah kondisi-kondisi atau karateristk-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasikan. Karena fungsi ini sering disebut variabel pengaruhvariabel lain,jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) berbantuan PowerPoint. Model pembelajaran NHT adalah sebuah model pembelajaran yang mengaktifkan siswa terlibat dalam diskusi-diskusi kelompok untuk saling membagikan ide. Penyampaian hasil diskusi dengan cara pemanggilan nomor yang telah ditentukan sebelumnya oleh guru.
27
Sedangkan PowerPoint adalah program yang digunakan untuk menyajikan bahan pelajaran dimana siswa baik secara perorangan maupun kelompok dilatih untuk mengoperasikan PowerPoint/laptop guna menarik kesimpulan dari diskusi kelompok. 2) Variabel terikat Menurut Y.W Best yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau serenteristik –serenteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau dioservasikan dalam suatu penelitian. Sedangkan Derektorat Pendidikan Tinggi Depdikbub menjelaskan bahwa yang dimaksud variable penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan peneliti. Variabel terkait (Dependen) adalah variabel yang dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria,Konsekuen. Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPS. Hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam belajar.
3.2.2. Definisi Operasional 1) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas internasional. Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Kagen (Trianto,2007:62) yaitu “untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
28
Numbered Heads Together
adalah suatu model pembelajaran yang lebih
mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006). Model pembelajaran NHT juga merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan melakukan percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu permasalahan yang dipelajari. Dengan model NHT siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek dan keadaan suatu proses pembelajaran mata pelajaran tertentu. Struktur yang dikembangkan oleh Kagen ini menghendaki siswa belajar saling membantu dalam kelompok kecil 2) Hasil Belajar IPS Hasil belajar IPS yang diharapkan oleh peneliti adanya peningkatan hasil belajar IPS dengan penerapan model pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint pada siswa kelas 5 SD Negeri Gombong. Ketuntasan yang ditargetkan adalah 80%, yang pada kondisi awal ketuntasan baru 44%. 3.3. Rencana Tindakan Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Setiap siklus atau putaran terdiri empat tahapan yaitu perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Sesudah satu siklus selesai diimplementasikan, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya, atau dengan beberapa siklus (Aqib, Z., 2006). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Istilah “deskriptif” dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang fenomena yang diteliti, misalnya kondisi sesuatu atau kejadian, disertai dengan informasi tentang faktor penyebab sehingga mungkin muncul kejadian yang dideskripsikan secara rinci, urut dan jujur (Arikunto, S. dkk. 2007: 26). Penelitian ini berupaya memperoleh pembelajaran IPS dari
29
perilaku guru dan siswa yang diteliti yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas 5 SD Negeri Gombong. Pelaksanaan penelitian bersifat kolaboratif bersama teman guru sebagai upaya bersama untuk mewujudkan perbaikan yang diinginkan. 1)
Perencanaan Awal Pada tahap awal, peneliti mengadakan pengamatan pembelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Gombong kecamatan Pecalungan. Untuk memperoleh data awal, peneliti meninjau kembali aktivitas siswa, kemampuan guru, respon siswa, dan hasil belajar berupa uji kompetensi siswa dalam proses pembelajaran IPS yang dilakukan secara konvensional (ceramah).
2) Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan merupakan tindak lanjut dari observasi awal serta bagaimana cara memecahkan masalah pembelajaran IPS tersebut. Hal ini kemudian diterapkan dalam rencana penelitian tindakan kelas dengan membuat rencana pembelajaran IPS melalui model pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint. 3) Pelaksanaan Tindakan Implementasi perencanaan tindakan yang sudah disiapkan adalah pelaksanaan tindakan, yaitu melaksanakan proses pembelajaran IPS dengan model pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint. Tindakan pembelajaran terdiri dari dua siklus, masingmasing siklus terdiri dari lima jam pelajaran (5 x 35 menit). 4) Observasi Kegiatan observasi atau pengamatan terhadap obyek penelitian dilakukan secara langsung oleh dua orang pengamat pada saat proses pembelajaran IPS dengan model pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint. Pengamat adalah rekan sejawat dan tim kolaborasi. Kegiatan yang diamati meliputi : (1) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, (2) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dan (3) hasil belajar siswa. Hasil observasi dicatat dalam lembar observasi untuk dianalisa dan dilakukan refleksi.
