31
BAB III METODE PENELITIAN 1.1
Objek Penelitian Pada penulisan skripsi ini yang menjadi objek penelitian adalah loyalitas konsumen terhadap ekuitas merk dan harga pada produk tas merk Sophie Paris di Jakarta Selatan. Data yang diambil merupakan data hasil kuesioner terhadap masyarakat terutama para wanita untuk menunjang penampilannya.
1.2
Data Penelitian
1.2.1
Sumber Data Dalam skripsi ini digunakan dua sumber data, yaitu : a. Data Perusahaan Data yang didapat dan disimpan oleh perusahaan yang biasanya merupakan data masa lalu/historical PT. Sophie Paris b. Responden Survei interaktif melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden pembeli produk tas merk Sophie Paris. Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui pengaruh eukitas merk dan harga terhadap loyalitas konsumen produk tas merk Sophie Paris.
32
1.2.2 Jenis Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah : a. Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri dengan mengajukan pertanyaan kepada responden atau subyek sasaran dan mencatat jawabannya untuk dianalisis, baik yang diperoleh melalui studi lapangan dengan cara wawancara dan penyebaran pertanyaan. b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari literature-literatur dan dokumen perusahaan. 1.2.3 Teknik Pengumpulan Data Kuesioner adalah pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan atau kuesioner kepada konsumen produk tas merk Sophie Paris. Pengumpulan data dilakukan mulai dari tanggal 24 – 27 Maret 2014. Kuesioner ditunjukan kepada 100 orang konsumen produk tas merk Sophie Paris. Untuk memungkinkan para pelanggan menjawab dalam berbagai tingkatan bagi setiap butir kepuasan, format tipe likert bisa dipergunakan. R. A. Likert (1932) mengembangkan prosedur dimana skala mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri (dengan angka rendah) menggambarkan suatu jawaban yang negatif sedangkan ujung sebelah kanan (dengan angka besar) menggambarkan yang positif. Bobot katagori sebagai berikut :
33
Tabel 3.1 Format Jawaban Tipe Likert Sangat Tidak Tidak Setuju Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
(STS)
(TS)
(N)
(S)
(SS)
1
2
3
4
5
Sumber : Sugiyono (2005: 87)
Tabel 3.2 Pengelompokan Skala Likert Nilai Bobot
Penilaian
100 – 179
Sangat Tidak Setuju
180 – 259
Tidak Setuju
260 – 339
Netral
340 – 419
Setuju
420 – 500
Sangat Setuju
34
1.3
Definisi Operasional Tabel 3.3 Definisi Operasi
Variabel
Sub Variabel
Ekuitas Merk
Keutamaan Merk
Indikator
Skala
- Sering pelanggan dalam melakukan Likert pembelian memikirkan sebuah merk. - Mudah bagi pelanggan untuk memikirkan merk dalam membeli sesuatu.
Kinerja Merk
Seberapa produk atau jasa memenuhi Likert kebutuhan fungsional pelanggan.
Pencitraan Merk
- Menggambarkan sifat produk tersebut.
Likert
- Sebuah merk berusaha memenuhi sosial pelanggan. Penilaian Merk
Fokus pada pendapat dan evaluasi dari Likert pribadi pelanggan sendiri.
Perasaan Merk
Respons dan reaksi emosional pelanggan Likert terhadap merk.
Resonansi Merk
Mengacu pada sifat hubungan yang Likert dimiliki pelanggan dengan merk dan sejauh mana mereka merasa “sinkron” dengan merk. Sumber : Kotler (2009: 267)
35
Harga
Harga Katalog
Konsumen (non member) berdasarkan harga katalog.
membeli Likert
Special Price
Harga spesial yang ditujukan kepada Likert konsumen yang diadakan 1 tahun 2 kali.
Pembayaran Cash
Konsumen membeli produk tersebut Likert dengan pembayaran secara tunai atau kontan.
Sumber : Hasson (1997)
Loyalitas Melakukan Konsumen pembelian secara teratur
Konsumen merasa puas dengan produk Likert tersebut, sehingga melakukan pembelian secara berulang – ulang.
Merekomenda Konsumen mempromosikan kepada Likert sikan kepada orang lain agar konsumen membeli orang lain produk tersebut. Meununjukan kekebalan terhadap daya tarik pesaing
Produk tersebut mempunyai kelebihan Likert dibandingkan dengan produk pesaing sehingga konsumen tidak akan berpaling ke merk yang lain. Sumber : Hurriyati (2005: 121)
36
1.4
Populasi dan Sempel
1.4.1
Populasi Menurut Sugiyono (2009), populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini, populasi yang diteliti adalah para konsumen yang menggunakan produk tas merk Sophie Paris di Jakarta Selatan.
