BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian explanatory research yaitu menjelaskan hubungan antara variabel pengetahuan kader tentang DBD dan praktik kader dalam pemantauan jentik berkala dengan angka bebas jentik. Sedangkan metode yang digunakan adalah survey melalui wawancara dengan alat bantu kuesioner. Pendekatannya cross sectional dimana penelitian dilakukan satu waktu, tidak mengikuti ke depan atau ke belakang.17
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua kader kesehatan yang bertempat tinggal di Kelurahan Tegalsari Kota Tegal yang berjumlah 41 kader kesehatan 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota populasi yaitu 41 kader kesehatan di Kelurahan Tegalsari Kota Tegal.
C. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas 1). Pengetahuan tentang DBD 2). Praktik kader dalam pemantauan jentik berkala b. Variabel Terikat Angka bebas jentik di Kelurahan Tegalsari
35
2. Definisi Operasional a.
Pengetahuan tentang DBD Adalah
kemampuan
kader
kesehatan
untuk
menjawab
pertanyaan tentang penyakit DBD menggunakan kuesioner yang dinyatakan dalam skor dengan skala Interval. Kemudian pengetahuan dikategorikan menurut Waridjan (1991) 18 1)
Kategori baik bila nilai 80%-100% dari total nilai jawaban pengetahuan yang benar.
2)
Kategori cukup bila nilai 65%-79% dari total nilai jawaban pengetahuan yang benar.
3)
Kategori kurang bila nilai < 65% dari total nilai jawaban pengetahuan yang benar.
b. Praktik dalam Pemantauan Jentik Berkala Adalah upaya yang telah dilakukan kader dalam pemberantasan dan pencegahan penyakit DBD dengan cara melakukan kunjungan ke rumah warga untuk pemeriksaan jentik dan melakukan penyuluhan. Diukur dengan menggunakan kuesioner dan dinyatakan dalam skor dengan skala Interval. Kemudian dikategorikan menjadi praktik baik dan praktik kurang. Dalam penelitian ini diperoleh data berdistribusi tidak normal sehingga dikategorikan : 1)
Praktik kurang jika < median
2)
Praktik baik
jika ≥ median
c. Angka Bebas Jentik Adalah
persentase
rumah
yang
tidak
ditemukan
jentik
dibandingkan seluruh rumah yang diperiksa dikalikan 100%. ABJ dilakukan oleh kader kesehatan dalam pemantauan jentik berkala (PJB) dengan skala Rasio dikategorikan menjadi: 1) Memenuhi target
: ABJ ≥ 95 %
2) Tidak memenuhi target : ABJ < 95 %
36
D. Metode Pengumpulan Data 1.
Sumber Data a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber atau objek penelitian, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara
menggunakan kuesioner, yaitu metode pengumpulan
data dengan bertanya langsung (berkomunikasi langsung) dengan responden menggunakan daftar pertanyaan19. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari mengutip data yang ada di Dinas Kesehatan Kota Tegal, melalui Data Hasil Survey PSN di wilayah Kota Tegal, data hasil Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB), data kasus DBD Kota Tegal dan data Monografi Kelurahan Tegalsari. 2.
Alur Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tegalsari Kota Tegal dengan jumlah kader kesehatan 41 orang dengan tahapan penelitian sebagai berikut : a. Penelitian awal yaitu mengumpulkan permasalahan khususnya masalah
yang
berhubungan
dengan
DBD
dan
upaya
pencegahannya. b. Mengumpulkan data sekunder yang dilakukan di Kelurahan Tegalsari Kota Tegal. c. Penyusunan proposal d.