30
5) Refleksi Refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul saat proses observasi, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dalam penelitian tindakan kelas mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dalam proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi (Hopkins, 1993). Jika pada siklus pertama masih terdapat kekurangan-kekurangan, maka pada siklus selanjutnya dapat kekurangan-kekurangan itu dapat diperbaiki. Siklus 1 1) Perencanaan (Planning) a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi : Peninggalan Sejarah Hindu, Budha, dan Islam di indonesia. b) Menyiapkan sumber dan PowerPoint. c) Menyiapkan lembar kerja siswa. d) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian. e) Menyiapkan lembar evaluasi yang berupa post tes. 2) Pelaksanaan Tindakan (Acting) Melaksanakan kegiatan pembelajaran IPS dengan menerapkan model NHT berbantuan PowerPoint. Dengan materi Peninggalan Sejarah Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia. Kegiatan Pendahuluan a) Salam b) Berdoa c) Presensi siswa
31
d) Pengkondisian kesiapan siswa, alat dan media pembelajaran. e) Apersepsi untuk menggali pengetahuan awal siswa. f) Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai. Kegiatan Inti Eksplorasi a) Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru tentang obyek wisata. b) Siswa menjawab pertanyaan pelajaran yang lalu. c) Siswa mencoba mengoperasikan PowerPoint Elaborasi a) Siswa dibagi dalam kelompok (tiap kelompok 4 anak) dan menerima nomor yang berbeda. b) Siswa mengerjakan LKS secara bersama-sama/diskusi kelompok. c) Secara bergantian dan saling membantu dalam mengoperasikan PowerPoint yang berisi tentang materi. d) Siswa dalam kelompok memastikan jawaban yang benar untuk dikuasai. e) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok sesuai nomor yang dipanggil. f) Siswa atau kelompok lain memberi tanggapan hasil presentasi. Konfirmasi a) Guru menyampaikan materi secara garis besar. b) Guru menjelaskan cara mengoperasikan PowerPoint secara benar. c) Guru memberikan memberi aplus kepada siswa yang menjawab/menanggapi presentasi dengan benar.
32
Kegiatan Penutup a) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi. b) Siswa membuat rangkuman. c) Siswa diberi tugas/pekerjaan rumah. 3) Pengamatan (Observing) a) Mengamati aktivitas siswa saat pembelajaran (dilakukan oleh observer) b) Memantau diskusi/ kerjasama antar siswa pada penerapan NHT berbantuan PowerPoint. c) Mengamati aktivitas guru / ketrampilan guru dalam penerapan model pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint. 4) Refleksi (Reflecting) a)Menganalisis proses dan hasil pembelajaran siklus 1. b)Membuat daftar permasalahan yang terjadi di siklus 1. c)Merencanakan perbaikan kelemahan untuk siklus 2 bersama tim kolaborasi. Siklus 2 1) Perencanaan (Planning) a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi : Tokoh Sejarah Hindu, Budha, dan Islam di indonesia. b) Menyiapkan sumber dan PowerPoint. c) Menyiapkan lembar kerja siswa. d) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian. e) Menyiapkan lembar evaluasi yang berupa post tes. 2) Pelaksanaan Tindakan (Acting) Melaksanakan kegiatan pembelajaran IPS dengan menerapkan model NHT berbantuan PowerPoint. Dengan materi Tokoh Sejarah Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia. Kegiatan Pendahuluan a) Salam
33
b) Berdoa c) Presensi siswa d) Pengkondisian kesiapan siswa, alat dan media pembelajaran. e) Apersepsi untuk menggali pengetahuan awal siswa. f) Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai. Kegiatan Inti Eksplorasi a) Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru tentang peninggalan sejarah Hindu, Budha dan Islam di Indonesia. b) Siswa menjawab pertanyaan pelajaran yang lalu. c) Siswa mencoba mengoperasikan PowerPoint Elaborasi a) Siswa dibagi dalam kelompok (tiap kelompok 4 anak) dan menerima nomor yang berbeda. b) Siswa mengerjakan LKS secara bersama-sama/diskusi kelompok. c) Secara bergantian dan saling membantu dalam mengoperasikan PowerPoint yang berisi tentang materi. d) Siswa dalam kelompok memastikan jawaban yang benar untuk dikuasai. e) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok sesuai nomor yang dipanggil.. f) Siswa atau kelompok lain memberi tanggapan hasil presentasi. Konfirmasi a) Guru menyampaikan materi secara garis besar.