1.4.2
Sampel Menurut Sugiyono (2007), dalam bukunya :statistik nonparametris untuk penelitian” bahwa ukuran sampel yang layak digunakan dalam penelitian ini adalah antara 30 responden sampai dengan 500 responden. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang ditentukan oleh peneliti sebesar 100 orang dengan pertimbangan terbatasnya waktu, dana dan tenaga. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode convienience sampling, yaitu menyebar sampel kepada konsumen yang menggunakan produk tas merk Sophie Paris di Jakarta Selatan.
1.5
Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
1.5.1 Uji Validitas Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur
37
ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. (Sugiyono, 2006). 1.5.2 Uji Reabilitas Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Penetapan uji Reabilitas ini dimaksudkan bahwa setelah tingkat validitas di tentukan, maka dapat dilanjutkan reabilitas. Reabilitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat dari hasil output SPSS. Dengan uji statistic Cronbach Alpha(α). Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliable jika
memberikannilai Cronbach Alpha(α) > 0,60 (Nunally dalam Ghazali, 2005:42). 3.5.3 Analisis Inferensial Inferensial
adalah
teknik
statistic
yang
digunakan
untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini sangat cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara acak (random). (Sugiyono, 2005).
38
a. Analisis Regresi Linear Berganda Dalam metode ini penulis melakukan pengujian dan pendugaan terhadap variabel yang menjadi focus penelitian, yaitu variabel ekuitas merk dan harga sebagai variabel bebas (independent variable) dan variabel loyalitas konsumen sebagai variabel terikat (dependent variable). Metode analisis ini digunakan adalah model analisis regresi linear berganda. Model ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara ekuitas merk dan harga terhadap loyalitas konsumen produk tas merk Sophie Paris. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh-pengaruh yang terjadi antara ekuitas merk (X1), harga (X2) dengan loyalitas (Y). Apakah variabel tersebut mempunyai pengaruh atau tidak, maka rumus yang digunakan adalah : Y – a+b1X1 + b2X2 + e
Keterangan : Y a
= Loyalitas Konsumen = Konstanta
b1, b2 = Koefisien Regresi X1
= Ekuitas Merk
X2
= Harga
e
= Error
39
b. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukan persentase varian nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan. (Algifari, 2000: 45). Koefisien determinasi juga disebut koefisien penentu yang dilambangkan dengan huruf (R2), untuk menyatakan besar kecilnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. 3.5.4 Pengujian Hipotesis Uji Asumsi Klasik Sebelum persamaan regresi dilakukan, data yang ada terlebih dahulu harus diuji kelayakannya menggunakan uji asumsi klasik, supaya persamaan regresi yang diperoleh dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada. 1) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut waktu dan tempat. Model regresi yan baik seharusny tidak terjadi autokorelasi. (Ghazali, 2005: 95). Untuk mendeteksi adanya autokorelasi digunakan nilai DurbinWatson (DW), adapun kriteria pengujiannya adalah : 1. Jika nilai DW dibawah 0 sampai 1,5 berarti ada autokorelasi positif.
40
2. Jika nilai DW diantara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada autokorelasi. 3. Jika nilai DW diatas 2,5 sampai 4 berarti ada autokorelasi negative. 2) Uji Heteroskedastisitas Untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. (Ghazali, 2005: 105). 3) Uji Multikolinearitas Menurut Priyatno (2009: 152), Uji multikolinearitas adalah antara variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya menunjukkan lebih besar dari 1). Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variabel Inflator Factor (VIF), jika nilai VIF = 1 maka dapat ddikatakan tidak terjadi multikolinearitas pada model yang diolah. (Nachrowi, 2006: 100). 3.5.5 Pengujian Kelayakan Model a. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji – F) Pengujian ini untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Tingkat kesalahan yang digunakan adalah α = 0,05 maka F table akan mempunyai nilai F=α/2, (k – 1) (n – k).
41
Bentuk pengujiannya, maka rumusnya adalah : F0 = R2 (n – k – 1) K (1 – R2) Ho: b1=b2=0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak ekuitas merk dan harga terhadap loyalitas konsumen. H1: b1≠b2≠0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak ekuitas merk dan harga terhadap loyalitas konsumen. Pada penelitian ini nilai F hitung dibandingkan dengan F table pada tingkat signifikan (α) = 5%. Kriteria penilaian pada uji-F adalah : 1) Jika F hitung > F table maka Ho ditolak, artinya ekuitas merk dan harga berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. 2) Jika F hitung < F table maka Ho diterima, artinya ekuitas merk dan harga tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. b. Uji Koefisien Regresi Secara Persial (Uji – T) Pengujian ini dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas (X1) apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y). Bentuk pengujian, maka rumusnya adalah : t0 = b1 – Bi Sb1 Ho: b1=b2=0, artinya secara persial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari ekuitas merk dan harga terhadap loyalitas konsumen.
42
Nilai t hitung akan dibandingkan dengan t table pada tingkat signifikan (α) = 5%. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t adalah : Jika :
t hitung > t table maka Ho ditolak t hitung < t table Ho diterima