Uji Validitas dan Reliabilitas instrument dilakukan pada kader kesehatan di Kelurahan Muarareja Kota Tegal sebanyak 20 orang. Uji Validitas adalah pernyataan tentang sejauh mana alat ukur (pengukuran, tes, instrumen) mengukur apa yang memang sesungguhnya hendak diukur dan dilakukan pada bulan Mei 2007. Cara mengukur validitas suatu instrument (kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel
37
dengan skor totalnya. Suatu variabel (pertanyaan) dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya menggunakan korelasi Person Product Moment (r). Uji Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan sejauh mana hasil pengukuran tetap sama bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama. Cara mengukur reliabilitas : one shoot (pengukuran sekali saja) : pengukuran
hanya
dilakukan
sekali
kemudian
hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Reliabilitas dikatakan Cronbach Alpha, dengan ketentuan bila nilai Cronbach Alpha > 0,6 dikatakan reliabel 20. f. Pelaksanaan program dengan mengadakan wawancara dengan menggunakan kuesioner tentang penyakit demam berdarah dan praktik kader kesehatan dalam pemantau jentik berkala ( PJB ). g. Hasil uji validitas dan reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada bulan Mei tahun 2007 di Kelurahan Muarareja Kota Tegal dengan menggunakan 20 responden kader kesehatan. Berdasarkan uji validitas pada pertanyaan
pengetahuan
yang
terdiri
dari
32
pertanyaan
pengetahuan diperoleh 30 pertanyaan pengetahuan valid dan 2 pertanyaan, yaitu Peng14 (r = -0,209) dan Peng17 (r = - 0,122) nilainya < r tabel. Sehingga pertanyaan Peng14 dan Peng17 tidak valid dengan skor pengetahuan benar 1 dan salah 0. Dikatakan valid apabila diperoleh r hitung > r tabel (r hitung > 0,444) r tabel diperoleh dari df = n – 2, dimana n = jumlah responden maka df = 20 - 2 = 18 dengan tingkat kemaknaan 5%. Pada pertanyaan praktik yang terdiri dari 10 pertanyaan diperoleh 8 pertanyaan praktik valid dan 2 pertanyaan, yaitu P4 (r = - 0,22) dan P5 (r = -0,70 ) nilainya < r tabel. Sehingga pertanyaan P4 dan P5 tidak valid dengan skor praktik benar 1 dan salah 0. Dikatakan valid
38
apabila diperoleh r hitung > r tabel (r hitung > 0,444). Hasil uji reliabilitas pertanyaan pengetahuan diperoleh nilai r Alpha (0,981) lebih besar dibandingkan 0,6 maka 30 pertanyaan pengetahuan tersebut reliabel. Pada pertanyaan tentang praktik diperoleh nilai r Alpha (0,965) lebih besar dibandingkan nilai 0,6 maka 8 pertanyaan praktik tersebut reliabel.
E. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan langkahlangkah antara lain : a). Editing Bertujuan untuk mengoreksi kembali data yang diperoleh dari hasil wawancara di lapangan atau dapat langsung dilakukan di lapangan
sehingga
disempurnakan.
data
dapat
Pemeriksaan
langsung
dilakukan
dilengkapi atas
dan
kelengkapan
pengisian kuesioner, kejelasan jawaban, konsistensi antar jawaban, relevansi antar jawaban, dan keseragaman satuan pengukuran. b). Koding Yaitu
memberikan
kode
angka
pada
variabel
untuk
memudahkan analisis data, kode diberikan pada setiap kategori jawaban yang berbeda atau diberi kode yang berbeda pula agar tidak tumpang tindih. c).
Skoring Yaitu pemberian skor pada setiap jawaban yang diberikan oleh responden, untuk variabel pengetahuan dan praktik dalam pemantauan jentik berkala yaitu nilai 1 (satu) bila jawaban benar dan nilai 0 (nol) untuk jawaban salah.
d).
Entry Data Yaitu memasukkan data yang telah diperoleh dengan mempergunakan fasilitas komputer.
39
e).
Tabulating Merupakan kegiatan memasukkan data yang telah diperoleh ke dalam tabel-tabel sesuai dengan jenis variabel.
2.
Analisis Data a). Analisis Univariat Digunakan untuk mendiskripsikan variabel bebas dan terikat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. b). Analisis Bivariat Digunakan untuk mengetahui hubungan dua variabel yaitu variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk mengetahui kenormalan data yang diperoleh sebelumnya dilakukan uji Kolmogorov Smirnov Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan jenis skala datanya yaitu skala interval pada variabel bebas dan skala rasio pada variabel terikat, maka jenis uji yang digunakan apabila data berdistribusi normal menggunakan uji Korelasi Pearson tetapi apabila salah satu data berdistribusi tidak normal maka menggunakan uji Rank Spearman
40