34
b) Guru menjelaskan cara mengoperasikan PowerPoint secara benar. c) Guru memberikan memberi aplus kepada siswa yang menjawab/menanggapi presentasi dengan benar. Kegiatan Penutup a) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi. b) Siswa membuat rangkuman. c) Siswa diberi tugas/pekerjaan rumah. 3) Pengamatan (Observing) a) Mengamati aktivitas siswa saat pembelajaran (dilakukan oleh observer) b) Memantau diskusi/ kerjasama antar siswa pada penerapan NHT berbantuan PowerPoint. c) Mengamati aktivitas guru / ketrampilan guru dalam penerapan model pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint. 4) Refleksi (Reflecting) a)
Menganalisis proses dan hasil pembelajaran siklus 2.
b)
Membuat daftar tentang kelemahan dan kelebihan pada penerapan NHT berbantuan PowerPoint.
c)
Merencanakan pembelajaran model NHT pada kelas lain dan matapelajaran lainnya untuk penelitian selanjutnya.
3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik tes dan non tes.
35
3.4.1. Teknik Tes Menurut Suharsimi Arikunto (2006:1630 bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, sedangkan instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah, dan hasilnya lebih baik,dalam arti lebih cermat,lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan metode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket ,perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya. (http://farelbae.wordpress.com/catatan-kuliahku/pengertian-pengumpulan-data/). Menurut Suharmi Arikunto (2006:149) ada beberapa instrument yang namanya sama dengan metodenya,antarlain adalah: 1)
Instrument untuk metode tes adalah tes atau soal tes
2)
Instrument untuk metode angaket atau kuesioner adalah angket atau kuesioner
3)
Instrument untuk metode observasi adalah chek – list
4)
Instrument untuk metode observasi adalah pedoman observasi atau dapat juga chek – list
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengertian pengumpulan data dan instrumen penelitian adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengungkap berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat dengan menggunakan berbagai cara dan metode agar proses ini berjalan secara sisitematis dan lebih dapat dipertanggung jawabkan kevaliditasnya.
Tabel 3.2
36
Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi Siklus 1 Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, keragaman kenampakan dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
1.1.Mengenal makna peninggalanpeninggalan sejarah berskala nasional dari masa Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia.
Indikator Menyusun daftar sejarah yang bercorak Hindhu yang ada di indonesia
Menceritakan peninggalan sejarah yang bercorak Hindu yang ada di Indonesia Menyusun daftar peninggalan sejarah bercorak Budha yang ada di Indonesia Menceritakan peninggalan sejarah yang bercorak Budha yang ada di Indonesia Menyusun daftar peninggalan sejarah bercorak Islam yang ada di indonesia Menceritakan peninggalan sejarah yang bercorak Islam yang ada di Indonesia.
