1
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh peneliti, yaitu tipe penelitian kualitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna, dimana makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu
nilai dibalik data yang tampak. Pada penelitian berjudul
”Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien skizofrenia melakukan kontrol rutin terhadap kesehatan jiwa di poliklinik RSJD Dr. Amino Gondohutomo- Semarang”, peneliti menggunakan jenis metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif bermakna kualitas data yang dihimpun dalam bentuk konsep pengolahan data langsung, dikerjakan dilapangan dengan mencatat
dan
mendeskripsikan
gejala-gejala
sosial,
dapat
dihubungkan dengan gejala-gejala lain. Menurut Molleong (2002) dengan mengutip pendapatnya Bogdan dan Taylor yang mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mencari informasi aktual secara rinci yang menggambarkan gejala yang ada 40
41 , mengidentifikasi masalah dan praktek yang berlaku, membuat evaluasi, menentukan sesuatu yang dilakukan oleh orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan dimasa yang akan datang. Pendekatan deskriptif merupakan metode penelitian yang mengambarkan, situasi, sehingga data-data yang di kumpulkan berupa kata-kata dan gambar-gambar. Penelitian ini mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat tentang tata cara yang berlaku di masyarakat dalam situasi tertentu, diantaranya tentang hubungan, kegiatan, sikap, pandangan serta proses yang sedang berlangsung dari suatu fenomena. Dengan begitu, jelas bahwa menggunakan jenis penelitian kualitatif dan pendekatan penelitian deskriptif, peneliti
ingin
mengetahui
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kepatuhan pasien skizofrenia melakukan kontrol rutin terhadap kesehatan jiwa di Poliklinik RSJD Dr. Amino GondohutomoSemarang.
1.2 Unit analisa Dalam unit analisa ini, peneliti akan menganalisa faktor-faktor penyebab yang mendukung pasien skizofrenia selalu patuh melakukan kontrol rutin terhadap kesehatan jiwanya, unit yang di analisa, berkaitan dengan skizofrenia merupakan penyakit yang
42 mempengaruhi lingkup yang luas dari proses psikologis, mencakup kognisi, afek dan perilaku. Sedangkan kepatuhan seorang pasien yaitu sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional kesehatan untuk melakukan kontrol rutin dan bagaimana mengetahui cara pandang pasien tentang kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional, psikologis dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosi . 1.3
Partisipan Penelitian& Sumber Data a. Riset partisipan pada penelitian yang dilakukan, yaitu sebanyak 4 orang dengan kriteria: 1. Mereka yang bersiap untuk dilakukan wawancara/ bersedia menjadi riset partisipan 2. Mereka yang sudah dinyatakan sembuh oleh pihak rumah sakit 3. Mampu berkomunikasi dengan baik 4. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai keterangan 5. Pasien yang rutin kontrol dalam 1 tahun terakhir
b. Sumber data yang didapatkan, yaitu: 1. Data Primer
43 Data primer didapatkan dari wawancara dengan pasien skizofrenia yang melakukan rawat jalan secara rutin setiap bulan dalam waktu 1 tahun terakhir di unit rawat jalan (poliklinik) RSJD Dr. Amino Gondohutomo- Semarang 2. Data sekunder Data sekunder diperoleh dari orang terdekat responden, Data Rekam medis, laporan tahunan, dan catatan lainnya di RSJD Dr. Amino Gondohutomo -Semarang.
1.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pelaksanaan penelitian ini, akan di gunakan beberapa teknik, diantaranya: 1. Observasi Nasution (1988) menyatakan, bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang di peroleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga semuanya dapat diobservasi secara jelas. Marshall (1995) menyatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut. Adapun panduan observasi yang digunakan saat melakukan penelitian observasi tidak terstruktur, yaitu dengan melihat hal-hal
44 yang diobservasi secara garis besar dari pasien berkaitan dengan perilaku klien yang dapat diamati secara langsung berupa penampilan klien, tingkat kesadaran, kesopanan, pakaian, tingkat aktivitas klien, cara berbicara atau interaksi klien dengan orang disekitarnya. 2. Wawancara / Interview Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan
makna
dalam
suatu
topik
tertentu
dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara/ Interview yang akan digunakan dalam penelitian
ini
adalah
wawancara
tidak
terstruktur
adalah
wawancara yang bebas dan pedoman wawancara yang di gunakan berupa garis-garis besar permasalahan yang akan di tanyakan. Pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti saat melakukan penelitian, yaitu tentang teori faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien menurut (Niven, 2002) yaitu : 1. Penderita/ individu a)
Apakah selama ini sikap atau motivasi pribadi anda sendiri yang mendorong sehingga anda
45 patuh
melakukan
kontrol
rutin
terhadap
kesehatan jiwa anda? b)
Apakah keyakinan anda sendiri mempengaruhi kepatuhan untuk tetap melakukan kontrol rutin?