Item Soal No. Item Jumlah Soal 1 4 2 4 7
3 9 16 20 6 8 19
4
10 11 15
3
5 14 18
3
12 13 17
3
3
37
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi Siklus 2 Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, keragaman kenampakan dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
1.1.Mengenal makna peninggalanpeninggalan sejarah berskala nasional dari masa Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia.
Item Soal Indikator Menyebutkan tokoh sejarah kerajaan Hindu.
No. Item Soal 2 3 6
Menyebutkan tokoh sejarah kerajaan Budha. Menyebutkan tokoh sejarah kerajaan Islam. Menceritakan peninggalan sejarah yang bercorak Hindu. Menceritakan peninggalan sejarah yang bercorak Budha. Menceritakan peninggalan sejarah yang bercorak Islam.
Jumlah 3
8
1
4
1
5
1
9 10
2
1 7
2
3.4.2. Teknik Non Tes Observasi atau pengamatan Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2006:156). Dalam observasi penelitian ini digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran yang menggunakan model NHT berbantuan PowerPoint di kelas 5 SD Negeri Gombong pada semester I tahun pelajaran 2013/2014.
38
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Model Pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint NO.
ASPEK
INDIKATOR
1.
Peningkatan hasil belajar IPS melalui model pembelajaran Numbered Heads Together berbantuan PowerPoint. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Numbered Heads Together berbantuan PowerPoint.
� Ketuntasan belajar individual adalah sekurang-
2
ITEM SOAL
kurangnya 80% dengan nilai ketuntasan ≥60 dalam pembelajaran IPS.
Pra Pembelajaran • Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran. • Memeriksa kesiapan siswa. Membuka Pembelajaran • Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar. • Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai. Kegiatan Inti Pembelajaran Penguasaan materi pelajaran • Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. • Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. • Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki belajar. • Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan. Pendekatan/strategi pembelajaran • Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai. • Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa. • Melaksanakan pembelajaran secara runtut. • Menguasai kelas. • Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. • Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif. • Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah dialokasikan.
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
39
3.
Aktivitas guru dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Numbered Heads Together berbantuan PowerPoint.
Pemanfaatan media pembelajaran/ sumber belajar • Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media. • Menghasilkan pesan yang menarik. • Menggunakan media secara efektif dan efisien. • Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. Pembelajaran yang menantang dan memacu keterlibatan siswa. • Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. • Merespons positip terhadap partisipasi siswa. • Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar. • Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa. • Menunjukkan hubungan antar pribadi yang positif. • Menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar. Penilaian proses dan hasil belajar • Memantau kemajuan belajar. • Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi. Penggunaan bahasa • Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. • Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. • Menyampaikan dengan gaya yang sesuai. Penutup • Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. • Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. • Melaksanakan tindak lanjut. PRAPEMBELAJARAN • Siswa menempati tempat duduknya masingmasing. • Kesiapan menerima pelajaran KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN • Mampu menjelaskan kembali materi terdahulu. • Memperhatikan secara seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penjelasan materi pelajaran • Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pelajaran.
16 17 18 19
20 21 22 23 24 25
26 27
28 29 30 31 32 33 1 2 3 4
5
40
Aktif bertanya ketika proses penjelasan materi. Adanya interaksi positif diantara siswa. Siswa memiliki pemahaman yang sama tentang materi pelajaran yang dijelaskan guru. Pendekatan/strategi pembelajaran • Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran • Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan. • Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan. • Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. • Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan santai dan tidak penuh tekanan. • Siswa merasa senang ketika berbagai strategi pembelajaran dilakukan dalam pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar • Adanya interaksi positif saat media pembelajaran disajikan. • Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan meningkat saat media pembelajaran disajikan. • Siswa semakin jelas dan konkret saat penjelasan materi yang disajikan dengan media pembelajaran. Penilaian proses dan hasil belajar • Siswa merasa terbimbing. • Mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dengan benar. Penggunaan bahasa • Penjelasan dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa. • Siswa tidak menemui kesulitan dalam pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran. Penutup • Siswa secara aktif membuat rangkuman. • Siswa membuat rangkuman hasil pembelajaran secara runtut. • • •
6 7 8
9 10 11 12 13 14
15 16 17
18 19
20 21
22 23
41
3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes evaluasi mata pelajaran IPS pada silkus I ada 20 soal pilihan ganda, dan pada siklus 2 ada 10 soal pilihan ganda. Validitas tes hasil belajar IPS Kelas 5 dapat dilihat pada tabel 3.5 Tabel 3.5 Uji Validitas Soal Evaluasi No.