2. Dukungan keluarga Apakah ada dukungan dari keluarga anda sendiri yang mempengaruhi kepatuhan anda dalam melakukan kontrol terhadap kesehatan anda? 3. Dukungan sosial Apakah ada dukungan dari tetangga dan masyarakat sekitar yang mendorong anda untuk patuh dalam melakukan kontrol rutin? 4. Dukungan Petugas Kesehatan Apakah selama ini ada dukungan/ dorongan dari perawat atau
dokter
yang
mempengaruhi
kepatuhan
anda
melakukan kontrol rutin? 3. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, alat perekam dan sebagainya. Data-data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi cenderung merupakan data sekunder, sedangkan data-data yang dikumpulkan dengan teknik observasi dan
46 wawancara cenderung merupakan data primer atau data yang langsung di dapat dari pihak pertama.
1.5 Analisa Data Dalam analisa data kualitatif, menurut Bogdan dalam Molleong (2002). Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang
lain.
Analisis
data
dilakukan
dengan
mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat di ceritakan kepada orang lain. Spradley (1980) mengatakan bahwa analisis data dalam penelitian apapun, adalah merupakan cara berpikir. Hal ini berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian,
dan
hubungan dengan keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola. Jadi hal tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam
47 kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Dalam analisa data, terdapat komponen dalam melakukan analisa data, yaitu : 1.
Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin banyak peneliti kelapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting.
2.
Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitan kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan
data,
maka
akan
memudahkan
untuk
48 memahami
apa
yang
terjadi,
merencanakan
kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang difahami tersebut. 3.
Verification/ Conclusion Drawing Langkah ketiga dalam analisis kualitatif menurut Miles dan Huberman
(2009)
adalah
penarikan
kesimpulan
dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan buktibukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya.
Tetapi
apabila
kesimpulan
yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang
valid
dan
konsisten,
maka
kesimpulan
yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
1.6 Uji Keabsahan Data Agar
data
jawabkan,
maka
pengecekan
dalam
penelitian
dalam
keabsahan
ini
penelitian data,
dapat ini
sehingga
dipertanggung
dibutuhkan penulis
teknik
berusaha
mengadakan pemeriksaan keabsahan data tersebut dengan cara: 3.6.1 Triangulasi Triangulasi dalam pengujian keabsahan data ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu.
Dengan
demikian
peneliti
menggunakan
49 triangulasi sumber. Jenis triangulasi sumber yaitu peneliti menguji kembali
kebenaran
data
pada
keluarga
pasien,
masyarakat/tetangga dan pada petugas kesehatan. 1.7 Etika Penelitian Pada pelaksanaan penelitian ini, peneliti mendapatkan surat izin penelitian dari institusi pendidikan (Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana) kemudian peneliti memberikan surat izin penelitian tersebut kepada kepala RSJD Dr. Amino Gondohutomo -Semarang sebagai tempat penelitian. Setelah mendapatkan izin penelitian, kemudian peneliti melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi: 1. Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan riset partisipan dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi informan. Tujuannya agar informan mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika partisipan bersedia, maka peneliti harus menghormati hak partisipan. Beberapa informasi yang harus ada antara lain: partisipan, tujuan dilakukan tindakan, jenis data yang
50 dibutuhkan, komitmen, prosedur potensial masalah yang akan diteliti, manfaat, kerahasiaan informasi yang mudah di hubungi, dan lain-lain. 2. Anonymity (Tanpa Nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan partisipan penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama partisipan pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode/inisial pada lembar pengumpulan data atau masalah penelitian yang akan disajikan. 3. Confidentiality (Kerahasiaan) Masalah
ini
merupakan
masalah
etika
dengan
memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.