Pilihan Ganda 30 soal
Jumlah Soal
Prosentase
1.
Soal yang valid
26
87%
2.
Soal yang tidak valid
4
13%
3.
Soal yang dapat digunakan
26
87%
4.
Soal Siklus 1 yang valid
17
57%
5.
Soal Siklus 2 yang valid
9
33%
3.6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Data yang telah diperoleh secara kuantitatif kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif. Data yang dianalisis meliputi hasil pengamatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint, data ketrampilan guru dalam mengelola pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint, respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint, dan data tes hasil belajar IPS. Hasil pengamatan aktivitas siswa dianalisis secara deskriptif dengan
menggunakan
statistic presentase. Analisis data kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran dilakukan dengan menghitung skor total penilaian seluruh aspek katagori pengamatan yang diperoleh kemudian dirata-rata.
42
Analisis data tes hasil belajar siswa dilakukan dengan menghitung rata-rata uji kompetensi kompetensi awal dan uji kompetensi akhir. Apabila rata-rata skor uji kompetensi akhir lebih besar daripada rata-rata uji kompetensi awal, maka pembelajaran dengan model NHT berbantuan PowerPoint efektif. Teknik analisis data yang digunakan adalah : 1) Data berupa hasil belajar IPS yang dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif dengan menentukan mean atau rerata. Adapun penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase. Rumus persentase tersebut sebagai berikut : ρ =Σn x 100 % N Keterangan : Σn = Jumlah frekuensi yang muncul
N = Jumlah total siswa ρ
= Persentase frekuensi
Menghitung ketuntasan : Hasil penghitungan penilaian dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.6 Daftar Kualifikasi Hasil Belajar Siswa Skor Nilai Kualifikasi 86 – 100 71 – 85 56 – 70 41 – 55 < 40
A B C D E
Baik sekali Baik Cukup Kurang Kurang sekali
2) Data kualitatif berupa data hasil observasi aktifitas siswa dan aktifitas guru dalam pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint, serta hasil catatan lapangan dan angket dianalisis dengan analisis kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. -
Rumus aktivitas siswa : N = n (skor yang diperoleh) x 100%
43
n (skor maksimal) Keterangan : N = Nilai yang diperoleh dalam prosen n = frekuensi pengamatan/penilaian Tabel 3.7 Daftar Kualifikasi Aktifitas Siswa Skor Kualifikasi 83-92 70-82 47-69 36-46 23-35
-
A B C D E
Baik sekali Baik Cukup Kurang Kurang sekali
Rumus aktivitas guru : N = n (skor yang diperoleh) x 100% n (skor maksimal) Keterangan : N = Nilai yang diperoleh dalam prosen n = frekuensi pengamatan/penilaian
Skor 113-132 97-112 81-96 <81
Tabel 3.8 Daftar Nilai Kualifikasi Kualifikasi A Baik sekali B Baik C Cukup D Kurang
3.7. Indikator Kinerja Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian ini, dapat dilihat dengan indikator sebagai berikut : a. Hasil belajar IPS dalam menerapkan model pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint dalam pembelajaran IPS yang diselenggarakan. Indikator keberhasilan
44
siswa dalam pembelajaran dilihat dari hasil tes akhir pada penerapan pembelajaran model pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint. Siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal 80% KKM 60. b. Meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS materi
Mengenal makna
peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dengan penerapan model pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint sekurangkurangnya baik. c. Ketrampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint dengan kriteria sekurang-kurangnya baik.